Anda di halaman 1dari 11

HUKUM ADAT DARI TRADISI PERKAWINAN (UANG JAPUIK DAN UANG HILANG)

YANG BERASAL DARI DAERAH PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT

Nadia Asmelinda, Erlina B, Okta Ainita


Universitas Bandar Lampung
Jl. ZA. Pagar Alam No.26, Labuhan Ratu, Kec. Kedaton,
Kota Bandar Lampung, Lampung 35142.
Email :nadiasmlnda12@gmail.com1,Erlina@ubl.ac.id2, okta.ainita@ubl.ac.id3

Abstract: Indonesia has a reflection or picture of the personality of the nation which is commonly referred to as “Customary
Law” which is the embodiment of the soul of a nation from one century to another. The law regarding customary law has been
contained in Article 18B paragraph (2). Customary marriage is one of several sections of customary law that is still implemented
in several regions to this day. Traditional marriages are carried out in the same way as other customary rules, namely following
the procedures and rules of the previous ancestors. Traditional marriages are carried out depending on the customs and culture
created in the area. Even though it is not the same as the procedures for traditional marriages and traditions from other regions,
traditional marriages do not affect how the beliefs or religions are believed by each person who undergoes them. In modern life
like today, there are still many who use the customs of their ancestors which are used as a condition for a marriage. One of the
traditional marriages that is currently still being carried out by couples from the city of Pariaman, West Sumatra is the Bajapuik
and Uang Hilang.

Abstrak: Indonesia memiliki sebuah pencerminan atau gambaran dari kepribadian bangsa yang biasa disebut dengan “Hu-
kum Adat” yang adalah penerapan dari jiwa suatu negara tersebut dari suatu zaman ke zaman. Undang-Undang mengenai
hukum adat telah tertuang dalam Pasal 18B ayat (2). Perkawinan adat adalah suatu bagian hukum adat yang masih terlaksana
di beberapa daerah sampai saat ini. Perkawinan adat dilaksanakan sama dengan aturan adat lain, yaitu mengikuti tata cara dan
aturan nenek moyang terdahulu. Perkawinan adat dilakukan tergantung dengan adat dan budaya yang tercipta pada daerah
tersebut. Walaupun tidak sama seperti tata cara dari perkawinan adat dan tradisi dari daerah lain, perkawinan adat tidak mem-
pengaruhi bagaimana kepercayaan atau agama yang dipercayai masing-masing orang yang menjalaninya. Dalam kehidupan
yang modern seperti saat ini, masih banyak yang menggunakan adat istiadat dari nenek moyang yang dijadikan syarat adanya
sebuah pernikahan. Salah satu perkawinan adat yang saat ini masih banyak dilakukan oleh pasangan yang berasal dari kota
Pariaman, Sumatera Barat adalah adat Bajapuik dan Uang Hilang.

Pendahuluan disebut dengan “Hukum Adat” yang adalah cerminan


Bangsa Indonesia merupakan sebuah negara yang dari jiwa suatu bangsa tersebut dari suatu abad ke
luas dan memiliki bermacam-macam pulau di setiap abad. Hukum adat adalah salah satu dari banyaknya
sisi nya. Negara Indonesia memiliki kekayaan dan macam-macam hukum yang dimiliki oleh Indonesia.
keanekaragaman budaya yang diwariskan oleh nenek Dari sekian banyaknya aturan hukum di Indonesia,
moyang sebelumnya. Dalam setiap provinsi tentunya hukum adat sudah menjadi contoh nyata dari hukum
memiliki suku dan peninggalan adat istiadat yang tersebut yang memiliki sifat tidak tertulis. Undang-
berbeda. Indonesia memiliki sebuah pencerminan Undang mengenai hukum adat telah tertuang dalam
atau gambaran dari kepribadian bangsa yang biasa Pasal 18B ayat (2) isinya:

1
2 Qiyas Vol. 8, No. 1, April 2023

“Pengertian dari hukum adat adalah hukum asli 1. Masyarakat Patrilineal yang memiliki arti yaitu
yang dibuat dan berasal dari masyarakat asli dari masyarakat dimana garis keturunan ditarik
suatu daerah tersebut dan tentunya mempunyai dari garis ayah saja.
sebuah ciri khusus yang hanya dipunyai oleh daerah 2. Masyarakat Matrilineal memiliki arti yaitu
tertentu karena hukum adat berasal dari bagian cara masyarakat yang menarik garis keturunan
berpikir masyarakat tersebut yang tidak dimiliki oleh hanya dari garis ibu saja.
budaya lain. Sebagai negara yang menjunjung hukum 3. Masyarakat Parental memiliki arti yaitu
dan keadilan, Indonesia menghargai dan menghor- masyarakat dimana garis keturunan ditarik
mati adanya dan terciptanya hukum adat beserta hak dari ayah dan juga ibu.
tradisional dari masyarakat tersebut.” Salah satu con-
toh dan dari adanya kebudayaan hukum adat adalah Suku Minangkabau menganut sistem prinsip
perkawinan adat.Perkawinan adat dilaksanakan sama (Matrilinial) yang menjadikan seorang ibu adalah
dengan aturan adat lain, yaitu mengikuti tata cara dan penentu dari sebuah garis keturunan. Artinya setiap
aturan nenek moyang terdahulu. Perkawinan adat di- suami yang menikahi perempuan Minangkabau maka
lakukan tergantung dengan adat dan budaya yang suami tersebut harus ikut dengan kekerabatan istri se-
tercipta pada daerah tersebut. Walaupun tidak sama hingga melepaskan kedudukan adatnya yang berasal
seperti tata cara dari perkawinan adat dan tradisi dari dari orangtuanya. Prinsip ini juga dianut dalam salah
daerah lain, perkawinan adat tidak mempengaruhi satu tradisi perkawinan adat minang yang dilakukan
bagaimana kepercayaan atau agama yang dipercayai dengan caraBajapuik dan Uang Hilang.
masing-masing orang yang menjalaninya. Seorang perempuan dalam adat Minangkabau di-
Salah satu pemenuhan kebutuhan hidup manusia anggap memiliki sebuah keistimewaan sehingga anak
baik jasmani atau rohani adalah melalui perkawinan. perempuan itulah yang nantinya akan mendapatkan
Dimana dalam prakteknya perkawinan akan sah apa- hak waris dari keluarganya baik tanah, rumah, dan
bila prakteknya didasarkan pada kepercayaannya. lain sebagainya. Sehingga ketika perempuan tersebut
Maka hal ini sudah disebutkan pada UU Perkawinan. telah menjadi ibu dan memiliki anak, maka suku anak
Aturan hukum mengenai perkawinan sendiri sudah yang dilahirkannya memiliki dan mengikuti suku dari
ada di dalam UU No. 1 Tahun 1974 pasal 1 menge- ibunya.
nai Perkawinan, Tujuan perkawinan yaitu suatu ika- Walaupun dalam aturan hukum positif (UU No 1
tan suami istri baik secara lahir maupun batin yang Thn 1974) mengatakan bahwa suami dianggap seba-
bertujuan untuk membangun suatu keluarga. Hal ini gai kepala rumah tangga serta istri dianggap sebagai
karena ikatan tersebut tidak dapat diputuskan oleh seorang ibu rumah tangga. Namun pernyataan terse-
agama yang dipeluk oleh masing-masing pasangan. but tidak mudah diterapkan terhadap masyarakat
Perkawinan adat dilakukan dengan cara dan sistem yang berasal dari daerah Pariaman, karena masih cu-
yang berbeda pada setiap daerahnya tergantung den- kup kental ketentuan adat tersebut.
gan ajaran dan kebiasaan orang-orang sebelumnya Adat perkawinan yang saat ini masih dijalani oleh
pada daerah tersebut. Pada dasarnya hukum adat masyarakat daerah Pariaman adalah tradisi Bajapuik
yang dimiliki sudah terbagi menjadi tiga jenis prinsip dan Uang Hilang. Tradisi ini bisa dikatakan cukup
keturunan, yaitu: berbanding kebalik dengan beberapa kebiasaan atau
adat dari daerah lain di Indonesia. Tradisi Bajapuik

1
Khairiah, K. (2020). Multikultural Dalam Pendidikan Islam.CV. Zigie
Utama, ISBN 978-623-7558-30-9, h. 1-458 4
P.N.H. Simanjuntak. 2016. Hukum Perdata Indonesia. Prenadademia
2
Mash Firda. 2020. Pengantar Hukum Indonesia. Darmawan Aji, Bali. Group. Jakarta.
hlm. 57. 5
Nur Indah Ariyani. 2013. Strategi Adaptasi Orang Minang Terhadap
3
Ibnu Masud, Irsal, I. (2022). PENYELESAIAN SENGKETA TANAH Bahasa, Makanan, dan Norma Masyarakat Jawa. Jurnal Komunitas Volume
WAKAF DI KECAMATAN SELEBAR KOTA BENGKULU PERSPEKTIF 5 Nomor 1. April 2013. Universitas Negeri Semarang. hlm. 27
HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF. Al-Khair Journal: Management, 6
Lintje Anna Merpaung, dkk. 2019. Pengantar Hukum Indonesia. Aura
Education, And Law, 1(1), 47-58 Creative, Bandar Lampung.hlm.10.
Nadia Asmelinda, Erlina B, Okta Ainita: Hukum Adat dari Tradisi Perkawinan 3

dan Uang Hilang dilakukan dengan cara (pihak ce- literatur, buku, dan karya ilmiah yang relevan dengan
wek) menyiapkan dan menyediakan sejumlah uang permasalahan penelitian.
kepada pihak cowok sebelum akan diberlakukannya
akad diberlangsungkan, dan tradisi inilah yang biasa Pembahasan
disebut dengan tradisi uang hilang dan bajapuik. Atau Definisi Hukum Adat dan Perkawinan Adat
dalam pandangan umum bisa juga dikatakan pihak Hukum adat diambil dari bahasa arab yaitu “adah”
perempuan melamar pihak laki-laki. dimana artinya mengacu pada tindakan yang diulang-
Masyarakat Minangkabau adalah salah satu daerah ulang. Adat diartikan sebagai kebiasaan yang diper-
yang masyarakatnya sangat banyak memilih untuk cayai oleh suatu komunitas dibentuk sesudah dan juga
bertahan hidup di daerah perantauan. Bahkan kebi- sebelum masyarakat itu ada. Hukum adat menurut
asaan tersebut sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Soerjono Soekanto adalah hukum kebiasaan, mak-
asli Minangkabau. Pada dasarnya, orang asli Minang- sudnya dari kebiasaan yang memiliki akibat hukum
kabau yang memilih untuk bertahan hidup di daerah (sein-sollen). Tidak sama dengan kebiasaan semata,
perantauan tidak pernah berkonflik dengan masyarakat kebiasaan yang ada karena hukum adat merupakan
sekitar, dimanapun mereka tinggal. Semua itu karena tindakan yang itu-itu saja atau diulang dalam bentuk
mereka memiliki kebiasaan dan perilaku budaya da- yang sama pada organisasi masyarakat yang sah.
lam kehidupannya yang cenderung terbuka dan mau Hukum adat ialah hukum asli di Indonesia yang
bergaul dengan masyarakat setempat. pastinya mempunyai karakteristik khas yang tidak
serupa dengan negara-negara lain. Sistem hukum
Rumusan Masalah adat bergantung dengan bagaimana alam pikiran
Bagaimana Tinjauan Hukum Adat Dari Tradisi masyarakat yang sangat berbeda dengan sistem hu-
Perkawinan (Uang Japuik dan Uang Hilang) Yang Be- kum barat. Cara memahami hukum adat sebelumnya
rasal Dari Daerah Padang Pariaman? harus mengerti dahulu bagaimana masyarakat Indo-
nesia berpikir. Sifat dari hukum adat merupakan tra-
Tujuan Penelitian disional, religius, serta mengutamakan kebersamaan.
Untuk mengetahui, menganalisis dan mend- Hukum adat memiliki sifat yang tidak pasti karena
eskripsikan tentang Tinjauan Hukum Adat Dari Tradisi perubahan peristiwa dan keadaan sosial. Hukum adat
Perkawinan (Uang Japuik dan Uang Hilang) Yang Be- bersifat fleksibel karena variabilitas dan adaptasinya
rasal Dari Daerah Padang Pariaman. terhadap kondisi sosial yang berkembang. Karena
sumbernya tidak tertulis, common law tidak kaku
dan dapat dengan mudah diadaptasi seiring dengan
Metode perkembangan masyarakat.Hukum adat masih tetap
Metode yang digunakan pada penelitian kali ini banyak diberlakukan oleh masyarakat. Walaupun
adalah dengan pendekatan yuridisnormatifyangakan- hukum adat bisa dibilang cukup lemah sehingga ke-
didukungdenganmenggunakan data sekunder. Peneli- mungkinan untuk digantikan dengan hukum biasa
tian ini dilakukan studi kepustakaan dimana penelitian cukup besar, namun secara mayoritas masyarakat di
ini menggunakan teori dan hasil studi sertaasas hu- Indonesia masih banyak yang sangat menghargai ke-
kumpada aturan UUyangberlaku.Sumber yang digu- beradaaan hukum adat tersebut. Salah satu hukum
nakan pada penelitian ini berbentuk seperti sumber adat yang masih sering diberlakukan di Indonesia

