Anda di halaman 1dari 2

Selamat malam Bapak.

Berikut jawaban saya.

Bagaimana pengaruh laba antar perusahaan yang belum direalisasi pada laba bersih konsolidasi
antara penjualan hulu dan hilir ?
Jawab :
Penjualan hulu adalah penjualan yang dilakukan anak perusahaan ke induk perusahaannya.
Penjualan hilir adalah penjualan yang dilakukan perusahaan induk ke perusahaan anak. Laporan
kondolidasi mengeliminasi jumlah penjualan (pembelian) dan kos barang terjual timbal balik.
Laba bersih perusahaan anak termasuk jumlah penuh laba belum terealisasi apa pun serta laba
belum terpisah perusahaan induk tidak terpengaruh. Laba bersih konsolidasi dan bagian hak
nonpengendali dihitung dalam basis laba yang direalisasikan dari sudut pandang entitas
konsolidasi. Laba dan rugi belum terealisasi dari penjualan hulu dialokasikan secara
proporsional antara laba bersih konsolidasi (hak pengedali) dan bagian kepentingan
nonpengendali. Untuk penjualan hilir, jumlah penuh laba belum terealisasi dibebankan ke laba
dari anak, tetapi untuk penjualan hulu hanya bagian proporsional induk dibebankan ke laba
investasi dari anak.

 Laba belum direalisasi antara penjualan hilir


Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan induk ke anaknya meningkatkan penjualan
induk, kos barang terjual dan laba kotor, tetapi tidak mempengaruhi laba dari anak
sampaisediaan terjual ke pihak luar. Jumlah penuh dari laba kotor dalam sediaan yang
terjual dalam transaksi hilir dan sisanya pada sediaan anak meningkatkan laba induk
perusahaan sehingga jumlah penuh harus dieliminasi laba rugi induk perusahaan dalam
metode ekuitas.
 Laba belum terealisasi antara penjualan hulu
Penjualan dari perusahaan anak ke perusahaan induk meningkatkan penjualan, kos
barang terjual, dan laba kotor dari perusahaan anak, tetapi tidak mempengaruhi laba
operasi dari perusahaan induk sampai sediaan tersebut dijual kembali oleh perusahaan
ke entitas luar. Laba bersih perusahaan induk terpengaruh karena induk mengakui
bagian laba anak dengan basis ekuitas. Bila perusahaan anak dimiliki sebesar 100%,
maka perusahaan induk menunda 100% laba belum terealisasi apa pun pada tahun
terjadinya penjualan antar perusahaan. Bila perusahaan anak dimiliki secara persial oleh
perusahaan induk, perusahaan induk menunda laba belum terealisasi anak hanya
sebesar proporsi kepemilikannya terhadap anak perusahaan. Membebankan laba belum
terealisasi ke laba bersih konsolidasian dan bagian kepentingan nonpengendali dalam
basis kepemilikan pengendali dan nonpengendali. Hubungan antara laba belum
terealisasi pada sediaan akhir (tahun terjadinya penjualan antarperusahaan) dan laba
konsolidasian adalah langsung.
Hubungan antara laba belum terealisasi pada sediaan awal (tahun terjualnya ke entitas luar)
dan laba bersih konsolidasian adalah terbalik. Laba antar perusahaan yang ditunda dalam satu
periode kemudian diakui pada periode sediaan tersebut terjual ke pihak luar afiliasi atau entitas
konsolidasian.

Referensi :
Modul 4 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Demikian jawaban saya, mohon untuk bimbingannya jika ada jawaban saya yang kurang tepat.
Terimakasih, Salam.

Anda mungkin juga menyukai