Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM FISIKA

RANGKAIAN SERI DAN PARALEL

Pembimbing: Kunarso, S.Pd

Disusun oleh: Kelompok 1


Alya Nazwa
Anisa
Bintang Saputri
Kamaliani
Lola Zahratusy Syifa
Sina

XII MIPA 1
FISIKA
SMAN 1 Sungai Pandan
2023/2024
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kami telah
menyelesaikan praktek sekaligus laporan tetap tepat pada waktunya.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil praktek dan ditambah dengan referensi dari berbagai buku yang
tentunya berhubungan dengan praktek ini. Adapun maksud dan tujuan dalam penyusunan laporan ini
adalah sebagai syarat yang diperlukan untuk menyelesaikan mata pelajaran Fisika. Dalam penyusunan
laporan ini kami menyadari masih banyak kekeliruan dan kekurangannya, untuk itu kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada:
1. Allah SWT, atas segala rahmat-Nya sehingga segala sesuatunya bisa berjalan lancar.
2. Bapak guru yang tidak bosan-bosannya memberikan bimbingan pada saat praktek Fisika.
3. Rekan-rekan lainnya yang turut membantu hingga laporan ini bisa terselesaikan.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca serta semua pihak yang membutuhkan.

Alabio, 21 Agustus 2023


“Penulis”
Daftar Isi
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. Bab I. Pendahuluan Laporan Rangkaian Seri dan Paralel
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
4. Bab II. Metode Percobaan Laporan Rangkaian Seri dan Paralel
A. Alat dan Bahan
B. Prosedur Kerja
5. Bab III. Hasil dan Pembahasan Laporan Rangkaian Seri dan Paralel
A. Pengamatan
B. Pembahasan
6. Bab IV. Penutup Laporan Rangkaian Seri dan Paralel
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Lampiran
BAB I
Pendahuluan Laporan Rangkaian Seri dan Paralel

A. Latar Belakang
Rangkaian seri juga disebut rangkaian berderet. Bila dua atau lebih resistor dihubungkan dari ujung ke
ujung dikatakan mereka dihubungkan secara seri. Selain resistor, alat-alat yang dirangkai tersebut
dapat berupa bohlam, element pemanas, atau alat penghambat lainnya. Muatan listrik yang melalui R1
juga akan melalui R2 dan R3. Dengan demikian, arus I yang sama melewati setiap resistor. Jika V
menyatakan tegangan pada ketiga resistor, maka V sama dengan tegangan sumber (baterai). V1, V2,
dan V3, adalah beda potensial pada masing-masing resistor R1, R2, dan R3. Karena resistor-resistor
tersebut dihubungkan secara seri, kekekalan energi menyatakan bahwa tegangan total V sama dengan
jumlah semua tegangan dari masing-masing resistor.
V= V1+V2+V3 = I.R1+ I.R2+ I.R3
Rangkaian paralel juga disebut rangkaian berjajar. Pada rangkaian paralel resistor, arus dari sumber
terbagi menjadi cabang-cabang yang terpisah. Pemasangan alat-alat listrik pada rumah-rumah. Jika
kita memutuskan hubungan dengan satu alat, maka arus yang mengalir pada komponen lain yaitu R2
dan R3+ tidak terputus. Tetapi pada rangkaian seri, jika salah satu komponen terputus arusnya, maka
arus ke komponen yang lain juga berhenti. Pada rangkaian parallel, arus total yang berasal dari
sumber (baterai) terbagi menjadi tiga cabang. Arus yang keluar dimisalkan I1, I2, dan I3, berturut-
turut sebagai arus yang melalui resistor R1, R2, dan R3. Oleh karena muatan kekal, arus yang masuk
ke dalam titik cabang harus sama dengan arus yang keluar dari titik cabang.
Sehingga diperoleh :
I = I1 + I2 + I3
Ketika rangkaian paralel tersebut terhubung dengan sumber tegangan V. Masing-masing mengalami
tegangan yang sama yaitu V.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara merangkai resistor menjadi susunan seri dan paralel?
2. Bagaimana cara menghitung beda potensial pada rangkaian seri dan paralel?

C. Tujuan Praktikum
Menghitung beda potensial pada rangkaian seri dan paralel.

BAB II
Metode Percobaan Laporan Rangkaian Seri dan Paralel

A. Alat dan Bahan


1. Catu Daya
2. Hambatan
3. Kabel
4. Volt meter
5. Ampere meter
B. Prosedur Kerja
1. Susunlah rangkaian seri dan paralel secara bergantian.
2. Hitunglah beda potensial yang tertera pada ampere meter dan volt meter.
3. Catat hasilnya dalam tabel.
4. Ulangi langkah 1 sampai dengan 3 antara titik VAB, VBC dan VAC pada rangkaian
seri serta titik VAB, VCD, dan VAD pada rangkaian paralel.

BAB III
Hasil dan Pembahasan Laporan Rangkaian Seri dan Paralel

A. Pengamatan
1. Tabel Pengamatan Rangkaian Seri
No. R VAB VBC VAC I VAC/I

1 100 1,2 1,2 2,4 0,024 50

2. Tabel Pengamatan Rangkaian Paralel


No R VAB VCD VAD I VAD/I

1 100 3 3 3 0,12 25

B. Pembahasan
Saat melakukan percobaan mencari beda potensial pada rangkaian seri kelompok kami mendapatkan
hasil akhir 50 ohm, seharusnya hasil yang didapatkan dikisaran 100 ohm atau lebih. Kesalahan
tersebut kemungkinan besar terjadi karena kesalahan melihat angka pada volt meter dan ampere meter
yang masih tidak stabil sehingga menyebabkan hasil akhir yang didapatkan tidak tepat.
Sedangkan saat melakukan percobaan rangkaian paralel kelompok kami mendapat hasil akhir 25 ohm.
Dimana hasil akhir tersebut merupakan hasil yang sudah tepat atau sudah sesuai dengan hambatan
yang digunakan.

BAB IV
Penutup Laporan Rangkaian Seri dan Paralel

A. Kesimpulan
Hasil pengukuran beda potensial pada resistor R1 dan R2 (nilainya berbeda) yang disusun secara seri
menunjukkan hasil yang berbeda, namun jika diukur arus yang melewati kedua resistor maka
diperoleh pengukuran yang sama. Berbeda halnya jika resistor disusun secara paralel, diperoleh hasil
pengukuran yang berbeda. Arus yang melalui setiap resistor berbeda, namun pengukuran tegangan
pada setiap resistor sama.
Fakta ini menunjukkan bahwa jenis susunan resistor menentukan besar nilai variabel tegangan dan
kuat arus listrik dalam rangkaian. Pada susunan seri, resistor berfungsi sebagai pembagi tegangan,
yang berarti jika tegangan pada setiap resistor dijumlahkan maka jumlahnya sama dengan besarnya
tegangan sumber. Sedangkan jika resistor disusun paralel, maka resistor berfungsi sebagai pembagi
arus, yang berarti jika kuat arus listrik yang melewati setiap resistor diukur, maka akan memiliki nilai
yang sama dengan arus total sebelum titik percabangan.

B. Saran
Sebaiknya saat membaca angka pada ampere meter dan volt meter harus lebih teliti agar mendapatkan
hasil akhir yang tepat. Diamkanlah terlebih dahulu alat yang digunakan sampai benar-benar stabil dan
tidak bergerak lagi.

C. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai