Anda di halaman 1dari 176

Nomor

Nama Indikator
Indikator

A.1 Kemampuan literasi


A.1 Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi Mahir
A.1 Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi Cakap
A.1 Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi Dasar
A.1 Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi Perlu Intervensi Khusus
A.1.1 Kompetensi membaca teks informasi
A.1.2 Kompetensi membaca teks sastra
A.1.3 Kompetensi mengakses dan menemukan isi teks (L1)
A.1.4 Kompetensi menginterpretasi dan memahami isi teks (L2)
A.1.5 Kompetensi mengevaluasi dan merefleksikan isi teks (L3)
A.2 Kemampuan numerasi
A.2 Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi Mahir
A.2 Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi Cakap
A.2 Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi Dasar
A.2 Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi Perlu Intervensi Khusus
A.2.1 Kompetensi pada domain Bilangan
A.2.2 Kompetensi pada domain Aljabar
A.2.3 Kompetensi pada domain Geometri
A.2.4 Kompetensi pada domain Data dan Ketidakpastian
A.2.5 Kompetensi mengetahui (L1)
A.2.6 Kompetensi menerapkan (L2)
A.2.7 Kompetensi menalar (L3)
A.3 Karakter
A.3.1 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
A.3.2 Gotong Royong
A.3.3 Kreativitas
A.3.4 Nalar Kritis
A.3.5 Kebinekaan global
A.3.6 Kemandirian
C.1 Proporsi GTK bersertifikat
C.2 Proporsi GTK penggerak
C.2.1 % guru penggerak
C.2.2 % KS/wakil KS penggerak
C.2.3 % pengawas penggerak
C.3 Pengalaman pelatihan GTK
C.3.1 Pengetahuan bidang studi (termasuk magang untuk SMK)
C.3.2 Pedagogi
C.3.3 Manajerial
C.5 Nilai uji kompetensi guru
C.5.1 Kompetensi pedagogik
C.5.2 Kompetensi profesional
C.6 Kehadiran guru di kelas
C.6.1 Kehadiran guru menurut laporan murid
C.6.2 Kehadiran guru menurut laporan kepala sekolah
C.8 Pemenuhan kebutuhan Guru
D.1 Kualitas pembelajaran
D.1.1 Manajemen kelas
D.1.2 Dukungan afektif
D.1.3 Aktivasi kognitif
D.2 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru
D.2.1 Belajar tentang pembelajaran
D.2.2 Refleksi atas praktik mengajar
D.2.3 Penerapan praktik inovatif
D.3 Kepemimpinan instruksional
D.3.1 Visi-misi sekolah
D.3.2 Pengelolaan kurikulum sekolah
D.3.3 Dukungan untuk refleksi guru
D.4 Iklim keamanan sekolah
D.4.1 Kesejahteraan psikologis murid
D.4.2 Kesejahteraan psikologis guru
D.4.3 Perundungan
D.4.4 Hukuman fisik
D.4.5 Kekerasan seksual
D.4.6 Narkoba
D.6 Iklim Kesetaraan Gender
D.6.1 Dukungan atas kesetaraan gender
D.8 Iklim Kebinekaan
D.8.1 Toleransi agama dan budaya
D.8.2 Sikap Inklusif
D.8.3 Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya
D.8.4 Komitmen kebangsaan
D.10 Iklim Inklusivitas
D.10.1 Layanan disabilitas
D.10.2 Layanan sekolah untuk murid cerdas dan bakat istimewa
D.10.3 Sikap terhadap disabilitas
D.10.4 Fasilitas dan Layanan Sekolah untuk Siswa Disabilitas dan Cerdas Berbakat Isti
E.1 Partisipasi warga sekolah
E.1.1 Partisipasi orang tua
E.1.2 Partisipasi murid
E.2 Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan mutu
E.2.1 Proporsi pembelanjaan peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan
E.2.2 Proporsi pembelanjaan non personil mutu pembelajaran
E.3 Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran
E.3.1 Proporsi pembelanjaan dana BOS secara daring
E.3.2 Indeks penggunaan platform SDS sumber daya sekolah - ketepatan waktu dan
Perbandingan
Satuan
Nilai Sekolah Anda Capaian Pendidikan Nilai Rata-
Serupa di Rata Kab/kota
Nasional
1.81 Mencapai kompetensi mininum 1.79 1.99
3.7% Mahir
55.56% Cakap
37.04% Dasar
3.7% Perlu Intervensi Khusus
54.09 Belum Tersedia 50.17 59.45
55.42 Belum Tersedia 50.99 61.17
63.37 Belum Tersedia 56.29 65.51
49.19 Belum Tersedia 47.65 56.77
53.19 Belum Tersedia 47.41 55.44
1.64 Di bawah kompetensi minimum 1.61 1.72
0% Mahir
39.29% Cakap
50% Dasar
10.71% Perlu Intervensi Khusus
35.64 Belum Tersedia 33.09 36.52
33.73 Belum Tersedia 31.19 34.53
34.3 Belum Tersedia 32.06 34.87
38.77 Belum Tersedia 38.42 43.29
40.57 Belum Tersedia 39.28 43.73
31.12 Belum Tersedia 32.1 35.83
31.65 Belum Tersedia 29.36 32.11
2.11 Berkembang 2.12 2.17
2.17 Berkembang 2.13 2.19
2 Berkembang 2.13 2.18
2 Berkembang 2.32 2.43
2.4 Membudaya 2.2 2.31
2 Berkembang 2 2
2 Berkembang 1.96 1.9
37.5% Cukup 48.71% 46.42%
Indikator Belum Relevan Indikator Belum Relevan 0.02%
Indikator Belum Relevan Indikator Belum Relevan 0.07
Indikator Belum Relevan Indikator Belum Relevan 0
Indikator Belum Relevan Indikator Belum Relevan
20 Merintis 15.34 19.42
0% Merintis 18.22% 24.49%
50% Berkembang 20.64% 26.79%
10% Berkembang 7.17% 6.98%
60.34 Baik 50.34 52.34
58.3 Baik 49.22 50.56
62.37 Baik 51.47 54.11
Data Terbaru Belum Tersedia Data Terbaru Belum Tersedia
Data Terbaru Belum Tersedia Data Terbaru Belum Tersedia
Data Terbaru Belum Tersedia Data Terbaru Belum Tersedia
75% Baik 54.52% 69.52%
Data Terbaru Belum Tersedia Data Terbaru Belum Tersedia 1.93 1.96
Data Terbaru Belum Tersedia Data Terbaru Belum Tersedia 1.99 2.03
Data Terbaru Belum Tersedia Data Terbaru Belum Tersedia 2.02 2.09
Data Terbaru Belum Tersedia Data Terbaru Belum Tersedia 1.78 1.77
2 Aktif 2.11 2.43
50.65 Aktif 50 52.9
53.68 Aktif 52.62 55.93
53.99 Aktif 55.72 59.85
1 Terbatas 1.9 2.15
46.98 Simbolis 51.6 55.27
46.63 Disorientasi 48.6 51.09
47.25 Terbatas 47.97 50.11
2.31 Aman 2.29 2.49
2 Berkembang 1.92 1.98
2 Berkembang 2.19 2.16
2.75 Aman 2.7 2.89
2.63 Aman 2.34 2.56
2 Waspada 1.98 2.23
2.38 Aman 2.45 2.82
3 Membudaya 2.34 2.46
Data Terbaru Belum Tersedia Data Terbaru Belum Tersedia
2.25 Merintis 2.22 2.27
2 Merintis 2.07 2.1
2 Merintis 1.93 2.03
2 Merintis 1.94 1.97
3 Membudaya 2.94 2.97
1.78 Perlu Peningkatan 2.02 2.11
1.67 Perlu peningkatan 2.01 2.08
1.67 Perlu peningkatan 1.82 1.91
2 Mengakui 2.24 2.33
Data Terbaru Belum Tersedia Data Terbaru Belum Tersedia
2 Selektif 1.9 2.05
60.43 Selektif 61.84 67.69
54.2 Selektif 65.72 70.71
11.03% Belum Tersedia 43.52% 29.92%
0% Belum Tersedia 3.65% 1.55%
11.03% Belum Tersedia 39.86% 28.37%
Data Terbaru Belum Tersedia Data Terbaru Belum Tersedia 7.25 2.07
Data Terbaru Belum Tersedia Data Terbaru Belum Tersedia 7.25% 2.07%
Data Terbaru Belum Tersedia Data Terbaru Belum Tersedia
Perbandingan

