Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

A. Perencanan Pembelajaran Terpadu


Sebagai sesuatu yang relative baru dalam implementasi kurikulum di Indonesia,
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran terpadu di sekolah
dasar harus didukung oleh kemampuan dan kesiapan guru yang optimal dan berbagai
alat dan sarana yang memadai. Selain itu menuntut juga adanya kreativitas dan inovasi
guru.
Idealnya, model pembelajaran terpadu ini bertolak dan dikembangkan dari
kurikulum yang sudah terpadu. Namun,, dalam pendidikan di Indonesia, biasanya
kurikulum itu sudah dikembangkan ke dalam berbagai mata pelajaran yang terpisah satu
dengan lainnya. Mengingat kondisi seperti itu, maka hal yang pertama yang terpisah
satu sama lainnya. Mengingat kondisinya seperti itu, maka hal yang pertama yang perlu
mendapat perhatian guru dalam merancang pembelajaran terpadu di sekolah dasar yaitu
kejelian dalam mengidentifikasi dan meetapkan kompetensi dasar dan indikator pada
setiap mata pelajaran yang akan dipadukan. Hal ini bukan merupakan pekerjaan yang
mudah, sebab guru harus memahami betul kandungan isi dari masing-masing
kompetensi dasar dan indikator tersebut sebelum dilakukan pemaduan-pemaduan.
Ketentuan dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu pada tingkat sekolah dasar yaitu
dengan adanya penerapan sistem guru kelas, di mana dengan pengalamannya
mengajarkan seluruh mata pelajaran, guru bisa lebih cepat melihat keterhubungan
kompetensi dasar dan indikator antar-matapelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu perlu diupayakan adanaya penyediaan
interaksi pembelajaran yang dapat meningkatkan proses belajar siswa secara
menyeluruh melalui kegiatan penghubungan gagasan/konsep pada suatu mata pelajaran
lainnya. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran terpadu ini sangat ditentukan oleh
bagaimana guru mampu menyusun perancangan dan skenario pembelajaran yang tepat
dan dikemas dengan memperhatikan karakteristik siswa. Dalam merancang
pembelajaran terpadu di sekolah dasar terdapat tujuh langkah yang harus dilakukan.
Silahkan cermati bagan alur langkah-langkah perancangan pembelajaran terpadu
berikut!

Berdasarkan bagan di atas, penyusunan perancangan pembelajaran terpadu dapat


dimulai dari penetapan mata pelajaran yang akan dipadukan, mempelajari kompetensi-
kompetensi dasar dalam setiap mata pelajaran berikut hasil belajar dan indikator-
indikator pencapaiannya. Selanjutnya, menetapkan tema yang dapat digunakan untuk
memadukan kompetensi dasar antara mata pelajaran serta membuat bagan/matriks
keterhubungan. Langkah-langkah berikutnya, guru dapat memulai penyusunan silabus
dan satuan pembelajaran terpadu.
1. Penetapan Mata Pelajaran
Langkah ini sebaiknya dilakukan setelah membuat peta kompetensi dasar secara
menyeluruh pada semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar denga maksud
supaya terjadi pemerataan keterpaduan. Pada saat menetapkan beberapa mata pelajaran
yang akan dipadukan sebaiknya sudah disertai dengan alasan atau rasional yang
berkaitan dengan pencapaian kompetensi dasar oleh siswa dan kebermaknaan belajar.
2. Penetapan Kompetensi dasar
Pada tahap ini diakukan identifikasi kompetensi dasar pada jenjang kelas dan
semester yang sama dari setiap mata pelajaran yang memungkinkan untuk diajarkan
secara terpadu dengan menggunakan payung sebuah tema pemersatu
3. Penetapan hasil belajar dan Indikator
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah mempelajari dan menetapkan hasil
belajar dari setiap mata pelajaran sehigga dapat diketahui materi pokok yang bisa
dibahas secara terpadu. Untuk itu, harus dipahami dan menggunakan kurikulum yang
berlaku, seperti yang tampak pada contoh berikut, yaitu untuk Kelas 2 semester 1.
4. Penetapan Tema
Setelah ketiga tahap di atas dilakukan, selanjutnya ditetapkan tema yang dapat
mempersatukan kompetensi-kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang akan
dipadukan dengan jenjang kelas dan semester yang sama. Dalam pembelajaran terpadu
peran tema ini sangat penting terutama untuk menciptakan situasi belajar yang kondusif
yang dapat diwujudkan antara lain dalam beberapa hal berikut:
a. Siswa mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.
b. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan beberapa kompetensi
dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama
c. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
d. Kompetensi dasar bisa dikembangkan secara lebih baik dengan mengkaitkan mata
pelajaran satu dengan pelajaran lainnya dan pengalaman pribadi siswa.
e. Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam
konteks tema yang jelas.
f. Siswa lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam situasi
yang nyata untuk mengambangkan keterampilan berfikir kritis dan kreatif,misalnya
bertanya, berdiskusi, bercerita, bermain peran, menulis deskripsi dan sebagainya.
g. Guru dapat menghemat waktu karena matapelajaran yang disajikan secara terpadu
dapat dipersiapkan sekaligus dalam dua atau tiga kali pertemuan. Waktu selebihnya
dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan atau pengayaan (enrichment).
Dalam mengembangkan tema-tema pembelajaran terpadu disekolah dasar terdapat
sejumlah aspek yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:
1. Tema yang dipilih memungkinkan terjadinya proses berfikir pada diri siswa serta
terkait dengan cara dan kebiasaan belajarnya.
2. Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk
minat dan kemapuannya.
3. Penetapan tema dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan siswa, dari hal-hal
termudah menuju yang sulit, dari hal yang sederhana menuju hal yang kompleks, dan
dari hal yang konkrit menuju hal yang abstrak.
Beberapa contoh tema yang bisa dipertimbangkan pengembangannya di sekolah
dasar di antaranya:
Tabel 2. contoh tema
Diri sendiri Hiburan
Keluarga Rekreasi
Pengalaman Kegiatan
Lingkungan Kerajinan tangan
Kebersihan dan kesehatan Olahraga
Budi pekerti Keperluan
Tempat umum Binatang
Kegiatan sehari Makanan
Peristiwa alam Pahlawan dll
Kegemaran Alat komunikasi
Kesehatan Transportasi
Permainan Hewan dan tumbuhan
Kesenian

