Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA ERA GLOBAL

Tugas Besar 1

Mata Kuliah Pancasila

Dosen Pengampu :

Fahrurozi, S.H,. M.M

Disusun oleh :

Amanda Nur Fadilah (41822010121)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2023
DAFTAR ISI

Cover i

Daftar Isi ii

Kata Pengantar iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.4 Tujuan Penulis 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Era Global 3

2.2 Peranan Pancasila Menghadapi Tantangan Global 4

2.3 Dampak Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Dan Prinsip-Prinsip Pancasila 5

BAB III KESIMPULAN 6

3.1 Kesimpulan 6

3.2 Saran 6
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah
mata kuliah Pancasila yang membahas tentang Pancasila dalam dinamika ketatanegaraan
Indonesia dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan
Pancasila dalam dinamika ketatanegaraan Indonesia, serta informasi dari media massa yang
berhubungan dengan Judul Tugas Makalah: Pancasila sebagai ideology terbuka di era global
berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.

Jakarta, 17 September 2023

Amanda Nur
Fadilah
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki latar belakang yang relevan dengan
era global. Ideologi ini mengemuka di Indonesia sebagai respons terhadap tuntutan
zaman yang semakin terbuka dan kompleks. Pancasila lahir sebagai bagian dari
perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan kolonialisme. Dalam proses ini, para
pendiri bangsa Indonesia merasa penting untuk memiliki ideologi yang inklusif dan
mampu mempersatukan masyarakat yang beragam.
Indonesia adalah negara dengan beragam etnis, agama, budaya, dan tradisi.
Pancasila mempromosikan kesatuan dalam keragaman, yang penting dalam
menghadapi tantangan globalisasi. Pancasila mencakup nilai-nilai universal seperti
kemanusiaan, keadilan, dan demokrasi. Hal ini membuatnya relevan dalam konteks
global, di mana nilai-nilai ini juga dihargai.
Pancasila adalah ideologi yang fleksibel dan dapat berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman. Ini memungkinkan adaptasi terhadap perubahan-perubahan
global. Diplomasi dan Hubungan Internasional: Pancasila juga memengaruhi
pendekatan diplomasi Indonesia dalam hubungan internasional. Negara ini mencoba
menjalin kerja sama dengan negara-negara lain berdasarkan prinsip-prinsip Pancasila.
Dengan demikian ideologi sangat menentukan eksistensi suatu bangsa dan negara.
Ideologi membimbing bangsa dan negara untuk mencapai tujuannya melalui berbagai
realisasi pembangunan. Hal ini disebabkan dalam ideologi terkandung suatu orientasi
praksis. Selain sebagai sumber motivasi ideologi juga merupakan sumber semangat
dalam berbagai kehidupan negara. Ideologi akan menjadi realistis manakala terjadi
orientasi yang bersifat dinamis antara masyarakat bangsa dengan ideologi, dengan
demikian ideologi akan bersifat terbuka dan antisipatif bahkan bersifat reformatif
dalam arti mampu mengadaptasi perubahan-perubahan sesuai dengan aspirasi
bangsanya. Oleh karena itu, agar ideologi mampu menampung aspirasi para
masyarakat untuk mencapai tujuan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
maka ideologi tersebut haruslah bersifat dinamis terbuka antisipatif yang mampu
mengadaptasikan dirinya dengan perkembangan zaman.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini ialah:
1. Bagaimana konsep Pancasila dapat diartikan dan diterapkan dalam konteks
globalisasi, di mana negara-negara semakin terhubung dan saling bergantung?
2. Apa dampak globalisasi terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pancasila?
3. Bagaimana Pancasila dapat menginspirasi pemikiran kritis dan inovasi dalam
menghadapi tantangan global seperti teknologi baru, ekonomi digital, dan isu-isu
lingkungan?

