JAWAB :
Pengertian
Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki
kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan
tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang
investasi.
Contohnya:
Contohnya produk snack balita membuat anggaran 50.000.000 untuk biaya
operasional dan renovasi toko. Kalau pengeluaran aktual kurang dari
50.000.000 berarti toko berjalan dengan baik tetapi kalau biayanya melebihi
50.000.000, profitabilitas bisnis perlu dievaluasi.
Contoh lainnya :
JAWAB :
JAWAB :
1. Untuk keputusan yang telah didelegasikan, manajer puncak mungkin
kehilangan kendali tertentu. Oleh karena itu perlu pendekatan yang lain untuk
melakukan pengendalian.
2. Manajer umum yang berwenang menangani semua aktivitas barangkali tidak
ada pada organisasi fungsional karena tidak adanya kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan pribadi mereka.
3. Unit organisasi yang tadinya bekerjasama sebagai unit fungsional mungkin
bisa bersaing satu sama lainnya.
4. Friksi bisa meningkat karena adanya perbedaan pendapat tentang pengambilan
keputusan dalam divisi yang bersangkutan.
5. Kemungkinan terlalu memperhatikan laba jangka pendek
6. Tidak ada sistem yang bisa menjamin bahwa divisionalisas untuk masing-
masing pusat laba bisa meningkatkan laba perusahaan.
7. Kualitas keputusan yang diambil oleh seorang manajer divisi mungkin lebih
jelek dari keputusan yang diambil oleh manajer puncak.
8. Adanya tambahan biaya karena divisionalisasi seperti ini tentu saja menambah
biaya yang harus dikeluarkan untuk manajer divisi.
4. Bagaimana kesulitan/kelemahan itu (pertanyaan sebelumnya) bisa terjadi?
JAWAB :
5. Bagaimana kinerja pusat laba diukur? Dalam kondisi seperti apa pusat laba dinilai
mempunyai kinerja yang baik atau buruk?tindak lanjut seperti apa terkait kinerja
pusat laba yang baik atau buruk?
JAWAB :
Kinerja pusat laba dapat diukur menggunakan berbagai metode dan indikator
keuangan yang bergantung pada tujuan dan sasaran organisasi. Beberapa
metode umum yang digunakan untuk mengukur kinerja pusat laba adalah:
Margin Laba: Margin laba adalah perbandingan antara laba bersih yang
dihasilkan oleh pusat laba dengan pendapatan total. Margin laba yang tinggi
menunjukkan pusat laba yang efisien dalam menghasilkan laba bersih dari
pendapatan yang diterima.
ROI (Return on Investment): ROI mengukur efektivitas penggunaan aset dan
modal yang diinvestasikan dalam pusat laba. Ini dihitung dengan membagi
laba bersih dengan investasi awal. ROI yang tinggi menunjukkan penggunaan
sumber daya yang efisien.
EVA (Economic Value Added): EVA adalah metode yang mengukur laba
bersih yang dihasilkan setelah memperhitungkan biaya modal yang digunakan.
Jika EVA positif, ini menunjukkan bahwa pusat laba menghasilkan laba yang
melebihi biaya modal yang digunakan.
Break-Even Point: Break-even point adalah titik di mana pendapatan pusat
laba cukup untuk menutupi semua biaya operasional, sehingga laba bersih
menjadi nol. Mengetahui break-even point dapat membantu mengukur tingkat
risiko yang terkait dengan operasi pusat laba.
Tingkat Pertumbuhan Pendapatan: Pertumbuhan pendapatan adalah indikator
kinerja yang penting. Pusat laba yang berhasil harus mampu meningkatkan
pendapatan dari waktu ke waktu.
Analisis Varians: Melalui analisis varians, manajemen dapat membandingkan
hasil aktual dengan target laba yang telah ditetapkan. Varians yang positif
menunjukkan kinerja yang baik, sedangkan varians negatif memerlukan
tindakan korektif.
Pusat laba dianggap memiliki kinerja yang baik dalam kondisi-kondisi berikut:
Mencapai atau Melebihi Target Laba: Pusat laba yang mencapai atau
melebihi target laba yang telah ditetapkan dianggap memiliki kinerja
yang baik.
Margin Laba yang Sehat: Margin laba yang tinggi, terutama jika
dibandingkan dengan pesaing atau tahun-tahun sebelumnya,
menunjukkan efisiensi dalam menghasilkan laba bersih.
ROI Positif: Jika ROI positif dan melebihi biaya modal yang
digunakan, ini menunjukkan bahwa pusat laba menghasilkan nilai
tambah bagi organisasi.
Pertumbuhan Pendapatan yang Konsisten: Pusat laba yang dapat
menjaga pertumbuhan pendapatan yang konsisten cenderung dianggap
memiliki kinerja yang baik.
Tindak lanjut terkait kinerja pusat laba yang baik atau buruk dapat mencakup:
Peningkatan Efisiensi: Jika kinerja buruk disebabkan oleh biaya
operasional yang tinggi, tindak lanjut dapat melibatkan upaya untuk
meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, atau mengevaluasi
penggunaan sumber daya.
Perbaikan Strategi Pemasaran: Jika pendapatan pusat laba rendah,
perbaikan strategi pemasaran dan penjualan dapat diperlukan untuk
meningkatkan pendapatan.
Evaluasi Portofolio Produk atau Layanan: Pusat laba mungkin perlu
mengevaluasi portofolio produk atau layanan mereka untuk
menentukan produk yang paling menguntungkan dan mengarahkan
sumber daya ke arah itu.
Investasi dalam Pengembangan dan Inovasi: Jika pertumbuhan atau
margin laba rendah karena kurangnya inovasi atau pengembangan
produk baru, perusahaan mungkin perlu berinvestasi dalam riset dan
pengembangan.