Anda di halaman 1dari 4

TEKNOLOGI MODERN REKAYASA GENETIK

Nama : Irda Ramadani


Nim : H041211026

A. Pendahuluan
Pada umumnya bioteknologi dibedakan menjadi bioteknologi tradisional dan modern.
Bioteknologi tradisional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikrobia untuk
memodifikasi bahan dan dan lingkungan untuk memperoleh produk optimal. Sedangkan
bioteknologi modern dilakukan melalui pemanfaatan ketrampilan manusia dalam melakukan
manipulasi makhluk hidup agar dapat digunakan untuk menghasilkan produk sesuai yang
diinginkan manusia. Misalnya melalui teknik rekayasa genetik. Rekayasa genetik merupakan
teknik untuk menghasilkan molekul DNA yang berisi gen baru yang diinginkan atau kombinasi
gen-gen baru atau dapat dikatakan sebagai manipulasi organisme (Sutarno, 2016)
Epistemology rekayasa genetik menjelaskan bagaimana teknik rekayasa genetika
diperoleh dan bagaimana perkembangan teknik rekayasa genetika. Ontologi berbicara tentang
apa hakikat rekayasa genetika juga membahas tentang struktur keilmuan dari rekayasa
genetika. Rekayasa genetik terjadi dalam rangkaian proses perubahan sifat pada makhluk hidup
yang secara sengaja dilakukan oleh manusia. Perubahan-perubahan yang terjadi akibat
rekayasa genetik dapat berlangsung secara permanen namun ada yang hanya sementara.
Sedangkan Aksiologi membicarakan tentang manfaat dan kerugian suatu ilmu yang
ditimbulkan oleh rekayasa genetika (Kerans, 2022).

B. Tahapan Rekayasa Genetik


Proses rekayasa genetika mencakup beberapa tahapan atau proses, antara lain ialah
sebagai berikut (Tando dan Jaradi, 2019) :
1) Ekstraksi DNA : Ekstraksi DNA atau isolasi DNA target merupakan prosedur umum
dalammemisahkan dan mengumpulkan DNA untuk analisis rekayasa genetika, forensik,
bioinformatika, komputasi, analisis asal-usul dan antropologi. Prinsip dasar Ekstraksi
DNA adalah mengeluarkan DNA dari sel.
2) Kloning Gen : Kloning merupakan salah satu langkah yang dapat digunakan untuk
mengembangkan tanaman transgenik. Kloning gen bertujuan untuk memperbanyak gen
interest yang diharapkan.
3) Desain Gen : Kegiatan desain gen dilakukan dengan merubah susunan basa dalam area
kode (encode region) gen yang akan menentukan produksi protein tertentu yang
diinginkan. Dalam rekombinasi DNA dilakukan pemotongan dan penyambungan DNA,
melibatkan enzim tertentu. Enzim pemotong yaitu enzim restriksi endonuklease dan enzim
penyambung yaitu enzim ligase. Hasil sambungan DNA dikenal sebagai DNA
rekombinan. yaitu enzim ligase.
4) Transformasi DNA : Transformasi genetik merupakan suatu perpindahan (transfer) gen
asing yang diisolasi dari tanaman, virus, bakteri atau hewan ke dalam suatu genom baru
(new genetic background). Beberapa teknik transformasi yang dikenal adalah
elektroforesis, gene-gun dan mempergunakan bakteri Agrobakterium tumefaciens.

C. Contoh Rekayasa Genetik (Bioteknologi Crispr/CAS9 (Clustered Regulary


Interspaced Short Palindromic Repeats))

