BUKU PRAKTIKUM
METODE PENELITIAN DAN STATISIKA
Disusun oleh:
Dr. Anna Kusumawati, SP., M.Sc.
Asisten Praktikum:
Ana Pratiwi
Eva Arfatilah Anjani
Penanggungjawab Praktikum:
Dr. Anna Kusumawati, SP., M.Sc.
ii | P a g e
PENGANTAR
Koordinator,
iii | P a g e
TATA ATURAN PRAKTIKUM
iv | P a g e
ACARA PRAKTIKUM
v|Page
KARTU PRAKTIKUM
Nama :
NIM :
PRODI :
10
11
12
13
14
vi | P a g e
DAFTAR ISI
BUKU PRAKTIKUM................................................................................................................................... ii
PENGANTAR ........................................................................................................................................... iii
TATA ATURAN PRAKTIKUM ......................................................................................................................iv
ACARA PRAKTIKUM ................................................................................................................................. v
KARTU PRAKTIKUM .................................................................................................................................vi
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................vii
PENELITIAN ......................................................................................................................................... 8
KODE ETIK PENELITIAN ................................................................................................................. 10
KONSEP DASAR SEBUAH PENDAHULUAN PENELITIAN ........................................................ 14
KONSEP DASAR TINJAUAN PUSTAKA DALAM PENELITIAN ............................................... 19
KONSEP SEBUAH METODOLOGI DALAM PENELITIAN ........................................................... 26
PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA .................................................................................... 30
DISTRIBUSI FREKUENSI.................................................................................................................. 34
PEMUSATAN DATA .......................................................................................................................... 37
PELUANG ............................................................................................................................................ 41
UJI HIPOTESIS .................................................................................................................................... 43
REGRESI DAN KORELASI ............................................................................................................... 45
vii | P a g e
PENELITIAN
8|Page
deskriptif. Meskipun begitu, dalam menggunakan metode ini perlu juga
dilakukan riset dan pengambilan sumber data yang valid.
4. Metode Eksperimental
Metode eksperimental adalah metode penelitian yang berasal dari
suatu eksperimen. Meskipun begitu, dalam menggunakan metode ini perlu
juga untuk melakukan observasi data terlebih dahulu. Biasanya metode ini
digunakan untuk mencari sebab akibat dari suatu perilaku dari suatu data
yang telah diobservasi
5. Fenomenologi
Fenomenologi adalah metode penelitian yang digunakan untuk
membahas dan menganalisis suatu fenomena tertentu. Oleh karena itu,
sumber data yang digunakan pada jenis metodologi penelitian ini adalah
suatu analisis yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya serta subjek
yang sudah mengalami suatu fenomena.
6. Survei
Survei adalah jenis metodologi penelitian yang digunakan untuk
mengetahui dan menganalisis suatu perilaku pada subjeknya. Pada
umumnya, data dari metode ini berupa wawancara atau kuesioner, sehingga
data yang dihasilkan lebih sering berupa angka. Oleh karena itu, metode ini
juga sering dibilang kalau datanya bersifat kuantitatif.
7. Metode Grounded
Metode grounded adalah metodologi penelitian yang sering
dipergunakan untuk melakukan penelitian atau riset pada bidang sosiologi.
Dengan metode ini, maka hasil penelitian sosiologi bisa lebih jelas, sehingga
isinya sangat kompleks tetapi tetap mudah dipahami.
8. Etnografi
Etnografi adalah salah satu jenis metodologi penelitan yang lebih sering
digunakan pada penelitian yang berkaitan dengan perilaku atau tindakan
sosial seseorang. Dengan metode ini, peneliti akan melakukan penelitian
secara detail dan tanpa rekayasa atau bisa dibilang sesuai dengan data-data
yang sudah diperoleh.
9|Page
KODE ETIK PENELITIAN
dilakukannya
• Membentengi manusia dari upaya melanggar disiplin/aturan yang berlaku
• Memotivasi manusia untuk melakukan perbuatan yang benar/baik dan
menghindar dari perbuatan yang salah/buruk
• Menumbuhkan kesadaran kepada manusia akan makna perbuatannya dan
konsekwensi / akibat dari apa yang telah diperbuatnya
• Meneguhkan hak dan kewajiban seseorang dalam pergaulan sosialnya
Etika Penelitian dan Peneliti
Untuk menunjang etika penelitian, maka National Academy of Science USA
(1995) telah menerbitkan panduan sebagai pegangan dalam melaksanan tugas
dan tanggung jawab sebagai peneliti atau saintis.
Panduan tersebut dirumuskan menjadi 7 poin penting, diantaranya:
10 | P a g e
1. Penelitian harus mempunyai landasan sosial. Setelah artikel diterbitkan,
atau suatu penelitian dipresentasikan, para pembaca dan pendengar akan
menilai hasil itu berdasarkan apa yang ereka ketahui sebelumnya dari
sumber lain. Mekanisme sosial ini akan membantu membangkitkan dan
mempertahankan kumpulan teknik percobaan, konvensi sosial, dan metode
lain ang digunakan oleh para saintis dalam melakukan dan melaporkan
penelitian.
2. Menjadi seorang saintis dan peneliti harus bertanggung jawan dan
memahami nilai-nilai dalam sains. Keinginan untuk melakukan penelitian
baik adalah nilai manusiawi. Demikian juga keharusan bahwa kejujuran dan
objektivitas yang baku harus tetap dipertahankan.
3. Menghindari diri dalam keterlibatan kegiatan yang mempunyai conflict of
interest atau bias kepentingan untuk mengurangi masuknya bisa ke dalam
sains.
4. Harus mendorong publikasi dan keterbukaan. Sains bukan hanya
pengalaman pribadi. Namun sains adalah pengetahuan yang dibagikan
berdasarkan pemahaman bersama tentang beberapa aspek dunia fisik dan
sosial.
5. Menjaga pemberian kredit yang adil dan seimbang.
6. Menjunjung tinggi praktik kepengarangan (hanya orang-orang yang betul-
betul memberikan sumbangan berarti yang pantas dituliskan sebagai
pengarang)
7. Menjaga teknik percobaan dan perlakuan atas data (untuk menjaga
kesahihan hasil yang diperoleh sehingga memudahkan penerimaan hasil
tersebut oleh klonsensus ilmiah).
8. Menghindari tercela dalam sains
9. Harus bereaksi terhada pelanggaran etika.
11 | P a g e
Kode Etik Penelitian
Kode pertama, Peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah
untuk memajukan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, dan
menghasilkan inovasi bagi peningkatan peradaban dan kesejahteraan manusia.
Dengan demikian peneliti harus menjunjung sikap ilmiah, yaitu:
1. Kritis yaitu pencarian kebenaran yang terbuka untuk diuji.
2. Logis yaitu memiliki landasan berpikir yang masuk akal dan betul.
3. Empiris yaitu memiliki bukti nyata dan absah.
Tantangan dalam pencarian kebenaran ilmiah adalah:
1. Kejujuran untuk terbuka diuji kehandalan karya penelitiannya yang
mungkin membawa kemajuan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi,
dan menghasilkan inovasi.
2. Keterbukaan memberi semua informasi kepada orang lain untuk
memberi penilaian terhadap sumbangan dan/atau penemuan imiah tanpa
membatasi pada informasi yang membawa ke penilaian dalam 1 (satu)
arah tertentu.
Kode kedua, Peneliti melakukan kegiatannya dalam cakupan dan batasan yang
diperkenankan oleh hukum yang berlaku, bertindak dengan mendahulukan
kepentingan dan keselamatan semua pihak yang terkait dengan penelitiannya,
berlandaskan tujuan mulia berupa penegakan hak-hak asasi manusia dengan
kebebasan-kebebasan mendasarnya.
Harus dipastikan bahwa kita tidak berkeberatan jika kita berada pada posisi
sebagai responden. Dengan demikian perlu dibuat aturan seperti berikut.
1. Peneliti bertanggung jawab untuk tidak menyimpang dari metodologi
penelitian yang ada.
2. pelaksanan penelitian mengikuti metode ilmiah yang kurang lebih
baku, dengan semua perangkat pembenaran metode dan pembuktian
hasil yang diperoleh.
Kode ketiga, Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh rasa
tanggung jawab, terutama dalam pemanfaatannya, dan mensyukuri nikmat
12 | P a g e
anugerah tersedianya sumber daya keilmuan baginya. Peneliti berbuat untuk
melaksanaan penelitian dengan asas manfaat, diantaranya:
1. Hemat dan efisien dalam penggunaan dana dan sumber daya.
2. Menjaga peralatan ilmiah dan alat bantu lain, khususnya peralatan yang
mahal, tidak dapat diganti, dan butuh waktu panjang untuk pengadaan
kembali agar tetap bekerja baik.
3. Menjaga jalannya percobaan dari kecelakaan bahan dan gangguan
lingkungan karena penyalahgunaan bahan yang berbahaya yang dapat
merugikan kepentingan umum dan lingkungan.
13 | P a g e
KONSEP DASAR SEBUAH PENDAHULUAN
PENELITIAN
Latar Belakang
Latar belakang merupakan bagian dari pendahuluan dalam
penelitian. Latar belakang memberikan informasi jelas dariisi penelitian
yang akan dilakukan. Dalam menuliskan latar belakang isinya adalah
adanya besarnya masalah dan pengaruh yang timbul terhadap kesehatan,
waktu yang terjadi, tempat kejadian, karakteristik masyarakat yang
terkena, penyebab masalah serta pemecahan masalah yang sudah/belum
dilaksanakan. Secara umum isi latar belakang juga dapat digambarkan
adanya introduksi permasalahan, justifikasi masalah, insiden, sebab,
dampak dan alternatif pemecahan masalah, atau juga menguraikan tentang
apa yang menjadi masalah penelitian, alasan mengapa masalah tersebut
penting dan perlu diteliti. Masalah tersebut harus didukung oleh fakta
empiris sehingga jelas, memang ada masalah yang perlu diteliti. Juga
harus ditunjukkan letak masalah yang akan diteliti dalam konteks
permasalahan yang lebih luas serta peranan penelitian tersebut dalam
pemecahan masalah yang lebih luas.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian dapat menjelaskan berbagai
permasalahan penelitian yang akan dilakukan, rumusan yang dimaksud
dengan masalah penelitian. Dalam menuliskan sebuah rumusan masalah
hendaknya 1) ringkas, jelas dan sederhana 2) memungkinkan untuk dapat
dijawab atau duji secara ilmiah 3) dalam bentuk pertanyaan/pernyataan
yang kebenarannya dipertanyakan. Untuk mempermudah membuat
rumusan masalah, caranya adalah sebagai berikut:
• Mulailah dengan memahami persoalan yang inginditeliti, menyangkut
hubungan antara variabel ataukah tidak
• Rumuskan dulu masalah pokoknya
• Apabila masalah pokok masih dapat dijabarkan, rumuskan sub-sub
masalahnya
14 | P a g e
• Baik pokok masalah maupun sub-sub masalahnyarumuskan masalah
dengan jelas dengan cara:
a. Apabila menyangkut hubungan antara variabel rumuskan mengenai
ada tidaknya hubungan antar variabel itu.