7
Siska Lis Sulistiani. 2021. Hukum Adat di Indonesia. Sinar Grafika,
Jakarta. hlm. 27. LaksBang Pressindo, Yogyakarta. hlm. 11.
8
Erlina B, dkk. 2021. Analisis Pertimbangan Hakim pada Gugatan Per- 10
Dr. Budi Sunarso. 2021. Merajut Kebahagian Keluarga (Perspektif So-
ceraian Berdasarkan Alasan Perselisihan dalam Rumah Tangga (Studi Putu- sial Agama), Cv Budi Utama, Yogyakarta. hlm 14.
san Nomor 17/Pdt.G/2021/PN.Tjk). Jurnal Innovative Volume 1 Nomor 2. 11
Maihasni, dkk. 2010. Bentuk-Bentuk Perubahan Pertukaran dalam
Oktober 2021. Fakultas Hukum, Universitas Bandar Lampung. hlm. 89 Perkawinan Bajapuik. urnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi
9
Dominikus Rato. 2016. Hukum Benda dan Harta Kekayaan Adat. Manusia Volume 4 Nomor 2. hlm. 174
4 Qiyas Vol. 8, No. 1, April 2023

adalah adat perkawinan. istri).


Perkawinan adat adalah bagian dari Hukum Diketahui bahwa pengaturan hubungan perkaw-
adat yang hingga kini masih banyak dilaksanakan inan tidak seragam di seluruh dunia. Perbedaan tidak
pada masyarakat di suatu daerah tersebut. Dengan hanya antar agama, tetapi juga berdasarkan dari
banyaknya provinsi dan daerah di Indonesia, maka perbedaan pemikiran dan pandangan oleh penganut
banyak pula perbedaan perkawinan adat yang ada agama yang berbeda satu sama lain maka dapat me-
di Indonesia. Pada Pasal 2 ayat (1) perkawinan sah nyebabkan perbedaan dalam pernikahan.
apabila dilakukan menurut hukum dan aturan pada Berbeda dengan perkawinan umum, perkawinan
masing-masing agama. Maksudnya, walaupun sebuah adat tidaklah tercantum dalam Undang-Undang dan
perkawinan dilakukan sesuai dengan adat dan kebu- memiliki aturannya tersendiri. Artinya, perkawinan
dayaan yang berlaku di suatu daerah tetapi agar tetap dua orang tersebut sepadan dengan budaya adat is-
sah perkawinan tersebut maka tetap diwajibkan di- tiadat dalam bermasyarakat dengan syarat pelaksa-
jalankan dengan aturan agama yang dipercaya oleh naannya tidaklah bertentangan dengan kepentingan
kedua belah pihak. Perkawinan juga berguna untuk masyarakat umum.
menjaga keharmonisan anak dan cucu (keturunan), Setelah melaksanakan perkawinan adat tersebut,
karena jika tidak dilahirkan dalam hubungan perkaw- maka biasanya akan ada juga hak-hak dan kewajiban
inan, maka tidak diketahui siapa yang akan mengurus orangtua yang termasuk dalam anggota keluarga ber-
dan siapa yang akan bertanggung jawab atas pen- dasarkan dari hukum adat setempat, yaitu upacara
gasuhan dan Pendidikan dari anak tersebut. Perkaw- adat dan serta pembinaan maupun nasihat kepada
inan juga dipandang sebagai kebaikan bersama, kar- anak mereka yang melangsungkan perkawinan demi
ena tanpa perkawinan manusia mengejar nafsunya kerukunan, keutuhan maupun kelanggengan perkaw-
seperti binatang, sehingga bisa menciptakan konflik, inan mereka nantinya.
bencana dan permusuhan antar sesama manusia.
Menurut pendapat dari Laksono Utomo, Perkaw- Sejarah Uang Japuik dan Uang Hilang
inan menurut hukum adat adalah hubungan seksual Setiap aturan adat yang ada pada daerah Minang-
terhadap dua orang yang mempunyai jenis kelamin kabau berasal dari tuntunan Al-Qur’an. Ini karena se-
tidak sama, yaitu pria dan wanita, sehinggahubunga bagian besar calon pengantin adalah pemeluk agama
nitumeluas,yaituantara persatuan dankerabatdari pria Islam. Pepatah Minang mengatakan, adaik basandi
dan Wanita, bahkan antara satu masyarakat dengan syarak, basandi kitabullah syarak, mangato adat ma-
masyarakat lainnya. Perkawinan menurut adat ada- makai syarak. Artinya, praktik Islam dan agama di
lah perkawinan yang dilakukan sesuai dengan adat Minangkabau sangat erat hubungannya satu sama
dan memiliki efek hukum kepada adat yang dimiliki lain dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
pada masyarakat tersebut. Akibat dari hukum ini ter- dipisahkan. Ajaran Islam juga menjadi salah satu cikal
jadi sebelum perkawinan. Misalnya, hubungan ap- bakal munculnya tradisi Bajapuik. Tradisi Bajapuik
likasi “rasan sanak” (hubungan antara seorang anak bermula dari kisah pernikahan Nabi.
dan seorang gadis lajang) dan “rasan tuha” (hubun- Rasulullah adalah seorang muda yang miskin dan
gan antara orang tua calon suami dan keluarga calon menjadi pekerja di seorang saudagar besar bernama
Siti Khadijah. Siti Khadijah juga memiliki perasaan

