Anda di halaman 1dari 2

PERAN ORANG TUA DALAM

PEMBENTUKAN EMOSIONAL ANAK USIA GOLDEN AGE

Orang tua merupakan orang yang memegang tanggung jawab untuk mendidik,
mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk menggapai tahapan tertentu agar
anak siap hidup dalam bermasyarakat. Orang tua adalah orang pertama yang
mengajarkan emosi kepada anak dengan memberikan pengalaman, ilmu, dan
keteladanan. Keikutsertaan orangtua dalam memberikan acuan bagi anak usia emas
akan menunjukkan keberhasilan anak untuk tahap selanjutnya.

Metode pendidikan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya memiliki


beberapa kegiatan pendidikan, oleh karena itu, dalam berinteraksi dengan anak orang
tua harus mampu menunjukkan pola asuh yang positif, karena pola asuh yang
dilakukan orang tua bisa menjadikan dorongan bagi anak itu sendiri. Pendidikan
emosional adalah salah satu proses pendidikan orang tua terhadap anak karena faktor
emosional dapat membuktikan kepribadian anak pada masa berikutnya.

Periode dari usia 0 hingga 6 tahun disebut periode golden age atau masa emas
anak yaitu masa yang esensial bagi pembangunan dan pengembangan kapasitas dasar
fisik, linguistik, sosial, emosional, konsep diri, nilai seni, moral serta agama sehingga
seluruh potensi pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dicapai secara optimal,
atau dikenal juga dengan masa kritis. Anak-anak di masa emas telah mengalami
banyak kemajuan yang cepat, maka dari itu anak-anak membutuhkan dorongan yang
tepat dari keluarga dan orang-orang disekitarnya.

Di masa emasnya, anak-anak mulai menelaah kemampuan belajar untuk


inisiatif pada diri sendiri. Anak mulai belajar dan membangun persahabatan yang
baik dengan anak lain, bercanda, tertawa dan bisa merasakan apa yang telah terjadi
pada orang lain. Untuk pertama kalinya anak masa emas memahami adanya reaksi
emosional yang berbeda dari beberapa orang.
Emosi merupakan ungkapan perasaan yang diwujudkan dengan ekspresi dan
ditunjukkan dengan gerak fisik. Daniel Goleman mengatakan bahwa emosi ialah
gejolak pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat merujuk kepada
sebuah perasaan dan pikiran-pikiran yang khas, suatu keadaan biologis, psikologis
dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Selain itu, Daniel Goleman
berprinsip bahwasannya macam-macam emosi yakni marah, sedih, adanya rasa takut,
malu, bahagia, perasaan cinta dan sebagainya.

Kecerdasan emosi yang popular belum lama ini, ternyata masih sedikit yang
diimplementasikan dalam praktik, baik itu dalam praktik kehidupan sekolah atau
kehidupan keluarga itu sendiri. William Damon (shapiro, 2001) menjelaskan bahwa
penelitian ilmiah mengena moralitas anak memiliki potensi besar untuk membantu
kita untuk memperbaiki nilai-nilai moral pada anak. Namun potensi ini belum
dimanfaatkan karena umumnya penelitian ini tidak diketahui oleh umum, dilalaikan
menjadi sesuatu yang tidak bermakna atau dianggap sebagai omong kosong belaka.
Pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian-penelitian mengenai
kecerdasan emosi anak nyatanya masih belum dapat diterapkan ke dalam masyarakat
luas dan tidak semua orang mengerti tentang bagaimana peran orang tua dalam
membimbing kecerdasan emosi anak mereka. Untuk itu penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “peran orang tua dalam pembentukan emosional
anak usia golden age”

Anda mungkin juga menyukai