b. Apabila tidak menyangkut hubungan antara variabel, rumuskan
dengan kalimat tanya sesuai dengan sifat variabelnya
c. Tiap kata di dalam kalimat pertanyaan hendaknya definitif (tidak
menimbulkan aneka tafsiran)
d. Bahasa dengan kata yang dimengerti oleh orang lain
e. Dapat dijawab secara realistis atau diuji secara ilmiah.
Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan sesuatu yang akan diharapkan dari penelitian.
Pada penulisan tujuan dalam penelitian harus mengacu pada masalah
yang telah dirumuskan. Apabila rumusan masalah menyangkut
hubungan maka tujuan hendaknya mnyangkut persoalan hubungan. Cara
menuliskan tujuan penelitian dengan menggunakan kata kerja aktif
dengan contoh sebagai berikut: untuk memahami, menemukan,
mengetahui, menjelaskan, menilai, membandingkan, menguraikan,
mengidentifikasi, mempelajari atau juga dengan kalimat pasif seperti
agar dapat diketahui, agar dapat dijelaskan, agar dapat dibandingkan dan
lain-lain.
Manfaat Penelitian
Manfaat berisi tentang manfaat penelitian dan operasionalisasi
hasilnya. Cara menuliskan manfaat adalah sebagai berikut: tuliskan
manfaat penelitian dalam perkembangan IPTEK dan penggunaan secara
praktis, manfaat pada instansi tempat penelitian dan manfat bagi
masyarakat
15 | P a g e
Lembar Kerja
Pendahuluan
Cikal bakal dalam proses pembuatan gula adalah pemerasan air tebu. Saat ini
proses pemerasan tebu masih menggunakan alat yang dioperasikan secara
manual dengan tenaga manusia. Batang tebu setelah keluar dari roll pemeras,
tebu diambil dan dimasukkan kembali dengan bantuan tangan manusia.
Tujuannya untuk mengulangi pemerasan supaya tebu benar-benar kering dan
air tebu yang dihasilkan lebih maksimal. Proses ini membutuhkan waktu yang
relatif lama serta melelahkan operator. Faktor keamanan operator juga menjadi
salah satu yang perlu diperhatikan ketika menggunakan mesin yang
dioperasikan secara manual. Untuk mengatasi hal ini, sudah banyak mesin
pemeras tebu yang dirancang dan dibuat dengan performa yang beragam.
Merujuk pada penelitian yang telah dilakukan oleh Ramadani dkk [1] terdapat
beberapa aspek penilaian performa hasil rancangan mesin pemeras tebu,
diantaranya adalah kecepatan atau kapasitas produksi dan kebersihan hasil
perasan. Perbandingan mesin pemeras yang dioperasikan secara manual
dengan mesin yang digerakkan oleh motor listrik, salah satunya dapat
ditunjukkan oleh hasil penelitian Veranika, dkk [2] dimana mesin yang
dijalankan dengan motor listrik kecepatan produksinya 3,71 ml/s lebih cepat
dibandingkan yang dioperasikan secara manual 2,99 ml/s. Kecepatan atau
kapasitas mesin pemeras, juga sangat dipengaruhi oleh konstruksi, jumlah dan
kecepatan roll pemeras. Semakin bertambah roll harapannya tebu akan
semakin maksimal perasannya, namun tentunya dari sisi biaya akan lebih
mahal. Mesin pemeras dengan satu set roll menunjukkan efisiensi yang relatif
rendah [3]. Pada penelitian [4], mesin dengan 3 roll menunjukkan kapasitas
pemerasan yang lebih tinggi (360 kg/jam) dibandingkan mesin dengan 2 roll
(342 kg/jam). Sedangkan pada penelitian lainnya dimana mesin pemeras
dibuat dengan 6 dan 8 roll [5], mesin dengan 6 roll menunjukkan tingkat
efisiensi pemerasan yang lebih tinggi (21,8 ml) dibandingkan mesin dengan 8
roll (11,7 ml/s) dikarenakan gaya pencekaman dan gaya tarik yang lebih
optimal. Ukuran tebu yang relatif berbeda akan berpengaruh pada tekanan dan
daya cengkram roll, sehingga perlu pengaturan mesin penggerak agar
kecepatan roll stabil [6]. Pengaruh kecepatan roll terhadap kapasitas dan
efisiensi hasil pemerasan juga telah ditunjukkan pada penelitian [7] dan [8],
dimana jika terlalu cepat roll berputar waktu pemerasan lebih singkat namun
16 | P a g e
efisiensi akan rendah. Begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu optimasi
pengaturan kecepatan roll pemeras. Mesin pemeras dengan tingkat pemerasan
yang relatif tinggi telah dibuat oleh [9] yaitu mencapai 106,8 ml/s dimana
penggerak menggunakan motor 2 hp.