12
https://minangkabaunews.com/tradisi-uang-jemput-dalam-perkaw-
inan-di-minangkabau/ di akses 1 Juni 2016
13
Miftahunir Rizka. 2022. Analisis Hukum Islam terhadap Tradisi Pitih 15
Rizka Amelia, dkk. 2019. Budaya Hukum Bagi Perkawinan Bajapuik
Japuik dalam Perkawinan Adat Minangkabau Pariaman”, Jurnal Riset Hu- Bagi Masyarakat Pariaman. Lex Jurnalica Volume 16 Nomor 2. Fakultas Hu-
kum Keluarga Islam (JRHKI) Volume 2 Nomor 1, Juli 2022, Fakultas Sya- kum, Universitas Esa Unggul, Jakarta. hlm. 150.
riah, Universitas Islam Bandung, Jawa Barat. hlm. 47. 16
Hijratul Muslim. 2015. Kedudukan Uang Jemputan dalam Perkawinan
14
Maihasni, dkk. 2010. Bentuk-Bentuk Perubahan Pertukaran dalam Bajapuik pada Masyarakat Minangkabau Pariaman ditinjau dari Undang-
Perkawinan Bajapuik. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Repositori Institusi Su-
Ekologi Manusia Volume 4 Nomor 2. hlm. 178. matera Utara Volume 2. Hlm. 12.
Nadia Asmelinda, Erlina B, Okta Ainita: Hukum Adat dari Tradisi Perkawinan 5

terhadap Muhammad, karena beliau mempinyai sifat lagi maka untuk menutupi kehinaan supaya
baik serta mendapatkan gelar “Alamin”, dengan arti seorang laki-laki bersedia menikahi anak gadis
lain Sahabat. Siti Khadijah kemudian mengharap- tersebut maka pihak perempuan (anak gadis)
kan bantuan kepada temannya untuk menanyakan tersebut menjemput dengan membayar jem-
kepada Muhammad apakah bersedia menjadi suami putan berupa pembayaran tunai atau barang
Khadijah, namun Muhammad adalah seorang pemu- berharga lainnya, yang tidak perlu dikembali-
da miskin yang tidak tahu bagaimana cara menikah kan lagi. Hal tersebut yang dikatakan dengan
dengan Siti Khadijah yang memiliki harta berlimpah, uang hilang.
akan tetapi Siti Khadijah berniat untuk berbakti ke- 2. Disebabkan nafsu dan keinginan yang besar
pada Muhammad, maka Siti Khadijah memberikan untuk mengambil sumando seorang laki-lak
sebagian kekayaannya kepada Muhammad dengan yang lebih tinggi martabatnya dari perem-
tujuan Muhammad berubah dari pemuda miskin puan tersebut, misalnya lebih rupawan, lebih
menjadi pemuda mirip Siti Khadijah. Siti Khadijah kaya, lebih tinggi pendidikannya dan status
dan Muhammad kemudian menikah. Bahkan setelah sosialnya.
menikah, Siti Khadijah menghormati suaminya den- 3. Keinginan nafsu pihak perempuan untuk
gan menyebutnya dengan gelar Muhammad. mendapatkan sumando seorang pemuda tu-
Nilai-nilai yang dimiliki dalam sejarah Rasulullah runan yang dimaksud masih belum punya
tersebut yang kemudian diterapkan oleh masyarakat kedudukan atau mata pencaharian.
Pariaman khususnya dalam tradisi bajapuik. Bajapuik
adalah tradisi Minangkabau dimana prosesi adat Selain ketiga aspek di atas munculnya uang hil-
pada perkawinannya menganut pada sistem matrilin- ang, juga ditemui bahwa uang hilang akan terpakai
eal dimana calon suami dianggap sebagai pendatang apabila pada suatu keluarga mempunyai anak gadis
(urang sumando) sehingga terkenal dengan pepatah dewasa tetapi belum menikah “perawan tua”. Maka
“datang karano dipangsia-tibo karano dianta” yang untuk itulah pihak keluarga si gadis tersebut akan
mana memiliki arti yaitu kedatangannya karena di- menjemput seorang laki-laki dengan uang hilang un-
panggil, sedangkan tibanya karena diantar), maka tuk dapat dinikahkan dengan gadis mereka. Bahkan
pada adat Pariaman berbentuk prosesi bajapuik yang mereka rela untuk mengadaikan harta pusaka mereka
mana perkawinannya melibatkan barang bernilai apabila mereka tidak mempunyai biaya untuk mem-
layaknya emas dan uang. bayar uang tersebut, hal ini pun dalam adat Minagka-
Tradisi Perkawinan Bajapuik terdapat syarat utama bau dibolehkan, seperti kata pepatah: salah satu hal
yang harus dipenuhi yaitu Uang Jemputan (Uang uang membolehkan untuk mengadaikan harta pusaka
Japuik). Uang jemputan ini berupa bermacam barang adalah “anak gadih gadang indak balaki” (anak gadis
yang mempunyai nilai ekonomi seperti emas dan dewasa belum berkeluarga).
barang-barang lainnya. Uang merupakan simbol garis
keturunan atau asal usul yang pasti, penghargaan ke- Makna Uang Japuik dan Uang Hilang
pada keluarga seorang pria yang telah membesarkan Pada adat bajapuik ini sangatlah berbeda den-
calon menantunya dengan baik. Tradisi ini disebut gan mahar. Hal ini disebabkan penyerahan uang
sebagai uang jemputan. Uang japuik merupakan jum- japuik diberikan sebelum diadakannya perkawinan,
lah uang yang diberikan dari pihak wanita ke pria. sedangkan pemberian mahar dilakukan ketika saat
Setengah dari uang jemputan kemudian diserahkan dilaksanakannya akad nikah. Dengan kata lain, pen-
kepadanya oleh pria itu anak daro ketika kerumah gantin pria akan tetap masih memberikan mahar ke-
mertua nya pada hari berhelat (baralek). Uang hilang pada pengantin wanita. Selain itu, ketika pihak wanita
berdasarkan sejarahnya dahulu dipakai untuk: pergi ke rumah mertua, maka pihak pria tetap harus
1. Anak gadis dapat malu, seperti tidak perawan mengembalikan uang japuik tadi berupa barang yang
6 Qiyas Vol. 8, No. 1, April 2023

