Anda di halaman 1dari 10

Aksi Nyata 3.

Pengambilan
Keputusan
Sebagai
Pemimpin
Pembelajaran
Ritmha Candra Ariesha, S.Pd
CGP Angkatan 6 Kabupaten Kepahiang
DESKRIPSI AKSI NYATA
Aksi nyata ini dilakukan untuk mengejawantahkan
arti dari pengambilan keputusan Sebagai pemimpin
Pembelajaran. Kegiatan ini diawali dengan
demonstrasi kontekstual pada modul 3.1. Dalam
modul ini, saya mengeksplorasi pengambilan
keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Disini
saya sebagai calon guru pengerak (CGP) diminta untuk
membuat portofolio tindakan nyata. Portofolio yang
dibuat disusun dengan menggunakan metode berpikir
4P, yaitu peristiwa, perasaan, pembelajaran dan
Perubahan/ Penerapan ke depan.
Peristiwa Pengambilan keputusan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari keberadaan SMP N 1

(Fact) Kepahiang. Tidak hanya oleh kepala sekolah,


tetapi juga oleh warga sekolah lainnya. Salah
satunya adalah guru. Fakta menunjukkan bahwa
masih ada guru yang belum memahami
perbedaan antara bujukan moral dan dilema
etika. Apalagi masih banyak yang belum
memahami langkah yang tepat untuk mengambil
keputusan. Tidak jarang pula beberapa
keputusan yang diambil termasuk tidak adil. Oleh
karena itu, diperlukan upaya untuk
meningkatkan pemahaman warga sekolah
mengenai pengambilan keputusan sebagai
pemimpin pembelajaran.
Berangkat dari kondisi
tersebut, saya pun berusaha Koordinasi dengan
menyusun langkah-langkah Kepala Sekolah
strategis. Langkah-langkah
tersebut tertuang dalam Saya melakukan aksi nyata ini sebagai bentuk
tindakan aksi nyata. tugas dan tanggung jawab guru terhadap kepala
sekolah sebagai pimpinan. Selain itu juga untuk
mendapatkan dukungan dalam pelaksanaan
beberapa aksi nyata yang dilakukan. Hasil dari
aksi nyata tersebut adalah adanya dukungan dari
Kepala Sekolah untuk melaksanakan rangkaian
aksi nyata pengambilan keputusan.
Berangkat dari kondisi melakukan analisis kasus
tersebut, saya pun berusaha terkini di sekolah
menyusun langkah-langkah
strategis. Langkah-langkah Langkah ini untuk menguatkan pemahaman tentang
tersebut tertuang dalam pengambilan keputusan. Hal ini mengingat
tindakan aksi nyata. pemahaman terkait hal ini masih membutuhkan
penguatan secara langsung di sekolah. Hasil dari aksi
ini adalah tersusunnya analisis kasus yang terjadi di
sekolah yaitu pengambilan keputusan siswa yang
merasa kurang terwadahi dalam mendapatkan
kepuasan pembelajaran berbahasa asing, dan juga
mensinkronkan dengan guru BK sebagai wadah
dalam pelayanan konseling siswa. Dalam analisis ini,
saya berusaha menggali segala informasi dari kedua
belah pihak yaitu siswa dan BK dalam waktu yang
berlainan dengan harapan dapat terselesaikan
masalah yang ada dengan pengambilan keputusan
yang baik dan benar.
Berangkat dari kondisi
tersebut, saya pun berusaha
menyusun langkah-langkah Menyusun Materi Diseminasi
strategis. Langkah-langkah
tersebut tertuang dalam
tindakan aksi nyata. Kegiatan menyusun materi ini saya lakukan untuk
diseminasi. Materi yang saya buat merupakan
ringkasan materi modul 3.1. Saya akan melakukan
beberapa perubahan terutama pada studi kasus.
Studi kasus dalam materi akan saya sesuaikan
dengan kasus nyata yang ada di sekolah. Tujuannya
adalah agar materi lebih dekat dan memberikan
kemudahan kepada rekan sejawat untuk menjalani
proses belajarnya. Hasil aksi ini adalah tersusunnya
materi diseminasi terkait pengambilan keputusan
sebagai pemimpin pembelajaran.
Melakukan Transfer Pengetahuan
Berangkat dari kondisi
Kegiatan menyusun materi ini saya lakukan untuk
tersebut, saya pun berusaha
diseminasi. Sebagai langkah pertama, saya akan melakukan
menyusun langkah-langkah diseminasi materi secara daring dengan komunitas
strategis. Langkah-langkah pendidikan yang ada disekitar saya. Saya akan
tersebut tertuang dalam memanfaatkan media daring dengan menggunakan G-meet.
tindakan aksi nyata. Selain daring Saya juga akan melakukan transfer
pengetahuan kepada kelompok-kelompok kecil rekan guru
yang lainnya. Tujuannya adalah untuk memudahkan
koordinasi dengan rekan sejawat. Hasil aksi nyata ini adalah
meningkatnya pemahaman dan keterampilan rekan sejawat
dan komunitas pendidikan dalam pengambilan
keputusan.Materi yang saya buat merupakan ringkasan
materi modul 3.1. Saya akan melakukan beberapa
perubahan terutama pada studi kasus. Studi kasus dalam
materi akan saya sesuaikan dengan kasus nyata yang ada di
sekolah. Tujuannya adalah agar materi lebih dekat dan
memberikan kemudahan kepada rekan sejawat untuk
menjalani proses belajarnya. Hasil aksi ini adalah
tersusunnya materi diseminasi terkait pengambilan
keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
Perasaan Melakukan aksi nyata modul 3.1. Pengambilan
keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

