Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
MAHDANIAR (2201106345)
SILPIANA (2201106352)
SEMESTER I
Dosen Pengampu:
Dr. Abdusyukur, M.Pd.I
PASCASARJANA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TAKENGON
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata hadis secara etimologi berasal dari bahasa Arab yakni al-
pernah tidak ada. Selain dapat diartikan sebagai sesuatu yang wujud-nya
dalamnya.2
1
Muhammad Ismail, Dasar-Dasar Ilmu Hadis, (Sulawesi: IAIN Parepare Nusantara Pres,
2020), hal. 1.
2
Abu Ishak Syatibi, al-Muwafaqot, (Dar al-Fikr al-Arabi, Kairo, Mesir, cet.2 1975
M/1395 H) juz III, hal. 369.
samping itu, para sahabat selalu pula menyertai Rasul dalam berbagai
A. Matan Hadis
a. Definisi Matan
sesuatu yang tampak dan yang asli. Dalam bahasa Arab matan
beberapa makna.
memiliki inti yang sama, yaitu materi atau isi berita hadis itu sendiri
yang datang dari Nabi. Matan hadis ini sangat penting karena yang
b. Contoh Matan
contoh berikut:
َح َّد َثَنا: َق اَل، َح َّد َثَنا ِإَمْساِعيُل ْبُن َج ْع َف ٍر: َق اَل، َح َّد َثَنا ُس َلْيَم اُن َأُب و الَّر ِبي ِع
ِه ِم ِل ِف
َعِن الَّنِّيِب، َعْن َأيِب ُه َر ْيَر َة، َعْن َأِبي، َن ا ُع ْبُن َم ا ِك ْبِن َأيِب َع ا ٍر َأُبو ُس َهْيٍل
3
Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, (Jakarta: Amzah, 2012), hal. 114.
َو ِإَذا، ِإَذا َح َّد َث َك َذ َب: آَي ُة الُم َن اِفِق َثَالٌث: َص َّلى اُهلل َعَلْي ِه َو َس َّلَم َق اَل
َو ِإَذا اْؤ ُتِم َن َخ اَن، َو َعَد َأْخ َلَف
Terjemahan:
menceritakan kepada kami Nafi' bin Malik bin Abu 'Amir Abu Suhail
itu adalah matannya. Atau dengan kata lain, matan adalah redaksi
bentuk matannya, hadis Nabi ada yang berupa jamami' alkalim, tamsil,
Para sahabat sering bertanya kepada Nabi tentang apa saja yang
mereka alami atau yang ingin diamalkan. Bahkan para sahabat dari
dengan cepat dan dapat pula diamalkan. Pada sabda-sabda Nabi yang
1. Analog
: َقاَل،» «َه ْل َلَك ِم ْن ِإِبٍل ؟: َفَق اَل َلُه َرُس وُل الَّلِه َص َّلى اُهلل َعَلْيِه َو َس َّلَم
،» «َه ْل ِفيَه ا ِم ْن َأْو َر َق ؟: َقاَل، ْمُحٌر: َقاَل،» «َفَم ا َأْلَو اُنَه ا؟: َقاَل، َنَعْم
َيا َرُس وَل: َقاَل،» «َفَأىَّن ُتَر ى َذِلَك َج اَءَه ا: َقاَل، ِإَّن ِفيَه ا َلُو ْر ًقا: َقاَل
ِع ِه ِع4
«َو َلَعَّل َه َذ ا ْر ٌق َنَز َعُه: َقاَل، ْر ٌق َنَز َعَه ا، »الَّل
4
Al- Muhallab bin Ahmad, al-Mukhtasar al- Nasih Fi Tahdzib al-Kitab al-Jami’ al-
Shahih, (Riyadh: Daru Tauhid, 2009), hal. 442.
Nabi bertanya kepadanya: "Apakah kamu memiliki unta? Sahabat
abu? Dia menjawab: "Dapat saja unta itu berasal dari (unta) yang
berpendapat untamu (yang merah itu) berasal dari (unta yang abu-
hitam).