Pada satu abad terakhir, kemajuan teknologi di bidang bioteknologi dan biologi
molekuler mengalami peningkatan yang luar biasa. Kemajuan tersebut dimulai sejak
ditemukannya teknologi PCR (polymerase chain reaction) untuk amplifikasi gen hingga
teknologi transgenesis yang mengantarkan berbagai keberhasilan penelitian dibidang biomedik
dan pertanian. Teknologi transgenesis adalah teknologi rekayasa genetika dengan menyisipkan
gen asing untuk menciptakan sifat-sifat baru yang memiliki nilai agronomis/biomedis tinggi
atau memodifikasi sifat-sifat yang tidak diinginkan (Supatmi, 2016).
Berbagai penelitian dilakukan untuk mendapatkan metode manipulasi fungsi gen yang
lebih effisien, aplikatif dan tepat sasaran. Beberapa usaha tersebut diantaranya adalah
homologous recombination dan RNA interference (RNAi). Saat ini, telah muncul teknologi
genome editing yang pendekatannya disinyalir lebih baik dari teknologi manipulasi gen secara
transgenesis klasik seperti mengintroduksi sifat baru pada tanaman atau hewan dengan
rekombinasi genetik alami dengan cara mengawinkan dengan induk yang lebih baik atau
unggul. Genome editing adalah metode perakitan genetik dimana sebuah sekuens DNA bisa
disisipkan, diganti dihapus, dan atau dipindahkan dari genom suatu organisme ke organisme
laindengan bantuan suatu enzim nuklease yang berfungsi seperti gunting molekuler. Salah satu
modul terbaru genome editing yang cukup murah dan memiliki presisi yang tinggi ialah
Cluster Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats-associated protein-9 nuclease
(CRISPR-Cas 9) (Supatmi, 2016).
Clustered Regulary Interspaced Short Palindromic Repeats atau CRISPR merupakan
teknologi canggih untuk mengedit genom dan regulasi gen. CRISPR ialah suatu teknologi yang
digunakan untuk memanipulasi genom, dimana memanfaatkan perubahan fungsi enzim Cas
yang semula sebagai pemotong DNA berubah menjadi pengikat DNA. Teknologi
CRISPR-Cas9 sudah digunakan sebagai teknik modifikasi gen dengan beberapa model,
diantaranya zigot pada hewan dan sel manusia. Salah satunya penelitian mengenai penggunaan
sistem aktivasi CRISPR ialah terhadap gen ikan zebra (Danio reiro). Dalam beberapa
penelitian tersebut mendapatkan hasil bahwa penerapan system aktivasi CRISPR pada gen-gen
ikan zebra berhasil. Hal ini terlihat dengan adanya peningkatan ekspresi level mRNA setelah
sel ZF4 ditransfeksi dengan plasmid dCas9-VP64 dan sgRNA (Cahyo dkk, 2021).
Ada dua komponen utama dalam sistem CRISPR-Cas9 yaitu protein Cas dan single
guide RNA (sgRNA). Dalam sistem CRISPR-Cas tipe II, Cas 9 ini merupakan protein penting
yang menjadi karakteristik utama dan sistem ini yang paling banyak digunakan dalam
penelitian. Hal ini karena CRISPRCas tipe II ini memiliki komponen yang lebih sederhana
yaitu 3 komponen (Cas9, crRNA dan trRNA) yang lebih mudah diadaptasi dibandingkan
CRISPRCas tipe I, III dan IV. Cas 9 berfungsi sebagai enzim yang memotong DNA target di
sekuen yang posisinya dekat dengan situs Protospacer Adjacent Motif (PAM). Sekuen di situs
PAM ini biasanya ditandai dengan 3 basa nukleotida (NGG, dengan N adalah basa nukleotida
yang bisa berupa A: Adenin; T: Timin; C: Cytocine; G: Guanin) (Supatmi, 2016).
Protein cas9 ini memiliki 2 situs homolog yaitu RuvC dan HNH, yang masing-masing
memotong satu dari untai ganda DNA, yang menghasilkan potongan tumpul (blunt cut) pada
sekuen DNA target. Selanjutnya, sgRNA yang merupakan RNA buatan gabungan dari dua non-
coding RNA yaitu crRNA yang berfungsi sebagai guide yang bisa menyesuaikan dengan
sekuen dari DNA target dan tracrRNAyang berfungsi sebagai scaffold. Sekuen sgRNA ini
digunakan untuk mentarget lokus genom tanaman/hewan yang secara 34ector34us panjangnya
19-22bp, dengan penambahan 3 bp sekuen PAM (NGG). Cas9 dan sgRNA dapat dikonstruk
dalam satu vektor atau bisa menggunakan dua vektor yang terpisah dengan mengkombinasikan
dengan jenis promotor dan sekuen dari enzim restriksi lainnya tergantung dari karakter genom
yang ditargetkan. Metode pengeditan dari CRISPR ini, sama dengan dua teknologi sebelumnya
yaitu adanya mekanisme reparasi akibat terpotongnya sekuen DNA target. Mekanisme reparasi
tersebut bisa terjadi secara alami yang bergabung dengan Non-homologous end joining (NHEJ)
maupun dengan menggunakan cetakan eksternal yang diinginkan seperti homology directed
repair (HDR). Dari mekanisme perbaikan ini maka akan terjadi insersi basa atau penghapusan
nukleotida baru yang menyebabkan terjadinya disfungsi gen (Supatmi, 2016).
DAFTAR PUSTAKA

Supatmi, S. 2016. Bioteknologi CRISPR/CAS9: Cara Terbaru untuk Memukul Jatuh


Gen. Biotrends, 7(2) : 31-36.

Sutarno, S. 2016. Rekayasa Genetik dan Perkembangan Bioteknologi di Bidang Peternakan.


In Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and
Learning (Vol. 13, No. 1, pp. 23-27).

Kerans, G. 2022. Kemajuan Teknologi Rekayasa Genetika Ditinjau dari Filsafat Evolusi
Darwin. Jurnal Filsafat Indonesia, 5(2) : 112-122.

Tando, E. dan Juradi, M. A. 2019. Upaya Peningkatan Kualitas Tanaman Kedelai (Glycine Max
L. Merill) Melalui Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Mengatasi Kelangkaan
Pangan. Agrotek: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian, 3(2): 113-128.

Cahyo, L. D., Vita, H. D., Prasetia, I., Habibulloh, M. A., Qomariyah, D. N., dan Utami, W.
2020. Pemanfaatan Teknologi CRISPR-CAS9 dalam Mengembangkan Ikan Lele
(Clarias sp.) Transgenik.

Anda mungkin juga menyukai