Anda di halaman 1dari 6

Rangkuman Modul 04 (Perancangan Pembelajaran Terpadu)

Pada modul keempat ini, anda akan dihantarkan pada pemahaman mengenai
perancangan pembelajaran terpadu. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan anda dapat
membuat perancangan pembelajaran terpadu disekolah dasar berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan yang tepat. Secara lebih khusus, setelah mempelajari modul ini anda
diharapkan dapat:
1. Menjelaskan kompetensi lulusan dan struktur kurikulum sekolah dasar sebagai pijakan
pelaksanaan pembelajaran terpadu
2. Menjelaskan Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam merancang pembelajaran
terpadu
3. Memilih tema-tema pemersatu yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran
terpadu
4. Memetakan keterhubungan kompetensi dasar setiap mata pelajaran dengan tema
pemersatu pembelajaran terpadu
5. Menyusun silabus pembelajaran terpadu berdasarkan hasil pemetaan keterhubungan
kompetensi dasar setiap mata pelajaran dengan tema pemersatu
6. Menyusun satuan pembelajaran terpadu berdasarkan silabus yang telah dikembangkan
Dengan demikian, dalam perancangan pembelajaran terpadu, pertama-tama anda
melakukan pemetaan kompetensi dasar dan indikator per mata pelajaran per kelas yang
dianggap dapat dipadukan satu sama lain.
Kegiatan Belajar 1
Tahapan Perancangan Pembelajaran Terpadu

Sebagai sesuatu yang relatif baru dalam implementasi kurikulum di Indonesia,


pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran terpadu di sekolah dasar
harus didukung oleh kemampuan dan kesiapan guru yang optimal dan berbagai perangkat alat
dan sarana yang memadai. Selain itu, juga menuntutkan adanya kreativitas dan inovasi guru.
Idealnya, model pembelajaran terpadu ini bertolak dan dikembangkan dari kurikulum
yang sudah terpadu (integrated curriculum). Namun, dalam pendidikan di Indonesia,
biasanya kurikulum itu sudah dikembangkan ke dalam berbagai mata pelajaran yang terpisah
satu dengan lainnya.
Hal pertama yang perlu mendapat perhatian guru dalam merancang pembelajaran
terpadu di sekolah dasar, yaitu kejelian dalam mengidentifikasi dan menetapkan kompetensi
dasar dan indikator pada setiap mata pelajaran yang akan dipadukan. Keuntungan dalam
pelaksanaan pembelajaran terpadu pada tingkat sekolah dasar yaitu dengan adanya penerapan
sistem guru kelas, dimana dengan pengalamannya mengajarkan seluruh mata pelajaran, guru
bisa lebih cepat melihat keterhubungan kompetensi dasar dan indikator antar mata pelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu perlu diupayakan penyediaan interaksi
pembelajaran yang dapat meningkatkan proses belajar siswa secara menyeluruh melalui
kegiatan penghubungan gagasan/konsep pada suatu mata pelajaran dengan gagasan/konsep
pada mata pelajaran lainnya. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran terpadu ini sangat
ditentukan oleh bagaimana kemampuan guru dalam Menyusun perancangan dan skenario
pembelajaran yang tepat dan dikemas dengan memperhatikan karakteristik siswa.
Dalam merancang pembelajaran terpadu di sekolah dasar terdapat tujuh Langkah yang
harus dilakukan. Silahkan anda cermati Langkah-langkah perancangan pembelajaran terpadu
berikut!
1 4
Tetapkan mata pelajaran yang
akan dipadukan Pilih dan tetapkan tema pemersatu

2 5
Buatlah pemetaan5 keterhubungan
Pelajari kompetensi dasar
kompetensi dasar setiap mata
pada kelas dan semester yang
pelajaran dengan tema pemersatu
sama dalam setiap mata
pelajaran
6
Susun silabus pembelajaran dengan
mengaitkan topik dan kompetensi
3 dasar setiap mata pelajaran
Pelajari hasil belajar dan
indikator hasil belajar dalam
7
setiap mata pelajaran
Susun satuan pembelajaran terpadu
Mari kita bahas secara lebih terperinci tahapan demi tahapan dalam penyusunan
perancangan pembelajaran terpadu berikut:
1. Penetapan Mata Pelajaran
Pada saat menetapkan beberapa mata pelajaran yang akan dipadukan sebaiknya sudah
disertai dengan alas an atau rasional yang berkaitan dengan pencapaian kompetensi dasar
oleh siswa dan kebermaknaan belajar.
2. Penetapan Kompetensi Dasar
Pada tahap ini dilakukan identifikasi kompetensi dasar pada jenjang kelas dan
semester yang sama dari setiap mata pelajaran yang memungkinkan untuk diajarkan secara
terpadu dengan menggunakan paying sebuah tema pemersatu. Namun, sebelumnya anda
harus menetapkan aspek-aspek dari setiap mata pelajaran yang dapat dipadukan. Hasil
tahap ini dapat dilihat dalam contoh berikut yang diambil dari Standar Kompetensi
Kurikulum 2004 Sekolah Dasar Kelas 2 (dua) semester 1.
Aspek-aspek Mata Pelajaran yang Dapat Dipadukan

Bahasa Indonesia Matematika Pengetahuan Alam Kerajinan tangan dan


kesenian
Mendengarkan Bilangan cacah Makhluk hidup dan Rupa: gambar ekspresi
sampai dengan tiga proses kehidupan
angka
Berbicara Pengukuran: Benda dan sifatnya Gambar imajinatif
Panjang, berat
Membaca Energi dan Objek imajinatif
perubahannya
Menuliskan
Ritme (warna, garis)

Dimensi bentuk dan


ukuran: tinggi,
Panjang, lebar.

3. Penetapan Hasil Belajar dan Indikator


Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah mempelajari dan menetapkan hasil
belajar dari setiap mata pelajaran sehingga dapat diketahui materi pokok yang bisa dibahas
secara terpadu.
Standar Kurikulum 2004 seperti pada contoh berikut yaitu untuk kelas 2 semester 1.

Hasil Belajar
Bahasa Indonesia Matematika Pengetahuan Alam Kerajinan Tangan
dan Kesenian
Mendeskripsikan Membilang bilangan
binatang secara rinci
sesuai dengan ciri-
cirinya menggunakan
kalimat yang runtut dan
pilihan kata yang tepat
Membandingkan Mengindentifikasi Mengkomunikasikan gagasn imajinatif
bilangan bagian-bagian hasil pengamatan benda-benda di alam
utama tubuh sekitar
hewan dan
kegunaannya

Materi Pokok
Bahasa Indonesia Matematika Pengetahuan Alam Kerajinan Tangan dan
Kesenian
Gambar tentang Urutan Bagian-bagian Berbagai objek benda
binatang di bilangan tubuh hewan alam yang memiliki unsur
sekitar rupa dua dan tiga dimensi
4. Penetapan Tema
Setelah ketiga tahap dilakukan, selanjutnya ditetapkan tema yang dapat
mempersatukan kompetensi-kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang akan dipadukan
pada jenjang kelas dan semester yang sama. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan
pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983; Moeliono, 1989; Keraf,
1991). Dalam pembelajaran terpadu, peran tema ini sangat penting terutama untuk
menciptakan situasi belajar yang kondusif.
Dalam mengembangkan tema-tema pembelajaran terpadu di sekolah dasar terdapat
sejumlah aspek yang perlu pertimbangan, di antaranya:
a. Tema yang dipilih memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa serta
terkait dengan cara dan kebiasaan belajarnya
b. Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat
dan kemampuannya
c. Penetapan tema dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan siswa, dari hal-hal yang
termudah menuju yang sulit, dari hal yang sederhana menuju yang kompleks, dan dari
hal yang konkrit menuju yang abstrak.
Beberapa contoh tema yang bisa dipertimbangkan pengembangannya di sekolah
dasar di antaranya:

