Anda di halaman 1dari 121

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, KARAKTERISTIK

PEKERJAAN, DAN KARAKTERISTIK SITUASI KERJA TERHADAP


KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASTA MOTOR PERKASA
DEALER UTAMA KYMCO BALI

Oleh:
NAMA : I MADE GOWINDA JAYA SAPTA
NIM : 1802612010161
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2021
PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, KARAKTERISTIK
PEKERJAAN, DAN KARAKTERISTIK SITUASI KERJA TERHADAP
KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASTA MOTOR PERKASA
DEALER UTAMA KYMCO BALI

Oleh:
NAMA : I MADE GOWINDA JAYA SAPTA
NIM : 1802612010161
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2021

i
PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, KARAKTERISTIK
PEKERJAAN, DAN KARAKTERISTIK SITUASI KERJA TERHADAP
KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASTA MOTOR PERKASA
DEALER UTAMA KYMCO BALI

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
Sarjana Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Mahasaraswati Denpasar

Oleh:
NAMA : I MADE GOWINDA JAYA SAPTA
NIM : 1802612010161
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2021

ii
PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, KARAKTERISTIK
PEKERJAAN, DAN KARAKTERISTIK SITUASI KERJA TERHADAP
KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASTA MOTOR PERKASA
DEALER UTAMA KYMCO BALI

Oleh:
NAMA : I MADE GOWINDA JAYA SAPTA
NIM : 1802612010161
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

Denpasar, 22 Desember 2021


Mengetahui/Menyetujui

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2021

iii
PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, KARAKTERISTIK
PEKERJAAN, DAN KARAKTERISTIK SITUASI KERJA TERHADAP
KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASTA MOTOR PERKASA
DEALER UTAMA KYMCO BALI

Oleh:
NAMA : I MADE GOWINDA JAYA SAPTA
NIM : 1802612010161
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan lulus pada ujian
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati Denpasar
Pada tanggal : 22 Desember 2021
Tim Penguji

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2021

iv
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : I Made Gowinda Jaya Sapta
Nim : 1802612010161
Program Studi : Manajemen
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini adalah bukan dari hasil kegiatan
plagiat dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat pergunakan dimana perlunya.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi

Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat ramhat-Nya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Karakteristik Individu,

Karakteristik Pekerjaan, dan Karakteristik Situasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan pada PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama Kymco Bali”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan

dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam

penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih

kepada:

1. Bapak Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd, selaku Rektor Universitas

Mahasaraswati Denpasar.

2. Ibu Dr. Putu Kepramareni, S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar.

3. Ibu Dr. Ni Made Dwi Puspitawati S.E., M.M. selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati

Denpasar.

4. Bapak Dr. Nengah Landra, SE., MM. selaku Pembimbing Akademis.

5. Bapak Drs. Ida Bagus Made Widiadnya, M.M., M.H. selaku Pembimbing I

yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan tepat pada waktunya.

vi
6. Ibu Sapta Rini Widyawati, S.Psi., M.M. selaku Pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan tepat pada waktunya.

7. Pimpinan dan seluruh karyawan PT. Asta Motor Perkasa atas kesediaannya

untuk memberikan data dan informasi yang diperlukan penulisan dalam

penelitian ini.

8. Keluarga tercinta atas dukungan dan doanya yang tulus dan tiada hentiya untuk

memotivasi penulis dalam studi.

9. Kepada teman-teman atas dukungan, motivasi dan masukannya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena

keterbatasan kemampuan serta pengalaman penulis. Namun demikian skripsi

ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.

Denpasar, 22 Desember 2021


Penulis

vii
PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, KARAKTERISTIK
PEKERJAAN, DAN KARAKTERISTIK SITUASI KERJA TERHADAP
KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASTA MOTOR PERKASA
DEALER UTAMA KYMCO BALI

ABSTRAK

Keberhasilan sebuah perusahaan tidak terlepas dari sumber daya manusia


yang ada di perusahaan tersebut. Faktor penting yang perlu diperhatikan oleh
perusahaan adalah kepuasan kerja karyawan.sebab kepuasan kerja karyawan akan
sangat berpengaruh pada perkembangan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini
adalah menganalisis dan menjelaskan pengaruh karakteristik individu, karakteristik
pekerjaan, karakteristik situasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT Asta Motor
Perkasa. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah sensus, dengan jumlah
responden sebanyak 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner
yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Teknik analisis regresi linier berganda. Selain itu dalam
penelitian ini juga dilakukan analisis statistik deskriptif serta uji asumsi klasik yang
meliputi uji asumsi normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu berpengaruh
positi dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, hal ini dibuktikan dari nilai
t hitung 3,320 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003 (0,003<0,050) , karakteristik
pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
dibuktikan dari nilai t hitung sebesar 2,172 dengan nilai signifikan sebesar 0,039
(0,039<0,050), karakteristik situasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan dibuktikan dari nilai t hitung 2,199 dengan nilai
signifikasi 0,037 (0,037<0,050).
Kata Kunci : Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan, Karakteristik Situasi
Kerja, Kepuasan Kerja.

viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER ....................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... iii
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI ............................................................. iv
SURAT PERTANYAAN ORISINALITAS .................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................. 8
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 10
2.1 Landasan Teori ................................................................................ 10
2.1.1 Teori Dua Faktor ............................................................... 10
2.1.2 Karakteristik Individu ........................................................ 12
2.1.3 Karakteristik Pekerjaan ...................................................... 16
2.1.4 Karakteristik Situasi Kerja ................................................. 18
2.1.5 Kepuasan Kerja .................................................................. 20
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya ........................................................... 22
BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN RUMUSAN HIPOTESIS .............. 27
3.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 30
3.2 Hipotesis.......................................................................................... 31
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................. 35
4.1 Lokasi Penelitian ............................................................................ 35
4.2 Obyek Penelitian ............................................................................ 35

ix
4.3 Identifikasi Variabel ....................................................................... 35
4.4 Definisi Operasional Variabel ........................................................ 36
4.4.1 Karakteristik Individu (X1) ................................................ 36
4.4.2 Karakteristik Pekerjaan (X2) ............................................. 37
4.4.3 Karakteristik Situasi Kerja (X3)......................................... 38
4.4.4 Kepuasan Kerja (Y)............................................................ 39
4.5 Jenis dan Sumber Data ................................................................... 40
4.5.1 Jenis Data ........................................................................... 40
4.5.2 Sumber Data ....................................................................... 40
4.6 Populasi dan Sampel ...................................................................... 41
4.6.1 Populasi ............................................................................. 41
4.6.2 Sampel ................................................................................ 41
4.7 Metode Pengumpulan Data ............................................................ 41
4.8 Pengujian Instrumen Penelitian ..................................................... 42
4.8.1 Uji Validitas ....................................................................... 42
4.8.2 Uji Reliabilitas ................................................................... 43
4.9 Teknik Analisis Data ...................................................................... 43
4.9.1 Analisis Statistik Deksriptif ............................................... 44
4.9.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 44
4.9.3 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 45
4.9.4 Uji Model ........................................................................... 46
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 48
5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian.............................................. 48
5.1.1 Sejarah Perusahaan............................................................. 49
5.1.2 Visi Misi Perusahaan ......................................................... 49
5.1.3 Stuktur Organisasi Perusahaan ........................................... 50
5.2 Hasil Analisis ................................................................................. 56
5.2.1 Karakteristik Responden .................................................... 56
5.2.2 Persepsi Tanggapan Responden ......................................... 61
5.2.3 Uji Instrumen Penelitian .................................................... 64
5.2.4 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 67
5.2.5 Analisis Regresi Linier Berganda ..................................... 70

x
5.4.1 Analisis Koefisien Determinasi ......................................... 72
5.4.2 Uji-t .................................................................................... 73
5.3 Pembahasan .................................................................................... 74
BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 76
6.1 Simpulan ......................................................................................... 76
6.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................... 77
6.3 Saran ............................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 79
LAMPIRAN ..................................................................................................... 83

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tingkat Absensi Karyawan ....................................................................... 7


Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 56
Tabel 5.2 Disrtibusi Responden Berdasarkan Jenis Tingkat Usia ............................ 57
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Pendidikan .................. 58
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja ....................................... 59
Tabel 5.5 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Persepsi Responden ............. 60
Tabel 5.6 Persepsi Tanggarapan Responden Pada Variabel Karakteristik
Individu (X1) ............................................................................................ 61
Tabel 5.7 Persepsi Tanggapan Responden Pada Variabel Karakteristik
Pekerjaan (X2) .......................................................................................... 62
Tabel 5.8 Persepsi Tanggapan Responden Pada Variabel Karakteristik
Situasi Kerja (X3) ..................................................................................... 62
Tabel 5.9 Persepsi Tanggapan Responden Pada Variabel Kepuasan Kerja (Y) ....... 63
Tabel 5.10 Hasil Uji Validitas .................................................................................... 65
Tabel 5.11 Hasil Uji Reliabilitas................................................................................. 66
Tabel 5.12 Nilai Uji Normalitas ................................................................................. 68
Tabel 5.13 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................................... 69
Tabel 5.14 Hasil Uji Heterokedastisitas ..................................................................... 70
Tabel 5.15 Hasil Uji Regresi Linier Berganda............................................................ 71
Tabel 5.16 Hasil Uji -t ................................................................................................ 73

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir Penelitian................................................................ 30


Gambar 3.2 Model Penelitian .................................................................................. 31
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Perusahaan .......................................................... 50

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner ............................................................................................. 84


Lampiran 2. Tabulasi Data Hasil Penelitian ............................................................. 87
Lampiran 3. Karakteristik Responden ..................................................................... 91
Lampiran 4. Statistik Deskriptif ............................................................................... 93
Lampiran 5. Uji Instrumen Penelitian ...................................................................... 99
Lampiran 6. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 104
Lampiran 7. Regresi Linier Berganda ..................................................................... 106

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi seperti saat ini, sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi suatu perusahaan tidak dapat lagi menghindari

persaingan dengan perusahaan lain. Suatu perusahaan yang ingin

berkembang harus mampu memanfaatkan sumber daya manusia yang telah

ada secara optimal. Sumber daya manusia merupakan unsur yang terpenting

dalam suatu perusahaan atau organisasi. Sumber daya manusia adalah salah

satu aset yang dimiliki oleh perusahaan paling istimewa yang mempunyai

pikiran, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan dan

lain sebagainya.

Sumber daya manusia adalah harta atau aset paling penting yang

dimiliki oleh suatu organisasi , karena keberhasilan organisasi ditentukan

oleh manusia (Ardana,dkk., 2012:3). Fenomena pengangguran, pemutusan

hubungan kerja, demonstrasi dan unjuk rasa merupakan masalah kondisi

ketenagakerjaan di Indonesia yang masih sering terjadi. Fenomena tersebut

merupakan akibat dari ketidakpuasan dalam berbagai faktor seperti

ketidaksesuaian dalam pemberian kompensasi, upah, tunjangan, rewads dan

ketidaksesuaian prosedur-prosedur kerja dengan kebijaksanaan perusahaan

(Irawan, 2012).

Rivai (2011:29) menyatakan sumber daya manusia merupakan salah

satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan,

pengorganisasian pelaksanaan, pengendalian. Mencapai tujuan dari

1
2

perusahaan diperlukan kualitas sumber daya manusia yang handal dan

berkualitas, guna mendapatkan hasil yang diharapkan oleh setiap

perusahaan. Hasibuan (2012:10) menyatakan bahwa manajemen sumber

daya manusia adalah ilmu seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga

kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan,

karyawan, dan masyarakat.

Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan

adalah kepuasan kerja karyawan. Sebab dengan adanya kepuasan kerja akan

memberikan dampak positif bagi perusahaan. Menurut George dan Jones

(dalam Priansa, 2014) menyatakan kepuasan kerja merupakan sekumpulan

perasaan, keyakinan, dan pikiran tentang bagaimana respon seseorang

terhadap pekerjaannya. Rasa kepuasan kerja sangat mempengaruhi

karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya di perusahaan

(Khahan,2013). Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang

menyenangkan dan mencintai pekerjaanya, Menurut Hasibuan, (2006:202)

dalam Sari (2020:2).

Handoko (2007:193) dalam Abdurrahim, dkk (2017) mendefinisikan

bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau

tidak menyenangkan karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan

kerja mewakili perasaan negatif dan positif dari persepsi karyawan terhadap

pekerjaan yang dihadapinya, yaitu suatu perasaan untuk berprestasi dan

meraih kesuksesan di dalam pekerjaanna (Aziri,2011).


3

Rendahnya kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu gejala yang

merusak kondisi dalam suatu perusahaan (Michael and Viswanath,2010).

Secara umum, rendahnya kepuasan kerja karyawan ini biasanya terhilat dari

berbagai aspek. Mohammad (2013) mengartikan karyawan yang mengalami

ketidakpuasan daam bekerja biasanya memunculkan prilaku hilangnya

gairah kerja (burnout), yang diartikan oleh (Reva et al., 2004) sebagai usaha

karyawan untuk meminimalisasikan hubungan atau kontak mereka dengan

pekerjaannya. Bentuk hilangnya gairah kerja sebagai berikut: menggunakan

waktu kerja untuk kepentingan pribadi, memanjangan waktu istirahat,

datang terlambat, absenteeism, dan pensiun dini.

Unsur yang paling dibutuhkan dalam dunia kerja adalah pembentukkan

karakteristik individu karena pembentukan karakteristik merupakan pikiran

yang terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya

(karyawan) merupakan pelopor segalanya. Program ini kemudian

membentuk system kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk pola

berpikirnya yang bisa mempengaruhi perilakunya (Emin, 2007). Menurut

Robbins (2012:21) individu yang merencanakan dan organisasi yang

mengarahkan, karakteristik individu yang tercemin dari ketrampilan, usia,

jenis kelamin, status perkawinan, masa kerja, keturunan, lingkungan sosial,

pengalaman, dan nilai. Karakteristik individu adalah minat, sikat terhadap

diri sendiri, pekerjaan, dan situasi pekerjaan, kebutuhan individual,

kemampuan atau kompetensi, pengetahuan tentang pekerjaan dan emosi,

suasana hati, perasaan keyakinan dan nilai nilai (Ardana dkk., 2012:31).
4

Variabel lain yang memiliki hubungan dengan kepuasan kerja karyawan

Menurut Winarno (2005) adalah karakteristik pekerjaan yang merupakan

sifat dari tugas yang meliputi tanggung jawab, berbagai macam tugas, dan

tingkat kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan itu sendiri. Luthans

(2006:118) menjelaskan karakteristik pekerjaan seperti memberi

kesempatan untuk menggunakan kemampuan dan keterampilannya,

kebebasan, dan umpan balik membuat karyawan lebih menyukai

pekerjaannya dan tidak menimbulkan kebosanan. Marek and Jakub (2008)

dalam penelitiannya menunjukkan bahwa permasalahan karakteristik

pekerjaan akan membawa kearah ketidakpuasan kerja karyawan sebagai

kelelahan psikologis.

Kelelahan psikologis ini mempunyai ciri-ciri antara lain: hilangnya

minat terhadap pekerjaan, menurunnya semangat kerja, adanya

ketidakpuasan dalam bekerja dan keinginan untuk mencapai tujuan

berkurang. Gonul and Gokce (2014) menambahkan ketidakpuasan kerja

ditimbulkan oleh pekerjaan yang berulang-ulang dan senada sehingga

mengakibatkan minat karyawan dan energi bekerja menurun.

Variabel yang memliki hubungan dengan kepuasan kerja karyawan

adalah situasi kerja. Karakteristik situasi kerja merupakan variabel yang

memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Karakteristik

situasi kerja sebagai faktor yang ada dalam lingkungan kerja seseorang

sebagai karyawan. Karakteristik situasi kerja menurut Stoner (1999:431) di

klasifikasikan menjadi 2 yaitu lingkungan kerja langsung (immediate work

environment) dan tindakan organisasi (organizational action). Lingkungan


5

kerja langsung dibagi menjadi dua komponen, yaitu rekan kerja (peers) dan

pimpinan. Tindakan organisasi (organizational actions) dibagi menjadi dua

komponen, yaitu : reward practices dan budaya organisasi (Stoner,

1989:431).