lebih berharga pada pihak perempuan. ini, uang yang hilang digunakan untuk membayar
Perkawinan bajapuik yang biasa dilaksanakan pen- pesta di kediaman mempelai pria di rumah orang tu-
duduk Pariaman dilakukan dengan cara manjapuik anya.
marampulai (penjemputan pengantin pria). Secara Pada saat ini uang hilang difungsikan sebagai mem-
umum tata cara pelaksanaan manjapuik marampu- buat acara pernikahan pada kediaman mempelai pria
lai tidak sama di semua daerah di Sumatera Barat. di rumah orangtua nya. Jika pada jaman dulu pesta
Di Pariaman, tradisi tersebut memiliki ciri khas yaitu hanya disiapkan oleh pihak calon pengantin wanita
dilakukan dengan carabajapuik yang mana pihak akan tetapi pada masa sekarang ini biasanya kedua be-
wanita memberi barang ke pihak pihak pria berupa lah pihak mengadakan pesta. Uang hilang digunakan
uang japuik atau jemputan dan uang hilang. Uang kebanyakan untuk penyambutan acara manjalangan.
jemputan berfungsi sebagai biaya yang dikeluarkan Namun biasanya kegunaan dari uang hilang ini ada-
bagi pihak perempuan untuk mengantarkan pihak lah kecendrungan mengutamakan pesta pada pihak
laki-laki ke rumah orang tua perempuan. Dari sini laki-laki. Selain itu kegunaan uang ini adalah tambahan
dapat disimpulkan bahwa biaya penjemputan disebut uang jemputan (paragiah jalang), yang berguna untuk
Bajapauik. membeli kebutuhan dari mempelai pria atau bisa digu-
Uang jemputan biasanya berupa emas dan dapat nakan modal awal berumah tangga. Uang hilang meru-
digunakan untuk perhiasan pengantin (anak daro). pakan persyaratan dalam tradisi perkawinan bajapuik.
Selain itu, juga dapat digunakan sebagai dana ketika Maka uang hilang harus dipenuhi atau perkawinan tidak
calon pengantin menjalankan rumah nanti. Namun, boleh dilakukan. Makna dari tradisi uang hilang ini ada-
seiring berjalannya waktu muncul bentuk lain dari lah sebagai bentuk penghormatan terhadap status atau
penjemputan selain emas, seperti motor atau mobil kedudukan pria yang diterima untuk dijadikan menantu
yang menuju rumah. Adanya beberapa benda lain keluarga perempuan, kedudukan yang lebih tinggi dan
tersebut pada perkawinan Bajapuik juga merupakan sebaliknya.
tanda kualitas berdasarkan calon pengantin pria, ser-
ta yang tiba (dari pihak perempuan) bukanlah orang Penentuan Besar Atau Kecilnya Pemberian
yang sembarangan. Uang yang terkumpul biasanya Uang Japuik dan Uang Hilang
digunakan untuk membiayai pengantin baru pindah Pada penentuan nominal dan besar kecilnya pem-
ke tempat tinggal mereka. Ada juga biaya pungutan berian uang japuik dan uang hilang ini biasanya di-
yang akan dialokasikan serta dipakai oleh orang tua tentukan dari gelar yang dimiliki oleh pria yang akan
calon pengantin pria, tergantung keinginan maupun dinikahi. Karena itu, gelar dianggap sebuah hal yang
kemauan dari kedua belah pihak. penting bagi masyarakat Pariaman. Bahkan gelar akan
Sedangkan uang hilang memiliki perbedaan yang diberikan untuk pihak laki-laki yang belum memiliki
cukup terlihat dari pelaksanaan uang jemputan. Uang gelar ketika akan tinggal di rumah istrinya.Seseorang
hilang atau uang dapur adalah pemberian dari pihak yang menamakan dirinya adalah putra Pariaman
perempuan terhadap pihak laki-laki berupa uang atau maka orang tersebut memiliki suatu penamaan atau
barang, namun uang atau barang yang sudah diberi- gelar yang turun atau berasal dari ayah. Jika pada diri
kan tersebut tidak akan diberikan kembali untuk pihak seorang laki-laki tidak ada penamaan atau gelar maka
pengantin perempuan (hilang), maksudnya pihak orang tersebut tidak dikatakan orang Pariaman.
laki-laki tidak memiliki keharusan untuk mengemba- Selain gelar yang dimiliki oleh putra daerah Pari-
likannya. Uang dapur digunakan untuk membeli per- aman ada juga gelar yang diperuntukan untuk orang
lengkapan dapur. Masakan yang diartikan disini ialah yang berasal dari luar daerah atau pendatang, yaitu
sajian makanan yang nantinya bisa dihidangkan pada yang disebut dengan “uwo”. Penamaan atas gelar
saat calon pengantin wanita bertemu dengan mempe- yang ada pada masyarakat Pariaman ini terbagi atas
lai pria menurut adat sebagai acara manjalang. Kali beberapa gelar, yaitu:
Nadia Asmelinda, Erlina B, Okta Ainita: Hukum Adat dari Tradisi Perkawinan 7