 Diri sendiri  Permainan


 Keluarga  Alat komunikasi
 Lingkungan  Transportasi
 Kebersihan dan Kesehatan  Hewan dan tumbuhan
 Budi pekerti  Hiburan
 Tempat umum  Rekreasi
 Kegiatan sehari-hari  Negara
 Peristiwa alam  Pengalaman
 Kegemaran  Keperluan
Ruang lingkup tema yang ditetapkan sebaiknya tidak terlalu luas atau terlalu sempit.
Tema yang terlalu luas bisa dijabarkan lagi menjadi anak tema atau subtema yang dalam
percakapan umum sering disebut topik yang sifatnya lebih spesifik dan lebih kongkret.
Anak tema atau subtema tersebut selanjutnya dapat dikembangkan lagi menjadi suatu
“pembicaraan” sebagai materi pembelajarannya. Materi pembelajaran tersebut bila berupa
karangan biasanya diberi nama atau judul.
5. Pemetaan Keterhubungan Kompetensi Dasar dengan Tema Pemersatu
Pada tahap ini dilakukan pemetaan keterhubungan kompetensi dasar masing-masing
mata pelajaran yang akan dipadukan dengan tema pemersatu. Pemetaan tersebut dapat
dibuat dalam bentuk bagan jaringan topik yang memperlihatkan kaitan antara tema
pemersatu dengan kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran. Dalam pemetaan ini akan
tampak juga hubungan tema pemersatu dengan hasil belajar yang harus dicapai siswa.
6. Penyusunan Silabus Pembelajaran Terpadu
Pada tahap ini, hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada tahap-tahap
sebelumnya dijadikan dasar dalam penyusunan silabus pembelajaran terpadu. Secara,
umum, silabus ini diartikan sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar atau pokok isi/materi,
kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu
dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar
tersebut.
7. Penyusunan Satuan Pembelajaran Terpadu
Penyusunan satuan pembelajaran terpadu merupakan realisasi dari pengalaman belajar
siswa yang telah ditentukan pada silabus pembelajaran terpadu. Komponen satuan
pembelajaran terpadu meliputi:
a. Identitas mata pelajaran
b. Kompetensi dasar yang hendak dicapai
c. Materi pokok beserta uraiannya dalam rangka mencapai kompetensi dasar
d. Strategi pembelajaran
e. Alat dan media yang digunakan
f. Penilaian dan tindak lanjut
g. Sumber dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran terpadu.
Kegiatan Belajar 2
Silabus dan Satuan Pembelajaran Terpadu

Silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi/materi


pembelajaran yang digunakan sebagai penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi,
kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu
dipelajari siswa. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam penyusunan satuan
pembelajaran terpadu, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem
penilaian.
Silabus pembelajaran terpadu dikembangkan dengan menggunakan pendekatan
sistem, dimana komponen-komponen yang ada di dalamnya saling berhubungan satu sama
lain dalam rangka mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Komponen silabus
pembelajaran terpadu terdiri atas:
a. Identifikasi mata pelajaran yang akan dipadukan,
b. Kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator yang harus dikuasai siswa,
c. Materi pokok yang mengacu pada suatu tema yang akan disajikan,
d. Alternatif strategi pembelajaran yang akan digunakan,
e. Alokasi waktu yang diperlukan.
Satuan pembelajaran terpadu merupakan satuan atau unit program pembelajaran
terkecil untuk jangka waktu mingguan atau harian yang berisi rencana penyampaian suatu
pokok atau satuan bahasan tertentu dalam satu tema pembelajaran terpadu yang akan dibahas.
Komponen satuan pembelajaran terpadu mengandung unsur- unsur pokok yang meliputi:
a. Identitas mata pelajaran,
b. Kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator yang akan dipadukan,
c. Pokok-pokok materi yang akan disajikan,
d. Kegiatan belajar-mengajar yang akan dilaksanakan,
e. Alat, media, dan sumber bahan yang digunakan,
f. Cara penilaian yang akan ditempuh dilengkapi dengan alat penilaian

Anda mungkin juga menyukai