Selain tingkat pemerasan, efisiensi merupakan indikator penting lainnya yang
menunjukkan kinerja mesin. Efisiensi mengukur berapa persen berat air tebu
yang dihasilkan dari berat tebu awal. Tingkat efisiensi pada beberapa mesin
diantaranya pada [10] adalah 61%, sementara efisiensi terbaik pada [7] adalah
67,4%. Efisiensi pada [11] berkisar antara 72.53-83.9%. Sedangkan pada pada
[8] mencapai 84%. Namun belum terdapat analisa terkait penggunaan energi
pada ketiga penelitan tersebut, sehingga efisiensi energi untuk proses
pemerasan masih perlu dikaji lebih lanjut.
Pada penelitian ini tingkat pemerasan, efisiensi pemerasan dan juga
penggunaan daya listrik saat mesin beroperasi menjadi indikator utama
keberhasilan. Untuk mencapai tingkat dan efisiensi pemerasan yang tinggi
dilakukan dengan susunan 3 buah roll pemeras, dimana penempatan dan
pengaturan jarak antar roll dibuat sedemikian rupa sehingga gaya tekan
pemerasan menjadi maksimal namun tidak sampai terjadi stuck. Motor
penggerak berupa motor 1 phasa digunakan dan diset pada kecepatan tetap,
namun dengan perancangan gear ratio yang tepat agar menghasilkan kecepatan
optimal roll pemeras. Sedangkan untuk efektivitas penggunaan daya, sistem
kontrol pengatur aktivasi motor penggerak ditambahkan.
Selain tiga indikator utama tersebut, pada penelitian ini kebersihan hasil
perasan menjadi salah satu hal yang diperhatikan. Tidak semua rancangan
mesin yang menyediakan filter saringan. Padahal saringan ini sangat penting
agar air tebu yang dihasilkan tidak bercampur dengan ampasnya. Oleh karena
itu, pada penelitian ini mesin dilengkapi dengan penyaring. Kemudahan
penyajian juga menjadi salah satu fitur yang dikembangkan dalam penelitian
ini. Mesin dilengkapi dengan sistem katup otomatis yang hanya akan terbuka
(mengalirkan air tebu dari penampungan) jika gelas penyajian terdeteksi oleh
sensor proximity.
17 | P a g e
Lembar Kerja Proposal Mahasiswa.
Judul :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Latar Belakang:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Tujuan:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
18 | P a g e
KONSEP DASAR TINJAUAN PUSTAKA DALAM
PENELITIAN
19 | P a g e
• Membantu verifikasi masalah yang harus diteliti sekaligus menunjukkan
kepada peneliti mengenai urgensinya mengetahui rumusan masalah atau
hipotesis yang akan dibahas dalam penelitiannya. Dengan demikian,
peneliti memahami sejarah permasalahan.
• Memberikan uraian dan mempertimbangkan variabel apa saja yang akan
digunakan, sehingga tujuan peneliti dapat tercapai. Dengan demikian,
penelitian dilakukan dengan fokusan tertentu dan tidak bias.
• Memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada peneliti mengenai
topik yang menjadi bahan penelitiannya. Dengan demikian, peneliti
dapat melihat tema penelitian dengan penilaian yang lebih objektif.
• Memberikan batasan penelitian dengan memberikan petunjuk mengenai
variabel bebas dan tidak bebas.
• Membantu peneliti untuk menganalisa data yang telah dikumpulkan
dalam penelitian.
• Memberikan referensi kepada peneliti untuk menafsirkan metode
penelitian.
• Memberikan argumen kepada peneliti untuk menyimpulkan bahwa hasil
penelitian sudah sesuai dengan tujuan penelitian.
• Membantu peneliti untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dari
penelitian yang telah dilakukan peneliti-peneliti sebelumnya.
• Menyusun Tinjauan Pustaka: untuk Skripsi, Tesis, dan Disertasi serta
Sebagai Artikel Ilmiah
20 | P a g e
secara komprehensif mengenai teori yang digunakan sebagai referensi
dalam penelitiannya.
• Memberikan contoh tentang rancangan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti sebelumnya dalam mencari jawaban terhadap permasalahan yang
dihadapi.
21 | P a g e
Dalam pekerjaan ilmiah, sumber pustaka yang dimasukkan ke dalam
tinjauan pustaka tidak bisa dipilih sekehendak kita. Literatur yang
dijadikan sumber referensi penelitian kita harus yang memiliki nilai ilmiah
dan ditulis oleh orang-orang yang kompeten di bidangnya.
• Aspek Penelitian
Tinjauan pustaka sudah seharusnya mampu menjelaskan dengan tepat apa
saja yang menjadi aspek penelitian yang dikerjakan, mampu menjelaskan
konteks penelitian, dan dapat mengembangkan argumentasi yang kuat dan
saling memiliki keterkaitan satu sama lain secara rasional.
• Padat
Tinjauan pustaka sebaiknya ditulis dengan padat, sehingga bahasanya
mudah, lugas, tidak bertele-tele, padat, dan mudah dimengerti. Dengan
demikian, tinjauan pustaka yang kita tulis dapat dijadikan rujukan,
meningkatkan literasi, dan menjadi pedoman dalam melakukan tahapan
penelitian berikutnya.
22 | P a g e
disampaikan merupakan bagian-bagian yang penting saja. Maksud dari
pembahasan ini adalah setelah menuliskan teori-teori yang dibutuhkan dalam
bentuk poin-poin penting, kita memahami intisari atau makna dari referensi
secara mendalam. Dengan melakukan tahapan ini, secara tidak langsung kita
telah meringkas dengan menyertakan sumber.
• Melakukan Proses Sintesis dan Perbandingan
Pada tahapan ini, kita mulai membandingkan referensi satu dengan referensi
lainnya. Dari proses membandingkan referensi, kita dapat mengklasifikasikan
mana topik yang relevan dan tidak relevan. Setelah memasuki tahap ini,
sebenarnya kita sudah mulai melakukan analisa secara umum. Analisa
tersebut berupa memecah informasi yang kita dapat menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil. Dengan memecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,
kita dapat menunjukkan hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya
dengan lebih mudah.
• Melakukan Analisa Terhadap Referensi
Setelah analisa umum selesai dilakukan, kita perlu melakukan evaluasi
bacaan atau pustaka dengan lebih kritis. Evaluasi tersebut seharusnya
menghasilkan penjelasan mengenai perbedaan dari penelitian yang kita
lakukan dengan penelitian sebelumnya. Pada tahapan, kita diminta untuk
menyediakan argumen dan bukti-bukti pendukung yang kuat.
• Melakukan Identifikasi Debat, Tema, dan Kesenjangan
Tidak ada salahnya kita mencoba untuk mencari tren dan pola mengenai
pendekatan tertentu menjadi lebih populer atau tidak seiring berjalannya
waktu. Dengan mengetahui pendekatan yang populer, kita tentu lebih
memahami perkembangan penelitian yang telah dilakukan orang lain. Tidak
hanya itu, kita juga perlu melakukan analisis mengenai perdebatan, tema,
kontradiksi, konflik, gap atau perbedaan, dan publikasi penting. Tahapan ini
akan membantu kita dalam menyusun struktur tinjauan pustaka. Di samping
itu, langkah ini dapat menunjukkan bagaimana peran penelitian kita terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan yang ada.
• Membuat Garis Besar Struktur Tinjauan Pustaka
23 | P a g e
Langkah selanjutnya adalah membuat garis besar struktur tinjauan pustaka.
Strukturnya terbagi menjadi beberapa jenis yang dapat kita pilih, sebut saja
tematik, kronologis, teoritis, metodologi, atau gabungan dari semuanya.
Penjelasan detail mengenai masing-masing jenis dapat kita perhatikan di
bawah ini.
➢ Tematik
Tidak jarang dalam menyusunnya, kita menemukan beberapa tema
sentral yang berulang. Jika menemui hal semacam itu, kita dapat
mengatur tinjauan pustaka ke dalam subbagian yang membahas aspek
berbeda dari topik yang diteliti.
➢ Kronologis
Pendekatan yang paling mudah dan sederhana dilakukan dalam
menyusunnya adalah dengan menelusuri perkembangan topik
penelitian dari waktu ke waktu. Dengan menganalisa titik balik, pola,
dan perdebatan kunci yang telah mengarah ke lapangan, tentu akan
membuat kita semakin matang dalam memahami konsep dari
penelitian. Kita juga dapat memberikan interpretasi tentang mengapa
dan bagaimana perkembangan tersebut dapat terjadi.
➢ Metodologis
Jika sumber yang kita ambil berasal dari berbagai disiplin ilmu atau
bidang yang menggunakan berbagai metode penelitian, kita perlu
membandingkan hasil dan kesimpulan yang muncul dari pendekatan
lainnya.
Susun Tinjauan Pustaka
Fokus dan tujuan tinjauan pustaka harus disebutkan dengan jelas pada
pendahuluan. Sementara sintesis ringkas mengenai poin-poin utama dari
setiap sumber berada pada bagian isi utama. Terakhir, kesimpulan membahas
ringkasan temuan kunci yang telah disadur dari literatur sekaligus
menekankan signifikansinya.
24 | P a g e
Lembar Kerja Proposal Mahasiswa.
Kata Kunci 1 :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Kata Kunci 2 :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Kata Kunci 3 :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Daftar Pustaka:
25 | P a g e
KONSEP SEBUAH METODOLOGI DALAM
PENELITIAN
Metodologi penelitian, terdiri dari dua kata, yaitu metodologi dan penelitian.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), metodologi adalah ilmu tentang
metode; uraian tentang metode. Sedangkan penelitian dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis,
dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan
prinsip-prinsip umum.
Jadi, metodologi penelitian adalah suatu cara atau teknik untuk mendapatkan
informasi dan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian. Informasi atau
data ini bisa dalam bentuk apa saja, literatur, seperti jurnal, artikel, tesis, buku,
koran, dan sebagainya. Selain itu, metodologi penelitian bisa juga diperoleh melalui
media elektronik seperti televisi atau radio. Bahkan sumber data bisa juga diperoleh
dari survei atau wawancara.