1.3 Tujuan Penulis


Makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas Pancasila yang diberikan oleh
dosen kami, kami menulis dan menjelaskan artikel ini sesuai dengan pertanyaan di
atas, tujuannya adalah:
1. Memahami Pancasila sebagai ideologi dasar negara Indonesia dan bagaimana
nilai-nilai dan prinsip-prinsipnya berinteraksi dengan konteks global yang
semakin terhubung.
2. Menulis makalah seperti ini dapat berkontribusi pada diskusi publik mengenai
bagaimana sebuah negara seperti Indonesia dapat menjalankan politik, ekonomi,
dan diplomasi dalam era globalisasi.
3. Melalui makalah ini, Anda dapat memberikan kontribusi pada perkembangan
pengetahuan dan pemahaman mengenai peran ideologi dalam geopolitik global.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Era Global

Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia. Namun, pada era


globalisasi, Pancasila dapat diartikan dan diaplikasikan dengan berbagai cara yang
mengakomodasi tantangan dan realitas dunia yang semakin terhubung. Berikut adalah
beberapa cara Panduan berfungsi sebagai ideologi terbuka dalam era global:

1. Keanekaragaman Budaya dan Agama: Pancasila menghormati keanekaragaman


budaya dan agama. Ini penting dalam era globalisasi karena membantu Indonesia
untuk menjaga toleransi dan kerukunan antar-etnis, agama, dan budaya, sementara
juga terlibat dalam hubungan internasional yang melibatkan berbagai bangsa dan
budaya.

2. Demokrasi dan Hak Asasi Manusia: Pancasila mendorong prinsip demokrasi dan
hak asasi manusia, yang menjadi nilai-nilai universal dalam konteks global. Negara
Indonesia dapat berperan sebagai anggota komunitas global yang mendukung
demokrasi, keadilan, dan perdamaian.

3. Kedaulatan Rakyat: Pancasila menekankan kedaulatan rakyat sebagai dasar dari


pemerintahan. Dalam era globalisasi, ini bisa diinterpretasikan sebagai partisipasi
aktif dalam forum internasional dan pengambilan keputusan yang melibatkan rakyat
Indonesia.

4. Gotong Royong: Prinsip gotong royong mendukung kerjasama internasional dan


pertukaran budaya. Indonesia dapat bekerja sama dengan negara-negara lain dalam
mengatasi masalah global seperti perubahan iklim, perdagangan internasional, dan
kesehatan global.

5. Kemandirian dan Kesejahteraan: Pancasila juga menggarisbawahi kemandirian dan


kesejahteraan nasional. Dalam era globalisasi, ini bisa berarti mengembangkan
ekonomi nasional, memastikan distribusi kekayaan yang adil, dan melindungi
kepentingan nasional.
6. Ketahanan Nasional: Pancasila mendukung konsep ketahanan nasional yang
mencakup aspek militer, ekonomi, politik, dan sosial. Indonesia dapat menggunakan
konsep ini untuk menghadapi tantangan global seperti konflik, bencana alam, dan
keamanan siber.

7. Diplomasi Damai: Pancasila mendorong pendekatan diplomasi damai dalam


hubungan internasional. Ini berarti Indonesia dapat menjadi mediator dalam konflik
internasional dan berperan dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di tingkat global.

Dalam era globalisasi, Pancasila tetap relevan sebagai ideologi terbuka yang
dapat membantu Indonesia berinteraksi dengan dunia luar sambil tetap
mempertahankan identitas dan nilai-nilai yang unik. Ideologi ini dapat membantu
negara untuk beradaptasi dengan tantangan global sambil tetap memegang teguh
prinsip-prinsip dasar yang ditekankan oleh Pancasila.