Ketiga karakteristik ini memberikan pengaruh positif terhadap

kepuasaan kerja karyawan, dimana kepuasan kerja merupakan variabel

sikap (attitude), yang berkaitan dengan perasaan karyawan terhadap

pekerjaan (Widyaningrum, 2010). Kepuasan kerja seseorang ditentukan

oleh perbedaan antara semua yang diharapkan dengan semua yang

diarasakan dari pekerjaan yang diterimanya secara actual (Pareke dan

Suryana, 2009).

Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hariyadi (2011)

penelitian menunjukkan kepuasan kerja yang dipengaruhi oleh variabel

karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan karakteristik situasi kerja

memiliki pengaruh positif dan signifikan. Penelitan yang sama juga

dilakukan oleh Mahayanti, dkk. (2017) karakteristik individu berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, karakteristik

pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja

karyawan, karakteristik situasi kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian juga dilakukan oleh Pratiwi,

(2019) variabel karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan situasi

kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

kerja. Sari, (2020) karakteristik individu, karakteristik pekerjaan, dan


6

karakteristik situasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja karyawan.

Sedangkan hasil penelitian lain Wijono (2002) Menyatakan bahwa tidak

ada hubungan yang signifikan antara karakteristik pekerjaan dan kepuasan

kerja supervisor pasaraya di semarang. Sependapat dengan Wijono (2002) ,

Alloysius (2011) juga menyatakan bahwa tidak ada hubungan signifikan

antara karakteristik pekerjaan dan kepuasan kerja pada staff bank tingkat

bawah.

Penelitian ini mengambil objek pada perusahaan PT. Asta Motor

Perkasa merupakan dealer utama motor Kymco di daerah Bali, yang

melayani penjualan sepeda motor Kymco, ATV, UTV, suku cadang

(sparepart) dan perawatan (service) resmi. Memiliki lokasi yang strategis,

hanya beberapa menit dari pusat kota. juga melayani penjualan motor online

melalui website, dan melayani home service. Dalam perkembangannya PT.

Asta Motor Perkasa Dealer Utama Kymco Bali selalu berupaya untuk

meningkatkan kepuasan karyawannya. Namun dalam upaya meningkatkan

kapuasaan kerja karyawan masih terdapat kendala yang dihadapi untuk

mencapai tujuan perusahaan. Adapun bentuk kepuasan kerja karyawan

dapat dilihat dari data sebagai berikut :


7

Tabel 1.1
Tingkat absensi karyawan pada PT. Asta Motor Perkasa
Main Dealer Kymco Bali
Tahun 2020

Jumlah Jumlah Hari Presentasi


Jumlah Hari Jumlah
Seluruh Tidak Hadir Tingkat
Periode Kerja/Bulan Karyawan
Hari Kerja Absensi Absensi
(Hari) (Orang)
(Hari) (Hari) (%)

(F) =
(A) (B) (C) (D) = (BXC) (E)
(E:DX100%)

27 Desember
2019 – 26 26 30 780 30 3,84%
Januari 2020

27 Januari – 26
26 30 780 34 4,35%
Februari 2020

27 Februari – 26
26 30 780 32 4,10%
Maret 2020

27 Maret – 26
26 30 780 33 4,23%
April 2020

27 April – 26
26 30 780 35 4,48%
Mei 2020

27 Mei – 26 Juni
26 30 780 34 4,35%
2020

27 Juni – 26 Juli
26 30 780 33 4,23%
2020

27 Juli – 26
26 30 780 32 4,10%
Agustus 2020

27 Agustus – 26
26 30 780 30 3,84%
September 2020

27 September-26
26 30 780 37 4,74%
Oktober 2020

27 Oktober - 26
26 30 780 31 3,97%
November 2020

27 November –
26 Desember 26 30 780 35 4,48%
2020

Rata – Rata 4,22%

Sumber: PT. Asta Motor Perkasa, (2020)


8

Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat absensi

karyawan setiap bulan adalah 4,22 persen tergolong tinggi . Menurut Flippo

(2001) apabila presentase tingkat absensi berkisar di angka 0 sampai 2

persen maka dinyatakan baik, 3 sampai 10 persen dinyatakan tinggi, dan

diatas 10 persen dinyatakan tidak wajar, absensi terendah terjadi pada bulan

desember dan absensi tertinggi terjadi ada bulan september. Hal ini

memberikan gambaran bahwa tingkat absensi karyawan berada pada

tingkatan tidak baik, hal ini mengindikasikan bahwa kepuasan kerja

karyawan masih kurang. Oleh sebab itu perusahaan sangat mengharapkan

para karyawannya memiliki kepuasan terhadap kerjaannya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan rumusan masalah

penelitiannya sebagai berikut

1) Apakah karakteristik individu berpengaruh terhadap kepuasan kerja

karyawan PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama Kymco Bali?

2) Apakah karakteristik pekerjaan berpengaruh terhadap kepuasan kerja

karyawan PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama Kymco Bali ?

3) Apakah karakteristik situasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja

karyawan PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama Kymco Bali ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu terhadap kepuasan

kerja karyawan PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama Kymco Bali.
9

2) Untuk mengetahui pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan

kerja karyawan PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama Kymco Bali.

3) Untuk mengetahui pengaruh karakteristik situasi kerja terhadap

kepuasan kerja karyawan PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama Kymco

Bali.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari tujuan penelitian yang telah disampaikan di atas diharapkan

penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kegunaan sebagai berikut:

1) Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

wawasan yang lebih luas, serta dapat dijadikan referensi di lingkungan

akademis serta bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan

bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

2) Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan ilmu

pengetahuan terutama di bidang manajemen manajemen sumber daya

manusia, terutama tentang karakteristik individu, karakteristik

pekerjaan, dan karakteristik situasi kerja yang berkaitan dengan

kepuasan kerja karyawan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Dua Faktor (Two factors theory)

Teori dua faktor juga dikenal sebagai teori motivasi Herzberg atau teori

hygiene-motivation. Teori ini dikembangkan oleh Herzberg (1959), seorang

psikolog asal Amerika Serikat. Herzberg mengemukakan teori motivasi

berdasar teori dua faktor yaitu faktor hygiene dan motivation serta membagi

kebutuhan Maslow menjadi dua bagian yaitu kebutuhan tingkat rendah

(fisik, rasa aman, dan sosial) dan kebutuhan tingkat tinggi (prestise dan

aktualisasi diri) serta mengemukakan bahwa cara terbaik untuk memotivasi

individu adalah dengan memenuhi kebutuhan tingkat tingginya.

Teori ini menghubungkan faktor-faktor instrinsik dengan kepuasan

kerja karyawan dan mengaitkan faktor-faktor ekstrinsik dengan kepuasan

kerja karyawan. Faktor-faktor ekstrinsik meliputi upah, jaminan pekerjaan,

kondisi kerja, status, prosedur pekerjaan, kualitas pengawasan dan

hubungan antar pribadi diantara rekan kerja, atasan dan bawahan.

Sedangkan faktor-faktor instrinsik antara lain prestasi (achievement),

pengakuan (recognition), tanggung jawab (responsibility), kemajuan

(advancement), pekerjaan itu sendiri dan kemungkinan untuk berkembang.

Teori dua faktor dibagi menjadi dua, yaitu:

10
11

1) Hygiene Factors

Hygiene factors (faktor kesehatan) adalah faktor pekerjaan yang

penting untuk adanya motivasi di tempat kerja. Faktor ini tidak

mengarah pada kepuasan positif untuk jangka panjang. Tetapi jika

faktor-faktor ini tidak hadir, maka muncul ketidakpuasan. Faktor ini

adalah faktor ekstrinsik untuk bekerja. Faktor higienis juga disebut

sebagai dissatisfiers atau faktor pemeliharaan yang diperlukan untuk

menghindari ketidakpuasan. Hygiene factors (faktor kesehatan) adalah

gambaran kebutuhan psikologis individu yang diharapkan untuk

dipenuhi. Hygiene factors (faktor kesehatan) meliputi gaji, kualitas

supervisi, kondisi kerja, jaminan kerja, hubungan antar pribadi,

kebijakan dan administrasi perusahaan.

2) Motivation Factors

Faktor motivasi harus menghasilkan kepuasan positif. Faktor-faktor

yang melekat dalam pekerjaan dan memotivasi karyawan untuk sebuah

kinerja yang unggul disebut sebagai faktor pemuas. Karyawan hanya

menemukan faktor-faktor intrinsik yang berharga pada motivation

factors (faktor motivasi). Faktor motivasi dikaitkan dengan isi

pekerjaan mencakup keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang

menantang, peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan.

Motivation factor berhubungan dengan aspek – aspek yang terkandung

dalam pekerjaan itu sendiri. Jadi berhubungan dengan job content atau

disebut juga sebagai aspek intrinsik dalam pekerjaan. Faktor – faktor

yang termasuk di sini adalah :


12

(1) Achievement (keberhasilan menyelesaikan tugas).

(2) Recognition (penghargaan).

(3) Work it self (pekerjaan itu sendiri).

(4) Responsibility (tanggung jawab).

(5) Possibility of growth (kemungkinan untuk mengembangkan diri).

(6) Advancement (kesempatan untuk maju).

2.1.2 Karakteristik Individu

1. Pengertian Karakteristik Individu

Sumber daya yang terpenting dalam suatu organisasi adalah sumber

daya manusia, orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas

dan usaha mereka kepada organisasi agar suatu organisasi dapat tetap

eksistensinya. Karakteristik individu adalah minat, sikap terhadap diri

sendiri, pekerjaan, dan situasi pekerjaan, kebutuhan individual, kemampuan

atau kompetensi, pengetahuan tentang pekerjaan dan emosi, suasana hati,

perasaan keyakinan dan nilai nilai (Ardana dkk., 2012:31). Karakteristik

individu meliputi kemampuan, nilai, sikap, dan minat (Arief, 2009).

Menurut robbins (2012:21) individu yang merencanakan dan organisasi

yang mengarahkan, karakteristik individu yang tercemin dari ketrampilan,

usia, jenis kelamin, status perkawinan, masa kerja, keturunan, lingkungan

sosial, pengalaman, dan nilai.

Setiap manusia mempunyai karakteristik individu yang berbeda-beda

antara yang satu dengan yang lainnya. Menurut Nimran (dalam Kurniawati

2007; Rahmat Hidayat,dkk 2017) karakteristik individu meliputi:


13

1) Kepribadian

Menurut Nirman (dalam Kurniawati 2007; Rahmat Hidayat,dkk

2017) kepribadian dapat didefinisikan sebagai keseluruhan cara

bagaimana individu bereaksi dan beinteraksi dengan orang lain.

Menurut Robins (2008:127), kepribadian adalah keseluruhan cara

dimana seseorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan

individu lain. Menurut Syandi dan Garniwa (2007:74), kepribadian

seseorang ialah seperangkat karakteristik yang relative,

kecendrungan dan perangai yang sebagian besar dibentuk oleh

faktor keturunan dan oleh faktor-faktor sosial, kebudayaan , dan

lingkungan.

2) Persepsi

Menurut Thoha (2012:141-142), persepsi pada hakikatnya

adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam

memahami informasi tentang lingkungannya, baik melalui

penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman.

Menurut Robbins (2008:175), persepsi adalah sebuah proses dimana

individu mengatur dan menginterprestasikan kesan sensorik mereka

guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.

3) Sikap

Menurut Sigit dalam Kurniawati (2007:18); Rahmat

Hidayat,dkk (2017:340), sikap adalah tanggapan (response) yang

mengandung komponen-komponen kognitif, afektif dan konaktif

yang dilakukan seseorang terhadap sesuatu obyek atau stimulasi dari


14

lingkungan. Menurut Robbins (2008:92), sikap (attitude)

merupakan pernyataan evaluatif baik yang menyenangkan maupun

yang tidak tentang suatu objek, orang atau peristiwa.

Sedangkan Thoha (2012:35) Menyatakan bahwa indikator karakteristik

individu meliputi kemampuan, kebutuhan, kepercayaan, pengalaman,

penghargaan.

1) Kemampuan

Menurut Wahjono (2010:56), kemampuan adalah suatu

kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu

pekerjaan, sedangkan menurut Sofyandi dan Garniwa dalam Rahmat

Hidayat, dkk (2017:340), menayatakan bahwa , kemampuan adalah

sifat yang dibawa lahir atau dipelajari yang memungkinkan

seseorang menyelesaikan pekerjaannya. Kemampuan adalah suatu

kapasistas yang dimiliki seseorang untuk melaksanakan berbagai

kegiatan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

2) Kebutuhan

Menurut Mangkunegara dalam Kurniawati (2007:19),

kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau

pertanganan yang dialami antara suatu kenyatan dengan dorongan

yang ada dalam diri. Setiap pekerjaan pasti memiliki motiv tertentu,

salah satunya adalah terpenuhinya kebutuhan individu. Apabila

kebutuhanya terpenuhi maka individu tersebut akan menunjukkan

kinerja yang baik sebagai manifestasi rasa puasnya, dan begitu pula

sebaliknya. Maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan adalah


15

Hasrat atau keinginan manusia untuk memiliki dan menikmati

kegunaan barang atau jasa yang dapat memberikan kepuasan bagi

jasmani dan rohani demi kelangsungan hidup.

3) Kepercayaan

Menurut Prasetyo dalam Kurniawati (2007:21), percaya artinya

mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah

derajat dimana seseorang menaruh sikap positif terhadap keinginan

baik dan keandalan orang lain yang dipercayainya dalam situasi

yang berubah-ubah dan beresiko.

4) Pengalaman

Pada pekerjaan sejenis perlu mendapatkan pertimbangan dalam

penempatan tenaga kerja. Kenyataan menunjukkan makin lama

tenaga kerja bekerja, makin banyak pengalaman yang dimiliki

tenaga kerja yang bersangkutan. Sebaliknya, makin singkat masa

kerja, makin sedikit pengalaman diperoleh. Pengalaman bekerja

banyak memberikan keahlian dan ketrampilan kerja. Sebaliknya

terbatasnya pengalaman kerja mengakibatkan tingkat keahlian dan

ketrampilan yang dimiliki rendah. Pepatah klasik mengatkan,

pengalaman adalah guru terbaik (Experience is the best of teacher).

Menurut Sastrohadiwiryo dalam Rofi (2012:2), pengalaman

bekerja merupakan modal utama seseorang untuk terjun dalam

bidang tertentu. Menurut Nitisemito dalam Rofi (2012:5-6),

pengalaman kerja adalah sesuatu atau kemampuan yang


16

dimiliki oleh para karyawan dalam menjalankan tugas-tugas

yang dibebankan kepadanya.

5) Pengharapan

Menurut Gitosudirmo dan Sudita dalam Kurniawati (2007:20),

pengharapan adalah suatu keyakinan atau kemungkinan bahwa

suatu usaha atau tindakan tertentu akan menghasilkan suatu tingkat

prestasi tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengharapan

suatu keyakinan tinggi maka akan menghasilkan produktivitas

tinggi sehingga membuat kepuasan kerja karyawan.

2.1.3 Karakteristik Pekerjaan

1. Pengertian Karakteristik Pekerjaan

Karakteristik pekerjaan adalah perancangan suatu pekerjaan dimana

individu terlibat di dalamnnya menurut Robbin dalam Mahayanti, dkk

(2017:2262). Menurut Stoner (1986) dalam Moses, dkk. (2014:2)

karakteristik pekerjaan adalah atribut tugas karyawan dan meliputi jumlah

tanggung jawab, berbagai tugas, dan sejauh mana pekerjaan itu sendiri

memberikan kepuasan.

2. Indikator Karakteristik Pekerjaan

Menurut Munandar (2001:357) dalam Mahardikha (2014); Mahayanti,

dkk (2017:2262) menyatakan terdapat lima indikator karakteristik

pekerjaan untuk berbagai macam pekerjaan yaitu:


17

1) Keragaman ketrampilan (skill variety)

Banyaknya ketrampilan yang diperlukan untuk melakukan

pekerjaan . semakin banyak ragam ketrampilan makin mengurangi

kebosanan dalam bekerja.

2) Identitas tugas (task identity)

Tingkat sejauh mana penyelesaian pekerjaan secara keselruhan

dapat dilihat hasilnya dan dapat dikenali sebagai hasil kinerja

seseorang.

3) Arti tugas (task significance)

Tingkat sejauh mana pekerjaan mempunyai dampak yang berarti

bagi kehidupan orang lain. Baik orang tersebut merupakan rekan

sekerja dalam suatu perusaahan yang sama maupun orang lain di

lingkungan sekita. Jika tugas dirasakan penting dan berarti oleh

tenaga kerja, maka tenaga kerja cenderung mempunyai kepuasan

kerja.

4) Otonomi (autonomy)

Karyawan bebas untuk mengendalikan sendiri penjadwalan

tugasnya dan memutuskan prosedur apa yang akan digunakan untuk

menyelesaikannya. Pekerjaan yang memberi kebebasan,

ketidaktergantungan dan peluang mengambil keputusan akan lebih

cepat menimbulkan kepuasan kerja.


18

5) Umpan balik (feedback)

Tingkat kinerja kegiatan kerja dalam memperoleh informasi

tentang keefektifan kegiatannya, Pemberian balikan pada pekerjaan

membantu meningkatkan tingkat kepuasan.

Kelima indikator diatas akan menimbulkan tiga keadaan psikologis

yang dapat dirasakan oleh karyawan yaitu:

1) Perasaan berarti, yaitu keadaan kognitif dimana termasuk tingkat

bagaimana karyawan merasa pekerjaan mereka dapat memberi

kontribusi yang bernilai, penting, dan berharga.

2) Tanggung Jawab, keadaan ini menitikberatkan pada bagaimana

karyawan merasakan tanggung jawab pribadi atau akuntabilitas

pada pekerjaannya.

3) Pengetahuan terhadap hasil, hal ini didapat dari lanjutan umpan

balik, keadaan psikologis ini melibatkan tingkat dengan karyawan

mampu memahami bagaimana kinerja mereka.

Apabila ketiga keadaan psikologis ini semakin terlihat, karyawan

semakin merasa nyaman dengan dirinya sendiri ketika mereka

menunjukkan kinerja yang baik (Luthan, 2006:564) dalam Putri., dkk

(2014:41).

2.1.4 Karakteristik Situasi Kerja

1. Pengertian Karakteristik Situasi kerja

Karakteristik situasi kerja Menurut Stoner (1989:431) di klasifikasikan

menjadi 2 yaitu lingkungan kerja langsung (immediate work emvironment)

dan tindakan organisasi (organizational action). Lingkungan kerja langsung


19

dibagi menjadi dua komponen, yaitu rekan kerja (peers) dan pimpinan.

Tindakan organisasi (organizational actions) dibagi menjadi dua

komponen, yaitu : reward practices dan budaya organisasi (Stoner,

1989:431).

Situasi kerja merupakan hasil persepsi karyawan tentang berbagai aspek

lingkungan kerjanya, yang akan mempengaruhi prilaku mereka, serta

didalam situasi kerja. Sering digambarkan sebagai daya organisasi atau

organization culture, psycological climate, dan company personality

(Gilmer dan Sumantri, 2001) dalam Sari, (2020:13). Secara harfiah situasi

atau climate pengertiannya tidak hanya memberikan arti yang terbatas pada

hal-hal yang bersifat fisik, seperti temperature, tekanan, tetapi juga memiliki

arti psikologis berupa kumpulan orang-orang yang berada dalam suatu

organisasi yang menggambarkan lingkungan internal organisasi tersebut.

Menurut Litwin dan Meyer dalam Sumantri, (2012:39); Sari, (2020:13).

Dimensi-dimensi situasi kerja sebagai berikut: Conformity, Responbility,

Standars, Reward, Clarity, Team Spirit.

Berdasarkan dari beberapa ahli yang telah disebutkan diatas, maka dapat

dinyatakan karakteristik situasi kerja adalah persepsi karyawan tentang

berbagai aspek lingkungan kerjanya, yang akan mempengaruhi prilaku

mereka, serta didalam situasi kerja.

2. Indikator Karakteristik Situasi kerja

Riefka (2012) dalam Mahayanti (2017) menjelaskan indikator-indikator

untuk mengukur karakteristik situasi kerja yaitu:


20

1) Keadaan Lingkungan

Kondisi sekitar tempat kerja yang memberikan dampak dalam

melaksanakan pekerjaan.

2) Rekan Kerja

Teman kerja yang saling bersinergi untuk menyelesaikan pekerjaan

dalam bekerja bersama.

3) Jaminan Kerja

Ketersediaan tanggungan yang bersifat finansial maupun non

finansial yang diberikan perusahaan kepada pekerjaan.

2.1.5 Kepuasan Kerja

1. Pengertian kepuasan kerja

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan

mencintai pekerjaannya (Hasibuan, 2006:202). Menurut Handoko

(2007:193) kepuasan kerja adalah pandangan karyawan yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap pekerjaan mereka.

Kepuasan kerja mewakili perasaan negatif dan positif dari persepsi

karyawan terhadap pekerjaan yang dihadapinya, yaitu perasaan untuk

berprestasi dan meraih kesuksesan dalam pekerjaannya.

Menurut George dan Jones (2002) kepuasan kerja sebagai perasaan

yang dimiliki oleh karyawan tentang kondisi tempat kerja mereka saat ini.

Rasa kepuasan kerja sangat mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan

tugas-tugasnya di perusahaan (Khahan,2013). Kepuasan kerja mewakili

perasaan negatif dan positif dari persepsi karyawan terhadap pekerjaan yang
21

dihadapinya, yaitu suatu perasaan untuk berprestasi dan meraih kesuksesan

di dalam pekerjaanna (Aziri,2011).

Berdasarkan definisi ahli yang telah disebutkan diatas, maka dapat

dinyatakan bahwa kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan karyawan

tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka.

2. Indikator Kepuasan Kerja

Menurut Handoko (2007:193) dalam Sari.,(2020:16) Indikator dari

kepuasan kerja adalah sebgai berikut:

1) Gaji

Persamaan antara harapan dengan kenyataan dari imbalan yang

diterima karyawan.

2) Pekerjaan itu sendiri

Rasa senang yang dirasakan oleh karyawan.

3) Kemampuan atasan

Sikap atasan terhadap karyawan yang diharapkan oleh karyawan

untuk dapat bekerja lebih baik dengan memberikan masukan positif.

4) Lingkungan Kerja

Lingkungan yang didalamnya terdapat peralatan tata ruang dan

kondisi fisik mempengaruhi aktifitas karyawan.

5) Promosi

Perasaan karyawan terhadap keinginan untuk memproleh promosi

sesuai dengan prestasi dalam bekerja.


22

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

Hariyadi (2011), berjudul pengaruh karakteristik individu, krakteristik

pekerjaan, dan karakteristik situasi kerja terhadap kepuasan kerja pada

Akademi Kebidanan Pemerintah Kabupaten Kudus. Penelitian ini dilakukan

dengan mengambil sampel sebanyak 125 tenaga pendidik dari 185 populasi

yang merupakan Pendidik di Akbid Pemerintah Kabupaten Kudus. Hasil

penelitian menunjukkan kepuasan kerja yang dipengaruhi oleh variabel

karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan karakteristik situasi kerja

kontribusinya sebesar 39,2% dan masing-masing memiliki pengaruh positif

dan sinifikan, sedangkan kinerja pendidik yang dipengaruhi oleh variasi

variabel karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan karakteristik

situasi kerja serta kepuasan kerja kontribusinya sebesar 62%, masing-

masing seluruhnya memiliki pengaruh langsung positif dan signifikan

kecuali pada variabel situasi kerja terhadap kinerja. Untuk pengaruh tidak

langsung kinerja pendidik yang dipengaruhi oleh variasi variabel

karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan karakteristik situasi kerja

melalui kepuasan kerja masing-masing memiliki pengaruh, tetapi untuk

variabel individu terhadap kinerja melalui kepuasan kerja tidak signifikan.

Mahardika, dkk. (2014), berjudul pengaruh karakteristik individu dan

karakteristik pekerjaan terhadap prestasi kerja karyawan (studi pada

karyawan PT. Inti Bara Mandiri Tuban). Sampel dalam penelitian ini

menggunakan sampel jenuh yakni sebesar 40 orang pada PT. Inti Bara

Mandiri Tuban. Hasil menunjukkan bahwa uji parsial variabel karakteristik

individu dengan t-statistik 4,517 dan karakteristik pekerjaan dengan t


23

statistik 3,576, yang berarti kedua variabel memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Demikian pula

dengan uji simultan yang ditunjukkan dengan F hitung sebesar 21,479.

Tumewu, (2014), berjudul karakteristik individu, karakteristik

pekerjaan dan karakteristik organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan

pada Event Organizer Reborn Creative Center Manado. Populasi dalam

penelitian ini 45 karyawan dan semuanya dijadikan sampel. Hasil penelitian

menunjukkan karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan

karakteristik organisasi memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja

karyawan baik secara simultan maupun parsial dan yang paling dominan

berpengaruh yaitu karakteristik organisasi. Bagi pihak manajemen perlu

melakukan perbaikan baik berupa kebijakan maupun hal-hal yang secara

langsung berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan

terlebih khususnya untuk karakteristik individu, dan kakrakteristik

pekerjaan yang dilakukan.

Widowati, (2015), berjudul hubungan antara karakteristik pekerjaan dan

kepuasan kerja supervisor PT. Tripilar Betonmas Salatiga. Sampel

penelitian ini adalah 34 orang responden. Analisis data menggunakan

Teknik analisis korelasi spearman dan diperoleh hasil r = 0,461

dengansignifikansi 0,006 (<0,05). Hasil penelitian menunjukan ada

hubungan antara karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja

Supervisor PT. Tripilar Betonmas Salatiga.

Ahdiyat, (2016), berjudul karakteristik individu dan karakteristik

pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan pada BMT Bina Ummat


24

Sejahtera Cabang Jepara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

karakteristik individu berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja di

BMT Binna Ummat Sejahtera Cabang Jepara sebesar 29,9%. Karakteristik

pekerjaan juga mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja di BMT

Binna Ummat Sejahtera Cabang Jepara sebesar 35,5%.

Kemala, (2016), berjudul karakteristik individu , karakteristik

pekerjaan, dan karakteristik organisasi pengaruhnya terhadap kepuasan

kerja pegawai. Responden pada penilitian ini sebanyak 38 orang pegawai

Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pesisir

Selatan. Karakteristik individu (X1) berpengaruh positif (0,739) dan signifikan

terhadap kepuasan kerja. Karakteristik pekerjaan (X2) berpengaruh positif

(0,714) dan signifikan terhadap kepuasan pegawai. Karakteristik organisasi

(X3) tidak berpengaruh signifikan (0,108) terhadap kepuasan kerja yang

dirasakan pegawai.

Wardana, dkk. (2017), pengaruh karakteristik individu, karakteristik

pekerjaan dan karakteristik organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan

koperasi (sumber data mandiri) muara teweh kalimantan tengah. Sampel

penelitian ini adalah 34 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan

terdapat pengaruh signifikan karakteristik individu (X1), karakteristik

pekerjaan (X2), dan karakteristik organisasi (X3) terhadap kepuasan kerja

karyawan (Y) pada koperasi sumber daya mandiri muara.

Tamaka, dkk. (2017), berujudul pengaruh karakteristik pekerjaan dan

karakteristik individu terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Bank

Mandiri (PERSERO) Tbk. kantor cabang (Area Manado). Responden pada


25

penilitian ini sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

signifikansi p-value = 0,032 < 0,05, Karakteristik Pekerjaan (X1)

berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y) dan

Karakteristik Individu (X2) signifikansi p-value = 0,041 < 0,05, maka

Karakteristik Individu (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan

Kerja Karyawan (Y).

Mahayanti, dkk. (2017), berjudul pengaruh karakteristik individu,

karakteristik pekerjaan, dan krakteristik situasi kerja terhadap kepuasan

kerja karyawan pada Agung Oleh-Oleh Khas Bali. Jumlah responden

sebanyak 48. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik individu

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan,

karakteristik pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja karyawan, karakteristik situasi kerja berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

Pratiwi, (2019), berjudul pengaruh karakteristik individu, karakteristik

pekerjaan dan situasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di Prime

Plaza Hotel and Suites Sanur Bali. Sampel dalam penelitian ini adalah 78

orang karyawan. Hasil penelitian ini menunjukan variabel karakteristik

individu (X1), karakteristik pekerjaan (X2) dan situasi kerja (X3)

secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja

(Y).

Wirawan, (2020), berjudul pengaruh karakteristik individu dan

karakteristik pekerjaan terhadap kineja pegawai pada Kantor Desa

Peguyangan kaja. Penelitian ini menggunakan sampel jenuh dengan jumlah


26

sampel sebanyak 32 orang pegawai Kantor Desa Peguyangan Kaja. Hasil

penelitian yang menunjukan bahwa variabel karakteristik individu

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada kantor

desa peguyangan kaja kota denpasar dengan nilai thitung 5,719 > ttabel 2,04

dengan tingkat signifikansi 0,000. Variabel karakteristik pekerjaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada kontor

desa peguyangan kaja kota denpasar dengan nilai thitung 3,537 > ttabel 2,04

dengan tingkat signifikansi 0,001. secara simultan variabel karakteristik

individu dan karakteristik pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pegawai pada kontor desa peguyangan kaja kota denpasar

dengan nilai signifikansi 0,000.

Sari, (2020), berjudul pengaruh karakteristik individu, karakteristik

pekerjaan, dan karakteristik situasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan

pada Bali Agung Oleh-Oleh Khas Bali. Popolasi dalam peneltian ini adalah

sebanyak 48 orang dengan menggunakan metode sampel jenuh (sensus).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel karakteristik individu,

karakteristik pekerjaan, dan karakteristik situasi kerja berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.


BAB III

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Berfikir

Kepuasan kerja karyawan adalah merupakan faktor penting yang perlu

diperhatikan oleh perusahaan. Sebab dengan adanya kepuasan kerja

karyawan akan memberikan dampak positif bagi perusahaan. Kepuasan

kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai

pekerjaanya. Penelitian ini menggunakan Two factor’s theory, karena

karyawan akan termotivasi untuk melakukan pekerjaannya dengan

semaksimal mungkin bila mereka telah puas akan pekerjaannya. Tingkat

kepuasan karyawan akan tergantung dua faktor: hygiene factors dan

motivation factors.

Rendahnya kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu gejala yang

merusak kondisi dalam suatu perusahaan (Michael and Viswanath,2010).

Secara umum, rendahnya kepuasan kerja karyawan ini biasanya terhilat dari

berbagai aspek. Mohammad (2013) mengartikan karyawan yang mengalami

ketidakpuasan daam bekerja biasanya memunculkan prilaku hilangnya

gairah kerja (burnout), yang diartikan oleh (Reva et al., 2004) sebagai usaha

karyawan untuk meminimalisasikan hubungan atau kontak mereka dengan

pekerjaannya. Bentuk hilangnya gairah kerja sebagai berikut: menggunakan

waktu kerja untuk kepentingan pribadi, memanjangan waktu istirahat,

datang terlambat, absenteeism, dan pensiun dini.

27
28

Pembentukkan karakteristik individu unsur yang paling dibutuhkan

dalam dunia kerja, karena pembentukan karakteristik merupakan pikiran

yang terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya

(karyawan) merupakan pelopor segalanya. Program ini kemudian

membentuk system kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk pola

berpikirnya yang bisa mempengaruhi perilakunya (Emin, 2007).

Karakteristik individu meliputi kemampuan, nilai, sikap, dan minat (Arief,

2009). Menurut Robbins (2012:21) individu yang merencanakan dan

organisasi yang mengarahkan, karakteristik individu yang tercemin dari

ketrampilan, usia, jenis kelamin, status perkawinan, masa kerja, keturunan,

lingkungan sosial, pengalaman, dan nilai.

Variabel yang memiliki hubungan dengan kepuasan kerja karyawan

adalah karakteristik pekerjaan. Karakteristik pekerjaan menurut Winarno

(2005) adalah yang merupakan sifat dari tugas yang meliputi tanggung

jawab, berbagai macam tugas, dan tingkat kepuasan yang diperoleh dari itu

sendiri.

Karakteristik situasi kerja merupakan variabel yang memiliki pengaruh

positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Karakteristik situasi kerja

sebagai faktor yang ada dalam lingkungan kerja seseorang sebagai

karyawan. Karakteristik situasi kerja Menurut stoner (1989:431) di

klasifikasikan menjadi 2 yaitu lingkungan kerja langsung (immediate work

emvironment) dan tindakan organisasi (organizational action). Lingkungan

kerja langsung dibagi menjadi dua komponen, yaitu rekan kerja (peer) dan
29

pimpinan. Tindakan organisasi (organizational actions) dibagi menjadi dua

komponen, yaitu : reward practices dan budaya organisasi (Stoner,

1989:431). Ketiga karakteristik ini memberikan pengaruh positif terhadap

kepuasaan kerja karyawan, dimana kepuasan kerja merupakan variabel

sikap (attitude), yang berkaitan dengan perasaan karyawan terhadap

pekerjaan (Widyaningrum, 2010). Kepuasan kerja seseorang ditentukan

oleh perbedaan antara semua yang diharapkan dengan semua yang

diarasakan dari pekerjaan yang diterimanya secara actual (Pareke dan

Suryana, 2009). Adapun kerangka berfikir dapat dilihat pada gambar berikut

ini:
30

Gambar 3.1
Kerangka Berfikir Penelitian
Pengaruh Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan, dan
Karakteristik Situasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT.
Asta Motor Perkasa Dealer Utama Kymco Bali

Tingkat absensi karyawan berada pada tingkatan tidak baik, hal ini
mengindikasikan bahwa kepuasan kerja karyawan masih kurang

1. Apakah karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
pada PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama Kymco Bali
2. Apakah karakteristik pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
pada PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama Kymco Bali
3. Apakah karakteristik situasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadao kepuasan kerja
karyawan pada PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama Kymco Bali

Herzberg’s 1. H1: Karakteristik Individu Kajian penelitian


berpengaruh positif sebelumnya:
two factors dan
theory signifikan terhadap Kepuasan 1. Karakteristik
(1959) Kerja. Individu
2. H2: Karakteristik Pekerjaan terhadap
berpengaruh positif dan Kepuasan
signifikan terhadap Kepuasan Kerja
Kerja.
3. H3: Situasi Kerja berpengaruh Tumewu (2014)
positif dan signifikan terhadap Ahdiyat (2016)
Kepuasan Kerja. Pratiwi (2019)

2. Karakteristik
1. Analisis Statistik Deskriptif Pekerjaan
2. Uji Asumsi Klasik terhadap
a. Normalitas Kepuasan
b. Multikolinieritas Kerja
c. Heteroskedastisitas
Widowati (2015)
3. Analisis Regresi Linier Berganda Kemala (2016)
4. Uji Model Tamaka,dkk (2017)
a. Uji koefisien determinasi
b. Uji-t (parsial) 3. Karakteristik
Situasi Kerja
terhadap
Pembahasan Kepuasan
Kerja

Hariyadi (2011)
Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran Mahayanti, dkk
(2017)
Sari (2020)
Sumber: Hasil pemikiran peneliti (2021)
31

Gambar 3.2

Model Penelitian

KARAKTERISTIK
INDIVIDU (X1)

KARAKTERISTIK KEPUASAN KERJA


PEKERJAAN (X2) (Y)

KARAKTERISTIK
SITUASI KERJA (X3)

Sumber : Hasil Pemikiran Peneliti, (2021)

Keterangan Hubungan secara parsial

3.2 Hipotesis

Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian Sugiyono (2017). Berdasarkan latar belakang dan

landasan teori perumusan masalah serta penelitian terdahulu, hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah:

3.2.1 Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan pada PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama Kymco Bali

Dalam ilmu perilaku organisasi, seorang manajer harus mengetahui

perilaku individu. Dimana setiap individu ini tentu saja memiliki

karakteristik individu yang menentukan terhadap perilaku individu.


32

Robbins (2003) mengungkapkan bahwa karakteristik individu terdiri atas

kemampuan dan keterampilan, pengalaman, latar belakang dan demografi

individu yang bersangkutan. Dessler (1998) membagi karakteristik individu

kedalam beberapa bagian yaitu minat, jati diri, kepribadian dan latar

belakang.

Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tumewu (2014),

karakteristik individu, memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja

karyawan. Penelitan yang lainnya yang mendukung yaitu Ahdiyat (2016),

menemukan bahwa karakteristik individu berpengaruh signifikan terhadap

Kepuasan kerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2019),

menyimpulkan bahwa karakteristik individu berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Dari teori dan penelitian

terdahulu maka dapat di rumuskan hipotesis pertama.

H1: Karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja karyawan pada PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama

Kymco Bali.

3.2.2 Pengaruh Karakteristik Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan pada PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama Kymco Bali

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara

karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan yang dilihat dari

variasi ketrampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan

balik pekerjaan karena secara umum rancangan pekerjaan yang baik dan

tepat akan berakibat pada tingkat efisiensi, efektivitas, produktivitas dan


33

kepuasan yang tinggi. Sebaliknya, jika rancangan pekerjaan kurang baik

akan berakibat fatal, seperti pekerja berhenti kerja, hilangnya gairah kerja

bahkan pemogokan kerja.

Widowati (2015) menyimpulkan bahwa adanya hubungan positif antara

karakteristik pekerjaan dengan kepuasan kerja karyawan. Selanjutnya

Kemala (2016) juga menemukan bahwa bahwa karakteristik pekerjaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Penelitian lain

yang mendukung yaitu Tamaka, dkk. (2017), adanya hubungan positif

karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan . Berdasarkan

kajian penelitian di atas, maka hipotesis yang diajukan pada penelitian saat

ini adalah:

H2: Karakteristik pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja karyawan pada PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama

Kymco Bali.

3.2.3 Pengaruh Karakteristik Situasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan pada PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama Kymco Bali

Karakteristik situasi kerja Menurut stoner (1989:431) di klasifikasikan

menjadi 2 yaitu lingkungan kerja langsung (immediate work emvironment)

dan tindakan organisasi (organizational action). Lingkungan kerja langsung

dibagi menjadi dua komponen, yaitu rekan kerja (peers) dan pimpinan.

Tindakan organisasi (organizational actions) dibagi menjadi dua komponen,

yaitu : reward practices dan budaya organisasi (Stoner, 1989:431). Situasi

kerja merupakan hasil persepsi karyawan tentang berbagai aspek


34

lingkungan kerjanya, yang akan mempengaruhi prilaku mereka, serta

didalam situasi kerja. Semakin karyawan nyaman terhadap lingkungan

kerjanya maka semakin meningkat kepuasan kerja karyawan tersebut.

Dari hasil penelitian sebelumnya Hariyadi (2011) kepuasan kerja yang

dipengaruhi oleh variabel karakteristik situasi kerja memiliki pengaruh

positif dan signifikan. Selanjutnya Mahayanti, dkk. (2017) karakteristik

situasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja

karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2020) menyimpulkan

bahwa karakteristik situasi kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja karyawan.

H3: Karakteristik situasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja karyawan pada PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama

Kymco Bali.
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. Asta Motor Perkasa Dealer

Utama Kymco Bali. Jalan Teuku Umar Barat No.18, Pemecutan Klod,

Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali 80119.

4.2 Obyek penelitian

Obyek penelitian yang di teliti adalah mengenai pengaruh karakteristik

individu, karakteristik pekerjaan, dan karakteristik situasi kerja terhadap

kepuasan kerja karyawan di PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama Kymco

Bali.

4.3 Identifikasi Variabel

Menurut Sugiyono, (2017:38), variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya. Variabel tersebut berupa variabel bebas dan variabel

terikat. Pada penelitian ini terdapat 3 variabel bebas dan 1 variabel terikat

yaitu :

1. Variabel bebas (independent variabel) adalah adalah variabel yang

mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini yang termasuk

variabel bebas adalah karakteristik individu (X1), karakteristik

pekerjaan (X2), dan karakteristik situasi kerja (X3).

35
36

2. Variabel terikat (dependent variabel) adalah variabel yang tergantung

dengan variabel lain. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel

terikat adalah kepuasan kerja (Y).

4.4 Definisi Operasional Variabel Pada PT. Asta Motor Perkasa Dealer

Utama Kymco Bali

Definisi Operasional Variabel adalah suatu dimensi yang diberikan pada

suatu variabel dengan memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan

atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur

variabel tersebut (Sugiyono, 2017).

4.4.1 Karakteristik Individu (X1)

Karakteristik individu adalah sikap dan perasaan terhadap diri sendiri,

pekerjaan, dan situasi pekerjaan. Indikator-indikator yang digunakan dalam

penelitian untuk menilai karakteristik individu karyawan pada PT. Asta

Motor Perkasa Dealer Utama Kymco Bali adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan

Kemampuan adalah suatu kapasitas yang dimiliki seseorang untuk

melaksanakan berbagai kegiatan dalam menyelesaikan suatu

pekerjaan.

b. Kebutuhan

Kebutuhan adalah hasrat atau keinginan manusia untuk memiliki dan

menikmati kegunaan barang atau jasa yang dapat memberikan

kepuasan bagi jasmani dan rohani demi kelangsungan hidup.


37

c. Kepercayaan

Kepercayaan adalah derajat dimana seseorang menaruh sikap positif

terhadap keinginan baik dan keandalan orang lain yang dipercayainya

dalam situasi yang berubah-ubah dan beresiko.

d. Pengalaman

Pengalaman kerja adalah sesuatu atau kemampuan yang dimiliki oleh

para karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya.

e. Pengharapan

Pengharapan suatu keyakinan tinggi maka akan menghasilkan

produktivitas tinggi sehingga membuat kepuasan kerja karyawan.

4.4.2 Karakteristik Pekerjaan (X2)

Karakteristik pekerjaan adalah aspek internal dari suatu pekerjaan yang

mencacu pada isi dan kondisi dari pekerjaan pada PT. Asta Motor Perkasa

Dealer Utama Kymco Bali. Indikator yang mempengaruhi karakteristik

pekerjaan yaitu:

1. Keragaman ketrampilan (skill variety)

Karyawan mempunyai metode atau cara tersendiri dalam

menyelesaikan tugasnya.

2. Identitas tugas (task identity)

Tingkat sejauh mana penyelesaian pekerjaan secara keselruhan dapat

dilihat hasilnya dan dapat dikenali sebagai hasil kinerja seseorang.

3. Arti tugas (task significance)

Pentingnya pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.


38

4. Otonomi (autonomy)

Karyawan bebas untuk mengendalikan sendiri penjadwalan

pelaksaan tugasnya.

5. Umpan balik (feedback)

Tingkat kinerja kegiatan kerja dalam memperoleh informasi tentang

keefektifan kegiatannya, pemberian balikan pada pekerjaan

membantu meningkatkan tingkat kepuasan.

4.4.3 Karakteristik Situasi Kerja (X3)

Karakteristik situasi kerja adalah persepsi karyawan pada PT. Asta

Motor Perkasa Dealer Kymco Bali tentang berbagai aspek lingkungan

kerjanya, yang akan mempengaruhi perilaku mereka, serta didalam situasi

kerja. Indikator-indikator untuk mengukur karakteristik situasi kerja yaitu:

1) Keadaan lingkungan

Kondisi sekitar tempat kerja yang memberikan dampak dalam

melaksanakan pekerjaan.

2) Rekan Kerja

Teman kerja yang saling bersinergi untuk menyelesaikan pekerjaan

dalam bekerja bersama.

3) Jaminan kerja

Ketersediaan tanggungan yang bersifat finansial maupun non

finansial yang diberikan perusahaan kepada karyawan.


39

4.4.4 Kepuasan Kerja (Y)

Kepuasan kerja adalah pandangan karyawan PT. Asta Motor Perkasa

Dealer Utama Kymco Bali yang menyenangkan atau tidak menyenangkan

terhadap pekerjaan mereka. Indikator kepuasan kerja (Handoko, 2007:193),

dalam Kencana Sari., (2020:16) adalah sebgai berikut:

1) Gaji

Persamaan antara harapan dengan kenyataan dari imbalan yang

diterima karyawan PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama Kymco

Bali.

2) Pekerjaan itu sendiri

Rasa senang yang dirasakan oleh karyawan PT. Asta Motor Perkasa

Utama Dealer Kymco Bali.

3) Kemampuan atasan

Sikap atasan terhadap karyawan yang diharapkan oleh karyawan

untuk dapat bekerja lebih baik dengan memberikan masukan positif.

4) Lingkungan Kerja

Lingkungan yang didalamnya terdapat peralatan tata ruang dan

kondisi fisik mempengaruhi aktifitas karyawan.

5) Promosi

Perasaan karyawan terhadap keinginan untuk memproleh promosi

sesuai dengan prestasi dalam bekerja.


40

4.5 Jenis dan Sumber Data

4.5.1 Jenis Data

1. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka sehingga

dalam analisisnya menggunakan analisis kuantitatif. Dalam penelitian

ini adalah data hasil skor jawaban pertanyaan pada karyawan.

2. Data Kualitatif yaitu data yang tidak dalam bentuk narasi atau

pertanyaan. Dalam penelitian ini adalah gambaran umum dan struktur

perusahaan PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama Kymco Bali.

4.5.2 Sumber Data

Jenis data berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi dua. Adapun

sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu

penelitian ini adalah hasil dari obyeknya (Sugiyono, 2017). Data primer

dalam penelitian ini adalah berupa jawaban yang didapat dari responden

melalui kuisioner yang diberikan mengenai karakteristik individu,

karakteristik pekerjaan, karakteristik situasi kerja, dan kepuasan kerja

karyawan.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi,

sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain (Sugiyono, 2017). Dalam

penelitian ini adalah dokumen-dokumen perusahaan maupun literatur

yang ada hubungannya dengan penelitian.


41

4.6 Populasi dan Sampel

4.6.1 Populasi

Populasi adalah sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek

atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2017:30). Populasi yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT. Asta Motor Perkasa Dealer

Utama Kymco Bali.

4.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Teknik pengambilan sampel pada

penelitian ni adalah sampel jenuh (sensus). Jumlah sampel dalam penlitian

ini adalah 30 orang karyawan pada PT. Asta Motor Perkasa Dealer Utama

Kymco Bali.

4.7 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data (Sugiyono, 2017). Terdapat beberapa metode dalam pengumpulan data

untuk penelitian, berikut ini tiga cara yang digunakan oleh peneliti untuk

memperoleh informasi yang diperlukan peneliti, yaitu:

1) Observasi peneliti mengobservasi langsung ke lapangan dengan

mengamati proses bisnis yang terjadi di PT. Asta Motor Perkasa Dealer

Utama Kymco Bali sebagai bahan analisis dalam penelitian.


42

2) Wawancara peneliti melakukan wawancara langsung dengan pihak

yang bersangkutan, yaitu karyawan dan manajer PT. Asta Motor

Perkasa Dealer Utama Kymco Bali.

3) Kuisoner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan

pertanyaan yang diisi oleh karyawan untuk di jawab. Pada penelitian ini

menggunakan skala likert sebagai sekala pengukuran terhadap kuisoner

yang diajukan. Skala likert adalah teknik mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial

(Sugiyono,2017). Peneliti memberikan lima alternatif jawaban :

a) Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

b) Setuju (S) diberi skor 4

c) Cukup Setuju (CS) diberi skor 3

d) Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

e) Sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1

4) Dokumentasi menurut Sugiyono (2017) adalah suatu cara yang

digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku,

arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta

keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dokumen yang

digunakan dalam penelitian ini laporan pencapaian target perusahaan.