26 | P a g e
• Alur Penelitian Menjadi Jelas
Manfaat kedua yang bisa dirasakan saat menggunakan metodologi
penelitian dalam penelitian adalah alur penelitian menjadi jelas. Dalam hal
ini, dapat dikatakan bahwa peneliti akan lebih mudah untuk menyelesaikan
penelitian karena sudah mengetahui langkah-langkah yang perlu dikerjakan
terlebih dahulu. Dengan alur penelitian yang jelas, maka hasil penelitian
akan menjadi jelas atau tidak melenceng kemana-mana, sehingga pembaca
akan lebih mudah dalam memahami suatu penelitian. Pembaca yang mudah
memahami suatu penelitian, tak menutup kemungkinan kalau penelitian
tersebut akan digunakan oleh pembaca untuk melakukan penelitian dengan
topik pembahasan yang sama (pengembangan) atau dengan topik
pembahasan yang baru.
• Dapat Menghasilkan Penelitian yang Bermanfaat
Penelitian yang bermanfaat merupakan penelitian yang memberikan solusi
dari topik permasalahan yang sudah diteliti. Manfaat dari penelitian ini bisa
dirasakan oleh peneliti atau pembaca. Namun, untuk bisa menghasilkan
penelitian yang bermanfaat atau penelitian yang solutif, maka diperlukan
riset yang mendalam. Sumber data yang berasal dari metodologi valid serta
riset akan dilakukan dengan penuh ketelitian, sehingga solusi yang
diberikan atas topik permasalahan penelitian tidak ada celah dan bisa
dimanfaatkan.
• Penelitian Bisa Dipertanggungjawabkan
Manfaat yang akan diperoleh dari menggunakan metodologi penelitian
adalah hasil penelitian bisa dipertanggungjawabkan. Manfaat ini bisa
diperoleh karena ketika memakai metodologi penelitian, sumber datanya
sangat valid. Selain itu, dengan sumber data yang valid, maka hasil peneliti
akan dipercaya oleh banyak orang. Bahkan, peneliti itu sendiri bisa
dipercaya juga oleh banyak orang bahwa bisa membuat penelitian yang
berkualitas. Nah, untuk mendapatkan sumber data yang valid dibutuhkan
suatu langkah yang sistematis dan langkah itu ada di dalam metodologi
penelitian. Oleh karena itu metodologi penelitian sering digunakan oleh para
27 | P a g e
peneliti supaya tetap bisa menghasilkan penelitian yang berkualitas
sekaligus bisa dipertanggungjawabkan.
• Dapat Mengatasi Keterbatasan
Manfaat kelima dari metodologi penelitian adalah dapat mengatasi
keterbatasan ketika melakukan penelitian. Dalam hal ini, keterbatasan yang
dimaksud, meliputi biaya, waktu, tenaga, dan sebagainya. Dengan berbagai
macam keterbatasan yang dapat diatasi, maka peneliti akan lebih mudah
dalam menyelesaikan penelitiannya. Meskipun memiliki keterbatasan pada
penelitian, tetapi dengan metodologi, maka semua keterbatasan itu dapat
dikelola dengan baik. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa metodologi
penelitian merupakan salah satu cara untuk mengatasi hambatan yang
terjadi pada saat penelitian. Jadi, jangan pernah ragu untuk membuat
metodologi penelitian ketika sedang melakukan penelitian.
Tujuan Metodologi Penelitian
➢ Tujuan Metodologi Penelitian Secara Umum
• Bertujuan untuk melakukan pengembangan terhadap pengetahuan
yang sudah ada sebelumnya.
• Untuk mendapatkan pengetahuan serta penemuan yang baru atau
belum ada yang pernah meneliti pada topik penelitian yang sama.
• Untuk membuktikan sekaligus menguji sumber data yang digunakan
dalam penelitian, apakah valid dan kebenarannya bisa
dipertanggungjawabkan.
• Untuk mendapatkan penelitian dengan landasan teori yang sesuai.
➢ Tujuan Metodologi Penelitian Secara Praktis
• Memudahkan peneliti dalam menyelesaikan penelitiannya.
• Memberi dukungan kepada pembaca atau orang banyak dalam
mengatasi permasalahan yang sedang terjadi melalui hasil penelitian.
• Memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga bisa
memberikan manfaat bagi masyarakat
28 | P a g e
Beberapa point pokok yang harus ada dalam sebuah metode penelitian yaitu
Rencana penelitian berupa uraian tentang tempat dan waktu penelitian, bahan atau materi
penelitian, alat, prosedur penelitian, data, dan analisis data. Rencana penelitian harus relevan
dengan tujuan, pendekatan dan metode penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya.
a) Tempat dan Waktu Penelitian, menjelaskan secara rinci tempat dan waktu
pelaksanaan penelitian
b) Bahan atau materi penelitian yang dapat berwujud populasi atau sampel harus
dikemukakan dengan jelas dan disebutkan sifat-sifat atau spesifikasi yang harus
ditentukan.
c) Alat yang dipakai untuk menjalankan penelitian harus diuraikan dengan jelas dan
kalau perlu, disertai dengan gambar dan keteranganketerangan.
d) Prosedur penelitian memuat uraian yang cukup terinci tentang cara melaksanakan
penelitian.
e) Data diuraikan dengan jelas jenisnya (primer/sekunder), apa nama datanya,
darimana sumbernya dan bagaimana cara memperolehnya.
f) Analisis hasil berupa uraian tentang cara menganalisis hasil. Untuk penelitian
dengan pendekatan kuantitatif, mencakup alat statistik apa yang akan digunakan
dan bagaimana proses melakukannya.
g) Jadwal kegiatan disajikan dalam bentuk tabel yang mengungkapkan :
• Tahap dan rincian kegiatan
• Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap.