Rentang
Nilai Rata- Nilai Rata- Definisi Indikator
Nilai
Rata Provinsi Rata Nasional

1.95 1.71 1-3 Persentase peserta didik berdasarkan


0 - 100 Persentase peserta didik berdasarkan
0 - 100 Persentase peserta didik berdasarkan
0 - 100 Persentase peserta didik berdasarkan
0 - 100 Persentase peserta didik berdasarkan
57.38 46.8 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik dalam me
59.06 47.27 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik dalam me
63.5 52.95 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik pada kem
54.83 44.28 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik pada ke
53.67 44.38 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik pada kem
1.69 1.57 1-3 Persentase peserta didik berdasarkan
0 - 100 Persentase peserta didik berdasarkan
0 - 100 Persentase peserta didik berdasarkan
0 - 100 Persentase peserta didik berdasarkan
0 - 100 Persentase peserta didik berdasarkan
35.72 31.98 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik dalam be
33.71 30.06 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik dalam be
34.2 30.91 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik dalam be
42.19 36.64 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik dalam be
42.77 37.54 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik pada ke
34.86 30.86 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik pada ke
31.5 28.41 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik pada ke
2.16 2.1 1-3 Rata-rata nilai karakter peserta didik
2.18 2.1 1-3 Rata-rata nilai karakter peserta didik
2.17 2.1 1-3 Kesediaan dan pengalaman berkontribusi
2.4 2.27 1-3 Komposit nilai karakter peserta didik
2.3 2.15 1-3 Komposit nilai karakter peserta didik b
2 2 1-3 Komposit nilai karakter peserta didik b
1.91 1.98 1-3 Komposit nilai karakter peserta didik
45% 44.64% 0% - 100% Jumlah guru dan tenaga pendidikan di s
0.11% 0% - 100% Jumlah GTK yang masuk kedalam progra
0.04 Jumlah
Provinsiguru yang lulus program guru pe
= SMA/SMK/SLB
0 Kab/Kota = PAUD/SD/SMP.
Provinsi = SMA/SMK/SLB
Kab/Kota = PAUD/SD/SMP.
16.25 12.72 0 - 100 Nilai guru yang pernah mengikuti pelat
20.49% 14.77% 0% - 100% Rata-rata persentase guru yang mengiku
21.53% 16.7% 0% - 100% Rata-rata persentase guru yang mengikut
6.72% 6.69% 0% - 100% Rata-rata persentase guru yang mengiku
51.77 48.79 0 - 100 Rata-rata nilai uji kompetensi guru da
50.06 48.2 0 - 100 Total nilai uji kompetensi guru dalam h
53.48 49.38 0 - 100 Total nilai uji kompetensi guru dalam h
Rata-rata jumlah jam pelajaran kosong
Nilai kehadiran guru berdasarkan lapora
Nilai kehadiran guru berdasarkan lapor
71.62% 54.74% 0% - 100% Jumlah formasi guru ASN yang diajukan
2 1.9 1-3 Rata-rata nilai untuk kualitas pembelaj
2.04 1.96 1-3 Rata-rata nilai untuk keteraturan suasan
2.16 1.96 1-3 Rata-rata nilai untuk dukungan afektif,
1.79 1.78 1-3 Rata-rata nilai untuk instruksi yang ada
2.35 2.02 1-3 Nilai komposit guru terhadap tingkat ak
51.63 48.66 0 - 100 Nilai komposit guru dan kepala sekola
54.36 51.12 0 - 100 Nilai komposit guru dan kepala sekolah
58.34 53.98 0 - 100 Nilai komposit guru dan kepala sekolah
2.1 1.79 1-3 Nilai komposit guru dan kepala sekola
53.56 49.67 0 - 100 Nilai komposit guru dan kepala sekola
50 47.24 0 - 100 Nilai komposit guru dan kepala sekola
49.1 46.71 0 - 100 Nilai komposit guru dan kepala sekola
2.45 2.22 1-3 Nilai komposit nilai indeks rasa aman,
1.98 1.87 1-3 Nilai rata-rata peserta didik terhadap
2.13 2.19 1-3 Nilai rata-rata kesejahteraan psikolog
2.85 2.61 1-3 Nilai komposit nilai dari pengalaman
2.53 2.27 1-3 Nilai komposit nilai dari pengalaman h
2.17 1.91 1-3 Nilai komposit nilai dari pengalaman ke
2.75 2.36 1-3 Nilai komposit nilai dari pengalaman p
2.4 2.27 1-3 Nilai rata-rata terkait dukungan atas
Nilai rata-rata terkait dukungan atas
2.25 2.2 1-3 Nilai rata-rata guru, kepala sekolah, da
2.09 2.05 1-3 Nilai rata-rata pimpinan sekolah dan g
1.99 1.91 1-3 Nilai rata-rata sikap inklusif peserta di
1.95 1.92 1-3 Nilai rata-rata terkait dukungan atas
2.94 2.9 1-3 Nilai rata-rata terkait komitmen keban
2.08 1.99 1-3 Nilai rata-rata layanan disabilitas, CBI,
2.05 1.97 1-3 Nilai rata-rata layanan sekolah yang me
1.88 1.79 1-3 Nilai rata-rata terhadap layanan sekol
2.32 2.2 1-3 Nilai rata-rata sikap guru terhadap disab
Komposit indeks atas tingkat pengetahu
2.03 1.84 1-3 Nilai rata-rata partisipasi orang tua da
66.24 59.7 0 - 100 Nilai komposit guru dan kepala sekolah
69.47 63.25 0 - 100 Nilai komposit guru dan kepala sekolah
31.41% 46.02% 0% - 100% Jumlah persentase nilai pembelanjaan
1.95% 4.1% 0% - 100% Persentase pembelanjaan sekolah untuk
29.45% 41.93% 0% - 100% Persentase pembelanjaan sekolah untuk
1.41 11.02 0 - 100 Nilai komposit dari pembelanjaan BOS
1.41% 11.02% 0% - 100% Jumlah pembelanjaan dana BOS melalui
Jumlah sekolah yang membuat laporan t
Definisi Capaian Waktu Pengkinian Level

