Anda di halaman 1dari 3

Adzan ashar telah berkumandang, semua santri berbondong – bondong ke masjid untuk

melaksanakan shalat berjama’ah. Setelah menjadi imam shalat pak kyai tiba-tiba duduk di
teras masjid sambil menikmati langit sore. Kemudian beberapa santri menghampiri dan
duduk di sampingnya.

Kisah seorang anak laki-laki yang kini akan mendaftar di Universiats Negeri Malang, ia
bernama Salim. Salim merupakan cucu dari seorang kyai. Namun, orang tua salim adalah
orang biasa yang melaksanakan ajaran islam sewajarnya atau bisa dibilang tidak terlalau
fanatik.

“Tok...tok..tok”, Ibunya membangunkan dan menyuruh Salim untuk segera melaksanakan


shalat subuh. Salim bergegas melaksanakannya. Ia hampir saja lupa bahwa hari ini ada
pengumuman penerimaan di Universitas yang tempo hari ia mendaftarkan dirinya. Tentu saja
setelah itu ia mandi dan berpakaian rapi, tak lupa berpamitan dengan orang tuanya dan
meminta doa restu keduanya.

Salim Pulang dengan wajah gembira, Orang tuanya pasti sudah tau bahwa ia di terima di
Universitas impiannya itu, Ya...Salim masuk dengan jalur SNMPTN karena ketekunannya
saat duduk dibangku SMA.

Ajaran baru telah dimulai, Untuk hari pertama kuliah ia berjalan menyusuri kampus besarnya
itu dan mencoba untuk mengenali tempat-tempat yang ada di kampus tersebut. Kini saatnya
ia mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah atau biasa disebut ospek.

Masa orientasi telah selesai, saatnya ia menimba ilmu hingga mendapat gelar S1. Karena ia
senang bersosialisasi ia cepat dalam mendapat teman baru dan mengikuti beberapa club di
Kampusnya. Ia mencoba aktif dalam kegiatan agar mendapat banyak pengalaman. Karena
akhir pekan, waktunya Salim untuk pulang dan membayar rindu pada orang tuanya.Ia pulang
dan Ibunya sudah menyiapkan semua makanan kesukaannya, begitulah ibunya sangat
menyayanginya.

Masa kuliahnya terus berjalan, Salim juga menjalani hidup sebagai anak muda. Ia pergi ke
tongkrongan bersama teman-temannya juga bermain-main kesana kemari. Salim termasuk
perokok berat, ia merokok sejak berada di bangku SMA, ia memang bukan anak yang baik
tapi ia selalu mengerti batasannya itulah yang membuat orangtuanya percaya kepadanya.

Jadwal Salim mulai memadat karena kegiatannya yang juga bagian dari Badan Eksekutif
Mahasiswa UM. Disini juga Salim mendapat banyak teman dan pengalaman.
Disuatu hari ketika menjalani kegiatan sebagai anggota BEM ia melihat seorang yang cantik
dengan rambut hitam panjang yang belum pernah ditemui sebelumnya. Itu mengingatkannya
bahwa sekarang ia telah menjalani tahun kedua masa perguruan tinggi. Setelah menelusururi
ternyata benar, gadis cantik yang dijumpainya adalah mahasiswi baru yang juga anggota baru
BEM. Salim mulai bingung dengan dirinya sendiri karena pikirannya hanya tertuju pada
gadis itu. Hingga suatu ketika BEM UM memiliki event yang sangat besar dan membuat
semua anggota bekerjasama.

Entah takdir atau kebetulan saat pembagian sie mereka berdua menjadi satu sie dan membuat
mereka semakin dekat. Bagaimana tidak setiap hari-harinya dihabiskan untuk mempersiapkan
event tersebut, sehingga mereka selalu bersama. Bagi Salim itulah kesempatan untuk
mendapatkan hati gadis cantik yang membuat pikirannya tidak karuan.

Mereka menjadi semakin dekat, saling bertukar pengalaman, bermain bersama dan
mengerjakan semua tugas bersama. Hingga akhirnya hari – H event besar di kampusnya tiba.
Dalam event tersebut banyak artis-artis yang sengaja diundang untuk memeriahkan acara,
banyak sekali penonton yang datang bahkan dari mahasiswa universitas lain. Acara itu
berjalan dengan sangat lancar dan membuat seluruh anggota BEM merayakan keberhasilan
mereka dengan mengadakan pesta bersama, satu hari setelah event tersebut.

Event telah selesai dan mungkin sie akan diacak lagi, untuk mempersiapkan event
selanjutnya. Hal itulah yang membuat Salim semakin yakin untuk mengungkapkan isi hatinya
kepada gadis tersebut.

Mereka pun kini telah menjadi pasangan kekasih, dan masa perkuliahannya mereka habiskan
bersama, mengikuti club yang sama, belajar bersama, makan bersama semua mereka
habiskan bersama. Mereka bisa dibilang bucin.

Kini sudah waktunya bagi Salim untuk mengerjakan skripsi agar lulus tepat waktu. Salim
mulai disibukkan dengan tugas akhirnya, namun dengan pemberian semangat dari kekasihnya
membuat ia tetap gigih. Tepat dihari wisuda, ia memperkenalkan kekasihnya pada kedua
orangtuanya, orangtuanya menerima dengan baik gadis tersebut, sehingga membuat Salim
seperti orang yang paling bahagia saat itu.

Salim mulai melamar kerja kesana kemari dan menunggu kekasihnya lulus dari perguruan
tinggi. Karena ia ingin menjadi laki-laki yang penuh dengan tanggung jawab dan tidak
sesukanya sendiri yang hanya memainkan perassan wanita. Hubungan merka memang sangat
serius dan membuat mereka yakin akan ke jenjan pernikahan.

Anda mungkin juga menyukai