(Feelings) pertama yang saya pikir akan sulit. Apalagi saat


membuka komunikasi awal terkait pelaksanaan
kegiatan. Melalui kolaborasi, tindakan nyata
dapat dilaksanakan dengan baik. Saat
melaksanakan perasaan saya lebih lega dan
tenang karena sudah terencana. Setelah
berakhirnya aksi nyata, saya juga merasa senang
saat ditantang untuk mempertahankan dan
meningkatkan pemahaman diri dan teman
sejawat mengenai pengambilan keputusan
sebagai pemimpin pembelajaran.
Banyak pelajaran baru dalam perubahan yang
Pembelajaran telah saya lakukan. Pembelajaran yang berkaitan

(Findings)
dengan diri sendiri dan orang lain. Salah satu
pelajaran/praktik baik untuk diri sendiri adalah
bahwa awal yang baik untuk perubahan adalah
kolaborasi. Dari kolaborasi, kita belajar
menyamakan persepsi dengan menyusun
tahapan-tahapan perubahan. Praktik baik lainnya
adalah terkait dengan langkah strategis ketika
muncul kendala dari rencana yang telah disusun.
Hambatan di luar sana menyebabkan rencana
berubah, Oleh karena itu penting untuk
mempersiapkan alternatif strategi dalam
pelaksanaan tindakan nyata. Semua dukungan
dari teman sejawat sangat mempengaruhi dari
kesuksesan rencana yang dibuat.
Penerapan ke Sebuah perubahan nyata pada diri sendiri, yaitu ketika
semangat dalam mempererat kerjasama dalam

depan bentuk kolaborasi bersama orang lain dalam


membentuk pembelajaran yang baik. Hal ini penting

(Future) dalam kaitannya dengan implementasi tindakan


perubahan di masa depan. Selain itu, peningkatan rasa
optimisme tentang kompetensi diri dalam
pengambilan keputusan. Hal ini sangat akan
berdampak nyata pada keputusan yang dibuat di masa
depan mengenai peran dari pemimpin pembelajaran.
Perubahan lainnya yang timbul yaitu tumbuhnya
komitmen untuk melakukan perubahan ke arah yang
lebih baik di sekolah.
Pengambilan keputusan sebagai pemimpin
pembelajaran harus dipersiapkan dengan baik.
Harapannya, hal-hal kecil yang dilakukan dapat
membawa perubahan besar ke arah yang lebih baik di
masa depan.

Anda mungkin juga menyukai