Sebagian besar peserta didik tela November 2021 1


Peserta didik mampu mengintegrasikaNovember 2021 1
Peserta didik mampu membuat inter November 2021 1
Peserta didik mampu menemukan da November 2021 1
Peserta didik belum mampu menemu November 2021 1
Nilai indikator ini belum memiliki November 2021 2
Nilai indikator ini belum memiliki November 2021 2
Nilai indikator ini belum memiliki November 2021 2
Nilai indikator ini belum memiliki November 2021 2
Nilai indikator ini belum memiliki November 2021 2
Kurang dari 50% peserta didik te November 2021 1
Peserta didik mampu bernalar untu November 2021 1
Peserta didik mampu mengaplikasi November 2021 1
Peserta didik memiliki keterampil November 2021 1
Peserta didik hanya memiliki peng November 2021 1
Nilai indikator ini belum memiliki November 2021 2
Nilai indikator ini belum memiliki November 2021 2
Nilai indikator ini belum memiliki November 2021 2
Nilai indikator ini belum memiliki November 2021 2
Nilai indikator ini belum memiliki November 2021 2
Nilai indikator ini belum memiliki November 2021 2
Nilai indikator ini belum memiliki November 2021 2
Peserta didik terbiasa menerapkan n November 2021 1
Peserta didik memiliki kesadaran November 2021 2
Peserta didik memiliki kesediaan d November 2021 2
Peserta didik memiliki kesenangan November 2021 2
Peserta didik secara rutin dan kon November 2021 2
Peserta didik memiliki ketertarika November 2021 2
Peserta didik terbiasa mengelola p November 2021 2
Satuan Pendidikan dengan proporsi Oktober 2021 1
Satuan Pendidikan belum menjadi Oktober 2021 1
Satuan Pendidikan belum menjadi Oktober 2021 2
Satuan Pendidikan belum menjadi Oktober 2021 2
Satuan Pendidikan belum menjadi Oktober 2021 2
Satuan Pendidikan sedang merintis Oktober 2021 1
Satuan Pendidikan sedang merintis Oktober 2021 2
Satuan Pendidikan berkembang dal Oktober 2021 2
Satuan Pendidikan berkembang dal Oktober 2021 2
Satuan Pendidikan dengan rata-rata Desember 2015 1
Satuan Pendidikan dengan rata-rat Desember 2015 2
Satuan Pendidikan dengan rata-rata Desember 2015 2
Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 1
Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 2
Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 2
Satuan Pendidikan yang mampu d Oktober 2021 1
Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 1
Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 2
Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 2
Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 2
Kegiatan pengembangan kualitas pe November 2021 1
Guru belum secara intensif mencari November 2021 2
Proses refleksi untuk peningkatan November 2021 2
Guru mulai aktif mencari cara, su November 2021 2
Kepemimpinan instruksional belum November 2021 1
Visi-misi sekolah tidak menjadi a November 2021 2
Perencanaan pembelajaran, praktik November 2021 2
Sekolah belum memiliki program, s November 2021 2
Satuan pendidikan memiliki lingku November 2021 1
Peserta didik merasa aman dan nyam November 2021 2
Guru masih belum sepenuhnya merasNovember 2021 2
Satuan pendidikan aman dari kasu November 2021 2
Satuan pendidikan aman dari kasus November 2021 2
Di satuan pendidikan jarang terj November 2021 2
Satuan pendidikan aman dari kasu November 2021 2
Satuan pendidikan secara aktif me November 2021 1
Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 2
Satuan pendidikan mulai mengemba November 2021 1
Satuan pendidikan mengakui adan November 2021 2
Satuan pendidikan mendukung dan November 2021 2
Satuan pendidikan mendukung keset November 2021 2
Satuan Pendidikan mengetahui lema November 2021 2
Satuan pendidikan belum mampu me November 2021 1
Satuan pendidikan membutuhkan pe November 2021 2
Satuan pendidikan membutuhkan pe November 2021 2
Peserta didik mulai menerima kebe November 2021 2
Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 2
Satuan pendidikan melibatkan oran November 2021 1
Satuan pendidikan melibatkan oran November 2021 2
Satuan pendidikan melibatkan pese November 2021 2
Nilai indikator ini belum memiliki November 2020 1
Nilai indikator ini belum memiliki November 2020 2
Nilai indikator ini belum memiliki November 2020 2
Nilai indikator ini belum tersedia. November 2020 1
Nilai indikator ini belum tersedia. November 2020 2
Nilai indikator ini belum tersedia. November 2020 2
SELURUH REKOMENDASI PBD SDN Klender 16 201

- Lembar ini bertujuan untuk memberikan GAMBARAN LENGKAP tentang masalah yang ada di satdik, akar penyebabnya, se
- Lembar ini berisi SELURUH AKAR MASALAH berdasarkan nilai terendah dari masing-masing indikator prioritas level 1.
- Untuk melihat referensi kegiatan sebagai langkah konkret dari program Benahi, silakan buka dokumen URAIAN KEGIATAN A

Identifikasi Refleksi
No Masalah Kategori Nilai Akar Masalah
Indikator level 1 yang Capaian Capaian Subindikator yang mempengaruhi capaian indikator level 1. Anda
ingin Anda intervensi tidak harus memilih semua akar masalah untuk dibenahi
sekaligus
1 A.2 Kemampuan Di bawah 1.64 Sebagian besar peserta didik dalam kategori dasar dan
numerasi kompetensi cakap terutama dalam hal kompetensi pada domain
minimum bilangan (35.64)*, kompetensi pada domain aljabar
(33.73)*, kompetensi pada domain geometri (34.3)*,
kompetensi pada domain data dan ketidakpastian
(38.77)*, kompetensi mengetahui (L1) (40.57)*,
kompetensi menerapkan (L2) (31.12)*, dan kompetensi
menalar (L3) (31.65)*

*Angka dalam kurung "()" merupakan nilai domain


tersebut

2 A.2 Kemampuan Di bawah 1.64 Kepemimpinan instruksional


numerasi kompetensi
minimum
3 A.1 Kemampuan Mencapai 1.81 Sebagian besar peserta didik dalam kategori cakap dan
literasi kompetensi dasar terutama dalam hal kompetensi membaca teks
mininum informasi (54.09)*, kompetensi membaca teks sastra
(55.42)*, kompetensi mengakses dan menemukan isi teks
(L1) (63.37)*, kompetensi menginterpretasi dan
memahami isi teks (L2) (49.19)*, dan kompetensi
mengevaluasi dan merefleksikan isi teks (L3) (53.19)*

