1. Boleh diceritakan ttg apa itu "Tantangan Membaca 30 Hari" dan latar
belakang diadakannya program ini?
Tantangan membaca 30 hari atau yang biasa disebut Tantangan Baca
Jakarta adalah sebuah tantangan membaca secara konsisten yang
dilaksanakan selama 30 hari berturut-turut. Masyarakat dapat menjawab
tantangan pada booklet yang telah disediakan secara online oleh Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta.
Latar belakang tantangan Baca Jakarta adalah tekad kuat dari Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta untuk semakin meningkatkan kegemaran membaca
masyarakat. Untuk itu perlu dibangun sebuah kebiasaan membaca, yang
jika dilakukan secara terus menerus maka akan terwujud masyarakat yang
memiliki budaya membaca.
2. Mengapa 30 hari, dan mengapa menyasar keluarga?
Pelaksanaan selama 30 hari adalah untuk membangun/menumbuhkan
sebuah kebiasaan membaca. Diharapkan jika telah terbiasa membaca akan
menjadi bagian dari keseharian.
Mengapa Menyasar keluarga, karena keluarga adalah perpustakaan
pertama buat seorang anak, dimana anak akan bertanya pada angota
keluarga di rumah saat membutuhkan penjelasan. Keluarga menjadi role
model untuk tumbuh kembang anak, jika keluarga rajin membaca, otomatis
anak akan juga memiliki kegemaran membaca sampai ia dewasa.
3. UNESCO pada tahun lalu menyebutkan minat baca rakyat Indonesia
sangat rendah yaitu 0,001 persen (1 orang yang gemar membaca dari
1000 orang) dan Indonesia negara ke-60 dari 61 negara dalam hal minat
baca.
Apa tanggapan Bapak ttg data tersebut, dan menurut Bapak bagaimana
hal itu bisa terjadi?
Terkait dengan minat baca, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan telah
melakukan pengukuran terhadap nilai kegemaran membaca di Jakarta sejak
tahun 2020. Pada tahun 2022 kemarin, nilai tingkat kegemaran membaca di
DKI Jakarta mencapai 72,36 (kategori tinggi). Adapun indikator yang
digunakan adalah Frekuensi Membaca, Durasi Membaca, Jumlah Bahan
Bacaan, Frekuensi Akses Internet, dan Durasi Akses Internet. Terkait
dengan data dari UNESCO bisa jadi terdapat perbedaan indikator dalam
pengukuran. Ini adalah sesuatu yang perlu diperhatikan dan dipelajari lebih
lanjut.
4. Apa tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang ingin dicapai
melalui Tantangan Membaca 30 Hari?
Tujuan tantangan Baca Jakarta secara keseluruhan adalah untuk
Meningkatkan keterampilan membaca serta kemampuan menulis
masyarakat, menumbuhkan budaya gemar membaca dan membangun
kultur literasi sejak dini, serta membangun kegiatan membaca menjadi suatu
“gerakan bersama” di Provinsi DKI Jakarta.
5. Kebiasaan membaca anak-anak biasanya diturunkan dari orang tua
mereka yang suka membaca buku. Tapi dengan perbedaan zaman
terutama terkait teknologi informasi, kebiasaan itu tampaknya tidak lagi
'diwariskan'.
Apakah yang dikategorikan "membaca" itu harus dalam bentuk buku
(tercetak) atau boleh dalam format media online dan e-book?
Membaca tidak hanya memanfaatkan buku bacaan dalam bentuk tercetak.
Membaca dapat memanfaatkan media online ataupun e-book. Ini juga
menjadi salah satu indikator dalam pengukuran tingkat kegemaran
membaca.
6. Cara apa saja yang dilakukan Dinas Perpustakaan & Kearsipan DKI
Jakarta untuk meningkatkan angka literasi di warga ibu kota?
Peningkatan literasi menjadi tanggung jawab Pemerintah, Swasta maupun
masyarakat. Adapun beberapa kegiatan prioritas yang dilakukan pemprov
DKI Jakarta (Dispusip) untuk meningkatkan angka literasi antara lain;
Menambah akses masyarakat untuk mendapatkan bahan bacaan,
baik bahan bacaan tercetak maupun elektronik.
Menyelenggarakan aktivitas literasi berkolaborasi dengan para
komunitas membaca, pegiat literasi, NGO, TBM serta organisasi
lingkup keluarga (PKK) untuk ikut berperan serta dalam peningkatan
kegemaran membaca.
7. Seperti apa grafik kunjungan perpustakaan DKI Jakarta selama 1 tahun
terakhir setelah pandemi COVID-19?