29 | P a g e
PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA
30 | P a g e
A. Pengumpulan data
Data dan variabel
Data merupakan sesuatu yang diketahui atau dianggap. Dengan
demikian, data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan
atau persoalan. Data tentang sesuatu pada umumnya dikaitkan
dengan tempat dan waktu.
Syarat data yang baik
1. Objektif
2. Representatif (mewakili)
3. Kesalahan sampling kecil
4. Tepat waktu
5. Relevan
Data menurut sifatnya
1. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka. Misalnya
produksi daging sapi meningkat, harga daging ayam mahal, dan
sebagainya.
2. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka.
Misalnya produksi padi meningkat 10 persen, harga daging sapi
per kilogram rata-rata adalah Rp 15.000, dan sebagainya.
Data menurut sumbernya
1. Data Internal
Data internal adalah data yang bersumber dari keadaan atau
kegiatan suatu organisasi atau kelompok. Misalnya, data penjualan
dan data produksi suatu perusahaan.
2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang bersumber dari luar organisasi atau
kelompok. Misalnya, suatu perusahaan mencari data mengenai
daya beli konsumen dari kantor Badan Pusat Statistik setempat.
Data menurut sumbernya
31 | P a g e
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
suatu organisasi atau perorangan langsung dari objeknya.
Misalnya, suatu perusahaan ingin mengetahui konsumsi susu rata-
rata penduduk di suatu daerah dengan cara melakukan wawancara
langsung kepada penduduk setempat.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan
telah diolah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi
(BPS, LIPI, KPU, BI).
Data menurut waktu pengumpulannya
1. Data cross section
Data cross section adalah data yang dikumpulkan dalam suatu
periode tertentu, biasanya menggambarkan keadaan atau
kegiatan dalam periode tertentu. Misalnya, hasil sensus
penduduk tahun 2010 menggambarkan keadaan Indonesia
pada tahun 2010.
2. Data Berkala
Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke
waktu untuk melihat pembahasan yang terjadi. Tujuannya
adalah untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan
dari waktu ke waktu atau untuk melihat perubahan yang
terjadi. Misalnya perkembangan produksi padi selama lima
tahun terakhir.
32 | P a g e
perusahaan, dan sebagainya. Huruf X,Y,Z biasa digunakan untuk
menunjukkan suatu variabel.
Contoh :
Diketahui 3 perusahaan dengan X=modal perusahaan dalam jutaan
rupiah, dimana X1=5, X2=7, X3=4. Artinya perusahaan pertama
mempunyai modal Rp5 juta, kedua Rp7 juta, dan ketiga Rp 4 juta.
B. Penyajian data
Data statistik tidak hanya cukup dikumpulkan dan diolah, tetapi juga
perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan dimengerti
oleh pengambil keputusan. Penyajian data ini bias berupa tabel atau
grafik.
1. Tabel
Tabel merupakan kumpulan angka-angka yang disusun menurut
kategori-kategori. Misalnya, jumlah pegawai menurut
pendidikan dan masa kerja.
2. Grafik
Grafik merupakan gambar-gambar yang menunjukkan seecara
visual data berupa angka (mungkin juga dengan simbok-simbol)
yang biasanya juga berasal dari tabel-tabel yang telah dibuat.
Note : kegunaan masing-masing tabel dan grafik akan
dijelaskan oleh asisten dibarengi dengan praktik
33 | P a g e
DISTRIBUSI FREKUENSI
Tabel Frekuensi merupakan salah satu jenis penyajian data. Tabel Frekuensi
adalah cara umum untuk menata atau menyusun data yang dimiliki dalam sebuah
tabel yang menunjukkan sebaran atau distribusi frekuensi data dan tersusun atas
frekuensi tiap-tiap kelas atau kategori yang telah ditetapkan. Frekuensi tiap kelas
atau kategori menunjukkan banyaknya pengamatan dalam kelas yang sedang
diamati. Distribusi Frekuensi terbagi menjadi 2 yaitu Distribusi frekuensi data
kualitatif dan Distribusi frekuensi data kuantitatif.
Distribusi Frekuensi Data Kualitatif
Berikut ini disajikan sebuah tabel mengenai data 50 orang pembeli komputer
dari lima jenis perusahaan komputer.
Tabel 6-1 Data mengenai 50 Orang Pembeli Komputer dari beberapa Jenis
Perusahaan Komputer
34 | P a g e
Distribusi Frekuensi Pembelian Komputer dari 5 Merek
Perusahaan Frekuensi
Apple 13
Compaq 12
Gateway 15
2000
IBM 9
Packard Bell 11
Jumlah 50
Dari distribusi frekuensi di atas, diperoleh merek komputer yang paling
banyak diminati oleh pembeli adalah Apple dan yang paling sedikit
diminati adalah Gateway 2000.
