Anda di halaman 1dari 1

Jual-Beli Barang Haram,

Bagaimana Hukumnya?
Allah menciptakan manusia sebagai makhluk sosial, makhluk yang
saling membutuhkan satu sama lain. Tidak ada seorang pun yang
mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, Allah
memberikan jalan kepada mereka untuk bertukar barang dan jasa
dengan cara jual-beli dan bentuk-bentuk transaksi lainnya, sehingga
kehidupan menjadi produktif.
Tapi,bagaimana hukumnya jika yang diperjualbelikan adalah barang
haram?
Tradisi apapun yang membawa kepada kemaksiatan adalah dilarang
dalam Islam.
Begitu juga jika ada sesuatu yang bermanfaat bagi umat manusia, tetapi
sesuatu itu termasuk salah satu bentuk kemaksiatan, maka
memperdagangkannya adalah haram. Contohnya adalah daging babi,
minuman keras, makanan dan minuman yang diharamkan, patung,
salib, lukisan, dan sebagainya.
Pasalnya, memperdagangkan barang-barang tersebut dapat
menimbulkan perbuatan-perbuatan maksiat, menggiring orang berbuat
maksiat, mempermudah dan mendekatkan seseorang ke jalan maksiat.
Sehingga diharamkannya memperjualbelikan barang-barang tersebut,
dapat menghambat perbuatan maksiat,bahkan dapat mematikan niat
orang yang ingat kepada kemaksiatan dan menjauhkannya bersentuhan
dengan kemaksiatan.
Oleh sebab itu, Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah dan
Rasul-Nya telah mengharamkan jual beli khamer/minuman keras,
bangkai, daging babi, dan patung berhala." (HR. Bukhari; 2236).
Dalam riwayat lain, Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah
ketika mengharamkan sesuatu, maka Dia mengharamkan
menjualbelikannya.” (HR. Ahmad; 2678).
Semoga kita dijauhkan dari hal-hal haram dan didekatkan rizki kita
melalui jalan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai