AL IKHLASUR RAHMAT
(2006104020091)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHTAN DAN REKREASI
LAPORAN PELAKSANAAN
PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN I
Laporan pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan I (PLP I) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala oleh:
AL IKHLASUR RAHMAT
(2006104020091)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
Laporan ini dibuat berdasarkan data dan informasi dari hasil pengamatan, diskusi dan wawancara di sekolah tersebut,
sehingga dapat dipertanggungjawabkan dengan baik dan ilmiah.
Muhammad Farhan
NPM. 2006104020085
Disahkan oleh,
Menyetujui, Mengetahui,
Kepala Bagian PLP FKIP USK, Kepala Sekolah SD NEGERI 71 Banda Aceh
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah melimpahkan rahmat,
serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan dan laporan
kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan I (PLP I) yang bertempat di SD Negeri 71 Banda
Aceh tanpa sesuatu halangan maupun hambatan.
Kesuksesan maupun keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan Pengenalan Lapangan
Persekolahan I ini tentunya tidak luput dari dukungan, bantuan, serta bimbingan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mencurahkan segala rasa terimakasih kepada:
1. Ibu Kamisah, S.Pd SD selaku kepala sekolah SD Negeri 71 Banda Aceh yang telah
memberikan kesempatan kepada kami tim penulis untuk melaksanakan kegiatan
Pengenalan Lapangan Persekolahan I.
2. Bapak Yaumil Istiqlal M. Nur, S.Pd.I., M.Pd. selaku koordinator pamong yang telah
membimbing tim penulis dalam melaksanakan kegiatan Pengenalan Lapangan
Persekolahan I.
3. Ibu Lilis Rostina, S.Pd selaku guru pamong yang telah memantau, membimbing, serta
memberikan dukungan kepada tim penulis dalam melakukan kegiatan Pengenalan
Lapangan Persekolahan I.
4. Bapak Yaumil Istiqlal M. Nur, S.Pd.I., M.Pd. selaku dosen pembimbing dimana dengan
ketersediaannya telah memantau, membimbing, serta memberikan dukungan kepada tim
penulis dalam melakukan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan I.
5. Seluruh guru, staf, karyawan, serta keluarga besar SD Negeri 71 Banda Aceh yang telah
membantu dan membimbing penulis selama melakukan kegiatan Pengenalan Lapangan
Persekolahan I.
Semoga dengan adanya laporan ini mampu memberikan informasi bagi pembaca dan
memberikan manfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan dalam ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
Penulis
iv
ABSTRAK
Pada tanggal 11 Februari 2022 sampai dengan 14 April 2022 telah dilaksanakan
program kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan I yang bertempat pada SD Negeri 71
Banda Aceh. Dimana kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan I (PLP I) dapat diartikan
sebagai suatu program kegiatan yang melibatkan mahasiswa dalam pengenalan ruang lingkup
persekolahan. Pada kegiatan ini mahasiswa tidak hanya diarahkan untuk melakukan observasi
sekolah saja akan tetapi ikut mengamati hal-hal yang berkaitan dengan penunjang pendidikan.
Seperti halnya mengamati kultur sekolah, administrasi sekolah, sarana dan prasarana, proses
belajar mengajar dikelas dan lain sebagainya. Hal ini menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi
mahasiswa FKIP agar menjadi bahan acuan untuk ke depannya ketika menjadi seorang guru.
Program kegiatan PLP I ini tidak hanya sekedar memberikan mahasiswa pengalaman-
pengalaman dalam ruang lingkup persekolahan. Akan tetapi juga memberikan pengalaman
dalam ruang lingkup pembelajaran dikelas. Sebagaimana mahasiswa tersebut telah mengamati
perihal bagaimana guru pamong mengajar di dalam kelas. Guna untuk menyampaikan,
menyalurkan, dan mentransfer ilmu kepada peserta didik.
Dan selama kegiatan PLP I ini berlangsung, hasil observasi fisik dan suasana di sekolah
SD Negeri 71 Banda Aceh yang dilaksanakan mulai tanggal 11 Februari hingga 14 April 2022
telah memperoleh hasil yang sangat baik dalam melihat kegiatan dan keadaan sekolah di SD
Negeri 71 Banda Aceh. Dan hasil yang diperoleh ialah bagaimana komunikasi terhadap guru dan
murid serta penerapan kultur pada sekolah tersebut, observasi fisik dan suasana sekolah
maupun ruang belajar, sarana dan prasarana serta beberapa hasil kegiatan lainnya yang telah
dirangkum dalam hasil laporan PLP I. Penulisan laporan ini dihasilkan dengan cara
mengumpulkan data-data yang di peroleh dengan pendekatan secara wawancara dari pihak-
pihak sekolah, pengamatan lingkungan budaya sekolah, praktek dan membaca referensi yang
ada di kantor tata usaha, laboratorium, perpustakaan.
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... iv
ABSTRAK..........................................................................................................................................v
DAFTAR ISI......................................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.............................................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................................ix
LAMPIRAN........................................................................................................................................ 8
BAB I..................................................................................................................................................9
PENDAHULUAN...............................................................................................................................9
BAB II...............................................................................................................................................12
HASIL PENGAMATAN....................................................................................................................12
PENUTUP........................................................................................................................................64
3.1 Simpulan................................................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................65
LAMPIRAN.......................................................................................................................................66
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1………………………………………………………………………………………………………… 12
Tabel 2………………………………………………………………………………………………………… 19
Tabel 3………………………………………………………………………………………………………… 28
Tabel 4………………………………………………………………………………………………………… 32
Tabel 5…………………………………………………………………………………………………………37
Tabel 6…………………………………………………………………………………………………………43
Tabel 7…………………………………………………………………………………………………………51
Tabel 8…………………………………………………………………………………………………………59
Tabel 9…………………………………………………………………………………………………………62
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 KULTUR SEKOLAH………………………………………………………………… 16
Gambar 2.2 STOK………………………………………………………………….........................27
Gambar 2.3 VISI dan MISI ………………………………………………………………………..30
Gambar 2.5 Peraturan dan Tata Tertib…………………………………………………………...41
Gambar 2.6 Administrasi Sekolah …………………………………………………………….…46
Gambar 2.7 Sarana dan Prasarana …………………………………………………………..…53
Gambar 2.9 Proses Pembelajaran ………………………………………………………………63
ix
LAMPIRAN
Lampiran 1…………………………………………………………………………………….66
Lampiran 2…………………………………………………………..………………………..71
Lampiran 3…………………………………………………………………………………….72
Lampiran 4…………………………………………………………………………….…….....73
Lampiran 5……………………………………………………………………………………..74
8
BAB I
PENDAHULUAN
9
1.2 Tujuan Program PLP 1
PLP I dimaksudkan untuk membangun landasan jati diri calon pendidik melalui beberapa
bentuk kegiatan di sekolah sebagai berikut.
1) Pengamatan langsung kultur sekolah;
10
1.3 Manfaat Program PLP 1
1. Bagi Sekolah
11
BAB II
HASIL PENGAMATAN
Kultur sekolah adalah serangkaian keyakinan, harapan, nilai-nilai, norma, tata aturan, serta
rutinitas kerja yang diinternalisasi seluruh warga sekolah. Sehingga mempengaruhi hubungan
sejawat dan kinerja warga sekolah dalam upaya pencapaian tujuan sekolah. Dalam hal ini kultur
mampu menjadi pembeda antar sekolah yang satu dengan yang lainnya.
Jika dalam suatu sekolah menerapkan kultur sekolah secara komitmen, maka dapat
dikatakan kultur sekolah tersebut sudah dengan sempurna diterapkan. Sama halnya dengan
hasil pengamatan yang dilakukan oleh tim penulis pada satu sekolah yakni SD Negeri 71 Banda
Aceh. Dimana pada sekolah tersebut terdapat kultur sekolah yang kental dan senantiasa
diterapkan.
Adapun hasil pengamatan kultur sekolah yang telah dilaksanakan oleh tim penulis dapat
diamati pada tabel dibawah ini:
Tabel 1
Penilaian
No Indikator Keterangan
Ada Tidak
Kegiatan senyum, sapa, salam di SD Negeri
71 Banda Aceh sangat baik, saat bertemu di
dalam kelas maupun di luar kelas, murid-
murid, Guru, mereka saling senyum, sapa
dan juga salam. Baik antara murid dengan
Kegiatan 3S (senyum, sapa, murid, guru dengan guru, maupun antara
1 salam) guru dengan murid.
12
Sebelum memulai pembelajaran siswa
memberi salam terlebih dahulu kepada
Mengenai Pengkondisian Awal gurunya, setelah itu membaca doa pembuka
2
Belajar belajar. Setelah itu siswa memulai kegiatan
belajar seperti biasanya.
Upacara bendera di SD Negeri 71 Banda
Aceh berjalan dengan baik, guru, murid
dengan khidmat mengikuti upacara bendera.
3 Mengenai Upacara Bendera Petugas upacara juga bertanggung jawab
dalam melakukan tugas nya dan menjalankan
nya dengan sangat baik.
Sekolah memberi himbauan agar semua
siswa memakai atribut yang lengkap sesuai
dengan ketentuan.
Mengenai Penggunaan
4
Seragam Sekolah
Senin dan selasa menggunakan seragam
putih merah.
14
Anjuran untuk memanfaatkan waktu dengan
baik di sekolah sudah diterapkan oleh para
Guru. Tetapi, mungkin perlu lebih di tingkatkan
Mengenai Anjuran lagi agar murid lebih bisa memanfaatkan
Memanfaatkan Waktu waktunya dengan baik, seperti pada saat
7
waktu bermain membaca buku di pustaka
ataupun melakukan hal yang baik lain nya.
Suasana nyaman dan tenang dan kondusif
di kelas tercipta dari kerjasama anatara
siswa dan guru itu sendiri. Hal tersebut juga
diperkuat denga adanya peraturan tertulis
yang ada disekolah yaitu.
Mengenai Tercipta Suasana Kesadaran dalam menciptakan suasana
Yang Tenang Dan Nyaman yang tenang dan nyaman dalam suasana
8 Untuk Belajar belajar
- siswa tidak dibenarkan berada di kantin
Atau berkeliaran di luar kelas Pada saat jam
belajar.
Sekolah yang nyaman , tentram, suasana
kelas yang bersih,dan ada taman
yang memperindah sekolah. Dengan hal ini
menciptakan suasana sekolah yang
menyenangkan. Serta terdianya kantin
disekolah membuat siswa tidak kesusahan
membeli makanan serta minuman,
9
Mengenai Suasana Di kemudian tersedianya fasilitas lapangan
olahraga yang memudahkan siswa
Sekolah Menyenangkan
melaksanakan olah raga. Kemudian
tersedianya mushala yang bersih untuk
melaksanakan ibadah.
15
Gambar 2.1 Kultur Sekolah
16
2.2 SOTK (Struktur Organisasi dan Tata Kelola) Sekolah.
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai suatu pemberian susunan yakni dalam
penyusunan penempatan orang-orang dalam suatu kelompok kerja sama. Dengan maksud
menempatkan hubungan antara orang-orang dalam kewajiban masing-masing yang akan
dijalankan. Dalam suatu susunan organisasi atau struktur organisasi dapat dilihat beberapa
bidang tugas dan fungsi masing-masing dari kesatuan.
Dalam penyelenggaraan suatu pendidikan tidak terlepas dari adanya struktur organisasi
yang dimana hal ini menjadi suatu acuan pembeda antara tugas yang satu dengan yang lainnya.
Disamping adanya struktur organisasi dalam sekolah, terdapat pula tata kelola yang bertugas
mengelola sekolah dengan baik. sehingga apa yang menjadi tujuan dari sekolah tersebut dapat
berjalan sesuai dengan keinginan yang ada.
Tata kelola sekolah yang baik, transparan, dan akuntabel merupakan cerminan dari suatu
pendidikan yang berkarakter. Dalam mewujudkan hal ini yang bertanggung jawab tidak hanya
kepala sekolah sebagai pemimpin akan tetapi seluruh warga sekolah hendaknya memiliki
kemampuan membangun serta mewujudkan tata kelola sekolah yang baik. sehingga pelayanan
pendidikan disekolah tersebut semakin berkualitas.
17
Begitu juga sebagaimana yang terdapat pada SMP Negeri 16 Banda Aceh yang telah tim
penulis amati. Maka dari itu, adapun hasil pengamatan struktur organisasi dan tata kelola sekolah
yang sudah diamati dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
18
Tabel 2
Penilaian
No Indikator Keterangan
Ada Tidak
1. Kepala Sekolah : Kamisah
S.Pd.SD
4. Perpustakaan : Marlina
19
15. Pembina UKS : Sapari, A.Ma,
Pd. OR
20
1. STRUKTUR ORGANISASI
PERPUSTAKAAN : Keberadaan
struktur tersebut di ruang
perpustakaan dan dalam bentuk
Benner.
3. STRUKTUR ORGANISASI LAB
KOMPUTER : Keberadaan
struktur tersebut di ruang tata
usaha.
21
1.kepala sekolah sebagai edukator
atau pendidik, yang memiliki
kemampuan membimbing guru,
kemampuan membimbing
karyawan, kemampuan
membimbing siswa, kemampuan
membimbing staf dan kepala
sekolah mempunyai tugas
menysusun peremcanaan
mengorganisasikan
kegiatan
mengarahkan kegiatan
mengkoordinasikan
kegiatan
melaksanakan pengawasan
melakukan evaluasi
terhadap kegiatan.
22
melaksanakan kegiatan proses
belajar mengajar secara efektif dan
efesian
membuat perangkat
pembelajaran
melaksanakan kegiatan
pembelajaran
melaksanakan kegiatan
proses belajar, ulangan
harian, ulangan umum, dan
ujian akhir.
melaksanakan analisis hasil
ulangan harian
menyusun dan
melaksanakan program
perbaikan dan
pengulangan.
pengelolaan kelas
penyelenggarana
administrasi kelas
penysusunan pembuatan
statistik bulanan siswa
pengisisan daftar kumpulan
bilai siswa
pembuatan catatan khusus
tentang siswa
23
pengisian buku laporan
kelas hasil belajar
6. Perpustakaan
Perencanaan pengadaan
buku-buku/ bahan
pustaka/media elektronika
Pengurusan pelayanan
24
perpustakaan
Perencaan pengembangan
perpustakaan
Menyimpan buku-buku
perpustakaan/ media
elektronika
7. Laboratorium
Perencanaan pengadaan
alat dan bahan laboratorium
Menyusun jadwal dan tata
tertip penggunaan
laboraturium
Mengatur penyimpanan dan
daftar alat-alat laboraturium
Memelihara dan perbaikan
alat-alat laboraturium
Menyusun laporan
pelaksanaan kegiatan
laboraturium
8. Tata Usaha
9. Teknisi Media
Merencanakan pengadaan
alat-alat media
Menyusun jadwal, tata tertib
penggunaan media
Menyusun program
kegiatan teknisi media
Mengatur penyompanan,
pemeliharaan dan
perbaikan alat-alat media
26
Gambar 2.2 STOK
27
2.3 Visi dan Misi Sekolah
Visi dapat diartikan sebagai sesuatu yang didambakan atau diharapkan untuk dimiliki
dimasa yang akan datang. Dimana dalam visi digambarkan aspirasi masa depan dengan tanpa
menspesifikasi cara-cara untuk ketercapaiannya. Visi yang efektif adalah visi yang mampu
membangkitkan inspirasi baik bagi kepala sekolah, guru, maupun seluruh warga sekolah yang
ada.
Sedang misi dapat diartikan sebagai bentuk yang diharapkan dimasa yang akan datang.
Dimana misi ini memuat pernyataan yang menegaskan visi lewat pilihan bentuk atau garis besar
jalan yang akan diambil untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan terlebih dahulu. Sehingga
visi dan misi sekolah yang telah dirumuskan tersebut berjalan beriringan sesuai dengan apa yang
telah ditetapkan. Sebagaimana yang terdapat pada sekolah SD Negeri 71 Banda Aceh yang
telah tim penulis amati. Adapun hasil pengamatannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 3
Penilaian
No Indikator Keterangan
Ada Tidak
Visi :
Terbinanya generasi yang berakhlakul
Karimah , berprestasi, disiplin dan
berperan aktif dalam melestarikan
lingkungan hidup.
1 Adanya Visi dan Misi Sekolah
Misi :
- Menciptakan sekolah yang bernuansa
religius
28
- Meningkatkan kedisiplinan seluruh
komponen sekolah
29
Gambar 2.3 Visi Misi sekolah
30
2.4 Kegiatan Ekstrakurikuler dan Kokurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang sifatnya lebih kepada minat peserta didik
dan pengembangan diri, contohnya seperti olahraga, seni, ataupun kegiatan keagamaan.
Berbeda dengan kegiatan kokurikuler, dimana kegiatan ini lebih menekankan pada penguatan
dari kegiatan intrakurikuler yang biasa dilaksanakan pada sekolah. Dimana kegiatan kokurikuler
ini seperti melakukan pengunjungan pada museum guna untuk penguatan dari kegiatan
intrakurikuler.
31
Pada sekolah yang tim penulis amati terdapat kedua kegiatan tersebut, adapun hasil
pengamatan yang dilakukan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4
Penilaian
No Indikator Keterangan
Ada Tidak
Kegiatan Kokurikuler
Kegiatan Ekstrakulikuler
Bidang Olahraga
Tarik tambang
Lompat karung
Engrang
Bakiak
Bidang Agama
Bidang Seni/Budaya
Tarian
32
Menyanyi
Menggambar
Bidang Gerakan/kepanduan
Pramuka
33
Guru di SD N 71 Banda Aceh terlibat
langsung untuk kegiatan kokulikuler dan
ekstrakulikuler, keterlibatan guru dalam
membina kegiatan kokulikuler dan
ekstrakulikuler untuk lebih mengenalkan
siswa pada pendidikan karakter,
Keterlibatan Guru menjadi pengembangan ilmu dan pengetahuan,
4 pembina kokurikuler dan pembinaan olahraga, pembentukan
ekstrakurikuler kepribadian siswa, dan pelestarian
budaya.
35
2.5 Peraturan dan Tata Tertib Sekolah
Peraturan adalah segala sesuatu yang bersifat mengikat yang dibuat, disepakati, serta
dipatuhi. Dimana pada peraturan ini terdapat sanksi apabila seluruh warga sekolah tidak
mematuhi peraturan yang ada. Peraturan ini biasanya bersifat mengikat, sehingga seluruh warga
sekolah akan terus mengikuti peraturan yang ada dan enggan untuk melanggarnya.
Sedangkan tata tertib sekolah adalah suatu perangkat aturan yang dimuat dan wajib ditaati
di sekolah agar keberlangsungan proses kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan baik.
Dimana tata tertib ini bertujuan agar membantu peserta didik memperoleh prestasi belajar
semaksimal mungkin.
Ketertiban dalam ruang lingkup sekolah sangat dibutuhkan agar mencerminkan kondisi
sekolah yang harmonis dan teratur dalam pergaulan warga sekolah. Sebagaimana yang
terapklikasikan pada sekolah yang diamati oleh tim penulis. Adapun hasil dari pengamatan
tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
36
Tabel 5
Penilaian
No Indikator Keterangan
Ada
37
KEWAJIBAN MURID
LARANGAN SISWA
38
sekolah
39
sekolah
HAK-HAK SISWA
40
Gambar 2.5 Peraturan Tata Tertib
41
2.6 Administrasi Sekolah
Administrasi sekolah adalah suatu proses dari keseluruhan kegiatan dimana dalam hal ini
mencakup perencanaan, pengurusan, pelaksanaan, serta pengendalian segala urusan sekolah
untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang terdapat dalam sekolah tersebut. Dapat
juga diartikan sebagai suatu rangkaian kerja sama kelompok orang atau karyawan yang
tergabung dalam suatu organisasi sekolah dalam rangka mencapai tujuan sekolah.
42
Administrasi sekolah merupakan salah satu bidang dari administrasi pendidikan yang jauh
lebih luas, administrasi sekolah ini hanya mencakup kegiatan pengelolaan dan pengaturan
secara bersama-sama. Dalam masing-masing sekolah tentunya terdapat administrasi sekolah,
sebagaimana yang telah tim penulis amati pada SMP Negeri 16 Banda Aceh. Adapun hasil dari
pengamatan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 6
Penilaian
No Indikator Keterangan
Ada Tidak
Tersedianya daftar absen siswa yang
dibuat oleh pihak sekolah sesuai jumlah
1 Ketersediaan Daftar hadir
siswa perkelas.
Pada sekolah yang telah diamati oleh tim
penulis terdapat KURIKULUM 2013 yang
menjadi pedoman kerja dalam menyusun
2
Ketersediaan Kurikulum Sekolah dan mengorganisir pengalaman belajar
pada anak didik.
Program tahunan yang telah diamati
dibuat secara rinci dan berdasarkan
kompetensi dasar yang ditetapkan. Dan
alokasi waktu yang ada dibuat
berdasarkan rincian minggu efektif yang
telah ditentukan berdasarkan kalender
Ketersediaan Program Tahunan akademik yang diamati.
3 dan Program Semester Program semester yang telah diamati
dibuat berdasarkan jumlah jam mengajar
guru yang sesuai dengan alokasi waktu
yang telah direncanakan.
43
4 Ketersediaan Silabus Silabus dibuat berdasarkan tema tertentu
44
yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pembelajaran,
indicator, penilaian, alokasi waktu, dan
seumber belajar yang dikembangkan
oleh setiap satuan Pendidikan.
RPP dikembangkan dari silabus untuk
Ketersediaan Perangkat
mengarahkan kegiatan pembelajaran
Pembelajaran Lengkap dengan
5 peserta didik dalam upaya mencapai
RPP
kompetensi dasar
Setelah diamati dalam kalender
akademik terdapat beberap minggu yang
tidak efektif untuk melaksanakan proses
belajar mengajar. Sehingga guru perlu
6 Ketersediaan Kalender Akademik merancang minggu efektif untuk
menjalankan proses belajar mengajar
dengan efisien.