Distribusi Frekuensi Relatif dan Persentase Data Kualitatif
a. Penentuan banyaknya selang kelas (k)
k= 1+ 3,3 logn
di mana :
k = banyaknya kelas
n = jumlah data
Xmax -Xmin
di mana :
35 | P a g e
Xmaks = nilai pengamatan tertinggi
Xmin = nilai pengamatan terendah
c. Penentuan batas kelas terendah untuk kelas pertama
Batas kelas terendah untuk selang kelas pertama dapat
langsung menggunakan nilai pengamatan terendah berdasarkan
data apabila semua data dapat masuk dalam kisaran nilai yang ada
Contoh
Berikut ini adalah data siswa yang hadir untuk mengikuti bimbingan belajar
pada 20 hari terakhir di suatu Lembaga Bimbingan Belajar.
6 7 9 12 14 15 18 20 21 21
23 25 27 31 31 31 31 33 34 35
36 | P a g e
PEMUSATAN DATA
Ukuran pemusatan atau disebut dengan tendensi sentral adalah penjabaran data
yang berulang atau berpusat pada nilai-nilai tertentu secara kuantitatif . Ukuran
pemusatan adalah cara untuk mencari nilai tengah dari satu gugus data, yang telah
diurutkan dari nilai yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya dari nilai terbesar
sampai yang terkecil. Sedangkan ukuran penyimpangan data atau disebut juga ukuran
dispersi adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh penyimpangan nilai-nilai data
dari nilai pusatnya. Ukuran pemusatan dan penyimpangan data dibagi atas dua jenis,
yaitu ukuran pemusatan dan penyimpangan data untuk data yang tidak dikelompokkan
serta ukuran pemusatan dan penyimpangan data untuk data yang dikelompokkan. Data
yang dikelompokkan adalah data yang sudah disajikan dalam tabel frekuensi seperti yang
telah dibahas pada materi sebelumnya. Berikut ini adalah beberapa jenis ukuran
pemusatan dan penyimpangan data.
Terdapat beberapa jenis ukuran pemusatan data adalah sebagai berikut :
1. Rata-rata (mean)
2. Median
3. Modus
4. Kuartil
5. Desil
6. Persentil
Terdapat beberapa ukuran penyimpangan data, yaitu:
1. Range atau kisaran
2. Ragam atau variance
3. Simpangan baku atau standart deviasi
Berikut ini akan diuraikan satu persatu ukuran pemusatan dan
penyimpangan databaik untuk data yang tidak dikelompokkan dan data yang
dikelompokkan.
37 | P a g e
Mean
A. Mean
didefinisikassebagai jumlah seluruh nilai data dibagi dengan jumlah data
yang digunakan
Rata-rata data tidak kelopok
B. Median
Median dapat didefinisikan sebagai nilai tengah yang memisahkan data yang
tinggi dan data yang rendah.
Median data tidak dikelompokkan
• Untuk n ganjil
• Untuk n genap
38
C. Modus
Modus dapat didefinisikan sebagai nilai yang paling sering muncul.
39
D. Kuartil, dseil dan presentil
Kuartil atau disebut perempatan, desil atau disebut persepuluhan dan persentil atau
disebut perseratusan juga merupakan besaran yang digunakan untuk ukuran pemusatan
data. Kuartil, desil dan persentil dapat dihitung untuk data yang dikelompokkan.
40
PELUANG
c. Aturan partisi
Terdapat himpunan tunggal yang terdiri dari N elemen yang berbeda. Kita mempartisi
mereka ke dalam k himpunan, dengan himpunan pertama memuat n1 elemen,
41
himpunan kedua memuat n2 elemen,… dan himpunan ke-k memuat nk elemen.
d. Aturan kombinasi
Suatu sampel terdiri dari n elemen yang dipilih dari himpunan N elemen. Banyaknya
sampelberbeda yang terdiri dari n elemen yang dipilih dari N
42
UJI HIPOTESIS
43
d. Uji t berpasangan
3. Uji dua proporsi
a. Uji nilai Z
44
REGRESI DAN KORELASI
Regresi Korelasi
45
Hubungan antara satu variabel Hubungan antara dua variabel independen
independen dan satu variabel dependen
5 8
10 15
15 20
20 25
25 30
30 35
Dari data tersebut, pengusaha tersebut ingin mengetahui persamaan regresi dan
koefisien regresi antara biaya produksi dan harga jual produk. Bagaimana cara kita
melakukan analisis regresi pada data tersebut?
Jawaban
Untuk melakukan analisis regresi pada data tersebut, kita dapat menggunakan
regresi linear. Dalam kasus ini, biaya produksi merupakan variabel independen,
sedangkan harga jual produk merupakan variabel dependen.
Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan analisis regresi pada data
tersebut:
1. Buat grafik scatter plot dengan biaya produksi di sumbu x dan harga jual
produk di sumbu y.
46
2. Tentukan persamaan garis regresi dengan menggunakan metode kuadrat
terkecil.
3. Hitung koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa baik garis regresi
memodelkan data.
Dari langkah-langkah tersebut, kita dapat menemukan persamaan garis regresi dan
koefisien regresi. Persamaan garis regresi dapat digunakan untuk memprediksi
harga jual produk berdasarkan biaya produksi. Sedangkan koefisien regresi dapat
digunakan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara biaya produksi dan
harga jual produk.
47