4.8 Pengujian Instrumen Penelitian

Setelah data dikumpulkan, kemudian data tersebut dianalisis dengan

menggunakan analisis sebagai berikut :


43

4.8.1 Uji Validitas

Uji validitas (uji kesahihan) adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan

valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner. Kesahihan atau kevalidan itu perlu, sebab

prosesing data yang tidak sah atau valid maupun bias akan menghasilkan

kesimpulan bukan dari obyek pengukuran (Sugiyono, 2017). Suatu

instrumen dapat dinyatakan valid, jika instrumen tersebut mampu mengukur

apa yang hendak diungkapkannya dalam penelitian. Dengan demikian, uji

validitas ini diharapkan dapat menggambarkan konsistensi internal. Dalam

penelitian ini, validitas diuji menggunakan korelasi pearson product

moment, suatu item dinyatakan valid jika mempunyai nilai pearson

correlation lebih besar dari 0,3.

4.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat uji untuk mengukur kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel (Sugiyono, 2017). Apabila suatu alat ukur

memberikan hasil yang stabil, maka disebut alat ukur itu handal. Hasil ukur

itu diterjemahkan dengan koefisien kehandalan yaitu derajat kemampuan

alat ukur mengukur perbedaan-perbedaan individu yang ada. Kehandalan

itu perlu, sebab data yang tidak handal atau bias tidak dapat diolah lebih

lanjut karena akan menghasilkan kesimpulan yang bias. Pengukuran

dilakukan sekali dan reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Cara

menghitung tingkat reliabilitas suatu data yaitu dengan menggunakan rumus

Alpha Cronbach. Jika reliabilitas Cronbach Alpha melebihi angka 0,6 maka
44

item pertanyaan variabel tersebut berstatus reliabel. Sedangkan jika

reliabilitas Cronbach Alpha kurang dari angka 0,6 maka item pertanyaan

variabel tersebut berstatus tidak reliabel.

4.9 Teknik Analsis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

uji instrument atas instrumen penelitian yang digunakan dalam kuisoner, uji

asumsi klasik dan analisis data. Adapun uraian dari masing-masing Teknik

analisis data yaitu sebagai berikut:

4.9.1 Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2016:53) statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi. Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan informasi

tentang karakteristik variabel penelitian antara lain, nilai rata-rata (mean),

standar deviasi, maksimum dan minimum.

4.9.2 Uji Asumsi Klasik

Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi

liner berganda. Setelah model regresi digunakan untuk menguji hipotesis,

maka terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik. Tujuan pengujian

ini untuk mengetahui keberartian hubungan secara variabel independen

dengan variabel dependen sehingga hasil analisis dapat diinterprestasikan

dengan lebih akurat, efisien, dan terbatas dari kelemahan-kelemahan yang

terjadi karena masih adanya gejala-gejala asumsi klasik.


45

Menurut Ghozali (2016) uji asumsi klasik yang dilakukan adalah

sebagai berikut.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas yaitu suatu pengujian untuk mengetahui apakah

dalam model regresi, varibel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2016). Pengujian normalitas

distribusi data sampel dilakukan dengan menggunakan uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov. Data sampel dikatakan berdistribusi

normal jika koefisien Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari α=5%.

b) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas (Marthayasa,

2018). Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance atau Variance

Inflation Factor (VIF). Jika ada tolerance lebih dari 10 persen atau VIF

kurangan dari 10 maka dikatakan tidak ada gejala mutikolinierisitas.

c) Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual dari suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Ghozali, 2016). Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Gletzer.

Metode ini dilakukan dengan meregresi nilai absolut residual terhadap


46

variabel bebas. Jika tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh

signifikan pada absolut residual, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.9.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linear berganda adalah model regresi atau prediksi yang

melibatkan lebih dari satu variabel bebas atau prediktor. Istilah regresi

berganda dapat disebut juga dengan istilah multiple regression. Kata

multiple yang dimaksudkan adalah pengaruh variabel bebas yang berjumlah

lebih dari satu terhadap variabel terikat (Sugiyono, 2017:232).

Persamaan Regresi: Y= a + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3

Keterangan :

Y = Kepuasan kerja (variabel dependen)

a = Konstanta (constant)

X1 = Karakteristik individu (variabel independen)

X2 = Karakteristik pekerjaan (variabel independen)

X3 = Karakteristik situasi Kerja (variabel independet)

β 1 = Koefisien regresi karakteristik individu (X1)

β 2 = Koefisien regresi karakteristik pekerjaan (X2)

β 3 = Koefisien regresi situasi kerja (X3)

4.9.4 Uji Model

a) Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan kemampuan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu


47

(Ghozali, 2016: 95). Pada penelitian ini digunakan nilai Adjusted R2

untuk mengukur besarnya koefisien determinasi.

b) Uji t (t-test)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh

satu variabel secara individual dalam menerangkan variasi variabel

terikat (Sugiyono, 2017). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel

terikat. Kriteria pengujian adalah dengan membandingkan derajat

kepercayaan taraf signifikan (alpha) sebesar 0,05. Uji t dilakukan

dengan tingkat signifikasi 5%. Adapun langkah-langkah dalam

pengambilan keputusan untuk uji statistik t adalah sebagai berikut :

a) Merumuskan hipotesis

H0 : b = 0, artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh

terhadap variabel terikat.

H0 : b > 0, artinya variabel bebas berpengaruh positif terhadap

variabel terikat.

b) Tingkat signifikansi α = 5% (0,05).

c) Menentukan kriteria pengujian

(1) Jika Sig. t < α = 0,05, maka H1 diterima.

(2) Jika Sig. t ≥ α = 0,05, maka H0 diterima.

d) Penarikan kesimpulan berdasarkan pengujian hipotesis dengan cara

menentukan kriteria pengujian

(1) Jika Sig. t < α, maka H1 diterima dan H0 ditolak.

(2) Jika Sig. t ≥ α, maka H1 ditolak dan H0 diterima.


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Perusahaan

5.1.1 Sejarah Singkat PT Asta Motor Perkasa

PT. Asta Motor Perkasa Merupakan perusahaan sepeda motor yang

beralamat di Jalan Teuku Umar Barat No 18 Pemecutan Kelod, Denpasar.

Didirikan pada 17 Januari 2003 oleh Bapak Drs. A.A. Made Sudarsana,

M.M. Pada awal berdirinya Asta Motor Perkasa merupakan supermarket

sepeda motor. Menginjak bulan Agustus 2003, Asta Motor Perkasa mulai

bergabung dengan merek sepeda motor matik kymco yang merupakan

pelopor kendaran matik di Indonesia dan meninggalkan bisnis supermarket

sepeda motor.

Keseriusan pemilik (owner) dalam menjalankan bisnis sepeda motor

matik kymco terlihat dari didirikannya cabang Asta Motor Mambal

beralamat di Jalan Raya Mambal No 23 pada 21 Juli 2005. Selama periode

2003-2008 merupakan masa kejayaan sepeda motor matik kymco. Segala

type dan cc diluncurkan dan mendapat perhatian dari masyarakat. Seiring

dengan terus berkembangannya persaingan otomotif sepeda motor, terjadi

kendala internal dalam pengelolaan manajemen kymco di Indonesia. Pada

tahun 2009 ijin penjualan Kymco di Indonesia ditutup sementara waktu.

Kondisi ini tidak menjadi halangan bagi pemilik untuk tetap

mempertahankan bisnis sepeda motor kymco. Asta Motor Perkasa tetap

melayani service dan penjualan spare part selama periode tahun 2009 –

2013. Konsistensi Asta Motor Perkasa dalam pelayanan konsumen Kymco

48
49

selama 4 tahun memberikan keyakinan yang besar dari pihak Kymco

Taiwan. Setelah melewati proses yang panjang dalam ijin penjualan

kembali produk kymco di Indonesia, tepat di tahun 2014 Asta Motor

Perkasa diberikan kepercayaan untuk menjadi Main Dealer Kymco Bali.

Pada 11 Maret 2014 menjadi tonggak kembalinya Kymco dalam

persaingan bisnis sepeda motor matik dan siap merebut pasar di Indonesia.

Dengan design yang ekslusif ditunjang perfoma mesin yang handal, kymco

kembali diterima oleh masyarakat pencinta sepeda motor matik. Hingga kini

tahun 2021 PT. Asta Motor Perkasa tetap menjaga komitmen memasarkan

produk Kymco dengan teknologi yang semakin berkembang.

5.1.2 Visi Misi PT Asta Motor Perkasa

1) Visi

Menjadi perusahaan sepeda motor matik yang konsisten memberikan

kenyamanan mobilitas dalam berkendara.

2) Misi

Melayani konsumen dengan sumber daya manusia yang handal.

Menyediakan produk sepeda motor matik atas dasar kebutuhan masyarakat

dengan pelayanan yang terbaik.


50

5.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 5.1

Struktur Organisasi PT Asta Motor Perkasa Main Dealer Kymco Bali

PRESIDEN

DIREKTUR

GENERAL
MANAGER

MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER


ACCOUNTING SPAREPART MARKETING SALES
HRD SERVICE

KCP DEALER

ASTA MOTOR
PERKASA

SALES MEKANIK
SPAREPART FO SATPAM
&
SL.COUNTER

Sumber: PT. Asta Motor Perkasa Main Dealer Kymco Bali


51

Dari struktur organisasi tersebut dapat diuraikan tugas pokok dan tanggung

jawab masing masing bagian sebagati berikut :

1. Presiden Direktur

Menyusun strategi, visi dan misi perusahaan. Memimpin perusahaan

dan mengawasi kelancaran perusahaan sesuai dengan tujuan dan

kebijakan yang telah ditetapkan. Membuat rencana pengembangan

perusahaan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek dan jangka

panjang. Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan. Bertanggung

jawab terhadap kemajuan perusahaan dan mengkoordinasikan seluruh

kegiatan perusahaan untuk kepentingan perseroan dalam mencapai

maksud dan tujuannya.

2. General Manager

Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan

tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Memimpin dan mengendalikan operasional perusahaan secara

keseluruhan menyangkut kebijakan-kebijakan prinsip serta umum..

Mengawasi sirkulasi keuangan dan pekerjaan teknis. Mengambil

kebijakan sumber daya manusia. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-

tugas yang didelegasikan kepada manager dan menjalin hubungan

kerja yang baik.

3. Manager HRD

Tanggung jawab HRD untuk merekrut staff yang tepat sesuai

kebutuhan. HRD berperan penting dalam menjaga hubungan baik

dengan karyawan dalam perusahaan. Membuat rekap hari kerja dan


52

mengatur jadwal libur seluruh karyawan. Menentukan kompensasi

untuk karyawan baru dan karyawan lama berdasarkan kinerja.

Bertanggung jawab terhadap pengaturan tunjangan perusahaan bagi

karyawan. Mengatur tindakan indisipliner pada karyawan yang tidak

mengikuti aturan perusahaan dan menolak untuk mengikuti kebijakan

perusahaan.

4. Manager Accounting

Bertanggung jawab atas urusan administrasi dan keuangan secara

keseluruhan. Melakukan cek bon jatuh tempo (sparepart) serta

pembayaran unit dan sparepart Melakukan proses pendaftaran surat ijin

kendaraan (STNK dan BPKB) motor konsumen. Membuat data gaji

karyawan bulanan. Melaksanakan urusan perijinan, pajak dan segala

rekening listrik, PDAM maupun telephone.

5. Manager Sparepart

Checklist barang datang, input barang datang di computer, print sisa

stok. Input barang bermasalah dan claim tag sales dan proses pengiriman

barang calim. Input PI masuk dan balas. Analisa barang bermasalah,

inventory bulanan. Koordinasi dengan Manager Accounting mengenai

pembayaran bon sparepart jatuh tempo.

6. Manager Service

Mengkordinir, mengarahkan dan mengawasi kinerja bagian service

(mekanik). Menyusun jadwal training mekanik untuk meningkatkan

kompetensi dan keahlian dalam hal service kendaraan konsumen.

Menyusun jadwal pemeliharaan service ATV Kymco di Adventure


53

seluruh Bali Berkoordinsi dengan bagian sparepart terkait ketersediaan

Sparepart. Memimpin evaluasi divisi service (target dan omset).

7. Manager Marketing dan Sales

Menyusun strategi pemasaran berdasarkan kondisi pasar. Menyusun

jadwal pameran. Memimpin evaluasi bersama divisi sales dalam

mencapai target penjualan. Mengajukan kerjasama dengan Perusahaan

terkait pemasaran sepeda motor kymco dan ATV kymco.

8. KCP DEALER

Mengkoordinir semua divisi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Mengevaluasi semua karyawan terkait dengan kinerja, disiplin,

loyalitas. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan hasil kerja semua

divisi kepada General Manager. Menangani dan mempertanggung

jawabkan semua divisi dan personalia. Membuat laporan service dan

omset bulanan kepada Manager Accounting.

9. Staff Sparepart

Menyiapkan dan melayani orderan sales dan dealer dan konsumen

langsung. Membuat nota penjualan dan Membantu mekanik dalam

pengambilan sparepart konsumen berdasarkan WO. Cek barang datang,

Menaikan, dan menata barang di Gudang. Evaluasi kinerja divisi

Sparepart oleh Manager parepart. Berkoordinasi dan bekerjasama

dengan seluruh divisi.


54

10. Kepala Mekanik

Mengawasi dan mengarahkan semua tenaga mekanik. Mengatur

pembagian WO dan bertanggung jawab pada hasil atau mutu kerja

mekanik. Bertanggung jawab pada bagian mekanik secara keseluruhan.

11. Mekanik

Melakukan semua pekerjaan mekanik sesuai dengan WO yang ada.

Bekerja sesuai dengan permintaan atau keluhan WO konsumen dan

menjalankan Regulasi service dengan baik. Mengadakan pengecekan

ulang terhadap semua pekerjaaan yang telah dilakukan menyangkut

service, spareparts, kelengkapan dan kebersihan kendaraan yang

bersangkutan. Bekerja sesuai dengan target dan omset yang telah

ditetapkan Perusahaan Meningkatkan mutu, kualitas, dan upgrade ilmu

tentang service kymco (roda dua dan ATV) bersama dengan Manager

Service dan Kepala mekanik.

12. Front Office

Bertindak sebagai receptionist yang bertugas menerima permintaan dan

keluhan pemilik kendaraan kemudian mencatatnya ke dalam Work

Order (permintaan pekerjaan). Menyerahkan semua Work Order (asli)

kepada Ka. Mekanik untuk ditindaklanjuti dan Work Order (salinan) ke

bagian Sparepart. Melayani pembelian sparepart umum dan input

oderan sparepart kosong ke buku besar (lapor ke Manager Sparepart).

Berkoordinasi dengan Ka. Mekanik dan KCP Dealer untuk target

service bulanan. Melaksanakan setiap program service dengan baik

(Tune Up Gratis 4x1, Member Card Club).


55

13. Ka Sales

Bertanggung jawab atas segala urusan yang terjadi di ruangan Show

Room. Menerima dan melayani setiap pengunjung secara ramah luwes

dan sopan. Melayani dan memberikan informasi yang baik dan benar

terhadap segala keperluaan konsumen yang terkait dengan penjualan

sepeda motor baru dan bekas. Bertanggung jawab dalam penyelesaian

surat-surat kelengkapan sepeda motor.

14. Sales

Menyiapkan daftar nama prospek konseumen yang akan di follow up.

Rutin mengadakan pameran sesuai jadwal yang disusun oleh manajer

marketing. Bersama manager marketing mengadakan evaluasi target

dan omset penjualan.

15. Bagian Keamanan

Mengidentifikasi semua pengunjung sesuai dengan kepentingannya

masing-masing. Menjaga keamanan lingkungan Perusahaan beserta

fasilitas yang ada. Membuat laporan harian dan mingguan yang

berkaitan dengan situasi keamanan dalam Buku Ekspedisi Satpam.

Mengadakan koordinasi dengan semua bidang di dalam mengamankan

lingkungan perusahaan. Membantu kelancaran kendaraan yang keluar

masuk dan parkir di areal Asta Motor Perkasa.


56

5.2 Hasil Analisis

5.2.1 Karakteristik Responden

Responden dari penelitian ini adalah karyawan PT. Asta Motor Perkasa

yang diambil sebanyak 30 orang sebagai sampel. Karakteristik responden

yang berusaha diungkap dalam penelitian ini meliputi: jenis kelamin, umur,

pendidikan, dan . Secara ringkas karakteristik responden dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1) Jenis Kelamin

Distribusi responden jika dijangkau berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat pada tabel 5.1 berikut ini:

Tabel 5.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)

Laki-Laki 18 60,0

Perempuan 12 40,0

Total 30 100

Sumber: Lampiran 3

Berdasrkan Tabel 5.1 menunjukkan dari 30 responden, 60 persen (18

orang) berjenis kelamin laki-laki dan 40 persen (12 orang) berjenis

kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan perusahan memilih karyawan

laki - laki dalam mengoperasikan perusahaan.


57

2) Usia

Distribusi responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 5.2

berikut ini.

Tabel 5.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia

Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

17-25 5 16,7

26-35 12 40,0

36-45 10 33,3

>46 3 10,0

Total 30 100

Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 5.2 dapat dilihat ternyata responden rentang 26

hingga 35 tahun merupakan responden terbanyak dibandingkan dengan

kelompok lainnya yaitu sebanyak 40 persen (12 orang), selanjutnya

kelompok usia >46 tahun merupakan jumlah responden yang terendah

yaitu sebanyak 10% (3 orang). Berdasarkan karakteristik responden

dapat diketahui bahwa karyawan PT. Asta Motor Perkasa merupakan

kelompok umur produktif secara fisik.

3) Pendidikan Terakhir

Distribusi responden berdasarkan Pendidikan terakhir dapat dilihat pada

Tabel 5.3 berikut ini.


58

Tabel 5.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Terakhir Jumlah (Orang) Persentase (%)

SD 1 3,3

SMA/SMK 11 36,7

Diploma 5 16,7

S1 13 43,3

Total 30 100

Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 5.3 dapat terlihat bahwa sebagian besar

Pendidikan responden adalah Kelompok S1 sebanyak 43,3 persen (13

orang), sedangkan tingkat SD sebanyak 3,3 persen (1 orang). Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa karyawan PT. Asta Motor Perkasa

dikelola oleh sumber daya manusia berpendidikan tinggi.

4) Masa Kerja

Distribusi responden jika ditinjau berdasarkan masa kerja dapat dilihat

pada Tabel 5.4 berikut ini.


59

Tabel 5.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa kerja Jumlah (Orang) Persentase (%)

<1 Th 5 16,7

1-5 Th 3 10,0

6-10 Th 10 33,3

>10 Th 12 40,0

Total 30 100

Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 5.4 dapat terlihat bahwa sebagian besar

responden telah bekerja selama >10 tahun sebanyak 40 persen (12

orang). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar

karyawan telah memahami hak dan kewajiban.

5.2.2 Persepsi Responden

Persepsi responden tentang variabel karakteristik individu, karakteristik

pekerjaan dan karakteristik situasi kerja dan kepuasan kerja. Dimana

penilaian secara kuantitatif menggunakan skala interval dengan

mengintegrasikan rata-rata skor menurut kategori penilaiannya. Rumus

interval kelas (Usman dan Akbar, 2006;84).

Nilai tertinggi = 5

Nilai rendah =1

Rentang 5-1 =4
60

C (Interval Kelas) = R (Range)

K (Jumlah Klasifikasi)

4
C=
5
= 0,8

Dari nilai interval kelas maka diperoleh batas - batas klasifikasi (kriteria)

dengan kategori penilaian sebagai berikut:

Tabel 5.5

Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Persepsi Responden

Interval Tingkat Hubungan

1,00 – 1,80 Sangat Tidak Baik

1,81 – 2,60 Tidak Baik

2,61 – 3,40 Cukup Baik

3,41 – 4,20 Baik

4,21 – 5,00 Sangat Baik

Adapun persepsi variabel karakteristik individu, karakteristik pekerjaan.,

karakteristik situasi kerja dan kepuasan kerja sebagai berikut:


61

1) Penilaian Responden Variabel Karakteristik Individu (X1)

Tabel 5.6

Persepsi Tanggapan Responden Pada Variabel

Karakteristik Individu (X1)

Jawaban (Orang) Jml


Indikator Total Mean Keterangan
STS TS KS S SS Resp
Kemampuan 1 4 15 10 30 124 4,13 Baik
Kebutuhan 1 11 18 30 137 4,57 Sangat Baik
Kepercayaan 2 15 13 30 131 4,37 Sangat Baik
Pengalaman 1 4 13 12 30 126 4,20 Baik
Pengharapan 1 3 14 12 30 127 4,23 Sangat Baik
Rata-Rata Variabel 4,30 Sangat Baik
Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 5.6 terlihat bahwa rata-rata skor dari 5 indikator

mengenai karakteristik individu yaitu sebesar 4,30 yang berada pada kisaran

4,21 – 5,00 yang berarti sangat baik. Hal ini berarti karyawan yang menjadi

responden dalam penelitian ini menilai karakteristik individu adalah sangat

baik. Namun indikator yang bernilai dibawah nilai rata-rata variabel yaitu

kemampuan (4,13).
62

2) Penilaian Responden Variabel Karakteristik Pekerjaan (X2)

Tabel 5.7

Persepsi Tanggapan Responden Pada Variabel

Karakteristik Pekerjaan (X2)

Jawaban (Orang) Jml


Indikator Total Mean Keterangan
STS TS KS S SS Resp
Keragaman
10 11 9 30 119 3,97 Baik
ketrampilan
Identitas
1 9 13 7 30 116 3,87 Baik
tugas
Arti tugas 1 11 10 8 30 115 3,83 Baik
Otonomi 18 17 4 30 114 3,80 Baik
Umpan balik 11 13 5 30 116 3,87 Baik
Rata-Rata Variabel 3,86 Baik
Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 5.7 terlihat bahwa rata-rata skor dari 4 indikator

mengenai karakteristik pekerjaan yaitu sebesar 3,86 yang berada pada

kisaran 3,41 - 4,20 yang berarti baik. Hal ini berarti responden dalam

penelitian ini menilai karakteristik pekerjaan adalah sangat baik. Namun ada

indikator yang bernilai dibawah nilai rata-rata variabel yaitu otonomi (3,80).

3) Penilaian Responden Variabel Karakteristik Situasi Kerja (X3)

Tabel 5.8
Persepsi Tanggapan Responden Pada Variabel
Karakteristik Situasi Kerja (X3)
Jawaban (Orang) Jml
Indikator Total Mean Keterangan
STS TS KS S SS Resp
Rekan Kerja 5 11 14 30 129 4,30 Baik
Jaminan
5 10 15 30 130 4,33 Baik
Kerja
Keadaan
5 12 13 30 128 4,27 Baik
lingkungan
Rata-Rata Variabel 4,30 Baik
Sumber: Lampiran 4
63

Berdasarkan Tabel 5.8 terlihat bahwa rata-rata skor dari 4 indikator

mengenai karakteristik situasi kerja yaitu sebesar 4,30 yang berada pada

kisaran 4,21 – 5,00 yang berarti sangat baik. Hal ini berarti responden dalam

penelitian ini menilai situasi kerja adalah sangat baik. Namun ada indikator

yang bernilai dibawah nilai rata-rata variabel yaitu keadaan lingkungan

(4,27).

4) Penilaian Responden Variabel Kepuasan Kerja (Y)

Tabel 5.9

Persepsi Tanggapan Responden Pada Variabel

Kepuasan Kerja (Y)

Jawaban (Orang) Jml


Indikator Total Mean Keterangan
STS TS KS S SS Resp
Gaji 2 5 9 14 30 125 4,17 Baik
Pekerjaan itu
2 12 16 30 134 4,47 Sangat Baik
sendiri
Kemampuan
5 11 14 30 129 4,30 Sangat Baik
atasan
Lingkungan
1 12 17 30 136 4,53 Sangat Baik
kerja
Promosi 7 10 13 30 126 4,20 Baik
Rata-Rata Variabel 4,33 Sangat Baik
Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 5.9 terlihat bahwa rata-rata skor dari 5 indikator

mengenai kepuasan kerja yaitu sebesar 4,33 yang berada pada kisaran 4,21

- 5,00 yang berarti sangat baik. Hal ini berarti responden dalam penelitian

ini menilai kepuasan kerja adalah sangat baik. Namun masih ada indikator

yang bernilai dibawah nilai rata – rata variabel yaitu gaji (4,17).’
64

5.2.3 Uji Instrumen Penelitian

1) Hasil Uji Validitas

Uji validitas yaitu uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana

alat ukur yang digunakan dalam mengukur apa yang diukur. Validitas

merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada

obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

(Sugiyono, 2017:198). Uji validitas dapat dilakukan dengan

mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan skor total seluruh item

pernyataan / pertanyaan. Jika korelasi antara masing-masing skor butir

pernyataan / pertanyaan terhadap total skor butir-butir pernyataan /

pertanyaan menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar > 0,30, maka

masing-masing butir pernyataan / pertanyaan tersebut dikatakan valid

(Ghozali, 2016:52). Hasil uji validitas penelitian ini dapat dilihat pada Tabel

5.9 sebagai berikut.


65

Tabel 5.10

Hasil Uji Valditas

Standar
Koefisien
Variabel Item Koefisien Keterangan
Korelasi
Korelasi
X1.1 0,768 0,30 Valid
X1.2 0,623 0,30 Valid
Karakteristik
X1.3 0,838 0,30 Valid
Individu
X1.4 0,787 0,30 Valid
X1.5 0,875 0,30 Valid
X2.1 0,639 0,30 Valid
X2.2 0,559 0,30 Valid
Karakteristik
X2.3 0,578 0,30 Valid
Pekerjaan
X2.4 0,574 0,30 Valid
X2.5 0,715 0,30 Valid
X3.1 0,973 0,30 Valid
Karakteristik
X3.2 0,900 0,30 Valid
Situasi Kerja
X3.3 0,962 0,30 Valid
Y1 0,771 0,30 Valid
Y2 0,775 0,30 Valid
Kepuasan Kerja Y3 0,721 0,30 Valid
Y4 0,716 0,30 Valid
Y5 0,793 0,30 Valid
Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan Tabel 5.10 menunjukkan bahwa instrumen penelitian

variabel karakteristik individu (X1), karakteristik pekerjaan (X2),

karakteristik situasi kerja (X3) dan kepuasan kerja (Y) seluruhnya memiliki

nilai yang lebih besar dari 0,30. Hasil tersebut menunjukan bahwa indikator

yang telah disebutkan diatas terbukti valid.

2) Hasil Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indek yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan oleh karena itu pengujian

reabilitas alat ukur dimaksudkan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur

dapat diandalkan atau dipercaya dengan menggunakan nilai Cronbach


66

Alpha (α) lebih besar dari 0,60 maka konstruk variabel dapat dikatakan

reliabel.

Tabel 5.11

Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’s
Cronbach’s
Variabel Alpha Keterangan
Alpha
Standard

Karakteristik Individu 0,836 0,60 Reliabel

Karakteristik 0,60
0,578 Reliabel
Pekerjaan

Karakteristik Situasi 0,60


0,940 Reliabel
Kerja

Kepuasan Kerja 0,801 0,60 Reliabel

Sumber: Lampiran 5

Berdasarkan Tabel 5.11 menunjukkan bahwa instrumen penelitian

variabel karakteristik individu (X1), karakteristik pekerjaan (X2),

karakteristik situasi kerja (X3) dan kepuasan kerja (Y) seluruhnya adalah

reliable. Dikatakan reliable karena semua instrumen penelitian memiliki

koefisien cronbach’s alpha (α) lebih besar dari 0,60. Hal ini berarti seluruh

instrumen penelitian adalah reliable sehingga dapat digunakan untuk

penelitian.
67

5.2.4 Uji Asumsi Klasik

1) Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal (Ghozali, 2016:160). Model regresi yang baik adalah yang

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.Pengujian

normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria

probabilitas dari uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov adalah sebagai berikut: Bila nilai signifikansi uji Kolmogorov-

Smirnov bernilai ≤ 0,05 maka data dikatakan tidak berdistribusi normal. Bila

nilai signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov bernilai > 0,05 maka data

dikatakan berdistribusi normal. Data populasi dikatakan berdistribusi

normal, jika koefisien Asymp Sig. (2-tailed) lebih besar dari pada = 0,05.
68

Tabel 5.12

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandard
ized
Residual
N 30
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. 1.5373046
Deviation 4
Most Extreme Absolute .120
Differences Positive .120
Negative -.110
Test Statistic .120
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c.d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Liliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Lampiran 6

Tabel 5.12 diatas merupakan hasil dari Uji Normalitas dengan

menggunakan one-sampel Kolmogorov-Smirnov Test. Pada tabel diatas

menujukkan bahwa besarnya Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 0,200

yang dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang mengindikasikan

bahwa data yang digunakan berdistribusi normal.

2) Hasil Uji Multikolinearitas

Metode untuk mengetahui adanya multikolinearitas dalam model

regresi adalah terlihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor

(VIF) dari masing-masing variabel bebas. Jika nilai tolerance variabel

independent lebih dari 0,10 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi

multikolinearitas.
69

Tabel 5.13

Hasil Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistic
Model
Tolerance VIF

Karakteristik Individu 0,698 1,645

Karakteristik
0,710 1,408
Pekerjaan

Karakteristik Situasi
0,690 1,450
Kerja

Sumber: Lampiran 6

Berdasarkan Tabel 5.13 tersebut dapat dilihat bahwa nilai tolerance

masing-masing variabel lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10.

Maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas atau tidak terjadi

korelasi diantara variabel bebas.


70

3) Hasil Uji Heterokedastisitas

Tabel 5.14

Hasil Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients t Sig.
Beta
Std.
β
Model Error
1 (Constant) 1,349 1,869 0,722 0,477
X1 -0,012 0,094 -0,031 -0,125 0,901
X2 0,002 0,099 0,006 0,022 0,982
X3 -0,002 0,115 0,115 -0,015 0,988
a. Dependent Variable: ABRes

Sumber: Lampiran 6

Dari hasil Tabel 5.14 diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel

dinyatakan tidak mengandung heterokedastisitas. Hal ini dapat ditunjukkan

dari nilai signifikan dari variabel karakteristik individu (X1), karakteristik

pekerjaan (X2), karakteristik situasi kerja (X3) yang lebih besar dari 0,05.

5.2.5 Hasil Analisis Data

1) Hasil Regresi Linier Berganda

Regresi linear berganda adalah model regresi atau prediksi yang

melibatkan lebih dari satu variabel bebas atau prediktor. Istilah regresi

berganda dapat disebut juga dengan istilah multiple regression. Kata

multiple yang dimaksudkan adalah pengaruh variabel bebas yang berjumlah

lebih dari satu terhadap variabel terikat (Sugiyono, 2017:232).

Pengaruh karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan

karakteristik situasi kerja terhadap kepuasan kerja secara parsial dapat


71

diketahui dengan menggunakan analisis statistik regresi linier berganda

yang diolah menggunakan program komputer Stastistical Product and

Service Solution 25.0 (SPSS). Hasil analisis regresi linier berganda pada

penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 5.15

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Unstandardized Standardized

Variabel Coefficients Coefficient

β Std.Error Beta

Kostanta 0,683 2,773

Karakteristik individu (X1) 0,462 0,139 0,457

Karakteristik pekerjaan 0,321 0,148 0,277

(X2)

Karakteristik situasi kerja 0,376 0,171 0,284

(X3)

R 0,837

R Square 0,700

Adjusted R Square 0,666

Sumber: Lampiran 7

Dari hasil analisis regresi pada tabel 5.15 maka dapat disusun persamaan

regresi sebagai berikut:

Y= 0,683 + 0,462 (X1) + 0,321 (X2) + 0,376 (X3)


72

Berdasarkan persamaan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. β1 = 0,462 ini berarti peningkatan karakteristik individu (X1) berpengaruh

positif terhadap kepuasan kerja (Y), hal ini berarti meningkatnya

karakteristik individu semakin meningkat kepuasan kerja.

2. β 2= 0,321 ini berarti peningkatan karakteristik pekerjaan (X2) berpengaruh

positif terhadap kepuasan kerja (Y), hal ini berarti meningkatnya

karakteristik pekerjaan semakin meningkat kepuasan kerja.

