Namaku Dayang Windy Nurhidayati, akrabnya dipanggil nindi. Aku lahir
disebuah desa bernama Balai Sebut, Kecamatan Jangkang, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat pada tanggal 10 Agustus 2001. Aku terlahir dari keluarga yang sederhana dan aku anak kedua dari 3 bersaudara. Ayahku adalah seorang petani dan ibuku seorang ibu rumah tangga dan membuka usaha jahit pakaian disela sela waktu saat mengurus keluarga. Sejak kecil aku sudah membantu ibu menjahit sehingga menjadikan aku seorang yang mempunyai bakat dan keterampilan dan hal fashion. Hobiku sebenarnya adalah menyanyi, karena dengan menyanyi dapat menghibur hati dan menghilangkan stress. Waktu kecil aku tidak sekolah tk dan langsung masuk sekolah dasar. Yang paling aku ingat ketika masuk sekolah dasar adalah aku selalu menangis ketika ditinggal ibu. Karena saat itu aku tidak pandai beradaptasi dan tidak mempunyai teman. Jadi dari kelas 1 sampai kelas 3 aku selalu di antar jemput oleh ibu. Menginjak SMP, boleh dikatakan aku merupakan orang yang sangat aktif. Aku mengikuti hampir semua organisasi yang ada mulai dari pramuka, osis, genre, dll. Semua kegiatan nya menyenangkan dan banyak memberi pengetahuan baru dan teman teman juga pastinya. Aku juga sering mengikuti dan memenangkan lomba lomba tari dan menyanyi solo. Sungguh, pengalaman yang sangat indah dan menyenangkan. Setelah SMA, aku juga lebih mendalami beberapa organisasi seperti osis, silat, pramuka, paskibra dan rohis. Terdengar tidak mungkin sih jika mengikuti semua organisasi tersebut dalam satu waktu. Tapi itulah yang terjadi. Aku pun harus pandai membagi waktu, dan ujungnya sering diomeli ibu karena jarang dirumah. Yah kehidupan di SMAku memang sesibuk itu apalagi aku juga mengikuti sanggar tari. Jadi kami sering mengikuti lomba keluar kota. Aku yang merupakan pengurus sanggar tentunya harus mengeluarkan pikiran dan tenanga yang lebih. Alhasil nilai nilai sekolah ku turun drastis pada masa itu. Sebab itulah ibu menekanku untuk memfokuskan diri saja untuk pelajaran disekolah apalagi masa itu sudah dekat kelas 12. Aku pun mulai mengurangi aktivitasku diorganisasi tetapi tetap ada beberapa organisasi yang tidak bisa kutinggali karena tanggung jawabku. Hingga saat ujian nasional tiba, aku pun sangat serius menghadapinya karena tujuanku saat itu adalah bisa menembus SNMPTN. Alhamdulillah aku pun lulus SN dan menerima beasiswa KIP Kuliah. Aku dan kedua orang tuaku pun sangat bersyukur dan senang sekali. Awalnya aku cuma modal nekat saja, karena memikirkan ekonomi keluarga yang tidak mencukupi untuk biaya kuliah. Aku juga awalnya tidak lulus seleksi Kip Kuliah, entah apa sebabnya. Jadi akupun tetap membayar UKT. Aku saat itu merasa sedih dan bersalah kepada keluargaku karena sudah memberatkan mereka. Aku pun mencari informasi beasiswa beasiswa yang ada di untan. Tapi tidak ada yang lulus, dan pada waktu itu kebanyakan syarat beasiswa adalah mahasiswa semester 2 dan 3. Jadi aku pernah berpikir untuk berhenti kuliah saja karena yakin nantinya akan ada biaya yang lebih besar untuk dikeluarkan dan aku berencana untuk memilih bekerja saja untuk membantu orang tua. Tetapi untung saja rencana itu belum dijalankan karena pada saat awal masuk kuliah ada seseorang yang menghubungku via whatsApp. Beliau menanyakan apakah saya mau menjadi penerima beasiswa KIP Kuliah. Aku pun saat itu terheran heran bingung dan tentunya saja kaget dengan pesan WhatsApp tersebut. Jadi aku menanyakan sedetail detailnya tentang kenapa aku dipilih dan siapa orang yang menghubungiku tersebut. Lalu beliau menjelaskan bahwa aku berkesempatan menjadi penerima beasiswa karena penerima awalnya sudah gugur. Akupun sangat bahagia dan bersyukur. Aku teringat orang tuaku menangis saat itu saking terharunya aku mendapat beasiswa.