Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

DI SMA YLPI KOTA PEKANBARU


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi syarat-syarat guna menempuh ujian

program pengalaman lapangan

Oleh:

Intan Nurrohmah Sukhma (186211001) Revi Rezki Febrianti (186510386)

Ifra Yunda Mardani (186210644) Muhammad Raziv (186510377)

Mella Fitriliani (186210273) Mela Nurul Huda (186410595)

Intan Syazwina Salsabila (186310300) Dimas Fajar Rizky (186611028)

Jenny Salsabila (186310487) Muhammad Ridho Pambudi (186610389)

Qoori Santya Dewi (186310850) Made Sarah Larasati (186710542)

Yesi Aryani (186310923) Putri Hamiza (186710041)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2021
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
DI SMA YLPI KOTA PEKANBARU
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi syarat-syarat guna menempuh ujian

program pengalaman lapangan

Oleh:

Intan Nurrohmah Sukhma (186211001) Revi Rezki Febrianti (186510386)

Ifra Yunda Mardani (186210644) Muhammad Raziv (186510377)

Mella Fitriliani (186210273) Mela Nurul Huda (186410595)

Intan Syazwina Salsabila (186310300) Dimas Fajar Rizky (186611028)

Jenny Salsabila (186310487) Muhammad Ridho Pambudi (186610389)

Qoori Santya Dewi (186310850) Made Sarah Larasati (186710542)

Yesi Aryani (186310923) Putri Hamiza (186710041)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2021
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
DI SMA YLPI KOTA PEKANBARU
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Oleh

Intan Nurrohmah Sukhma (186211001) Revi Rezki Febrianti (186510386)

Ifra Yunda Mardani (186210644) Muhammad Raziv (186510377)

Mella Fitriliani (186210273) Mela Nurul Huda (186410595)

Intan Syazwina Salsabila (186310300) Dimas Fajar Rizky (186611028)

Jenny Salsabila (186310487) Muhammad Ridho Pambudi (186610389)

Qoori Santya Dewi (186310850) Made Sarah Larasati (186710542)

Yesi Aryani (186310923) Putri Hamiza (186710041)

Telah disetujui dan Disahkan Oleh

Kepala Sekolah Dosen Pembimbing PPL


SMA YLPI Pekanbaru SMA YLPI Pekanbaru

Suhardi, S.Pd Dra. Betty Sailun.,


M.Ed NIP. 170106638 NIDN.
0027046002

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat mengikuti program pengalaman lapangan (PPL) yang merupakan salah satu

syarat untuk memperoleh Strata 1 (S1) bagi mahasiswa FKIP UIR. Laporan ini merupakan

syarat untuk menyelesaikan mata kuliah PPL mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan di Universitas Islam Riau.

Laporan ini disusun berdasarkan hasil observasi selama PPL di SMA YLPI Pekanbaru

yang dilaksanakan selama dua bulan lebih yang dimulai dari tanggal 30 Agustus – 15

November 2021

Penulis mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan

memberi dukungan dalam program pelaksanaan lapangan (PPL) antara lain :

1. Dra.Betty Sailun.M.Ed selaku dosen pembimbing mahasiswa PPL.

2. Suhardi, S.Pd selaku kepala sekolah SMA YLPI Pekanbaru..

3. Seluruh majelis guru dan pegawai SMA YLPI Pekanbaru.

4. Wari Hidayati, S.Pd selaku pembina OSIS SMA YLPI Pekanbaru

5. Rekan–rekan mahasiswa (PPl), dan semua pihak yang membantu selama kegiatan

PPL.

Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan program pengalaman lapangan (PPL)

dan penulisan laporan observasi ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Tidak ada

gading yang tak retak. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan laporan dimasa yang akan datang. Dalam penulisan laporan ini terdapat

banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun guna memperbaiki laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

i
Pekanbaru, November

2021

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………… 1

1.1. Latar Belakang………………………………………………………………………..

1.2. Pengertian dan Tujuan dari PPL………………………………………………………

1.3. Manfaat Pelaksanaan PPL…………………………………………………………….

BAB II HASIL OBSERVASI………………………………………………………………. 6

2.1. Sejarah Singkat Sekolah……………………………………………………………... 6

2.2. Keadaan Fisik Sekolah………………………………………………………………..

2.3. Keadaan Lingkungan Sekolah……………………………………………………….. 8

2.4. Fasilitas Sekolah……………………………………………………………………... 8

2.5. Penggunaan Sekolah……………………………………………………………….....

2.6. Keadaan Guru dan Siswa……………………………………………………………

10

2.7. Interaksi Sosial…………………………………………………………………...… 11

ii
2.8. Tata Tertib dan Pelaksanaannya……………………………………………………..

11

2.9. Bidang Administrasi………………………………………………………………... 14

BAB III PELAKSANAAN…………………………………………………………………….

3.1. Waktu…………………………………………………………………………………..

3.2. Tempat………………………………………………………………………………….

3.3. Tahapan Kegiatan………………………………………………………………………

3.4. Materi Kegiatan………………………………………………………………………...

3.5. Deskripsi Keterlibatan Mahasiswa dalam Kegiatan

Administrasi……………………...

3.6. Deskripsi Keterlibatan Mahasiswa dalam Kegiatan Ko-Kurikuler dan

Ekstra Kurikuler………………………………………………………………………..

3.7. Hal-hal yang Mendukung Pelaksanaan

PPL……………………………………………

3.8. Hal-hal yang Menghambat Pelaksanaan PPL…………………………………………

3.9. Guru Pamong………………………………………………………………………….

3.10. Dosen Pembimbing……………………………………………………………..

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………

4.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………….

4.2. Saran……………………………………………………………………………………

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang di kawasan Asia, lebih khusus lagi di Asia

Tenggara, dan juga merupakan negara berkembang. Di negara dan wilayah berkembang,

untuk menjadi negara maju, diperlukan faktor-faktor tertentu untuk mengembangkan suatu

negara menjadi negara maju. Yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusia. Namun,

sumber daya alam tidak ada gunanya jika tidak didukung oleh sumber daya manusia yang

berkualitas. Oleh karena itu, sebagai negara berkembang, Indonesia perlu meningkatkan

kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia

adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sedini mungkin, mulai dari

pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi/kelompok profesi. Namun,

perlu juga meningkatkan kualitas pelatihan vokasi di luar universitas

Indonesia saat ini sedang menerapkan sistem pendidikan nasional. Sistem tersebut

harus dilaksanakan pada semua jenjang, jalur, dan jenis pendidikan. Salah satu program

pendidikan terbaru di tanah air adalah "wajib belajar 12 tahun": 6 tahun sekolah dasar (SD), 3

tahun sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).

Ada tiga instansi pemerintah yang mengawasi sekolah. Pertama, Kementerian

Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Kemendikbud) untuk

pendidikan menengah dan dasar. Kedua, ada Departemen Riset Teknologi Pendidikan Tinggi

untuk jenjang pendidikan tinggi. Ketiga, Kementerian Agama di semua tingkatan menurut

agama. Sistem pendidikan nasional bertujuan untuk menumbuhkan kepribadian positif,

memberikan pengetahuan akademik dan mengembangkan keterampilan siswa sejak usia dini.

1
Dunia pendidikan tidak bisa dilepaskan dari seorang guru. Itu karena guru atau

pendidik merupakan salah satu komponen yang sangat menenrukan terselenggaranya proses

pendidikan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), guru didefinisikan sebagai orang

yang pekerja (mata pencarian, proesinya) mengajar. Supaya bisa mengajar dengan baik, guru

harus mem[unyai imu, aau menguasai wawasan serta punya kecerdasan yang cukup. Bahkan

guru dituntut mengkutiperkembangan zaman, era kekinian, karena ilmu pun berkembang,

tidak berad dalam zona yang statis.

Herry (2019) mengemukakan bahwa selain cerdas kerena menguasai ilmu

pengetahuan atau mata pelajatan yang menjadi tanggung jawabnya, guru juga dituntut untuk

berkarakter kuat, memiliki banyak sifat baik yang membuat siswa-siswinya kagum. Cara ini

akan memudahkan guru mencerdaskan anak didik, membimbing mereka kearah yang lebih

baik, bahkan mampu memotivasi murid ketika mereka sedang tidak bersemangat belajar. Hal

yang juga penting, dengan karakter dan sifat yang mengagumkan, guru bisa menjadi sosok

yang menyenangkan.

Pendidikan diperlukan untuk membangun peradaban manusia yang lebih baik. Peran

guru dalam pendidikan sangatlah penting. Guru berada di garda terdepan dalam

menyelenggarakan pendidikan untuk memunculkan kesan orang-orang berbakat. Guru

memiliki beban yang berat. Guru juga memiliki peran ganda yaitu bertanggung jawab tidak

hanya untuk perkembangan intelektual, tetapi juga untuk perkembangan moral siswa, dan

juga memiliki peran sebagai guru. Tanggung jawab yang berat seringkali tidak sesuai dengan

penilaian. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika masih banyak guru yang tidak kompeten

yang dipekerjakan. Menjadi guru professional tentunya tidak mudah, butuh proses dan

latihan. Salah satu prosess dan latihan yang sering dilakukan guru adalah latihan mengajar.

Kegiatan menhajar dilakukan secara terus menerus dan berulang sehingga kemampuan

mengajar guru dapat meningkat dan berkembang nantinya.

2
Menurut Toni Yunanto pada bukunya yang berjudul menjadi guru professional,

profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-

prinsip, yaitu memiliki:

1. Bakat, minat, panggilan jiwa dan idealism.

2. Komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak

mulia.

3. Kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas.

4. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.

5. Tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.

6. Penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.

7. Kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan

belajar sepanjang hayat.

8. Jaminan perlindungan hokum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

9. Organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan

dengan tugas keprofesionalan guru.

Menurut Journal Education Leadership edisi maret 1993, ada lima ukuran seorang

guru dinyatakan professional, yaitu (1) memiliki komitmen pada peserta didik dan proses

belajarnya, (2) secara mendalam menguasai bahan ajar dan cara mengajarkan, (3)

bertanggung jawab memantau kemampuan belajar peserta didik melalui berbagai teknik

evaluasi, (4) mampu berpikir sistematis dalam melakukan tugas, dan (5) menjadi bagian dari

masyarakat belajar di lingkungan profesinya.

Thomas (2016) mengatakan proses keguruan (menjadi) seorang guru sejatinya

berlangsung sepanjang hayat. Hal itu terjadi tatkala ia rela dan penuh kesadaran membiarkan

pengalaman keseharian dalam hidupnya bersmaa siswa memperkaya dirinya. Praktek

persekolahan dan pembelajaran di sekolah menawarkan beragam kesempatan akan hal itu.

3
Menurut Bibit Supardi (2019) Bagi guru, kesuksesan adalah ketika mereka bisa

mengajar dan mendidik siswa serta membimbing siswa agar bisa melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi. Jarang ada guru yang memaknai kesuksesan dari aspek materi.

Kata “sukses” seolah hanya milik pengusaha. Padahal guru dapat menciptakan pundi-pundi

uang dalam kehidupannya. Mindset bahwa guru juga bisa sukses hidupnya dan penghasilan

yang diterima diluar gajinya perlu ditanamkan.

1.2 Pengertian dan Tujuan PPL

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Indonesia dalam pasal 19, salah satu diantaranya menyatakan bahwa standar compositions

adalah adanya partisipasi aktif di kalangan peserta didik. Berdasarkan peraturan pemerintah

tersebut maka untuk mempersiapkan calon master yang dapat menerapkan kurikulum sebagai

acuan di lembaga kendidikan maka dilaksanakan pengajaran melalui beberapa kelompok

mata kuliah, yang bermuara pada praktikum microteaching dan kegiatan praktik pengalaman

lapangan (PPL) di Madrasah/Sekolah latihan

Untuk menghindari adanya guru yang tidak kompeten, pihak fakultas keguruan dan

ilmu pendidikan (FKIP) menciptakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Program

Pengalaman Lapangan merupakan salah satu kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh

mahasiswa FKIP untuk mendapatkan gelar sarjana. Kegiatan PPL meliputi persiapan PPL,

pelaksanaan PPL dan evaluasi pelaksanaan program.

Tujuan diadakannya program pengalaman lapangan ini adalah untuk melatih calon

guru dengan keterampilan pendidikan yang professional, berkepribadian islami dan

mempunyai kemampuan sosial dan teknologi. Melatih keterampilan calon guru dalam

mengajar serta membimbing secara real di sekolah. Dan memberikan pengalaman kepada

calon guru terkait dengan segala tugas dan tanggung jawab sebagai guru.

4
Selain itu, tujuan lain dari PPL adalah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas

dan sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja. Hamalik (2004:107) menjelaskan bahwa isi

program pendidikan guru sebaiknya dimulai dari prinsip-prinsip dan teori, kemudian

dilanjutkan dengan program pelatihan. Oleh karena itu, sebelum diadakannya pelaksanaan

PPL, seharusnya mahasiswa sudah dibekali kemampuan dasar yag menjunjang keberhasilan

PPL.

1.3 Manfaat Pelaksanaan PPL

Melalui kegiatan PPL mahasiswa atau calon guru akan memperoleh manfaat, antara

lain: mempunyai pengalaman baru dalam mengajar secara nyata di kelas, mengetahui apa

saja tugas-tugas sebagai seorang guru, mampu menciptakan metode pembelajaran baru yang

kreatif dan inovatif, dan mengetahui segala hal yang berhubungan dengan sekolah. Kegiatan

ini akan mampu melatih calon siswa/guru dengan keterampilan yang diperlukan untuk

menjadi guru yang profesional.

5
BAB II

HASIL OBSERVASI

2.1 Sejarah Singkat Sekolah

SMA YLPI Pekanbaru berdiri sejak tahun ajaean 1984/1985 yang di kukuhkan surat

izin pendiri sekolah swasta nomor 12375/109.2b/13-84 tertanggal 05 Maret 1984 dilengkapi

dengan keputusan direktorat Jendral Pendidika Dasar dan Menengah Dpdiknud nomor

128C/KE/83 tentang syarat dan tata cara penididikan swasta. Sebagai pertimbangan dan

alasan berdirinya SMA YLPI Pekanbaru adalah:

1. Masyarakat dan pemerintah setempat sudah lama memutuskan adanya SMA lengkap.

2. Beberapa jumlah tamatan di SLTP yang berada diwilayah ini tertampung oleh SLTA

di wilayahnya.

3. Membantu pendidikan Provinsi Riau dalam usaha penghematan biaya transportasi

bagi anak melanjutkan ke jenjang SLTA.

Dalam rangka itu Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Daerah Riau sadar akan

tanggungjawab sebagai yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan. Keadaan itu

diwujudkan dalam bentuk pendirian SLTA lengkap diperhentian Marpoyan Kecamatan Bukit

Raya Kota Pekanbaru. Adapun nomor statistik simpang SMA YLPI Pekanbaru adalah

304090101012 yang dikeluarkan bupati kampar karena wilayah ini dulunya termasuk

Kabupaten Kampar. SMA YLPI didirikan dibawah naungan YLPI Riau. Sekolah ini

merupakan sekolah menengah atas ketiga dibangun YLPI setelah terlebih dahulu mendirikan

SMU MUTIARA. Pada awal kegiatan SMA YLPI dipercayakan kepada bapak Nazirun

sebagai pemimpin yang bertanggungjawab kepada yayasan.

2.2 Keadaan Fisik sekolah

6
Sekolah Menengah Atas YLPI Pekanbaru adalah salah satu sekolah swasta yang

memiliki yayasan yang sama dengan Universitas Islam Riau. Sekolah tersebut terletak di Jl.

Kaharuddin Nst, Simpang Tiga Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau 28284. SMA YLPI

berada di tepi jalan raya sehingga mudah dijangkau oleh transportasi. Suasana disekolah

cukup kondusif mengingat sekolah ini berada dalam lingkungan Universitas Islam Riau.

Sekolah ini juga terletak berdekatan dengan sekolah pendidikan usia dini, sekolah dasar dan

juga sekolah menengah pertama YLPI Pekanbaru.

Fasilitas sekolah dan ruang yang dibutuhkan sudah memenuhi tetapi kurang tertata

dengan baik dikarenakan sekolah sudah lama diliburkan sejak pandemi Covid-19 melanda.

Sistem PPKM yang diterapkan oleh pemerintah juga tidak memungkinkan untuk

melaksanakan proses belajar mengajar tatap muka seperti biasanya.

SMA YLPI Pekanbaru memiliki luas tanah 1648, 5 m 2 dengan memiliki gedung/ lokal

sebagai berikut :

1. Ruang Kepala Sekolah luasnya : 3×4 m2

2. Ruang Wakasek dan majelis guru luasnya : 8×9 m2

3. Ruang OSIS luasnya : 6×4 m2

4. Ruang UKS luasnya : 6×4 m2

5. Ruang BK luasnya : 3×4 m2

6. Ruang tata usaha luasnya : 8×9 m2

7. Pendopo luasnya : 6×4 m2

8. Rumah penjaga sekolah luasnya : 5×8 m2

9. Mushallah luasnya : 12×15 m2

10. Loby sekolah luasnya : 5×8 m2

11. Ruang piket guru luasnya : 2×3 m2

12. Labor IPA luasnya : 7×6 m2

7
13. Labor Komputer luasnya : 7×6 m2

14. Ruang kelas luasnya : 8×9 m2

15. Lapangan olahraga

16. Parkiran

2.3. Keadaan Lingkungan SMA YLPI Pekanbaru

Dahulu SMA YLPI Pekanbaru terletak di lingkungan yang sangat baik, namun karena

pembangunan di sana-sini maka SMA YLPI terletak pada daerah yang padat lalu lintasnya,

baik lalu lintas darat maupun lalulintas udara. Letak SMA YLPI Pekanbaru di Jln.

Kaharuddin Nasution Km 11 Perhentian Marpoyan Simpang Tiga Kecamatan Bukit Raya

Kota Madya Pekanbaru Provinsi Riau. Bangunan SMA YLPI Pekanbaru ini dibuat dengan

bentuk bangunan yang permanen, berpagar tembok di bagian muka, samping kiri, dan

samping kanan.

2.4. Fasilitas Sekolah

Tabel 1. Fasilitasi Sekolah

NO Nama Ruang Jumlah Keadaan

Ruang Kepala Sekolah


1. 1 Baik

Ruang Guru
2. 1 Baik

Ruang TU
3. 1 Baik

Ruang Kelas
4. 12 Baik

Ruang BK
5. 1 Baik

Ruang Wakil Sekolah


6. 1 Baik

8
Ruang Perpustakaan
7. 1 Baik

Ruang Laboratorium IPA


8. 1 Baik

WC siswa 3
Cukup Baik
9.
WC guru dan karyawan 1

Ruang Komputer
10. 1 Baik

Gudang Cukup Baik


11. 1

Mushola
12. 1 Baik

Ruang OSIS
13. 1 Baik

Ruang UKS
14. 1 Baik

Tempat Parkir
15. 1 Baik

Kantin
16. 1 Baik

2.5 Penggunaan sekolah

1. Mengajarkan nilai islam kepada siswa

Perkembangan nilai-nilai moral dan agama adalah kemampuan siswa untuk bersikap dan

bertingah laku. Islam telah mengajarkan nilai-nilai positif yang bermanfaat dalam kehidupan

bermasyarakat. Hal ini menyebabkan perlunya pengembangan pembelajaran terkait nilai nilai

moral dan agama. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam ajaran Islam telah dijelaskan

9
bagaimana proses pengembangan nili-nilai agama dan moral pada murid dapat diterapkan

dengan benar.

2. Memberikan keterampilan dasar kepada siswa

Dimana terjadinya proses timbal balik antara guru sebagai pemberi ilmu dengan murid

sebagai penerima ilmu

3. Sebagai alat transformasi budaya

Kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Pendidikan sebagai

bagian dari kebudayaan karena pendidikan adalah upaya memberikan pengetahuan dasar

sebagai bekal hidup

4. Mengasah minat dan bakat siswa.

Peningkatan minat dan bakat di sekolah sesuai dengan amanat kurikulum diterapkan

saat ini, yakni tidak hanya berfokus pada peningkatan kompetensi siswa di bidang kognitif,

namun juga di bidang lainnya, yaitu afektif dan psikomotorik.

2.6 Keadaan Guru dan Siswa

SMA YLPI Pekanbaru mempunyai guru yang bisa dikatakan sudah lengkap bila

dibandingkan dengan sekolahnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya guru-guru yang

mengasuh bidang studi yang diajarkan di SMA YLPI tersebut, sehingga proses belajar

mengajar berjalan dengan baik dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

SMA YLPI memiliki siswa yang lumayan banyak, dan setiap siswa memiliki sifat yang

berbeda – beda. Ada yang rajin dan aktif , dan ada juga yang susah dibilang yang suka keluar

sekolah ada juga. Yang aktif disekolah lumayan banyak, misalnya anak osis buat acara

banyak yang mengikuti acara. Seperti acara sumpah pemuda banyak yang ikut serta dalam

10
lomba – lomba yang dibuat dengan guru ppl dan anak osis. Seperti lomba fashion show

semua perwakilan dari kelas ikut serta. Dan ada juga lomba rangking satu seluruh kelas ikut

serta dalam perlombaan tersebut.

2.7 Interaksi Sosial

Hubungan interaksi antara guru dengan siswa berlangsung secara kekeluargaan, semua itu

dapat kita lihat dengan adanya suatu kerjasama yang baik antara guru dan siswa, baik dalam

penyelesaian masalah maupun lainnya.

2.8 Tata Tertib dan Pelaksanaannya

1. Semua Siswa/i Wajib

a. Mengikuti sholat dhuha di Musholla SMA YLPI Pekanbaru

b. Sudah berada disekolah pada pukul 07.00 WIB dan mengikuti sholat Dhuha 15 menit

sebelum jam pertama dimulai.

c. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar selama ada disekolah.

d. Semua siswa/i diwajibkan mengikuti pelajaran terakhir sampai 12.00 WIB.

e. Mengikuti semua kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler yang telah ditetapkan

sekolah.

f. Mengikuti anggota OSIS.

g. Menjadi anggota perpustakaan.

h. Menjadi anggota pramuka.

i. Sudah ada disekolah sebelum jam pertama dimulai.

j. Seandainya guru belum masuk/ tidak ada, segera melapor ke meja piket untuk

mencari tahu guru yang bersangkutan. Jika tidak ada dicari guru bidang studi lain.

k. Waktu jam istirahat siswa/i tidak dibenarkan di dalam kelas.

11
l. Setiap upacara bendera dan peringatan hari nasional, siswa/i memakai seragam

lengkap ( putih abu-abu).

m. Petugas piket harian masing-masing kelas (daftar piket) untuk melaksanakan tugas

kebersihan dan mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan kelancaran kegiatan

belajar mengajar.

n. Bagi siswa/i yang terlambat ( lewat jam 7.30 wib) diwajibkan melapor kepada guru

piket untuk mendapatkan izin masuk.

o. Bagi siswa/i yang berhalangan hadir kesekolah/ sakit harus memberitahu dengan surat

yang diketahui/ ditandatangani orangtua/wali/wali murid kepada guru piket.

p. Bagi siswa-siswi yang alfanya mencapai 10% dari belajar efektif (berlaku juga bagi

siswa/I yang mengulang) tidak dibenarkan mengikuti ujian semesterdan UAS.

q. Mengikuti pelajaran dengan penuh gairah dan semangat yang tinggi.

r. Memakai ransel bagi seluruh siswa.

2. Pakaian Seragam Sekolah

a. Putra

1) Hari senin memakai celana abu-abu panjang dan baju putih lengan pendek

lengkap dengan lencana dan dasi

2) Hari selasa memakai seragam batik warna kuning celana hitam.

3) Hari rabu memakai baju pramuka.

4) Hari kamis memakai baju olahraga.

5) Hari jum’at memakai seragam melayu warna orange yang telah ditetapkan

sekolah.

6) Memakai sepatu warna hitam, diutamakan dasar kain dan kaos kaki warna putih.

b. Puteri

12
1) Hari senin memakai rok abu-abu panjang dan baju putih lengan panjng lengkap

dengan lencana serta memakai kerudung atau jilbab putih dan dasi.

2) Hari selasa memakai seragam khusus warna hijau kotak-kotak.

3) Hari rabu memakai baju pramuka.

4) Hari kamis memakai baju olahraga.

5) Hari jum’at memakai seragam melayu warna orange yang telah ditetapkan

sekolah.

6) Memakai sepatu warna hitam, diutamakan dasar kain dan kaos kaki warna putih.

3. Semua siswa/i Dilarang

a. Merokok, minum-minuman keras, membawa dan menggunakan obat-obatan terlarang

seperti narkoba, ganja dan sejenisnya.

b. Memakai sandal selama waktu jam sekolah.

c. Berkuku panjang dan mencat kuku.

d. Menonton bioskop kecuali hari libur.

e. Mengendarai sepeda motor (ngebut) di halaman sekolah.

f. Berambut panjang (gondrong) bagi laki-laki.

g. Memakai perhiasan atau membawa uang yang berlebih-lebihan ke sekolah.

h. Membawa buku-buku yang melanggar kesusilaan (buku-buku porno) disekolah

maupun diluar sekolah.

i. Membawa senjata tajam atau senjata api ke sekolah.

j. Bermain diluar pekarangan sekolah sewaktu pelajaran sekolah.

4. Jenis pelanggaran yang dikenakan sanksi.

a. Siswa hadir lewat dari pukul 07.15 diberikan hukuman , siswa yang bersangkutan

diperbolehkan masuk ketika telah menjalani proses hukuman.

13
b. Siswa yang hadir lewat pukul 08.00 WIB wajib dianggap alfa dan tidak diperbolehkan

masuk pada hari tersebut.

c. Siswa yang tidak memakai seragam sekolah dilarang mengikuti pelajaran.

d. Siswa yang terlambat minimal 3 kali langsung dipanggil orang tua yang bersangkutan.

e. Siswa yang cabut sampai 3 kali dipanggil orang tua nya dan diberi sanksi tidak

dibenarkan masuk 1 hari.

f. Siswa yang ketauan mencuri, berjudi, minum-minuman keras, menggunakan pil

ekstasi ganja sejenisnya akan dipanggil orang tuanya. Jika perbuatannya mengarah

pada pencemaran nama baik sekolah atau yayasan langsung dikeluarkan.

g. Siswa yang ketauan merokok di lingkungan sekolah dengan berpakaian seragam

sekolah akan diberi teguran oleh wali kelas atau diberi scorsing 1 hari. Jika tidak ada

perubahan akan dipanggil orang tua.

h. Siswa yang dapat teguran panggilan orang tua dalam bentuk pelanggaran apapundan

diberi sanksi namun tidak ada perubahan, maka siswa tersebut akan dikeluarkan dari

SMA YLPI setelah diadakan rapat oleh majelis guru.

Demikian peraturan ini dibuat untuk diikuti dan dilaksanakan. Dan mulai berlaku pada tgl

1 Agustus 1996.

2.9 Bidang Administrasi

14
BAB III

HASIL OBSERVASI

3.1. Waktu

Kegiatan program pengalaman lapangan (ppl) ini dilakukan pada tanggal 30 Agustus

– 15 November 2021, dimulai dari hari Senin tanggal 30 Agustus adalah hari pengantaran

mahasiswa ppl ke mitra sekolah SMA YLPI hingga hari Senin tanggal 15 November Yang

merupakan hari perpisahan atau pelepasan kegiatan program pengalaman lapangan (PPL).

3.2. Tempat

Lokasi kegiatan ini dilakukan di sekolah SMA YLPI pekanbaru yang terletak di Jl.

Kaharuddin Nst, Simpang Tiga, Kec. Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru

3.3. Tahapan Kegiatan

1. Observasi Proses Belajar Mengajar di Kelas

Kegiatan awal yang dilaksakan adalah mengadakan observasi pengenalan

lingkungan sekolah,baik dari ruang kelas,perpustakaan,ruang majelis guru,Tata Usaha, dan

lain-lain dalam bentuk kelompok. Mengenali kurikulum dan mengadakan pengamatan

mengenai metodeyang digunakan dan media yang dimanfaatkan dalam proses belajar

mengajar. Pelaksanaan ini dilaksanakan selama satu hari saja supaya praktikan dapat

mengenal lebih dekat karakterdan perilaku serta berbagai hal yang mendukung proses

kegiatan belajar mengajar siswa. Dengan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengelola
15
kelas dengan baik. Sebelum kegiatan mengajar, mahasiswa diharapkan dapat membuat

rencana pembelajaran. Tujuan dari pembuatan RPP tersebut, yaitu agar mahasiswa

praktikan mempunyai rancangan atau konsep yang akan disampaikan, bagaimana cara-cara

pengajaran yang akan dilaksanakan, dan juga ketepatan penggunaan waktu dalam

memberikan pembelajaran.

2. Mengajar dan Tugas Lainnya

Pengajaran terbimbing dilaksanakan setelah mahasiswa praktikan mengikuti

pengajaran model dari guru pamong. Mahasiswa praktikan mengajar dikelas dengan

bimbingan guru pamong. Ketika mahasiswa praktikan mengajar dikelas dan berlatih

mengajar, guru pamong mengamati dan memberikan evaluasi dan saran-saran bagi

mahasiswa praktikan. Selain mengajar, mahasiswa praktikan juga melaksanakan tugas

lainnya seperti mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan guru dan siswa, seperti

kegiatan ekstrakulikuler,upacara bendera, serta memperingati hari Sumpah Pemuda 28

November 2021, pemilihan osis, memperingati hari maulid Nabi Muhammad SAW. Di

samping itu, mahasiswa praktikan juga mengisi jam-jam pelajaran yang kosong seperti

memberikan materi ataupun tugas dari guru mata pelajaran yang bersangkutan.