3. β3 = 0,376 ini berarti peningkatan karakteristik situasi kerja (X3)

berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja (Y), hal ini berarti

semakin meningatnya karakteristik situasi semakin meningkat

kepuasan kerja.

2) Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan kemampuan variasi variabel

dependen. Pada penelitian ini digunakan nilai Adjusted R2 untuk mengukur

besarnya koefisien determinasi.

Berdasarkan hasil analisis statistik pada Tabel 5.15 diperoleh besarnya

nilai koefisien determinasi sebesar 0,666 atau 66%. Ini menunjukkan

karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan karakteristik situasi kerja

memberikan kontribusi naik turunnya kepuasan kerja sebesar 66% dan 44%

disebabkan oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
73

3) Hasil Analisis Uji t

Tabel 5.16
Hasil Uji t

Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
β Std.
Beta
Model Error t Sig.
1 (Constant) 0,683 2,773 0,246 0,807
Karakteristik 0,462 0,139 0,457 3,320 0,003
Individu
Karakteristik 0,321 0,148 0,277 2,172 0,039
Pekerjaan
Karakteristik 0,376 0,171 0,284 2,199 0,037
Situasi Kerja
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Lampiran 7

Berdasarkan hasil dari Tabel 5.16 diatas, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

a) Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Kepuasan Kerja

Hasil uji t untuk variabel karakteristik individu diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa “karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja.

b) Pengaruh Karakteristik Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja

Hasil uji t untuk variabel karakteristik pekerjaan diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,039 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa karakteristik pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja karyawan.


74

c) Pengaruh Karakteristik Situasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Hasil uji t untuk variabel karakteristik situasi kerja diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,037 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa karakteristik situasi kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja karyawan.

5.3 Pembahasan

5.3.1 Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Kepuasan Kerja

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai sig 0,003<0,050 sehingga

Ho ditolak dan H1 diterima b1 = 0,462. Ini berarti bahwa karakteristik

individu (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja

(Y).

Hal ini menunjukan bahwa semakin meningkatnya karakteristik

individu maka akan semakin meningkat kepuasan kerja karyawan. Artinya

semakin baik karakteristik inidividu dalam melaksanakan pekerjaan

berakibat pada semakin baik rasa kepuasan kerja karyawan pada pekerjaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu penelitian

Tumewu (2014), Ahdiyat (2016), Sari (2020) yang menyatakan bawha

karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

kerja.

5.3.2 Pengaruh Karakteristik Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai sig 0,039 < 0,050 sehingga

Ho ditolak dan H2 diterima b2 = 0,321. Ini berarti bahwa karakteristik

pekerjaan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja


75

(Y). terlihat adanya penerapan yang baik mengenai karakteristik pekerjaan

yang ada dalam perusahaan akan mampu membangkitkan rasa puas

karyawan terhadap pekerjaannya.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu penelitian

Widowati (2015), Kemala (2016), Tamaka, dkk (2017) yang menyatakan

bahwa penelitian tersebut karakteristik pekerjaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan kerja.

5.3.3 Pengaruh Karakteristik Situasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai sig 0,037 > 0,050 sehingga

Ho ditolak dan H3 diterima b3=. 0,376 Ini berarti bahwa karakteristik Situasi

kerja (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja (Y),

adanya situasi kerja yang baik dapat mendorong untuk menciptakan dan

membangkitkan rasa puas karyawan terhadap pekerjaannya.

Hasil penelitian mendukung penelitian sebelumnya yaitu penelitian

Hariyadi (2011), Mahayanti, dkk (2017), Pratiwi (2019) dimana dalam

penelitian tersebut karakteristik situasi kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan kerja.


BAB VI

PENUTUP

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja. Hasil penelitian memberikan makna bahwa semakin

tinggi karakteristik individu maka semakin meningkatnya kepuasan

kerja. Begitu sebaliknya semakin rendah karakteristik individu maka

semakin rendah kepuasan kerja.

2) Karakteristik pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja. Hasil penelitian memberikan makna bahwa semakin

tinggi karakteristik pekerjaan maka semakin meningkatnya

kepuasan kerja. Begitu juga sebaliknya semakin rendah karakteristik

pekerjaan maka semakin rendah kepuasan kerja.

3) Karakteristik situasi kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian memberikan makna bahwa

semakin meningkat karakteristik situasi kerja maka semakin

meningkatnya kepuasan kerja. Begitu sebaliknya semakin rendah

karakteristik situasi kerja maka semakin rendah kepuasan kerja.

76
77

6.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur

ilmiah, namum demikian masih memiliki keterbatasan yaitu:

1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Asta

Motor Perkasa yang berjumlah 30 orang.

2. Penelitian ini hanya meneliti tentang beberapa variabel seperti

karakteristik individu, karakteristik pekerjaan, karakteristik situasi

kerja dan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja.

6.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis dapat

mengusulkan beberapa saran, yaitu sebagai berikut:

1) Variabel karakteristik individu perlu mendapat perhatian dari segi

kemampuan karena mempunyai skor yang paling rendah, Pimpinan

sebaiknya harus memperhatikan setiap kemampuan karyawan dalam

memberikan pekerjaan, mungkin dengan melakukan pelatihan-

pelatihan yang sesuai dengan beban kerja yang diberikan kepada

karyawan.

2) Variabel karakteristik pekerjaan perusahaan harus lebih

meningkatkan otonomi karena mendapat skor yang rendah, perlu

ditingkatkan dengan memberikan kebebasan karyawan dalam

menjadwalkan pekerjaan itu dan menentukan prosedur yang

digunakan dalam menyelesaikan tugas.

3) Variabel karakteristik situasi kerja supaya lebih memperhatikan lagi

keadaan lingkungan karena mendapat skor yang rendah, perlu


78

ditingkatkan dengan perusahaan harus lingkungan kerjayang

nyaman agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif sehingga

pekerjaan dapat terselesaikan tepat pada waktunya.


79

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahim, H. U. A dan M. S. D. 2017. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen


Organisasi Terhadap Turnover Intention Karyawan Studi Pada PT. Bank
Perkreditan Rakyat Mitratama Arthabuana. Jurnal Ilmiah Manajemen. I(2):
1-12.
Alloysius (2011). The Relationship Between Perceived Job Characteristics and job
Satisfaction Among Bank Employes. SSRN Electronic Journal.
Ardana, I Komang., Ni Wayan Mujiati dan I Wayan Mudiartha Utama. 2012.
Manajemen Sumber daya Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Arief Subyantoro. (2009). Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan,


Karakteristik Organisasi dan Kepuasan Kerja Pengurus yang Dimediasi
oleh Motivasi Kerja (Studi pada pengurus KUD di kabupaten Sleman).
Jurnal Manajemen dan kewirausahaan. Vol. 11. No. 1, h: 11-19.

Aziri, B. 2011. Job Satisfaction: A Literature Review. Management Research and

Practice. 3(4), pp: 77-86.

Emin Kahya. 2007. The Effects Of Job Characteristic and Working Conditions On
job Perfomance. Internasional Journal of Industrial Egronomics, 3(7): h:
515-523.

Flippo, Edwin B. 2001. Manajemen Personalia. Jakarta Erlangga.

George, J and Jones, G. 2002. Organizational Behavior. Third Edition. USA:


Prencite-Hall Inc.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS
Version 23. Semarang: Universitas Diponegoro.

Gonul Kaya Ozbaga and Gokce Cicek Ceyhun. 2014. The Impact of Job
Characteristics on Burnout; The Mediating Role of Work Family Conflict
and the Moderating Role of Job Satisfaction. International Journal of
Academic Research in Management (IJARM), 3(3): h: 291-309.

Hani. T. Handoko 2007. Mengukur Kepuasan Kerja. Jakarta. Erlangga.

Hariyadi, Sugeng 2011. Pengaruh Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan,


Karakteristik Situasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pendidik
Pada Akademi Kebidanan Pemerintah Kabupaten Kudus. Tesis Manajemen.
Pascasarjana S-2 Universitas Muria Kudus.
80

Hasibuan, Malayu S.P. 2012 Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Haji
Masagung.

Hidayat, Rahmat dan Cavorina, Anna. 2017. Pengaruh Karakteristik Individu dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Cladtek BI Metal
Manufacturing. Journal Of Business Administration. Vol 1, No 2, h: 337-
347.

Irawan, Andy (2012), “Pengaruh Karakteristik Individu dan Karakteristik Kerja


terhadap Organizational Citizenship Behaviors dengan Kepuasan Kerja
sebagai Mediator Pada Event Organizer di Surabaya” Journal Economy And
Business Volume , 1-14 Volume 13 Nomor 3.

Khahan, N. PhD. 2013. Influence of Job Characteristics and Job Satisfaction Effect
Work Adjustment for Entering Labor Market of New Graduates in Thailand.
International Journal of Business and Social Science, 4(2):h: 95-103.
Kurniawati, Elly. 2007. Pengaruh Karakteristik Individu dan Karakteristik
Birokrasi Terhadap Perilaku Aparat Di Kecamatan Sekampung Kabupaten
Lampung Timur. Skripsi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Luthans, Fred. 2006. Organitaional Behavior. Edisi Kesepuluh. Yogyakarta: Andi.

Mahayanti. I Gusti Ayu Komang., Anak Agung Ayu Sriathi. 2017. Pengaruh
Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan, dan Karakteristik SItuasi
Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. E-Jurnal Manajemen Unud,
Vol. 6, No. 4, h: 2253-2279.

Marek Franek and Jakup Vecera. 2008. Personal Characteristics and job
Satisfaction. Internasional Journal of Ekonomika A Management, 4(1):
h:63-76.

Michael G. Morris and Viswanath Venkatesh. 2010. Job Characteristics and Job
Satisfaction: Undestanding The Role Of Enterprise Resource Planning
System Implementation. Journal of MIS Quarterly, 34(1): h: 143-161.

Mohammad Soeoed dan Mahardika Endang S.A.-2013. Pengaruh Karakteistik


Individu, Karakteristik Pekerjaan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Studi
pada Karyawan PT. Inti Bara Mandiri Tuban) Jurnal Administrasi Bisnis,
12(1).
81

Pareke, Fahrudin Js dan Popo Suryana. 2009. Hubungan Kausalitas Antara


Keadlian Organisasional, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi.
Trikonomika, 8 (2).

Pratiwi, Ni Made Dwigita. 2019. Pengaruh Karakteristik Individu, Karakteristik


Pekerjaan dan Situasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Prime
Plaza Hotel And Suites Sanur Bali. Skripsi Sumber Daya Manusia.

Priansa, Donni Juni. 2014. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya


Manusia. Bandung: Alfabet.

Riefka Ghezanda, Bambang Swasto Sunuharyo dan Heru Susilo. 2012. Pengaruh
Karakteristik Individu dan karakteristik Situasi Kerja Terhadap Motivasi
Kerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PT. Pertamina (Persero) Terminal
Bahan Bakar Minyak Malang). Skripsi. Fakultas Ilmu Administrasi
Ekonomi.

Rivai, Veithzal. 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari

Teori ke Praktik, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Robbins, S., dan Timothy A. J., 2008, Perilaku Organisasi, Organizational


Behaviour, Buku Terjemahan, Jakarta.

Robbins, S. P. dan Timothy A. Judge. 2012. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba


Empat.

Rofi, Ahmad Nur. 2012. Pengaruh DisiplinKerja Dan Pengalaman Kerja Terhadap
Prestasi Kerja Karyawan Pada Departemen Produksi Pt. Leo Agung
Raya Semarang. Jurnal Ilmu Manajemen Dan Akuntansi Terapan, Vol 3
No.1.

Sari Putri, Ivan Sandya dan Tintin Suhaeni. 2014. Pengaruh Karakteristik Pekerjaan
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada CV. Fruity
Indonesia) . Sigma-Mu Vol.6 No.1

Sari, Ni Kadek Ayu Kencana. 2020. Pengaruh Karakteristik Individu, Karaktersitik


Pekerjaan, Karakteristik Situasi Kerja, Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
pada Bali Agung Oleh Oleh Khas Bali. Jurnal Manajamen Sumber Daya
Manusia. h:1-12.

Sofyandi dan Garniwa. 2007. Perilaku Organisasional. Edisi Pertama. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Stoner, James A.F. dan R. Edward Freeman. 1989. Management. Fourth Edition.
New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
82

Stoner, J. A. F dan Freeman. 1999. Manajemen, Terjemahan. London


England: Prentice Hall inc.

Stoner, J. A. F dan Freeman. 2013. Manajemen, Terjemahan. London


England: Prentice Hall inc.

Thoha, Miftah. 2012. Perilaku Organisasi; Konsep Dasar Dan Aplikasinya.


Jakarta: Rajawali Pers.

Tumewu, Eva L. Bode Lumanauw dan Imelda Ogi. 2014. Karakteristik Individu
Karakteristik Pekerjaan, dan Karakteristik Organisasi Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan pada Event Organizer Reborn Creative Center Manado.
Jurnal EMBA. Vol. 2. No. 1. Hal-532-542.

Wahjono, Sentot Imam. 2010. Perilaku Organisasi Sentot Imam Wahjono. Edisi
Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Widyaningrum, Mahmudah Enny. 2010. Pengaruh Keadilan Organisasi Terhadap


Kepuasan Kerja, Komitmen dan Organizational Citizenship Behaviour
Karyawan (Studi Kasus Di Rumah Sakit Bersalin Pura Raharja
Surabaya) Tahun 2009. Majalah Ekonomi, pp : 100-118.

Wijono, S (2002). Hubungan antara Karakteristik Pekerjaan dan Kepuasan Kerja


Supervisor Pasaraya Semarang. Jurnal Psikologi, 9(1)

Winarno. 2005. Pengaruh Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan dan


Karakteristik Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja (Studi Terhadap Dosen
Universitas Swasta Di Kopertis wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta).
Jurnal Buletin Ekonomi, 3(3).

Wirawan, I Made Bayu. 2020. Pengaruh Karakteristik Individu dan Karakteristik


Pekerjaan Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Desa Peguyangan kaja.
Skripsi Manajemen Sumber Daya manusia. h: 1-15.
83

Lampiran 1 Kuesioner

SURAT PENGANTAR
KUESIONER PENELITIAN

Kepada:
Yth. Bapak Ibu/Saudara/i
PT Asta Motor Perkasa Kymco Bali
di-
Tempat

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : I Made Gowinda Jaya Sapta


NIM : 1802612010161
Program Studi : Manajemen
Adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mahasaraswati Denpasar
yang sedang mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Karakteristik Individu,
Karakteristik Pekerjaan dan Karakteristik Situasi Kerja dengan Kepuasan Kerja
Karyawan”.
Untuk maksud tersebut diatas, saya mohon kepada Bapak/ibu/Saudara/i berkenan

untuk mengisi kuesioner ini dengan lengkap, jujur, dan tanpa dipengaruhi oleh pihak lain.

Kuesioner ini nantinya akan saya pergunakan untuk keperluan ilmiah dan saya berjanji

untuk menjaga kerahasiaan dari kuesioner ini.

Atas perhatian, kerjasama, bantuan serta waktu luang yang Bapak/Ibu/Saudara/I

berikan, saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya,

I Made Gowinda Jaya Sapta


NIM : 1802612010161
84

Lanjutan lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

I. Data Identitas Responden


Mohon diisi dengan jelas dan lengkap:

1) Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan


2) Umur : □ 17-25 Tahun □ 26-35 Tahun
□ 36-45 Tahun □ > 46 Tahun
3) Tingkat Pendidikan : □ SD □ Diploma
□ SMP □ S1
□ SMA/SMK
4) Masa Kerja : □ < 1 Tahun □ 1-5 Tahun
□ 5,5 -10 Tahun □ > 10 Tahun
II. Petunjuk Pengisian Kuesioner

1) Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk dapat mengisi kuesioner

yang dibagikan

2) Cara menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah dengan memberi

tanda centang (√ ) pada masing masing jawaban yang dianggap paling

sesuai.