a. Sidi rian uang jemputan dari gelar-delar tersebut,


Penamaan Sidi berasal dari kata-kata Syaid tidaklah sama. Uang jemputan pada laki-laki
(Saidina) yang artinya penghulu atau pemuka yang bergelar Sidi tidak sama banyaknya. den-
agama. Penamaan bagi kelompok penghulu gan laki-laki yang bergelar Bagindo dan Sutan.
yaitu saidina ini tidak hanya melekat bagi Begitu pula laki-laki bergelar Bagindo, tidaklah
anggotanya saja tetapi juga diperuntukkan sama dengan laki- laki yang memiliki gelar Su-
bagi keturunan laki-lakinya, maka keturunan tan.
laki-laki tersebut juga termasuk dalam keang-
gotaan penghulu dan otomatis memiliki gelar Namun, pada zaman seperti sekarang ini penentu-
penamaan seperti leluhumya yaitu dengan an pemberian uang japuik dan uang hilang ditentukan
menyandang gelar Sidi. dengan cara melihat tinggi atau tidaknya Pendidikan
b. Bagindo laki-laki dan bagus atau tidaknya pangkat dan peker-
Penamaan gelar Bagindo ini mempunyai asal jaan yang dimiliki pria. Besar kecilnya pitih japuik
dari kata-kata Baginda Rasulullah yang artinya memperlihatkan status social dan ekonomi pengantin.
raja, atau penamaan yang diberikan kepada Ada pepatah mengatakan “sabalum kandak diagiah
raja-raja disebut Baginda. Penamaan Baginda pintak dipalakuan” jadi segala sesuatu mamak yang
ini atas diri raja-raja ini otomatis akan turn ke- menentukan. Mamak sendiri memiliki syarat yang
pada keturunan laki-laki dari raja-raja tersebut, harus dipenuhi, misalnya Mamak mempertimbang-
maka atas turunan laki-laki dari raja-raja terse- kan calon suami yang cocok untuk keponakannya.
but dengan sendirinya memiliki gelar seperti
leluhurnya yaitu gelar Bagindo. Waktu Serta Pelaksanaan Tradisi Uang Japuik
c. Sutan dan Uang Hilang
Mula dari penamaan sutan ini berasal dari Penentuan besaran biaya akan didiskusikan dalam
kata-kata Sultan. Sultan yaitu mereka yang prosedur pengaduan dan besaran biaya akan diten-
berasal dari kaum bangsawan. Sebagaimana tukan secara resmi pada saat pertemuan kedua belah
dengan gelar Sidi, Bagindo, gelar Sutan dimi- pihak. Biaya pengambilan ditentukan oleh pihak pria
liki langsung oleh keturunan laki-laki dari kaum dan biaya ditanggung pada pihak wanita. Meski ked-
bangsawan tersebut. ua belah pihak berselisih, keluarga kedua belah pihak
d. Uwo bertemu dan bernegosiasi untuk menetapkan besaran
Uwo adalah penamaan atau gelar yang iuran pemungutan. Setelah tercapai kesepakatan,
diberikan bagi pendatang.Pada kehidupan uang jemputan akan diberikan kepada laki-laki terse-
nyata, gelar uwo ini tidakmendapat simpati but pada waktu yang telah disepakati.
dari masyarakat Pariaman. Bagi pria yang Pelaku yang terlibat dalam penentuan biaya pen-
bergelar Uwo ini untuk mendapatkan sim- jemputan yaitu ibu, bapak, Mamak, dan Ninik Ma-
pati dan kedudukan yang bisa dihormati oleh mah, salah satu anggota keluarga. Pelaku inilah yang
masyarakat setempat, maka pria tersebut harus menentukan besaran iuran pemungutan. Untuk wan-
menikahi perempuan daerah Pariaman. Da- ita, berapapun jumlah yang diminta pria, biasanya
lam perkawinan ini pria yang bergelar Uwo tidak ditawarkan dan biasanya langsung diterima.
ini harus memberikan sejumlah uang kepada Kondisi di atas muncul ketika uang jemputan
pihak wanita. Dengan melangsungkan perkaw- dianggap sebagai uang yang dikembalikan untuk
inan pria yang bergelar Uwo tersebut dengan wanita, seperti yang terjadi pada masyarakat yang
Wanita di daerah Pariaman maka gelar Uwo masih berpegang teguh pada nilai-nilai atau norma
tersebut hilang dan berubah gelar menjadi konvensional perkawinan Bajapuik. Lain hal nya
“Marah Sutan” atau “Bagindo Sutan” Pembe- pada pengertian uang jemputan. Jumlah tawaran un-
8 Qiyas Vol. 8, No. 1, April 2023

tuk biaya penjemputan dinaikkan. Kedua orang tua tangani, yaitu pada saat kedua mempelai dijemput
laki-laki dan perempuan berkonsultasi untuk menca- dari orang tuanya untuk akad nikah. Selain terlihat
pai kesepakatan. Orang tua mempunyai peran dalam lebih sakral, pemberian uang selama ini ternyata lebih
menetapkan biaya penjemputan ini. Apalagi jika ban- efektif dan efisien. Ketiga, pemberian uang hilang set-
yak anggota keluarga yang tidak tinggal di kampung elah pernikahan. Memberi uang selama periode ini ja-
halamannya, keterlibatan mereka memang sangat rang terjadi dan biasanya dilakukan atas permintaan
terbatas. seorang wanita.
Alasan utamanya adalah tempat tinggal yang ter- Untuk menghindari kemungkinan ini, peraturan
pencil dan menuntut pekerjaan. Dalam hal ini, Mamak dibuat sebelum pernikahan, di mana orang tua ikut
perantauan dapat menasihati para suster tentang be- serta dan Ninik Mamak dari kedua belah pihak. Jika
sarnya retribusi yang akan dipungut. Hal ini memung- terdapat pelanggaran, salah satu pihak dapat dikena-
kinkan orang tua untuk akhirnya menentukan biaya kan sanksi biasa. Sanksi bagi pelanggar biasanya 1-2
yang akan dikumpulkan tanpa kehadiran mereka. kali lipat dari jumlah ganti rugi per korban, dan huku-
Kondisi seperti itu biasa terjadi dalam tradisi pernika- man dinilai pada saat tukar cincin (pertunangan).
han Bajapık. Jika Mamak terlibat dalam penentuan
biaya penjemputan, berarti Mamak berdomisili di Akibat Hukum Jika Tidak Melaksanakan Tradisi
daerah tersebut. Karena itu, peran Mamak dalam Perkawinan Adat Pariaman
menentukan tarif penjemputan juga sangat terbatas. 1. Batalnya proses pertunangan yang menyebab-
Jika disepakati, uang transfer biasanya diserahkan kan pernikahan tidak terjadi.
pada saat penjemputan mempelai pria untuk acara Pemberian uang jemputan ini diawali dengan
pernikahan. proses pertunangan atau batimbang tando.
Uang pungutan itu diberikan ke rumah oleh kelu- Pada prosesi ini, kedua keluarga memiliki kes-
arga laki-laki. Pihak wanita kemudian datang berkel- epakatan untuk menjalankan tradisi bajapuik.
ompok yang terdiri dari anggota keluarga dekat sep- Apabila belum menemukan kesepakatan men-
erti, mamak, kakak, mande, isteri dari mamak (orang genai besar uang jemputan maka proses pelak-
sumando) dan ninik mamak ke rumah pihak keluarga sanaan tradisi perkawinan bajapuik tidak dapat
laki-laki. Uang jemputan dihadirkan oleh seorang berlangsung.
yang mewakili keluarga perempuan tersebut atau ser- 2. Mendapatkan hinaan dari Masyarakat adat
ing disebut dengan ninik mamak. Adapun dari pihak Konsekuensi dari tidak diberikannya uang
laki-laki, uang jemputan diterima pula oleh ninik ma- jemputan dalam pelaksanaan tradisi perkaw-
mak dan ditonton oleh anggota keluarganya pula. inan bajapuik yaitu mendapatkan cemooh
Bersamaan dengan pemberian uang jemputan dis- atau sanksi sosial bagi kedua belah pihak. Hal
erahkan pula persyaratan adat lainnya seperti uang ini menyebabkan kedua belah pihak keluarga
hilang dan kampia sirih. merasa dikucilkan dalam lingkungan karena
Ada tiga kemungkinan pilihan waktu yang bisa tidak dapat melaksanakan pesta adat pada
dilakukan seorang wanita. Pertama, uang yang hil- tradisi perkawinan bajapuik yaitu badoncek
ang dapat diberikan 1-6 bulan sebelum diadakannya yang bertujuan mengurangi beban dari pihak
akad nikah. Pemberian uang hilang diawal biasanya wanita untuk melaksanakan tradisi perkawinan
merupakan permintaan pihak pria untuk persiapan bajapuik. Tidak adanya pesta adat menimbul-
pernikahan. Ini jarang terjadi, tetapi uang yang hil- kan pemahaman bahwa keluarga tersebut tidak
ang biasanya digunakan untuk memperbaiki keluarga melaksanakan adat dan dikucilkan dari ling-
laki-laki, misalnya memperbaiki rumah agar terlihat kungan sosialnya
lebih bersih dan rapi saat liburan.Kedua, uang yang 3. Pihak laki-laki tidak dihargai baik dari pihak ke-
hilang dapat diserahkan setelah akad nikah ditanda- luarga, ninik mamak dan urang sumando.
Nadia Asmelinda, Erlina B, Okta Ainita: Hukum Adat dari Tradisi Perkawinan 9

4. Martabat dan status sosial masyarakat adat 1. Uang hilang memberikan beban berat bagi
khususnya laki-laki dihargai atau dianggap pihak keluarga perempuan yang tidak jarang
penting dalam lingkungan sosial masyarakat mematikan sumber-sumber kehidupan per-
adat pasangan Minangkabau. Tradisi ini mem- ekononiannya karena harus mengadaikan
buat laki-laki dihormati karena berhasil membe- sawah dan menjual harta benda untuk biaya
sarkan keponakannya, yang dihargai oleh kelu- perhelatan.
arga perempuan sebagai tradisi turun-temurun. 2. Bagi keluarga yang kurang mampu ada yang
Menimbulkan perselisihan hubungan antara membiarkan anak-anak gadis mereka menjadi
mempelai laki-laki dengan keluarganya sendiri. perawan tua atau mencari jodohnya sendiri
Konflik antara mempelai laki-laki dengan kelu- dengan berbuat melanggar norma adat, agama
arganya sendiri ini dapat terjadi apabila laki- dan susila.
laki tetap bersikeras melangsungkan perkaw- 3. Pemberian uang hilang dapat dijadikan se-
inan walaupun pihak perempuan itu tidak mau bagai ajang untuk mendapatkan materi bagi
memberikan uang jemputan. Perkawinan yang pihak keluarga laki-laki.
ditempuh didasarkan pada ajaran agama atau 4. Adanya uang hilang membuat harga diri se-
hukum positif tanpa memperhatikan adat. Hal orang laki-laki begitu tinggi, sehingga untuk
ini mendapatkan pertentangan dari keluargan- mendapatkan seorang laki-laki harus melaku-
ya yang bersikeras untuk tetap melaksanakan kan penawaran paling tinggi dari keluarga-ke-
adat. Hal ini menunjukkan persilisihan dari ke- luarga anak gadis yang menginginkan si laki-
luaraga sendiri baik itu dari orang tua, niniak- laki tersebut, maka siapa yang paling tinggi
mamaknya. Pada akhirnya, mempelai laki-laki penawarannya dialah yang berhak mengambil
tidak dihormati dilingkuangan keluarganya. si laki-laki menjadi manantunya.
5. Tidak dianggap dalam pelaksanaaan upacara
adat Kesimpulan
Hal ini dapat terjadi apabila niniak mamak dan Hukum adat dan perkawinan adat sangatlah ber-
datuaknya tidak menganggap laki-laki sebagai pengaruh dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak
kemenakan. Hal ini menyebabkan laki-laki terkecuali pada salah satu daerah tertua di pantai ba-
tersebut dalam upacara adat terbaikan atau rat Pulau Sumatera dan terletak di Provinsi Sumatera
tidak di undang oleh mamak kaumnya/suku- Barat yaitu daerah Pariaman. Pariaman memiliki ber-
nya.Masyarakat adat Pariaman mempertah- bagai macam aturan adat yang unik dan tidak dimiliki
ankan dan melaksanakan perkawinan dengan oleh daerah lainnya. Salah satu tradisi adat itu adalah
tradisi perkawinan bajapuik tetapi ada kegun- tradisi perkawinan uang japuik dan uang hilang. Uang
dahan tersendiri bagi masyarakat Pariaman japuik dan uang hilang merupakan dua hal yang ber-
dengan dominannya praktek uang hilang ini. beda baik makna, fungsi dan aturannya.
Dilihat dari fungsi uang hilang yang lebih ban- Uang japuik adalah uang yang diberikan oleh kelu-
yak menuntut pengorbanan materil bagi pihak arga dari pihak perempuan kepada laki-laki yang akan
perempuan maka dengan sendirinya memba- dinikahi. Namun pada tradisi bajapuik ini tidak bisa
wa beban yang berat bagi setiap perkawinan disamakan dengan mahar. Hal ini disebabkan pem-
anak perempuan. berian uang japuik diberikan sebelum diadakannya
pernikahan, sedangkan pemberian mahar dilakukan
Berkaitan dengan pelaksanaan uang hilang ini ketika saat dilaksanakannya akad nikah. Sehingga
makadalam tradisi perkawinan bajapult terdapat si- pengantin pria akan tetap masih memberikan ma-
fat negatif yang mempengaruhi kehidupan sosial har kepada pengantin wanita. Selain itu, ketika pihak
masyarakat. Adapun sifat negatif yang muncul adalah: perempuan pergi berkunjung ke rumah mertua, maka
10 Qiyas Vol. 8, No. 1, April 2023