Sebenarnya kita bisa menetapkan sendiri tema-tema yang bisa dibahas dalam
pembelajaran terpadu, asalkan didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan
sebagaimana telah diuraikan di atas.
Ruang lingkup tema yang ditetapkan sebaiknya tidak terlalu luas atau sempit. Tema
yang terlalu luas bisa dijabarkan lagi menjadi anak tema yang dalam percakapan umum
sering disebut topik yang sifatnya lebih spesifik dan lebih konkret lagi. Anak tema atau
subtema tersebut selanjutnya dapat dikembangkan lagi menjadi suatu ”pembicaraan”
sebagai materi pembelajarannya. Materi pembelajaran tersebut bila berupa karangan
biasanya diberi nama atau judul.
Dengan demikian, dalam menentukan tema sebagai landas tumpu pembelajaran
terpadu, guru dapat melakukan langkah-langkah: 1) menetapkan tema, 2)
mengembangkan tema, 3) memilih atau menetapkan anak tema, 4) mengembangkan
anak tema manjadi materi.bahan ajar yang akan dibicarakan di kelas baik dalam bentuk
wacana, dialog, atau bentuk lainnya.

5. Pemetaan keterhubungan Kompetensi Dasar dengan tema pemersatu.


Pada tahap ini dilakukan pemetaan keterhubungan kompetensi dasar masing-masing
mata pelajaran yang akan dipadukan dengan tema pemersatu. Pemetaan tersebut dapat
dibuat dalam bentuk bagan/matrik jaringan topik yang memperlihatkan kaitan antara
tema pemersatu dengan kompetensi dasar dari setiap matapelajaran. Tidak hanya itu,
dalam pemetaan ini akan tampak juga hubungan tema pemersatu dengan hasil belajar
yang harus dicapai siswa.

Tabel 3 Keterhubungan hasil belajar dengan indikatornya


Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indikator
Bahasa Indonesia Mendeskripsikan binatang di sekitar Mendeskripsikan binatang
sekitar secara rinci sesuai dengan ciri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang
runtut dan pilihan kata yang tepat - Menirukan gerak dan suara binatang tertentu
- Menjelaskan ciri-ciri binatang secara rinci (nama, ciri, khas, suaranya, dimana dia
hidup) dengan pilihan kata dan kalimat yang runtut
- Membaca dan melengkapi teks pendek yang dilengkapi
Pengetahuan Alam Mendeskripsikan bagian-bagian yang tampak pada hewan
disekitar rumah dan sekolah Mendefinisikan bagian-bagian utama tubuh hewan dan
kegunaannya - Membuat daftar bagian-bagian utama tubuh hewan (kucing, burung,
ikan) dan kegunaannya dari hasil pengamatan
- Menirukan berbagai suara hewan yang ada di lingkungan sekitar.
- Menggambar sederhana hewan yang diamati bagian-bagian utama tubuh hewan
- Menceritakan cara hewan bergerak berdasarkan penggunaannya
Matematika Memahami konsep urutan bilangan cacah Membilang bilangan dan
membandingkan bilangan - Menyebutkan banyaknya benda
- Membaca dan menulis lambang bilangan dalam kata dan angka
- Menentukan bahwa kumpulan benda lebih banyak, lebih sedikit atau sama dengan
kumpulan lain.
Kerajinan Tangan dan Kesenian Menanggapi berbagai unsur rupa: bintik, garis,
bidang, warna, bentuk Mengomunikasikan gagasan imajinasi hasil pengamatan benda-
benda di alam sekitar - megungkapkan perasaan keterkaitan pada objek yang diamati
dari berbagai unsur rupa dan perpaduannya

6. Penyusunan Silabus dan Satuan Pembelajaran Terpadu


Pada tahap keenam ini, hasil seluruh proses yang telah dilaksanakan pada tahap-
tahap sebelumnya dijadikan dasar dalam penyusunan silabus pembelajaran terpadu.
Secara umum, silabus ini diartikan sebagai garis-garis besar, ringkasan, ikhtiar, atau
pokok-pokok isi/materi pembelajaran terpadu. Silabus merupakan penjabaran lebih
lanjut dari standar kompetensi, kompetensi dasar yang ingin dicapai dan pokok-pokok
serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar tersebut.
7. Penyusunan Satuan Pembelajaran Terpadu
Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran terpadu di kelas perlu disusun suatu
satuan pembelajaran terpadu. Penyusunan satuan pembelajaran terpadu merupakan
realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditentukan pada silabus pembelajaran
terpadu. Komponen satuan pembelajaran terpadu meliputi:
a. Identitas mata pelajaran
b. Kompetensi yang hendak dicapai
c. Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka
mencapai kompetensi dasar
d. Strategi pembelajaran
e. Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi
dasar
f. Penilaian dan tindak lanjut
g. Sumber dan bahan

Anda mungkin juga menyukai