2. Personal
seorang sahabat datang minta izin untuk ikut berjihad bersama Nabi,
maka Nabi menyarakan agar sahabat tersebut tidak ikut, tetapi tinggal
memelihara dan mengasuh kedua orang tuanya. Dan ini disebut Nabi
Hadis dari Ibnu Umar ra katanya: Seorang laki-laki datang kepada Nabi
untuk minta izin ikut berjihad. Maka Nabi bersabda: Apakah kedua
orang tuamu masih hidup? Dia menjawab: Ya. Lalu sabda Nabi:
lebih krusial dibanding jihad bersama beliau karena orang tuanya sangat
bahwa sahabat yang meminta izin untuk berjihad tersebut, belum cukup
: َأَّن الَّنَّيِب َص َّلى اُهلل َعَلْيِه َو َس َّلَم ُس ِئَل، َعْن َعْبِد الَّلِه ْبِن ُح ْبِش ٍّي اَخْلْثَعِم ِّي
«ُطوُل اْلِق اِم: »َأُّي اَأْلْع اِل َأْفَض ؟ َقاَل
َي َم
5
ُل
5
Abu Dawud Sulaiman, Sunan Abi Dawud,(Bireut: Al-Maktabah Al-Ashriyah, 275 H),
hal. 69
Hadis dari Abdillah ibn Habsyi al-Khasy'ami bahwa Nabi saw ditanya
: ُس ِئَل الَّنُّيِب َص َّلى اُهلل َعَلْيِه َو َس َّلَم: َأَّنَه ا َقاَلْت،َعْن َعاِئَش َة َر ِض َي الَّلُه َعْنَه ا
«َأْد َو ُمَه ا َو ِإْن َقَّل: »َأُّي اَألْع َم اِل َأَح ُّب ِإىَل الَّلِه؟ َقاَل
paling utama adalah lama berdiri dalam shalat. Sedangkan pada hadis
kedua, Nabi menyatakan bahwa amal yang paling utama adalah amal
dimaksud dengan amal yang paling utama adalah sebagian dari amal
melakukannya.
b. Pengajaran
pengajaran dari Rasul. Di samping itu, mereka juga mempelajari ulang apa
karenanya Rasul pun berupaya dengan berbagai cara agar apa yang beliau
a) Jawami' al-Kalim
« َفَبْيَنا َأَنا َناِئٌم ُأِتيُت َمِبَف اِتيِح، َو ُنِص ْر ُت ِبالُّر ْع ِب، ُبِعْثُت َجِبَو اِم ِع الَك ِلِم
َفُو ِض َعْت يِف َيِدي، »َخَز اِئِن اَألْر ِض
menimbulkan rasa takut ke dalam hati musuh. Ketika aku tidur, aku
Bukhari.
Jawami' al-kalim dipahami oleh para ulama sebagai ungkapan
yang singkat dengan kata yang sedikit, tetapi mengandung makna yang
«ُك ُّل ُمْس ِكٍر: َعِن اْبِن ُع أن َرُس وُل الَّلِه َص َّلى اُهلل َعَلْيِه َو َس َّل َقاَل
َم َمَر
» َو ُك ُّل ُمْس ِكٍر َح َر اٌم، ْمَخٌر
Aspek jami' yang terdapat dalam hadis di atas adalah semua jenis
berkatagori haram. Jadi kata khamr dalam hadis di atas tidak terikat
dengan ruang dan waktu di mana hadis ini muncul. Di mana saja setiap
yang memabukan, apa saja bentuknya, baik itu makanan dan minuman
Hadis dari Jabir ibn 'Abdullah ra, katanya: Nabi saw bersabda: Perang
b) Bahasa Tamsil
dipahami dengan baik, dan memberikan kesan yang lebih kuat serta
«الُّد ْنَيا: َقاَل َرُس وُل الَّلِه َص َّلى اُهلل َعَلْيِه َو َس َّلَم: عن أيب هريرةَقاَل
» ِس ْج ُن اْلُم ْؤ ِم ِن َو َج َنُة اْلَك اِفِر
itu penjara orang yang beriman dan surga bagi orang kafir (H.R.
Muslim)
seperti ini tentu jauh dari tentu bertolak belakang dari ajaran al-Qur'an
tersebut kehidupan orang yang beriman di atas dunia yang dibatasi oleh
oleh Allah SWT. Jadi bukan maksud Nabi kehidupan seorang mukmin
c) Bahasa Simbolik
«اْلَك اِف َيْأُك يِف: َعِن اْبِن ُع عن النيب َص َّلى اُهلل َعَلْيِه َو َس َّلَم َق اَل
ُر ُل َمَر
» َو اْلُم ْؤ ِم ُن َيْأُك ُل يِف ِم ًعى َو اِح ٍد، َس ْبَعِة َأْمَعاٍء
Hadis dari ibn Umar dari Nabi saw, beliau bersabda: Orang mukmin itu
secara biologis tidak ada beda usus orang mukmin dengan usus orang
kafir. Perbedaan antara mukmin dan kafir terletak pada keyakinan. Oleh
karena itu, sabda Nabi ini dipahami sebagai ungkapan simbolik yang
Allah. Makan dengan satu usus, tentu lebih sedikit dari makan dengan
hidup orang mukmin yang sederhana, tidak rakus dan tamak. Karena
kafir yang tamak dan rakus terhadap nikmat Allah bahkan sampai pada
yang sangat jauh dari kebaikan. Karena itu, setan dapat berupa manusia
dapat menimpa siapa saja, kapan dan di mana saja serta dari segala
arah. Ini berkaitan dengan sebab sabda ini diucapkan oleh Nabi
6
Maizuddin, Metodelogi Pemahaman Hadis, (Padang: Haifa Press, 2018), hal. 36-47.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
samping itu, para sahabat selalu pula menyertai Rasul dalam berbagai
bentuk matannya, hadis Nabi ada yang berupa jamami' alkalim, tamsil,
Nusantara Pres