pihak laki-laki tetap harus mengembalikan uang japuik Prenadademia Group. Jakarta. 2016.
tadi berupa barang yang biasanya lebih berharga dari Siska Lis Sulistiani. Hukum Adat di Indonesia. Si-
uang japuik yang diberikan pihak perempuan. nar Grafika, Jakarta. 2021.
Uang hilang adalah uang yang diberikan keluarga Welhendri Azwar. Matrilokal dan Status Perem-
kepada pihak laki-laki pihak perempuan. Namun be- puan dalam Tradisi Bajapuik. Galang Press, Yogya-
danya, uang yang hilang itu tetap milik laki-laki kar- karta. 2001.
ena dianggap juga sebagai uang dapur. Uang dapur Erlina B, dkk. 2021. Analisis Pertimbangan Ha-
digunakan untuk membeli barang-barang dapur. kim pada Gugatan Perceraian Berdasarkan Alasan
Makanan disini mengacu pada penyiapan makanan Perselisihan dalam Rumah Tangga (Studi Putusan
yang biasa dihidangkan pada saat mempelai wanita Nomor 17/Pdt.G/2021/PN.Tjk). Jurnal Innovative
berkunjung ke rumah mempelai pria, yang disebut Volume 1 Nomor 2. Oktober 2021. Fakultas Hukum,
dengan acara Manjaran. Saat itu, uang yang hilang Universitas Bandar Lampung.
digunakan untuk mengadakan pesta di rumah orang Hijratul Muslim. Kedudukan Uang Jemputan da-
tua mempelai pria.. Kegunaan lain dari uang hilang ini lam Perkawinan Bajapuik pada Masyarakat Minang-
dalam tradisi bajapuik adalah untuk menambah uang kabau Pariaman ditinjau dari Undang-Undang Nomor
jemputan untuk (paragiah jalang), membeli kebutu- 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Repositori Institusi
han untuk mempelai laki-laki, seperti baju, sepatu, Sumatera Utara Volume 2. 2015.
dan lain sebagainya serta dapat pula digunakan se- Ibnu Masud, Irsal, I. (2022). PENYELESAIAN SEN-
bagai modal untuk kedua mempelai dalam berumah GKETA TANAH WAKAF DI KECAMATAN SELEBAR
tangga nantinya. KOTA BENGKULU PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
Tradisi perkawinan adat ini dianggap sangat pent- DAN HUKUM POSITIF. Al-Khair Journal: Manage-
ing dan cukup mempengaruhi pernikahan kedua ment, Education, And Law, 1(1), 47-58
mempelai. Bahkan jika tradisi uang japuik dan uang Khairiah, K. (2020). Multikultural Dalam Pendidi-
hilang ini tidak terlaksana maka biasanya keluarga kan Islam. CV. Zigie Utama, ISBN 978-623-7558-
akan mendapatkan sanksi yang tidak menyenang- 30-9, h. 1-458
kan baik dari tetangga sekitar maupun keluarga besar Maihasni, dkk. 2010. Bentuk-Bentuk Perubahan
antar keduanya. Pertukaran dalam Perkawinan Bajapuik. Jurnal Trans-
disiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia
Daftar Pustaka Volume 4 Nomor 2.
Budi Sunarso. Merajut Kebahagian Keluarga (Per- Miftahunir Rizka. Analisis Hukum Islam terhadap
spektif Sosial Agama), Cv Budi Utama, Yogyakarta. Tradisi Pitih Japuik dalam Perkawinan Adat Minang-
2021. kabau Pariaman”, Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam
Dominikus Rato. Hukum Benda dan Harta Ke- (JRHKI) Volume 2 Nomor 1, Juli 2022, Fakultas Sya-
kayaan Adat. LaksBang Pressindo, Yogyakarta. hlm. riah, Universitas Islam Bandung, Jawa Barat. 2022.
2016. Nur Indah Ariyani. 2013. Strategi Adaptasi Orang
Lintje Anna Merpaung, dkk. Pengantar Hukum In- Minang Terhadap Bahasa, Makanan, dan Norma
donesia. Aura Creative, Bandar Lampung.2019. Masyarakat Jawa. Jurnal Komunitas Volume 5 Nomor
Maihasni, dkk. Bentuk-Bentuk Perubahan Pertu- 1. April 2013. Universitas Negeri Semarang. hlm. 27
karan dalam Perkawinan Bajapuik. urnal Transdisiplin Risti Dwi Ramasari. Analisis Kedudukan Anak
Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia Volume Hasil Perkawinan Campuran Antara Warga Negara
4 Nomor 2. 2010. Indonesia dan Warga Negara Asing. Jurnal Keadi-
Mash Firda. Pengantar Hukum Indonesia. Dar- lan Progresif Volume 9 Nomor 1. Universitas Bandar
mawan Aji, Bali.2020 Lampung, Lampung. 2018.
P.N.H. Simanjuntak. Hukum Perdata Indonesia. Rizka Amelia, dkk. Budaya Hukum Bagi Perkaw-
Nadia Asmelinda, Erlina B, Okta Ainita: Hukum Adat dari Tradisi Perkawinan 11

inan Bajapuik Bagi Masyarakat Pariaman. Lex Jurnal- versitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Riau.
ica Volume 16 Nomor 2. Fakultas Hukum, Universitas 2021.
Esa Unggul, Jakarta. 2019. https://minangkabaunews.com/tradisi-uang-jem-
Umar Abdur Rahim. Makna Merantau Sebagai put-dalam-perkawinan-di-minangkabau/ di akses 1
Media Komunikasi Budaya Masyarakat Minangkabau. Juni 2016
Jurnal Al-Manaj Volume 15 Nomor 1, Juni 2021, Uni-

Anda mungkin juga menyukai