*Angka dalam kurung "()" merupakan nilai domain


tersebut

4 A.1 Kemampuan Mencapai 1.81 Kepemimpinan instruksional


literasi kompetensi
mininum

5 A.2 Kemampuan Di bawah 1.64 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru
numerasi kompetensi
minimum
6 A.2 Kemampuan Di bawah 1.64 Kualitas pembelajaran
numerasi kompetensi
minimum

7 A.1 Kemampuan Mencapai 1.81 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru
literasi kompetensi
mininum

8 A.1 Kemampuan Mencapai 1.81 Kualitas pembelajaran


literasi kompetensi
mininum

9 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Kepemimpinan instruksional

10 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Kreativitas


11 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Gotong Royong

12 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru

13 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Kualitas pembelajaran


14 D.4 Iklim keamanan Aman 2.31 Kesejahteraan psikologis guru
sekolah

15 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Kebinekaan global

16 D.8 Iklim Kebinekaan Merintis 2.25 Toleransi agama dan budaya

17 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Kemandirian


18 D.4 Iklim keamanan Aman 2.31 Kekerasan seksual
sekolah

19 D.8 Iklim Kebinekaan Merintis 2.25 Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya

20 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia
21 D.8 Iklim Kebinekaan Merintis 2.25 Sikap Inklusif

22 A.3 Karakter Berkembang 2.11 Nalar Kritis


23 D.4 Iklim keamanan Aman 2.31 Kesejahteraan psikologis murid
sekolah

24 D.4 Iklim keamanan Aman 2.31 Narkoba


sekolah

25 D.4 Iklim keamanan Aman 2.31 Perundungan


sekolah

26 D.8 Iklim Kebinekaan Merintis 2.25 Komitmen kebangsaan


27 D.4 Iklim keamanan Aman 2.31 Hukuman fisik
sekolah
N Klender 16 20108588 TAHUN 2022

k, akar penyebabnya, serta cara membenahi akar masalah tersebut.


ator prioritas level 1.
en URAIAN KEGIATAN ARKAS yang terunduh bersama dengan dokumen ini.

Benahi
Kategori Nilai Rekomendasi Program
Capaian Capaian Contoh program yang dapat meningkatkan capaian subindikator. Anda
boleh menambahkan kegiatan lain yang dirasa sesuai dengan kondisi
satdik
Tidak memiliki Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kategori & nilai kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi numerasi
capaian (Benahi 1)

Penguatan pembelajaran numerasi dengan menggunakan


modul numerasi berbasis tema dan sumber lainnya di luar
platform merdeka mengajar (Benahi 2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait numerasi (Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran numerasi
dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait peningkatan numerasi sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6)
Terbatas 1 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi
kepemimpinan Instruksional. (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait kepemimpinan instruksional.
(Benahi 4)
Tidak memiliki Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kategori & nilai kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi literasi
capaian (Benahi 1)

Penguatan pembelajaran literasi dengan menggunakan modul


literasi berbasis tema dan sumber lainnya di luar platform
merdeka mengajar (Benahi 2)
Kegiatan membaca dan mendiskusikan beragam buku dari
berbagai sumber dan genre secara rutin oleh guru dan siswa
(Benahi 3)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait literasi (Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran literasi dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait peningkatan literasi sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, contohnya, dengan
penerapan kurikulum merdeka atau kurikulum darurat (Benahi
6)

Terbatas 1 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan


kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi
kepemimpinan Instruksional (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait kepemimpinan instruksional
(Benahi 4)

Aktif 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan


kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi refleksi
pembelajaran. (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait kemampuan
melakukan refleksi. (Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk


mengidentifikasi tantangan dalam kualitas pembelajaran
dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah. (Benahi 5)
Terarah 1.92 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kualitas
pembelajaran (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait kualitas pembelajaran
(Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk


mengidentifikasi tantangan dalam kualitas pembelajaran
dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
Aktif 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi refleksi
pembelajaran (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait kemampuan
melakukan refleksi (Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk


mengidentifikasi tantangan dalam kualitas pembelajaran
dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
Terarah 1.92 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kualitas
pembelajaran (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait kualitas pembelajaran
(Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk


mengidentifikasi tantangan dalam kualitas pembelajaran
dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
Terbatas 1 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi
kepemimpinan Instruksional (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait kepemimpinan instruksional
(Benahi 4)

Berkembang 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan


kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kreativitas
(Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait karakter kreativitas
(Benahi 1)

Penguatan pembelajaran karakter terkait tema kreativitas


dengan menggunakan sumber lain di luar platform merdeka
mengajar (Benahi 2)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran karakter
kreativitas dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)

Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan


pendidikan yang terkait peningkatan karakter kreativitas sesuai
dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6)

Berkembang 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan


kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi karakter
gotong royong (Benahi 1)
Penguatan pembelajaran karakter gotong royong dengan
menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar
(Benahi 2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait karakter gotong
royong (Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk


mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran karakter
gotong royong dengan melibatkan pemangku kepentingan
sekolah (Benahi 5)

Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan


pendidikan yang terkait peningkatan karakter gotong royong
sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6)

Aktif 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan


kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi refleksi
pembelajaran (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait kemampuan
melakukan refleksi (Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk


mengidentifikasi tantangan dalam kualitas pembelajaran
dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
Terarah 1.92 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kualitas
pembelajaran (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait kualitas pembelajaran
(Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk


mengidentifikasi tantangan dalam kualitas pembelajaran
dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
Berkembang 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Kesejahteraan
psikologis guru (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait Kesejahteraan
psikologis guru (Benahi 4)

Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait


Kesejahteraan psikologis guru (Benahi 7)
Berkembang 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Kebhinekaan
Global (Benahi 1)
Penguatan pembelajaran karakter Kebhinekaan Global dengan
menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar
(Benahi 2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait karakter Kebhinekaan
Global (Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk


mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran karakter
Kebhinekaan Global dengan melibatkan pemangku kepentingan
sekolah (Benahi 5)

Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan


pendidikan yang terkait peningkatan karakter Kebhinekaan
Global sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah
(Benahi 6)

Merintis 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan


kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Toleransi
beragama dan budaya (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait Toleransi beragama
dan budaya
(Benahi 4)

Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan


pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi
sekolah, terutama terkait Toleransi beragama dan budaya
(Benahi 6)

Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait


Toleransi beragama dan budaya (Benahi 7)
Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait
materi Toleransi beragama dan budaya (Benahi 10)
Berkembang 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi karakter
Kemandirian (Benahi 1)
Penguatan pembelajaran karakter Kemandirian dengan
menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar
(Benahi 2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait karakter Kemandirian
(Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk


mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran karakter
Kemandirian dengan melibatkan pemangku kepentingan
sekolah (Benahi 5)

Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan


pendidikan yang terkait peningkatan karakter Kemandirian
sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6)

Waspada 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan


kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Kekerasan
Seksual (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait Kekerasan Seksual
(Benahi 4)

Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait


Kekerasan Seksual (Benahi 7)
Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk pencegahan
Kekerasan Seksual (Benahi 8)
Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah terkait Kekerasan
Seksual (Benahi 9)
Merintis 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Dukungan atas
kesetaraan agama dan budaya (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait Dukungan atas
kesetaraan agama dan budaya (Benahi 4)

Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan


pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi
sekolah, terutama terkait Dukungan atas kesetaraan agama
dan budaya (Benahi 6)

Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait


Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya (Benahi 7)
Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait
materi Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya (Benahi
10)
Berkembang 2.17 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia (Benahi 1)
Penguatan pembelajaran karakter terkait tema Beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dengan
menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar
(Benahi 2)

Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk


peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait karakter Beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia (Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk


mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran karakter
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia
dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)

Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan


pendidikan yang terkait peningkatan karakter beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia sesuai
dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6)

Merintis 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan


kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Sikap Inklusif
(Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait Sikap Inklusif (Benahi
4)

Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan


pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi
sekolah, terutama terkait Sikap Inklusif (Benahi 6)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait
Sikap Inklusif (Benahi 7)
Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait
materi Sikap Inklusif (Benahi 10)
Membudaya 2.4 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi karakter nalar
kritis (Benahi 1)
Penguatan pembelajaran karakter nalar kritis dengan
menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar
(Benahi 2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait karakter nalar kritis
(Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk


mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran karakter nalar
kritis dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)

Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan


pendidikan yang terkait peningkatan karakter nalar kritis sesuai
dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6)
Berkembang 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Kesejahteraan
psikologis siswa (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait Kesejahteraan
psikologis siswa (Benahi 4)

Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait


Kesejahteraan psikologis siswa (Benahi 7)
Aman 2.375 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi
Penyalahgunaan Narkoba (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait Penyalahgunaan
Narkoba (Benahi 4)

Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait


Penyalahgunaan Narkoba (Benahi 7)
Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah terkait
Penyalahgunaan Narkoba (Benahi 9)
Aman 2.75 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Perundungan
(Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait Perundungan
(Benahi 4)

Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait


Perundungan (Benahi 7)
Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk pencegahan
perundungan (Benahi 8)
Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah terkait
perundungan (Benahi 9)
Membudaya 3 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Komitmen
Kebangsaan (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait Komitmen Kebangsaan
(Benahi 4)

Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan


pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi
sekolah, terutama terkait Komitmen Kebangsaan (Benahi 6)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait
Komitmen Kebangsaan (Benahi 7)
Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait
materi Komitmen Kebangsaan (Benahi 10)
Aman 2.625 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Hukuman Fisik
(Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi terkait Hukuman Fisik (Benahi
4)

Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait


Hukuman Fisik (Benahi 7)
LAPORAN RAPOR PENDIDIKAN SDN Klende
- Laporan ini berisi CAPAIAN SELURUH INDIKATOR satdik Anda sesuai hasil Asesmen Nasional (AN), Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar), s
- Laporan ini dapat memberi gambaran kualitas satuan pendidikan Anda seperti yang tertuang di SK Nomor 012/H/M/2023 tentang Indika
- Untuk mempermudah menghitung perubahan skor Rapor 2023 dan Rapor 2022, semua skor Rapor 2022 dikonversi ke rentang 0-100.
- Peringkat Anda didasarkan pada posisi skor capaian dalam satu rentang kelompok dengan pengertian berikut:

PERINGKAT ATAS untuk kelompok 1-20%


PERINGKAT MENENGAH ATAS untuk kelompok 21-40%
PERINGKAT MENENGAH untuk kelompok 41-60%
PERINGKAT MENENGAH BAWAH untuk kelompok 61-80%
PERINGKAT BAWAH untuk kelompok 81-100%

No Indikator Capaian Skor Rapor


2023

A.1 Kemampuan literasi Sedang 70


Persentase peserta didik berdasarkan kemampuan (70% siswa
dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan sudah
mengevaluasi beragam jenis teks (teks informasional mencapai
dan teks fiksi). kompetensi
minimum)

Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi di Di atas 16,67%


atas kompetensi minimum

Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi Mencapai 53,33%


mencapai kompetensi minimum

Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi di Di bawah 23,33%


bawah kompetensi minimum

Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi jauh Jauh di 6,67%


di bawah kompetensi minimum bawah

A.1.1 Kompetensi membaca teks informasi 56,25


Kompetensi peserta didik dalam memahami,
menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi teks
informasional (non-fiksi).
A.1.2 Kompetensi membaca teks sastra 57,3
Kompetensi peserta didik dalam memahami,
menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi teks fiksi.

A.1.3 Kompetensi mengakses dan menemukan isi teks 64,49


(L1)
Kompetensi peserta didik pada kemampuan
menemukan, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan
suatu ide atau informasi eksplisit dalam teks
informasional (non-fiksi) dan sastra.

A.1.4 Kompetensi menginterpretasi dan memahami isi 57,16


teks (L2)
Kompetensi peserta didik pada kemampuan
membandingkan dan mengontraskan ide atau informasi
dalam atau antar teks, membuat kesimpulan,
mengelompokkan, serta mengombinasikan ide dan
informasi dalam teks atau antar teks informasional
(non-fiksi) dan sastra.

A.1.5 Kompetensi mengevaluasi dan merefleksikan isi 52,34


teks (L3)
Kompetensi peserta didik pada kemampuan
menganalisis, memprediksi, dan menilai konten,
bahasa, dan unsur-unsur dalam teks informasional
(non-fiksi) dan sastra.

A.2 Kemampuan numerasi Sedang 50


Persentase peserta didik berdasarkan kemampuan (50% siswa
dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, sudah
dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah mencapai
sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan. kompetensi
minimum)

Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi di Di atas 3,33%


atas kompetensi minimum

Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi Mencapai 46,67%


mencapai kompetensi minimum

Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi di Di bawah 43,33%


bawah kompetensi minimum
Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi Jauh di 6,67%
jauh di bawah kompetensi minimum bawah

A.2.1 Kompetensi pada domain Bilangan 36


Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada
konten bilangan untuk menyelesaikan masalah sehari-
hari.

A.2.2 Kompetensi pada domain Aljabar 45,58


Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada
konten aljabar untuk menyelesaikan masalah sehari-
hari.

A.2.3 Kompetensi pada domain Geometri 43,03


Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada
konten geometri untuk menyelesaikan masalah sehari-
hari.

A.2.4 Kompetensi pada domain Data dan Ketidakpastian 45,14


Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada
konten data dan ketidakpastian untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari.

