TEGAR PRAMUDITYA
UNIVERSITAS JEMBER,FAKULTAS HUKUM,Progam Studi Ilmu Hukum
Email Aktif: tegarpramuditya5@gmail.com
Abstrak
Marriage is a series of events carried out to unite men and women in a husband and
wife bond which will then become a legal family according to customary law, religious
law, and applicable constitutional law with the aim of forming a happy family and
producing offspring. -Law No. 1 of 1974 explains marriage is an outer and inner bond
between a man and a woman who is then referred to as husband and wife Marriage is a
provision that has been established in religion. In the way of life of indigenous peoples,
the implementation of which is carried out in stages or commonly called a procession
that must be carried out as a condition for the implementation of a marriage, this series
of processions is referred to as a traditional ceremony. the contents of colong marriage
in the Banyuwangi osing community. Some people think that this tradition violates the
rights of both parents to their children. In colong marriage there is also a law which is a
notification to the whole community that a legal event has occurred, namely marriage.
According to the Osing community, marriage is a nyadok or nyurup procession. The rule
is that a man takes a woman away to a place that has been prepared without the
knowledge of the woman's family that her child has left. Colong marriage is a marriage
tradition that may be carried out because in its implementation there are no violations
of the provisions applicable in national law.
Keywords: Traditional Marriage, Colong Marriage, Customary Marriage Law in
National Law
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang terdiri antara adat istiadat yang merupakan
dari beragam suku dan budaya,dengan non hukum dan hukum adat yang
banyaknya suku dan budaya beserta merupakan hukum,kedua hal ini sangat
kepercayaan masing-masing suku maka sulit dibedakan namun dapat dipahami
banyak pula kebiasaan-kebiasaan bahwa Hukum Adat adalah aturan yang
masyarakat yang menjadi pedoman tidak tertulis yang menjadi pedoman
hidup untuk masyarakat itu masyarakat hukum adat dan hukumnya
sendiri,Hukum Adat adalah salah satu dipertahankan untuk pedoman hidup
hukum asli yang hidup didalam bangsa masyarakat hukum adat sehari-
indonesia. Hukum adat adalah sebagian hari.Soekanto mengatakan bahwa
adat istiadat pola hidup,kepercayaan hukum adat itu merupakan kompleks
hidup masyarakat adat yang mencakup adat-adat yang kebanyakan tidak
segala aspek kehidupan masyarakat dibukukan/tidak dikodifikasikan dan
hukum adat.Hukum adat dibedakan bersifat paksaan mempunyai sanksi
atau akibat hukum. Supomo pandangan umum melihat adanya
mengatakan Hukum Adat adalah hukum pluralisme hukum Indonesia, jauh dari
tidak tertulis di dalam peraturan tidak hingar bingar kehidupan kota dan desa
tertulis, meliputi peraturan-peraturan modern masih terdapat masyarakat
hidup yang meskipun tidak ditetapkan hukum adat yang mempertahankan
oleh yang berwajib namun ditaati dan hukum adat mereka sebagai pandangan
didukung oleh rakyat berdasarkan atas dan aturan hidup mereka,di Indonesia
keyakinan bahwasanya peraturan- sendiri terdapat ratusan suku yang
peraturan tersebut mempunyai mendiami daratan Indonesia bahkan
kekuatan hukum sejak sebelum bangsa ini berdiri.
masing agama dan kepercayaanya. Pada menjadikan negara ini berdiri dengan
dianggap sah hanya menurut agama dan dalam tatanan hukum adat
perempuan dari anggota keluarga yang generasi, dari hal yang sederhana ini
seperti dua sistem sebelumnya dalam memiliki motif dan faktor penyebab
melanggar kekuasaan orang tua yang berlaku dalam tata cara hidup
kebiasaan dan sudah banyak terjadi biasa disebut prosesi yang harus
pihak kerabat orang tua berangkutan prosesi ini disebut sebagai upacara
dinyatakan sah, apabila semua tahapan sebagai hukum positif yang dibuat dan
telah sesuai dengan tata cara yang diterapkan hanya pada masyarakat
dan secara administratif juga harus perkawinan maka timbulah hak-hak dan
sudah sesuai dengan aturan yang kewajiban orang tua (termasuk anggota
Adat.Sulawesi:Unimmal Press.
Zainal.Raden.Slamet.dan
Erny.2020.”Perkawinan Adat
Setelah Berlakunya Undang-
Undang Nomor 1
Perkawinan”.JurnalAkrab Juara
Volume 5 Nomor 1 Februari 2020
(189-199).Surabaya:Yayasan
Akrab Pekanbaru.
Zulkifli.Erwin.2021.Hukum
Adat.Malang:Madza Media.