Keterangan:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

CS : Cukup Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju
Lanjutan lampiran 1

III. DAFTAR PERTANYAAN


1. Karakteristik Individu (X1)

JAWABAN
NO PERTANYAAN STS TS CS S SS
1 2 3 4 5
1. Karyawan memiliki kemampuan dalam
melaksanakanpekerjaan sesuai tugasnya.
2. Karyawan bekerja untuk mengembangkan
potensi yang ada pada dirinya agar dapat
memenuhi kebutuhannya.
3. Karyawan percaya akan kemampuannya
dalam melaksanakan tugas yang diberikan
oleh atasan.
4. Karyawan melaksanakan tugas yang
diberikan dengan baik karena sudah
memiliki pengalaman bekerja dibidang
yang sama sebelumnya.
5. Karyawan memiliki harapan
mendapatkan posisi jabatan yang sesuai
dengan haril kerjanya.

Karakteristik Pekerjaan (X2)

JAWABAN
NO PERTANYAAN STS TS CS S SS
1 2 3 4 5
1. Pekerjaan yang karyawan kerjakan sesuai
dengan keterampilan yang karyawan
miliki.
2. Karyawan memahami dengan jelas tugas
– tugas yang diberikan sehingga
mempermudah dalam pelaksanaan kerja.
3. Tugas yang diberikan perusahaan
mempunyai arti penting bagi masa depan
karyawan.
4. Dalam pelaksaan pekerjaan karyawan
memiliki kebebasan dalam menentukan
prosedur dan jadwal pelaksanaan
5. Perusahaan memaparkan dengan jelas
mengenai tugas yang akan karyawan
kerjakan.
86

Karakteristik Situasi Kerja (X3)

JAWABAN
NO PERTANYAAN STS TS CS S SS
1 2 3 4 5
1. Keadaan lingkungan kerja perusahaan
sangat aman dan nyaman
2. Karyawan mampu bekerja sama dengan
rekan kerja dan tim dalam menyelesaikan
pekerjaan.
3. Perusahaan memberikan jaminan
kesehatan tenaga kerja.

Kepuasan Kerja Karyawan (Y)

JAWABAN
NO PERTANYAAN STS TS CS S SS
1 2 3 4 5
1. Karyawan merasa puas dengan imbalan
yang telah diberikan perusahaan
2. Karyawan senang dengan pekerjaan saat
ini.
3. Karyawan Senang dengan cara atasan
dalam memberi masukan dalam bekerja.
4. Karyawan senang dengan lingkunan kerja
yang ada di perusahaan.
5. Karyawan puas dengan sistem promosi
jabatan yang digunakan perusahaan.
87

Lampiran 2 (Tabulasi Data)

Resp X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1


1 4 4 4 4 4 20.00
2 5 5 5 5 5 25.00
3 2 4 3 3 2 14.00
4 4 5 4 3 3 19.00
5 4 5 4 4 4 21.00
6 4 4 4 4 4 20.00
7 4 4 4 5 3 20.00
8 5 4 4 2 4 19.00
9 4 5 5 5 4 23.00
10 4 5 4 4 4 21.00
11 5 5 5 5 5 25.00
12 4 5 4 4 4 21.00
13 3 5 5 4 5 22.00
14 5 5 5 5 5 25.00
15 5 5 5 5 5 25.00
16 5 5 5 5 5 25.00
17 4 4 5 4 5 22.00
18 5 5 4 5 5 24.00
19 4 4 5 4 4 21.00
20 4 5 5 4 5 23.00
21 3 5 4 4 4 20.00
22 5 5 5 5 5 25.00
23 4 4 4 4 4 20.00
24 4 5 5 5 4 23.00
25 5 5 4 4 5 23.00
26 4 4 4 4 4 20.00
27 3 5 4 3 4 19.00
28 4 4 5 5 5 23.00
29 5 4 4 5 4 22.00
30 3 3 3 3 3 15.00
Mean 4.133333 4.566667 4.366667 4.2 4.233333
88

Resp X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2


1 3 3 3 3 3 15.00
2 4 4 4 4 4 20.00
3 3 2 3 3 3 14.00
4 4 3 5 3 5 20.00
5 3 5 5 3 4 20.00
6 4 3 4 3 4 18.00
7 3 3 5 3 4 18.00
8 3 5 3 4 3 18.00
9 4 3 2 4 3 16.00
10 3 3 3 3 3 15.00
11 5 4 3 4 3 19.00
12 4 5 4 2 4 19.00
13 3 5 3 5 4 20.00
14 5 3 5 4 3 20.00
15 5 5 3 5 4 22.00
16 4 3 5 4 5 21.00
17 3 4 5 4 5 21.00
18 4 5 3 4 4 20.00
19 4 4 5 4 5 22.00
20 4 5 4 4 5 22.00
21 5 4 5 4 4 22.00
22 4 4 4 4 4 20.00
23 4 4 3 4 3 18.00
24 5 4 4 4 4 21.00
25 3 4 3 4 3 17.00
26 5 4 4 4 4 21.00
27 5 4 4 4 4 21.00
28 5 4 4 5 5 23.00
29 5 4 4 5 3 21.00
30 3 3 3 3 3 15.00
Mean 3.9667 3.8667 3.8333 3.8 3.8333
89

Resp X3.1 X3.2 X3.3 X3


1 3 3 3 9.00
2 5 5 5 15.00
3 3 3 3 9.00
4 5 5 5 15.00
5 5 5 5 15.00
6 4 4 4 12.00
7 5 5 5 15.00
8 3 4 3 10.00
9 4 4 4 12.00
10 5 3 5 13.00
11 5 5 5 15.00
12 4 4 4 12.00
13 5 5 5 15.00
14 5 5 5 15.00
15 4 4 4 12.00
16 5 5 5 15.00
17 3 3 3 9.00
18 4 4 4 12.00
19 5 5 5 15.00
20 5 5 5 15.00
21 4 4 4 12.00
22 5 5 5 15.00
23 5 5 5 15.00
24 4 4 4 12.00
25 5 5 4 14.00
26 4 5 4 13.00
27 4 4 4 12.00
28 4 5 4 13.00
29 4 4 4 12.00
30 3 3 3 9.00
Mean 4.3 4.3333 4.2667
90

Resp Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y
1 4 4 4 4 4 20.00
2 5 5 5 5 5 25.00
3 2 3 3 4 3 15.00
4 3 5 5 5 5 23.00
5 5 5 4 4 4 22.00
6 4 4 4 4 4 20.00
7 4 4 4 4 4 20.00
8 3 4 3 4 3 17.00
9 4 4 4 4 3 19.00
10 3 5 5 5 3 21.00
11 5 5 5 5 5 25.00
12 5 5 4 4 4 22.00
13 2 5 3 5 4 19.00
14 5 5 5 5 5 25.00
15 5 5 5 5 5 25.00
16 5 5 5 5 5 25.00
17 3 4 5 5 4 21.00
18 4 4 5 4 3 20.00
19 5 4 5 5 4 23.00
20 5 5 3 5 5 23.00
21 4 4 4 4 4 20.00
22 5 5 5 5 5 25.00
23 5 4 5 5 3 22.00
24 5 4 5 5 4 23.00
25 5 5 4 4 5 23.00
26 4 4 4 5 5 22.00
27 5 5 5 5 5 25.00
28 4 5 4 5 5 23.00
29 4 5 4 4 5 22.00
30 3 3 3 3 3 15.00
Total 4.1667 4.4667 4.3 4.5333 4.2
91

Lampiran 3 Karakteristik Responden

Frequencies

Statistics
Tingkat
Jenis Kelamin Tingkat Usia Pendidikan Masa Kerja
N Valid 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0
Mean 1.40 2.37 3.97 2.97

Frequency Table
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 18 60.0 60.0 60.0
Perempuan 12 40.0 40.0 100.0
Total 30 100.0 100.0

Tingkat Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 17-25 thn 5 16.7 16.7 16.7
26-35 thn 12 40.0 40.0 56.7
36-45 thn 10 33.3 33.3 90.0
>46 thn 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0

Tingkat Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 1 3.3 3.3 3.3
SMA/SMK 11 36.7 36.7 40.0
Diploma 5 16.7 16.7 56.7
S1 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
92

Masa Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <1 thn 5 16.7 16.7 16.7
1-5 thn 3 10.0 10.0 26.7
6-10 thn 10 33.3 33.3 60.0
>10 thn 12 40.0 40.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
93

Lampiran 4 Statistik Deskriptif

Frequencies
Statistics
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
N Valid 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.13 4.57 4.37 4.20 4.23
Std. Deviation .776 .568 .615 .805 .774

Frequency Table
X1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 3.3 3.3 3.3
3 4 13.3 13.3 16.7
4 15 50.0 50.0 66.7
5 10 33.3 33.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

X1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 1 3.3 3.3 3.3
4 11 36.7 36.7 40.0
5 18 60.0 60.0 100.0
Total 30 100.0 100.0

X1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 2 6.7 6.7 6.7
4 15 50.0 50.0 56.7
5 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
94

X1.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 3.3 3.3 3.3
3 4 13.3 13.3 16.7
4 13 43.3 43.3 60.0
5 12 40.0 40.0 100.0
Total 30 100.0 100.0

X1.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 3.3 3.3 3.3
3 3 10.0 10.0 13.3
4 14 46.7 46.7 60.0
5 12 40.0 40.0 100.0
Total 30 100.0 100.0

Frequencies
Statistics
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5
N Valid 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0
Mean 3.97 3.87 3.83 3.80 3.83
Std. Deviation .809 .819 .874 .714 .747

Frequency Table
X2.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 10 33.3 33.3 33.3
4 11 36.7 36.7 70.0
5 9 30.0 30.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
95

X2.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 3.3 3.3 3.3
3 9 30.0 30.0 33.3
4 13 43.3 43.3 76.7
5 7 23.3 23.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

X2.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 3.3 3.3 3.3
3 11 36.7 36.7 40.0
4 10 33.3 33.3 73.3
5 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

X2.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 3.3 3.3 3.3
3 8 26.7 26.7 30.0
4 17 56.7 56.7 86.7
5 4 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

X2.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 11 36.7 36.7 36.7
4 13 43.3 43.3 80.0
5 6 20.0 20.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
96

Frequencies
Statistics
Karakteristik
X3.1 X3.2 X3.3 Situasi Kerja
N Valid 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0
Mean 4.30 4.33 4.27 12.90
Std. Deviation .750 .758 .740 2.123

Frequency Table
X3.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 5 16.7 16.7 16.7
4 11 36.7 36.7 53.3
5 14 46.7 46.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

X3.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 5 16.7 16.7 16.7
4 10 33.3 33.3 50.0
5 15 50.0 50.0 100.0
Total 30 100.0 100.0

X3.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 5 16.7 16.7 16.7
4 12 40.0 40.0 56.7
5 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
97

Frequencies
Statistics
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
N Valid 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.17 4.47 4.30 4.53 4.20
Std. Deviation .950 .629 .750 .571 .805

Frequency Table

Y1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 6.7 6.7 6.7
3 5 16.7 16.7 23.3
4 9 30.0 30.0 53.3
5 14 46.7 46.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

Y2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 2 6.7 6.7 6.7
4 12 40.0 40.0 46.7
5 16 53.3 53.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

Y3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 5 16.7 16.7 16.7
4 11 36.7 36.7 53.3
5 14 46.7 46.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
98

Y4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 1 3.3 3.3 3.3
4 12 40.0 40.0 43.3
5 17 56.7 56.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

Y5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 7 23.3 23.3 23.3
4 10 33.3 33.3 56.7
5 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
99

Lampiran 5 Uji Instrumen Penelitian

Correlations

Correlations
Karakteristik
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 Individu
X1.1 Pearson 1 .292 .472** .508** .635** .768**
Correlation
Sig. (2-tailed) .118 .008 .004 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
X1.2 Pearson .292 1 .470** .347 .473** .623**
Correlation
Sig. (2-tailed) .118 .009 .061 .008 .000
N 30 30 30 30 30 30
X1.3 Pearson .472** .470** 1 .613** .756** .838**
Correlation
Sig. (2-tailed) .008 .009 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
X1.4 Pearson .508** .347 .613** 1 .531** .787**
Correlation
Sig. (2-tailed) .004 .061 .000 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30
X1.5 Pearson .635** .473** .756** .531** 1 .875**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .008 .000 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30
Karakteristik Pearson .768** .623** .838** .787** .875** 1
Individu Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
100

Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.836 5

Correlations
Correlations
Karakteristik
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Pekerjaan
X2.1 Pearson 1 .149 .187 .466** .162 .639**
Correlation
Sig. (2-tailed) .431 .323 .010 .393 .000
N 30 30 30 30 30 30
*
X2.2 Pearson .149 1 -.032 .365 .244 .559**
Correlation
Sig. (2-tailed) .431 .866 .047 .193 .001
N 30 30 30 30 30 30
X2.3 Pearson .187 -.032 1 -.110 .643** .578**
Correlation
Sig. (2-tailed) .323 .866 .561 .000 .001
N 30 30 30 30 30 30
X2.4 Pearson .466** .365* -.110 1 .129 .574**
Correlation
Sig. (2-tailed) .010 .047 .561 .496 .001
N 30 30 30 30 30 30
X2.5 Pearson .162 .244 .643** .129 1 .715**
Correlation
Sig. (2-tailed) .393 .193 .000 .496 .000
N 30 30 30 30 30 30
Karakteristik Pearson .639** .559** .578** .574** .715** 1
Pekerjaan Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .001 .001 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30
101

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.578 5

Correlations

Correlations
Karakteristik
X3.1 X3.2 X3.3 Situasi Kerja
X3.1 Pearson Correlation 1 .789** .970** .973**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
X3.2 Pearson Correlation .789** 1 .758** .900**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
X3.3 Pearson Correlation .970** .758** 1 .962**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
Karakteristik Situasi Kerja Pearson Correlation .973** .900** .962** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
102

Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.940 3

Correlations
Correlations
Kepuasan
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Kerja
Y1 Pearson Correlation 1 .443* .508** .275 .496** .771**

Sig. (2-tailed) .014 .004 .141 .005 .000

N 30 30 30 30 30 30

Y2 Pearson Correlation .443* 1 .351 .531** .695** .775**


Sig. (2-tailed) .014 .057 .003 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

Y3 Pearson Correlation .508** .351 1 .580** .297 .721**


Sig. (2-tailed) .004 .057 .001 .111 .000

N 30 30 30 30 30 30

Y4 Pearson Correlation .275 .531** .580** 1 .510** .716**


Sig. (2-tailed) .141 .003 .001 .004 .000

N 30 30 30 30 30 30

Y5 Pearson Correlation .496** .695** .297 .510** 1 .793**


Sig. (2-tailed) .005 .000 .111 .004 .000

N 30 30 30 30 30 30

Kepuasan Kerja Pearson Correlation .771** .775** .721** .716** .793** 1


Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
103

Reliability

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.801 5
104

Lampiran 6 Uji Asumsi Klasik

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.53730464
Most Extreme Differences Absolute .120
Positive .120
Negative -.110
Test Statistic .120
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Hasil Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.349 1.869 .722 .477
Karakteristik Individu -.012 .094 -.031 -.125 .901
Karakteristik Pekerjaan .002 .099 .005 .022 .982
Karakteristik Situasi Kerja -.002 .115 -.004 -.015 .988
a. Dependent Variable: ABRes
105

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF


1 (Constant)
Karakteristik Individu .608 1.645

Karakteristik Pekerjaan .710 1.408

Karakteristik Situasi Kerja .690 1.450


a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
106

Lampiran 7 Regresi Linier Berganda

Regression

Variables Entered/Removeda
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Karakteristik . Enter
Situasi Kerja,
Karakteristik
Pekerjaan,
Karakteristik
Individub
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
b. All requested variables entered.

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
t Sig.
Std. Toleranc
B Beta VIF
Model Error e
1 (Constant) .683 2.773 .246 .807
Karakteristik Individu .462 .139 .457 3.320 .003 .608 1.645
Karakteristik .321 .148 .277 2.172 .039 .710 1.408
Pekerjaan
Karakteristik Situasi .376 .171 .284 2.199 .037 .690 1.450
Kerja
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja

Anda mungkin juga menyukai