2.2 Peranan Pancasila Menghadapi Tantangan Global

Pancasila, sebagai ideologi dasar Indonesia, dapat menjadi sumber inspirasi


untuk pemikiran kritis dan inovasi dalam menghadapi tantangan global seperti
teknologi baru, ekonomi digital, dan isu-isu lingkungan. Berikut adalah beberapa cara
di mana Pancasila dapat memainkan peran penting dalam hal ini:
Pancasila menekankan pentingnya keadilan sosial. Dalam era teknologi dan
ekonomi digital, prinsip ini dapat menginspirasi pemikiran kritis tentang bagaimana
teknologi dan inovasi dapat digunakan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan
sosial. Inovasi dapat difokuskan pada menciptakan peluang ekonomi yang lebih
merata dan mendukung inklusi sosial.
Prinsip demokrasi dalam Pancasila menekankan partisipasi rakyat dalam
pengambilan keputusan. Dalam konteks teknologi dan ekonomi digital, ini dapat
memotivasi inovasi dalam partisipasi publik dalam kebijakan dan regulasi teknologi.
Masyarakat dapat diaktifkan untuk berpartisipasi dalam diskusi dan pengambilan
keputusan tentang isu-isu teknologi yang penting.
Pancasila mendorong penghormatan terhadap alam. Dalam isu-isu lingkungan,
ini dapat mengilhami pemikiran kritis tentang bagaimana teknologi dan inovasi dapat
digunakan untuk melindungi lingkungan alam. Inovasi dalam energi terbarukan,
pengelolaan limbah, dan praktik bisnis berkelanjutan adalah contoh konkretnya.
Konsep gotong royong dalam Pancasila dapat mendorong kerja sama global
dalam menghadapi tantangan teknologi dan lingkungan. Negara-negara dapat bekerja
sama untuk membagi sumber daya dan pengetahuan dalam mengatasi isu-isu seperti
perubahan iklim atau penggunaan teknologi canggih yang berdampak besar.
Prinsip-prinsip Pancasila yang mendukung pendidikan dan pengembangan
kemampuan dapat menginspirasi inovasi dalam sektor pendidikan dan pelatihan.
Pemikiran kritis dan inovasi dapat digunakan untuk menciptakan model pendidikan
yang responsif terhadap perkembangan teknologi dan ekonomi digital.
Pancasila dapat memberikan kerangka etika dan moral untuk pemikiran kritis
tentang kewarganegaraan digital. Bagaimana individu dapat menggunakan teknologi
dengan bijak dan bertanggung jawab dalam menjaga nilai-nilai Pancasila seperti
keadilan, kesetaraan, dan demokrasi.
Pancasila bisa menjadi pedoman moral dan etika yang kuat dalam menghadapi
tantangan global ini. Dengan menggunakan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pancasila
sebagai fondasi, masyarakat Indonesia dan dunia internasional dapat merangsang
pemikiran kritis dan inovasi yang mendukung solusi yang berkelanjutan terhadap
tantangan teknologi, ekonomi digital, dan isu-isu lingkungan.

2.3 Dampak Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Dan Prinsip-Prinsip Pancasila

Dampak globalisasi terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pancasila dapat


sangat bervariasi dan kompleks. Di satu sisi, globalisasi telah membawa manfaat
dalam hal kemajuan teknologi, pertumbuhan ekonomi, dan pertukaran budaya.
Namun, di sisi lain, dampak globalisasi juga dapat menimbulkan tantangan terhadap
nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pancasila. Berikut beberapa dampak yang perlu
dipertimbangkan:

1. Keanekaragaman Budaya: Globalisasi telah memperluas pertukaran budaya, yang


dapat memperkaya pemahaman tentang keanekaragaman budaya. Namun, ada juga
risiko homogenisasi budaya yang dapat mengancam keberagaman budaya Indonesia
dan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

2. Pengaruh Media dan Teknologi: Perkembangan media dan teknologi global telah
menghadirkan tantangan dalam memantau dan mengelola informasi. Pancasila
menekankan kebebasan pers dan ekspresi, tetapi dalam era digital, regulasi dan etika
media menjadi masalah penting.
3. Ketidaksetaraan Ekonomi: Globalisasi ekonomi telah membawa manfaat ekonomi
bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Namun, ketidaksetaraan ekonomi juga telah
meningkat. Ini menantang prinsip keadilan sosial Pancasila.

4. Isu Lingkungan: Globalisasi telah memicu pertumbuhan industri dan perdagangan


internasional, yang berdampak pada isu lingkungan. Hal ini bisa berlawanan dengan
prinsip perlindungan lingkungan dalam Pancasila.

5. Implikasi Politik: Dalam konteks politik global, Indonesia harus berinteraksi


dengan berbagai negara dan organisasi internasional. Hal ini dapat menguji prinsip-
prinsip kedaulatan dan ketahanan nasional yang dipegang oleh Pancasila.

6. Pembatasan Hak Asasi Manusia: Beberapa negara atau entitas global mungkin
memiliki norma dan nilai-nilai yang berbeda dalam hal hak asasi manusia. Ini bisa
menantang prinsip-prinsip Pancasila dalam hal hak asasi manusia.

7. Perdagangan Internasional dan Ketergantungan Ekonomi: Globalisasi ekonomi


meningkatkan ketergantungan Indonesia pada perdagangan internasional. Hal ini
dapat memengaruhi prinsip kemandirian ekonomi yang dipegang oleh Pancasila.

8. Demokrasi dan Partisipasi Publik: Dalam era globalisasi, Indonesia perlu


menghadapi tantangan dalam menjaga prinsip demokrasi dan partisipasi publik,
terutama dalam konteks regulasi teknologi dan perdagangan internasional.

Dalam menghadapi dampak globalisasi terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip


Pancasila, penting untuk menjalankan pendekatan seimbang yang memungkinkan
Indonesia untuk tetap terbuka terhadap manfaat globalisasi sambil tetap
mempertahankan integritas dan kedaulatan negara serta nilai-nilai Pancasila. Ini
memerlukan kebijakan dan regulasi yang bijak serta pemahaman yang mendalam
tentang bagaimana globalisasi memengaruhi masyarakat dan negara.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila, sebagai ideologi dasar negara Indonesia, memiliki relevansi yang kuat
dalam menghadapi tantangan era globalisasi. Nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pancasila
seperti keadilan sosial, demokrasi, gotong royong, dan penghormatan terhadap alam
dapat memberikan pedoman moral dan etika yang berharga dalam mengatasi isu-isu
global seperti teknologi baru, ekonomi digital, dan isu-isu lingkungan.
Dalam era globalisasi, Pancasila memungkinkan Indonesia untuk tetap terhubung
dengan dunia luar sambil mempertahankan identitas dan nilai-nilai yang unik.
Ideologi ini dapat mengilhami pemikiran kritis, inovasi, dan kolaborasi global dalam
menghadapi tantangan kompleks yang dihadapi oleh komunitas internasional.

3.2 Saran

Sebagai warga negara Indonesia, kita harus mampu mencermati nilai – nilai yang
terkandung dalam Pancasila dan menerapkannya kedalam kehidupan sehari – hari
agar tidak menyimpang dari Pancasila, dan berikut adalah sikap yang dapat
diterapkan:
1. Pemahaman yang Lebih Mendalam: Penting bagi individu, terutama generasi
muda, untuk memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang Pancasila sebagai
ideologi terbuka. Pendidikan dan diseminasi informasi dapat memainkan peran kunci
dalam hal ini.
2. Kebijakan yang Bijak: Pemerintah Indonesia perlu merumuskan kebijakan yang
bijak dalam menghadapi dampak globalisasi terhadap nilai-nilai Pancasila. Ini
mencakup regulasi teknologi, pengelolaan ekonomi digital, dan perlindungan
lingkungan.
3. Kolaborasi Global: Indonesia harus aktif berpartisipasi dalam kolaborasi global
dalam mengatasi masalah global. Ini termasuk kerja sama dalam isu-isu lingkungan,
perdagangan internasional, dan diplomasi untuk perdamaian dan keadilan.
4. Pemikiran Kritis dan Inovasi: Pemikiran kritis dan inovasi harus didorong dalam
semua sektor, terutama dalam teknologi dan ekonomi digital. Pancasila dapat menjadi
sumber inspirasi untuk menciptakan solusi yang mendukung keadilan sosial dan
keberlanjutan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/844-pancasila-di-tengah-era-
globalisasi

https://www.kemhan.go.id/2012/06/04/pancasila-tetap-pemersatu-bangsa-di-era-globalisasi.html

https://kumparan.com/johanes-r-aziel-wirawan/peran-pancasila-dalam-era-globalisasi-
1yqsbR1KU7D

https://www.kompasiana.com/adeliadenata8483/621acd0c31794952b83b8b72/peran-ideologi-
pancasila-di-era-globalisasi

Anda mungkin juga menyukai