3.4. FASILITAS SEKOLAH

Tabel 2. Fasilitas Sekolah

NO Nama Ruang Jumlah Keadaan

1. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

2. Ruang Guru 1 Baik

3. Ruang TU 1 Baik

16
4. Ruang Kelas 12 Baik

5. Ruang BK 1 Baik

6. Ruang Wakil Sekolah 1 Baik

7. Ruang Perpustakaan 1 Baik

8. Ruang Laboratorium IPA 1 Baik

a. WC siswa 3
9. Cukup Baik
b. WC guru dan karyawan 1

10. Ruang Komputer 1 Baik

11. Gudang 1 Cukup Baik

12. Mushola 1 Baik

13. Ruang OSIS 1 Baik

14. Ruang UKS 1 Baik

15. Tempat Parkir 1 Baik

16. Kantin 1 Baik

3.5. KETERLIBATAN ADMINISTRASI

1. Administrasi Kurikulum

Kegiatan yang berkenaan dengan administrasi kurikulum yang dapat dilakukan selama

berlangsungnya kegiatan PPL di SMA YLPI Pekanbaru, meliputi:

a. Membantu dalam mengelompokkan data siswa (laki-laki dan perempuan)

17
b. Membantu dalam persiapan ulangan harian

2. Administrasi Kesiswaan

Kegiatan yang berkenaan dengan administrasi kesiswaan yang dapat dilakukan selama

berlangsungnya kegiatan PPL di SMA YLPI Pekanbaru, meliputi :

a. Merekap kehadiran siswa

b. Ikut serta kegiatan razia rambut dan kuku

3. Administrasi Perkantoran

Kegiatan yang berkenaan dengan administrasi perkantoran yang dapat dilakukan

selama berlangsungnya kegiatan PPL di SMA YLPI Pekanbaru, meliputi; pengelolaan

administrasi perpustakaan.

3.6. Keterlibatan Ekstrakurikuler

Adapun aspek kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanan untuk kegiatan kokurikuler di SMA YLPI Perhentian marpoyan

Pekanbaru tidak diadakan. Menurut informasi yang saya dapat, SMA YLPI tidak

mengadakankegiatan kokurekuler seperti les dikarenakanterbatasnya waktu karena

keadaan pandemic covid yang terjadi saat ini. Adapun kegiatan ekstrakulikuler di

SMA YLPI terdiri dari: pramuka pmr, paskibra dan English zone. Sebelumnya semua

ekstrakurikuler ini berjalan dengan baik tetapi saat adanya pandemic covid membuat

banyak dihentikannya kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Tetapi sekali seperti

ekstrakurikuler seperti English zone tetap dilakukan agar tetap berjalan dan dengan

tetap menerapkan protokol kesehatan seperti yang sudah diperintahkan.

2. Peran guru dalam membina kegiatan kokurikuler dan ekstrakulikuler. Karena tidak

adanya kegiatan kokurikuler diSMA YLPI, maka peran guru dalam hal ini tidak ada.

Untuk kegiatan ekstrakulikuler pramuka, peran guru disini adalah memberikan materi

18
kepada peserta didik, lalu mempraktekkannya biasanya dalam bentuk game. Setelah

itu guru menyuruh murid untukmengerjakan soal-soal terkait dengan materi yang

sudah diberikan oleh kakak pembina pramuka(guru). Sedangkan peran guru untuk

ekstrakulikuler English zone, pmr, dan pakibra yaitu dengan mengACC suatu

kegiatan yang direncanakan anggota English zone, pmr, dan paskibra dan

memberikan arahan untuk rencana tersebut

3. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan kokurikuler dan ektrakulikuler. Karena tidak

adanya kegiatan kokurikuler di SMA YLPI , maka keterlibatan mahasiswa tidak ada.

Keterlibatan siswa dalam esktrakulikuler English zone yaitu untuk selalu hadir dalam

acara yang diaadakan English zone, misalnya peserta didik diwajibkan datang pada

saat diadakan acara English zone oleh anggota English zone mahasiswa mengikuti

juga kegiatan tersebut tetapi karena pada saat ini masa pandemi jadi tidak ada acara.

Begitu juga dengan ekstrakurikuler yang lainnya.

3.7. Hal-hal yang Mendukung

Dalam pelaksanaan praktik mengajar terdapat beberapa faktor pendukung yang dapat

melancarkan proses belajar mengajar antara lain dari guru pamong, siswa, dan sekolah.

Faktor yang mendukung dari guru pamong adalah memberikan arahan dalam

menyusun persiapan praktik mengajar, baik sikap maupun mental. Saat mahasiswa PPL

sedang melaksanakan praktik mengjar, guru pamong mendampingi mahasiswa PPL sehingga

nantinya dapat memberikan masukan untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Sesudah

pelaksanaan praktik mengajar, guru pamong memberikan gambarann kemajuan mengajar

mahasiswa PPL, memberikan arahan, masukan, dan saran baik secara visual, materi, maupun

mental serta evaluasi bagi mahasiswa PPL, agar nantinya mahasiswa PPL dapat mengajar

dengan lebih baik. Guru pamong memberikan keleluasaan pada mahasiswa PPL untuk

19
memberikan gagasan baik dalam hal metode mengajar dan evaluasi,. Guru pamong juga siap

siaga untuk membantu praktikan dengan cara berkonsultasi, sehingga komunikasi antara

mahasiswa PPL dengan guru pamong terjalin secara lamcar dan baik

Faktor pendukung dari siswa adalah siswa mengikuti pelajaran dengan sungguh-

sungguh, sedangkan faktor pendukung dari sekolah adalah pihak sekolah sangat terbuka dan

memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melaksanakan PPL di SMA YLPI

Pekanbaru. pemberian sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh mahasiswa PPL selama

pelaksanaan PPL. Dan juga sesama rekan-rekan yang melaksanakan PPL di SMA YLPI

Pekanbaru yang selalu kompak dan saling membantu untuk masalah mengajar maupun

kegiatan non mengajar selama pelaksanaaan PPL berlangsung

3.8. Hal-hal yang Menghambat

Ada beberapa hambatan yang dihadapi praktikan dalam praktik mengajar, antara lain:

1. Mahasiswa merasa kesulitan ketika menghadapi siswa yang sulit diatur.

2. Mahasiswa merasa kesulitan ketika menghadapi kelas yang sangat pendiam dan masih

malu untuk berbicara.

3. Berkaitan dengan waktu dalam mengajar, mahasiswa praktikan terkadang kurang

tepat dalam memperhitungkan waktu dengan bahan pelajaran yang akan diajarkan,

sehingga dalam mengajar terkesan terlalu cepat atau terburu-buru.

4. Lingkungan SMA S YLPI yang belum banyak ditutupi semen, sehingga ketika hujan

turun menyebabkan banyak genangan air dan cukup mengganggu aktifitas guru PPL

di perjalanan menuju kelas ketika akan mengajar

5. Kursi dan meja guru PPL yang banyak rusak

6. Kipas angin yang kurang memadai

20
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Praktek pengalaman lapangan (PPL) merupakan kegiatan pembelajaran yang

diberikan kepada mahasiswa sebagai calon guru untuk berlatih secara bertahap dan sitematis

dalam mengenal tugas lapangan di sekolah serta menerapkan segala kemampuan kognitif,

afektif dan psikomotor yang telah dikuasai melalui kegiatan perkuliahan ke dalam kancah

dunia praktek lembaga pendidikan.

Berdasarkan kegiatan Praktek pengalaman lapangan (PPL) yang dilakukan selama 2

bulan lebih, penulis bisa menyimpulkan bahwa banyak sekali ilmu dan pengalaman yang

diterapkan sebagai calon guru kedepannya, diantara lain:

1. Cara membuat perangkat pembelajaran yaitu RPP, jurnal kegiatan, dan media

pembelajaran

2. Mengaplikasikan semua teori-teori yang didapat selama kuliah di dalam kegiatan PPL

di sekolah

3. Mendapatkan arahan dari guru pamong, serta guru lainnya mengenai kegiatan di

sekolah

4. Mengasah kemampuan bersosialisasi antara guru, mahasiswa, dan siswa di sekolah

5. Mengetahui tata tertib dan sistem pembelajaran di sekolah

6. Mendapatkan banyak wawasan dan pengalaman selama mengajar

4.2. Saran

21
Adapun kritik dan saran bagi pelaksanaan PPL selanjutnya di SMA YLPI Pekanbaru,

sebagai berikut :

1. Sebaiknya calon PPL lebih mempersiapkan diri secara fisik dan mental.

2. Usahakan calon PPL terbiasa untuk bangun lebih pagi dan berbusana yang sopan dan

rapi, agar menjadi contoh yang baik bagi siswa

3. Sebaiknya selalu bersosialisasi dengan warga sekolah dengan sebaik-baiknya dan

tidak mengajarkan siswa tentang hal yang buruk kepada siswa.

4. Jangan pernah mengeluh dengan tanggung jawab yang diberikan kepada kita. Karena

itu bukanlah beban yang disengaja dilimpahkan kepada kita, melainkan sebagai

bahan untuk mendidik kita agar bisa menjadi guru yang professional.

5. Usahakan selalu disiplin dalam melaksanakan tanggung jawab, mempersiapkan RPP,

serta menguasai materi yang akan diajarkan.

6. Jika ada permasalahan yang terjadi selama PPL, sebaiknya membertahukannya

kepada dosen pembimbing agar bisa menjadi solusi buat kedepannya

7. Usahakan bertanya mengenai kekurangan kita sewaktu melaksanakan proses

pembelajaran dikelas kepada guru pamong agar pengetahuan kita sebagai mahasiswa

PPL mengenai cara kita mengajar dikelas lebih terkontrol dan lebih bisa mengetahui

kemampuan kita, juga untuk perbaikan kita selanjutnya agar bisa lebih baik dari

sebelumnya.

22
23

Anda mungkin juga menyukai