Sistem Pemerintahan
Kerajaan Sriwijaya
India tertua ketiga setelah Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat dan Kutai Kuno di Kalimantan
Timur
Dua buah karya milik I-Tzing, Nan-hai Chi-kuei Nei-fa Chuan dan Ta-Tang His-yu Chiu-fa Kao-
seng Chuan, menjelaskan letak dan keadaan Sriwijaya yang berletak di muara sungai yang
besar.
Salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya di tepi Sungai Musi adalah pecahan prasasti yang
Keberadaan Sriwijaya di jalur perdagangan membuat Sriwijaya menjadi tempat yang strategis
c. Prasasti Telaga Batu dekat Palembang, prasasti ini dihiasi dengan tujuh kepala ular
kobra berbentuk pipih dengan mahkota berbentuk permata bulat, leher yang
mengembang dengan hiasan kalung, prasasti ini berisi 28 baris dalam kondisi aus dan
beberapa huruf tidak terbaca.
d. Di Pulau Bangka bagian barat, prasasti ini mungkin dibawa dari luar pulau karena
melihat jenis batu yang diipakai tidak dijumpai di pulau bangka. Jumlah barisnya 10 baris
dan berangka tahun 608 S.
Hukum-hukum di kerajaan Sriwijaya beberapa
bersumber dari prasasti-prasasti yaitu:
1. Prasasti Raja Sanjaya (732 M), berisi tentang
bidang perekonomian dan pertambangan
2. Prasasti Raja Dewa Simha (760 M), berisi
tentang kepercayaan dan kekayaan masyarakat
kerajaan Sriwijaya.
3. Prasasti Raja Tulodong (784 M), berisi tentang
problematika pertanahan dan pengairan
4. Prasasti Bulai dari Rakai Garung (860 M),
berisi tentang masalah atau perkara perdata.
5. Prasasti Kurunan (885 M), berisi tentang
mekanisme jual beli tanah dan hutang piutang
6. Prasasti Pereng (863 M), berisi tentang
mekanisme penganugrahan tanah untuk
keperluan keagamaan.
Kesimpulan
Dalam menjalankan Pemerintahannya Sriwijaya
menggunakan hukum adat sebagai pedoman. Kerajaan
Sriwijaya dipimpin oleh seorang raja, tetapi Kerajaan
Sriwijaya memiliki pejabat yang memimpin daerah-
daerah, yaitu anak-anak dari Raja atau disebut juga
sebagai Datu. Datu memiliki kekuasaan eksekutif dan
yudikatif untuk mengeksekusi pemerintahan yang
dikepalainya. Di bawah Datu ada Parvvanda yang
memiliki kekuasaan bidang ketentaraan atau militer. Di
bawah Parvvanda,terdapat jabatan-jabatan yang
mengurus internal Kerajaan Sriwijaya yang dapat
dikatakan sebagai menteri yang ahli dalam bidangnya.
Terdapat juga jabatan yang lebih rendah lagi, yaitu
seperti koordinator perdagangan dan pertukangan,
jaksa, menteri yang bukan kerabat dari bangsawan, dan
para profesional.
Thank you