A.2.5 Kompetensi mengetahui (L1) 48,29


Kompetensi peserta didik pada kemampuan memahami
fakta, proses, konsep, dan prosedur.

A.2.6 Kompetensi menerapkan (L2) 38,91


Kompetensi peserta didik pada kemampuan
menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang
fakta-fakta, relasi, proses, konsep, prosedur, dan
metode pada konten bilangan dengan konteks situasi
nyata untuk menyelesaikan masalah atau menjawab
pertanyaan.
A.2.7 Kompetensi menalar (L3) 36,2
Kompetensi peserta didik pada kemampuan
menganalisis data dan informasi, membuat kesimpulan,
dan memperluas pemahaman dalam situasi baru,
meliputi situasi yang tidak diketahui sebelumnya atau
konteks yang lebih kompleks.

A.3 Karakter Baik 55,32


Kecenderungan peserta didik dalam bersikap dan
berperilaku berdasarkan nilai-nilai pelajar Pancasila
yang mencakup beriman, bertakwa kepada Tuhan
YME, dan berakhlak mulia, gotong-royong, kreativitas,
nalar kritis, kebinekaan global, serta kemandirian.

A.3.1 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, 55,67


dan Berakhlak Mulia
Penerapan ajaran agama dan kepercayaan dalam
kehidupan sehari-hari melalui perbuatan pada manusia,
alam, dan negara.

A.3.2 Gotong Royong 58,93


Keinginan dan pengalaman terlibat secara sukarela
dalam kegiatan yang menunjukkan kepedulian untuk
kebaikan bersama.

A.3.3 Kreativitas 52,51


Kesenangan dan pengalaman menghasilkan hal yang
baru dan berguna.

A.3.4 Nalar Kritis 54,05


Kemauan dan kebiasaan mengambil keputusan secara
logis berdasarkan berbagai bukti dan sudut pandang
yang beragam.

A.3.5 Kebinekaan global 60,76


Ketertarikan terhadap budaya yang berbeda,
kepedulian terhadap isu-isu global, serta dukungan
terhadap kesetaraan gender, agama, dan budaya.
A.3.6 Kemandirian 49,25
Kemauan dan kebiasaan mengelola perasaan, pikiran,
dan tindakan demi mencapai tujuan pembelajaran.

C.3 Pengalaman Pelatihan PTK Baik 91,6


Proporsi guru dan kepala sekolah yang pernah
mengikuti pelatihan melalui Platform Merdeka Mengajar
(PMM) dan non-PMM pada pelatihan kurikulum
dan/atau bidang pengetahuan bidang studi, pedagogi,
manajerial, atau pelatihan lain dikali bobot masing-
masing pelatihan.

C.3.1 Partisipasi dalam Platform Merdeka Mengajar Baik 91,6


(proporsi)
Proporsi guru dan kepala sekolah yang memanfaatkan
Platform Merdeka Mengajar.

C.3.2 Pelatihan lainnya (menggabungkan pelatihan bid. Baik 81


Studi, pedagogi, manajerial, dll)
Proporsi guru dan kepala sekolah yang mengikuti
pelatihan lainnya (menggabungkan pelatihan bidang
studi, pedagogi, manajerial, dll tidak melalui Platform
Merdeka Mengajar).
D.1 Kualitas pembelajaran Baik 67,12
Kualitas pengelolaan kelas dan penyelenggaraan
pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan karakteristik siswa.

D.1.1 Manajemen kelas 70,87


Pengelolaan kelas yang mendukung pembelajaran
serta penerapan penghargaan dan sanksi secara
proporsional.

D.1.2 Dukungan psikologis 69,01


Praktik pembelajaran yang memenuhi kebutuhan
psikologis siswa untuk menumbuhkan kepercayaan diri
dan perasaan diterima tanpa dibeda-bedakan.

D.1.3 Metode pembelajaran 61,5


Praktik pembelajaran interaktif yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa.

D.2 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru Baik 68,23


Tingkat aktivitas refleksi dan perbaikan praktik
pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

D.2.1 Belajar tentang pembelajaran 64,59


Aktivitas belajar guru yang bertujuan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan mengajar.

D.2.2 Refleksi atas praktik mengajar 67,51


Perbaikan pembelajaran berdasarkan refleksi yang
dilakukan guru.
D.2.3 Penerapan praktik inovatif 70,53
Inovasi pembelajaran berdasarkan refleksi yang
dilakukan guru.

D.3 Kepemimpinan instruksional Baik 61,07


Tingkat kepemimpinan yang mendukung perbaikan
kualitas pembelajaran, dilihat dari penjabaran visi-misi,
penyusunan program pembelajaran dan
pengembangan kurikulum sekolah.

D.3.1 Visi-misi sekolah 58,01


Perumusan, penyampaian dan penerapan visi-misi
sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

D.3.2 Pengelolaan kurikulum sekolah 68,06


Kemampuan kepala sekolah dalam mengembangkan
dan mengelola kurikulum yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.

D.3.3 Dukungan untuk refleksi guru 57,15


Pemberian dukungan kepada guru untuk melakukan
refleksi terhadap proses pembelajaran.
D.4 Iklim keamanan sekolah Baik 73,72
Kondisi satuan pendidikan yang kondusif yang
memberikan rasa aman (secara fisik dan psikologis),
seperti tidak adanya perundungan dan hukuman fisik.

D.4.1 Kesejahteraan psikologis (wellbeing) murid 64,58


Perasaan aman dan nyaman secara psikologis yang
dialami siswa di sekolah sehari-hari.

D.4.2 Kesejahteraan psikologis (wellbeing) guru 79,62


Perasaan bahagia menjadi guru yang didasarkan atas
kesempatan untuk mengembangkan diri dan memiliki
hubungan baik dengan warga sekolah.

D.4.3 Pemahaman dan sikap terhadap perundungan 59,98


Pemahaman dan sikap guru terhadap segala bentuk
penindasan atau kekerasan yang dilakukan secara
sengaja oleh satu/sekelompok orang yang lebih "kuat"
di sekolah.

D.4.4 Pengalaman perundungan siswa 77,27


Siswa mengalami perundungan/bullying dari guru atau
sesama siswa di sekolah.

D.4.5 Pemahaman dan sikap terhadap hukuman fisik 79,27


Pengetahuan dan sikap guru untuk menghindari
hukuman fisik di sekolah.
D.4.6 Pengalaman hukuman fisik siswa 77,27
Hukuman fisik yang diterima oleh siswa di sekolah.

D.4.7 Pemahaman dan sikap guru tentang kekerasan 63,15


seksual
Pengetahuan dan keyakinan guru untuk mengatasi
kekerasan seksual di sekolah.

D.4.8 Pengalaman/pengetahuan kekerasan seksual siswa 86,36


Pengalaman siswa akan kekerasan seksual yang
dialami oleh diri sendiri ataupun orang lain di
lingkungan sekolah.

D.4.9 Pemahaman dan sikap guru tentang rokok, 78,72


minuman keras, dan narkoba
Pengetahuan dan sikap guru terhadap pencegahan dan
penanggulangan penyalahgunaan narkoba, rokok, dan
minuman keras di lingkungan sekolah.

D.4.10 Pengalaman siswa terkait rokok, minuman keras, 75


dan narkoba
Pengalaman siswa terkait narkoba, rokok, dan
minuman keras di sekolah, misalnya dibujuk untuk
mencoba, menggunakan, membeli atau mengedarkan.

D.6 Iklim Kesetaraan Gender Baik 73,78


Kondisi sekolah yang menunjukkan adanya
pemahaman, dukungan dan tindakan warga sekolah
terhadap kesetaraan kemampuan, hak, dan kewajiban
antara laki-laki dan perempuan.

D.6.1 Pemahaman dan sikap warga sekolah terhadap 60,01


kesetaraan gender
Pemahaman dan dukungan terhadap kesetaraan
antara laki-laki dan perempuan, misalnya dalam hal
kemampuan, kesempatan, pemenuhan hak, dan
kewajiban.
D.6.2 Perilaku warga sekolah terhadap kesetaraan gender 81,2
Tindakan yang mendukung kesetaraan kemampuan,
pemenuhan hak dan kewajiban antara laki-laki dan
perempuan.

D.8 Iklim Kebinekaan Baik 73,34


Kondisi sekolah yang menunjukkan adanya sikap dan
perilaku kepala sekolah dan guru dalam menerapkan
toleransi agama dan budaya serta komitmen
kebangsaan.

D.8.1 Toleransi agama dan budaya 65,33


Sikap dan perilaku yang menunjukkan penerimaan dan
penghargaan terhadap keragaman agama dan budaya
di sekolah.

D.8.2 Komitmen kebangsaan 90,21


Kesetiaan pada negara dan kesediaan menumbuhkan
rasa kebangsaan warga sekolah.

D.8.3 Toleransi dan kesetaraan siswa 64,48


Sikap menerima dan menghargai keragaman agama
dan budaya di sekolah

D.10 Iklim Inklusivitas Baik 57,62


Kondisi yang disediakan oleh sekolah untuk
menyediakan layanan bagi siswa dengan disabilitas
dan cerdas istimewa dan berbakat istimewa.

D.10.1 Layanan disabilitas 74,29


Pemberian layanan yang sesuai untuk anak dengan
disabilitas di sekolah.
D.10.2 Layanan sekolah untuk murid cerdas dan bakat 54,83
istimewa
Pemberian layanan yang sesuai untuk anak cerdas dan
berbakat istimewa di sekolah.

D.10.3 Sikap terhadap disabilitas 56,85


Penerimaan dan penghargaan terhadap siswa dengan
disabilitas.

E.1 Partisipasi warga sekolah Baik 80,77


Keterlibatan warga sekolah dalam proses perencanaan,
pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan di sekolah.

E.1.1 Partisipasi orang tua 82,64


Sekolah mengajak orang tua untuk berpartisipasi dalam
perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan
kegiatan di sekolah.

E.1.2 Partisipasi murid 78,9


Sekolah mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam
perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan
kegiatan di sekolah.

E.2 Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk Sedang 44,38


peningkatan mutu
Jumlah persentase nilai pembelanjaan non personil
untuk peningkatan mutu pembelajaran dan GTK di
satuan pendidikan per jenjang.
E.2.1 Proporsi pembelanjaan peningkatan mutu guru dan Kurang 0
tenaga kependidikan
Persentase pembelanjaan sekolah untuk peningkatan
mutu guru dan tenaga kependidikan dibagi total
anggaran sekolah dalam satu tahun di bos salur.

E.2.2 Proporsi pembelanjaan non personil mutu Sedang 44,38


pembelajaran
Persentase pembelanjaan sekolah untuk non personil
kegiatan pembelajaran dibagi total anggaran sekolah
dalam satu tahun di bos salur.

E.3 Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran Sedang 50


Nilai komposit dari pembelanjaan BOS secara daring
dan penggunaan SDS.
E.3.1 Proporsi pembelanjaan dana BOS secara daring Kurang 0
Jumlah pembelanjaan dana BOS melalui SIPLah dibagi
total anggaran dana BOS yang dibelanjakan dalam satu
tahun anggaran.

E.3.2 Indeks penggunaan platform SDS sumberdaya Baik 100


sekolah - ketepatan waktu dan kelengkapan
pelaporan
Jumlah sekolah yang membuat laporan tepat waktu di
platform SDS dan lengkap.

E.5 Program dan kebijakan sekolah Baik 77,23


Program dan kebijakan sekolah untuk mencegah dan
menanggulangi perundungan, hukuman fisik,
kekerasan seksual, penyalahgunaan narkoba,
kesetaraan gender, dan intoleransi.

E.5.1 Program dan kebijakan sekolah tentang 96,36


perundungan
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan
untuk mencegah dan menanggulangi segala bentuk
penindasan atau kekerasan yang dilakukan secara
sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih
'kuat' di sekolah.

E.5.2 Program dan kebijakan sekolah tentang hukuman 76,78


fisik
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan
untuk mencegah penggunaan hukuman yang
mengakibatkan rasa sakit secara fisik bagi siswa yang
melakukan pelanggaran.
E.5.3 Program dan kebijakan sekolah tentang kekerasan 63,27
seksual
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan
untuk mencegah dan menanggulangi perbuatan yang
merendahkan, menghina, melecehkan, menyerang
bagian tubuh atau organ reproduksi seseorang.

E.5.4 Program dan kebijakan sekolah tentang narkoba 74,43


Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan
untuk mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan
narkoba dan zat berbahaya lainnya (termasuk rokok
dan minuman keras).

E.5.5 Program dan Kebijakan mengenai kesetaraan 76,03


gender
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan
yang mendukung kesetaraan antara laki-laki dan
perempuan, misalnya dalam hal kemampuan,
kesempatan, pemenuhan hak, dan kewajiban.

E.5.6 Program dan kebijakan mengenai penanggulangan 76,51


dan pencegahan intoleransi di sekolah
Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan
tentang pencegahan dan penanggulangan sikap serta
perilaku yang menolak keragaman agama dan budaya
di sekolah.
RAPOR PENDIDIKAN SDN Klender 16 TAHUN 2023
n Nasional (AN), Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar), survei alumni, dan sumber data lainnya.
g tertuang di SK Nomor 012/H/M/2023 tentang Indikator Profil Satuan Pendidikan dan Profil Pendidikan Daerah.
mua skor Rapor 2022 dikonversi ke rentang 0-100.
dengan pengertian berikut:

Laporan diperbarui 11 Jul 2023

Definisi Capaian Perubahan Skor Skor Rapor Peringkat di Peringkat secara


dari Tahun Lalu 2022 Kab./Kota Nasional

40% - 70% peserta didik telah mencapai Naik 18,12% 59,26 Peringkat bawah Peringkat
kompetensi minimum untuk literasi (81-100%) menengah (41-
membaca namun perlu upaya 60%)
mendorong lebih banyak peserta didik
dalam mencapai kompetensi minimum.

Peserta didik mampu mengintegrasikan Naik 350,54% 3,70%


beberapa informasi lintas teks,
mengevaluasi isi, kualitas, cara
penulisan suatu teks, dan bersikap
reflektif terhadap isi teks.

Peserta didik mampu membuat Turun 4,01% 55,56%


interpretasi dari informasi implisit yang
ada dalam teks, mampu membuat
simpulan dari hasil integrasi beberapa
informasi dalam suatu teks.

Peserta didik mampu menemukan dan Turun 37,01% 37,04%


mengambil informasi eksplisit yang ada
dalam teks serta membuat interpretasi
sederhana.
Peserta didik belum mampu menemukan Naik 80,27% 3,70%
dan mengambil informasi eksplisit yang
ada dalam ataupun membuat
interpretasi sederhana.
Naik 3,99% 54,09 Peringkat bawah Peringkat
(81-100%) menengah atas
(21-40%)
Naik 3,39% 55,42 Peringkat bawah Peringkat
(81-100%) menengah atas
(21-40%)

Naik 1,77% 63,37 Peringkat Peringkat


menengah menengah atas
bawah (61-80%) (21-40%)

Naik 16,20% 49,19 Peringkat Peringkat


menengah menengah atas
bawah (61-80%) (21-40%)

Turun 1,60% 53,19 Peringkat bawah Peringkat


(81-100%) menengah atas
(21-40%)

40% - 70% peserta didik telah mencapai Naik 27,26% 39,29 Peringkat bawah Peringkat
kompetensi minimum untuk numerasi (81-100%) menengah (41-
namun perlu upaya mendorong lebih 60%)
banyak peserta didik dalam mencapai
kompetensi minimum.

Peserta didik mampu bernalar untuk Naik 100,00% 0,00%


menyelesaikan masalah kompleks serta
non-rutin berdasarkan konsep
matematika yang dimilikinya.
Peserta didik mampu mengaplikasikan Naik 18,78% 39,29%
konsep matematik yang dimiliki dalam
konteks yang lebih beragam.
Peserta didik memiliki kemampuan Turun 13,34% 50,00%
dasar matematika: komputasi dasar
dalam bentuk persamaan langsung,
konsep dasar terkait geometri dan
statistika, serta menyelesaikan masalah
matematika sederhana yang rutin.
Peserta didik hanya memiliki Turun 37,72% 10,71%
kemampuan dasar matematika yang
terbatas: penguasaan konsep yang
parsial dan keterampilan komputasi
yang terbatas.

Naik 1,01% 35,64 Peringkat bawah Peringkat


(81-100%) menengah (41-
60%)

Naik 35,13% 33,73 Peringkat Peringkat


menengah menengah atas
bawah (61-80%) (21-40%)

Naik 25,45% 34,3 Peringkat Peringkat


menengah menengah atas
bawah (61-80%) (21-40%)

Naik 16,43% 38,77 Peringkat Peringkat


menengah menengah atas
bawah (61-80%) (21-40%)

Naik 19,03% 40,57 Peringkat Peringkat


menengah menengah atas
bawah (61-80%) (21-40%)

Naik 25,03% 31,12 Peringkat Peringkat


menengah menengah atas
bawah (61-80%) (21-40%)
Naik 14,38% 31,65 Peringkat bawah Peringkat
(81-100%) menengah (41-
60%)

Peserta didik terbiasa menerapkan nilai- Naik 7,02% 51,69 Peringkat Peringkat
nilai karakter pelajar pancasila yang menengah menengah atas
berakhlak mulia, bergotong royong, bawah (61-80%) (21-40%)
mandiri, kreatif dan bernalar kritis serta
berkebinekaan global dalam kehidupan
sehari hari.

Naik 3,34% 53,87 Peringkat Peringkat


menengah menengah atas
bawah (61-80%) (21-40%)

Naik 9,82% 53,66 Peringkat Peringkat


menengah (41- menengah atas
60%) (21-40%)

Naik 1,41% 51,78 Peringkat Peringkat


menengah menengah atas
bawah (61-80%) (21-40%)

Naik 5,55% 51,21 Peringkat Peringkat atas


menengah atas (1-20%)
(21-40%)

Naik 25,77% 48,31 Peringkat Peringkat


menengah (41- menengah atas
60%) (21-40%)
Naik 4,97% 46,92 Peringkat Peringkat
menengah (41- menengah atas
60%) (21-40%)

Provinsi/Kabupaten/Kota/Satuan Naik 358,00% 20 Peringkat Peringkat


Pendidikan sudah maju dalam menengah atas menengah atas
keikutsertaan guru dalam pelatihan. (21-40%) (21-40%)

Provinsi/Kabupaten/Kota/Satuan Naik 100,00% 0 Peringkat Peringkat


Pendidikan sudah maju dalam menengah atas menengah atas
keikutsertaan guru dalam pelatihan (21-40%) (21-40%)
pengetahuan bidang studi.

Provinsi/Kabupaten/Kota/Satuan Naik 62,00% 50 Peringkat Peringkat bawah


Pendidikan sudah maju dalam menengah (81-100%)
keikutsertaan guru dalam pelatihan bawah (61-80%)
pengetahuan pedagogik.
Pembelajaran menunjukkan kualitas Naik 16,00% 57,86 Peringkat Peringkat
yang optimal ditunjukkan dengan menengah (41- menengah atas
suasana kelas yang kondusif, dukungan 60%) (21-40%)
afektif dan aktivasi kognitif dari guru
yang konstruktif.

Naik 16,54% 60,81 Peringkat Peringkat


menengah (41- menengah atas
60%) (21-40%)

Naik 15,07% 59,97 Peringkat Peringkat


menengah menengah atas
bawah (61-80%) (21-40%)

Naik 16,48% 52,8 Peringkat Peringkat


menengah atas menengah atas
(21-40%) (21-40%)

Guru aktif meningkatkan kualitas Naik 28,01% 53,3 Peringkat atas Peringkat atas
pembelajaran setelah melakukan refleksi (1-20%) (1-20%)
pembelajaran yang telah lewat,
mengeksplorasi referensi pengajaran
baru, dan berinovasi menghadirkan
pembelajaran yang memantik
keterlibatan peserta didik.

Naik 27,52% 50,65 Peringkat atas Peringkat atas


(1-20%) (1-20%)

Naik 25,76% 53,68 Peringkat Peringkat atas


menengah atas (1-20%)
(21-40%)
Naik 30,64% 53,99 Peringkat atas Peringkat atas
(1-20%) (1-20%)

Kepemimpinan instruksional yang Naik 28,95% 47,36 Peringkat Peringkat atas


visioner dengan mengacu pada visi-misi menengah atas (1-20%)
sekolah secara konsisten termasuk (21-40%)
mengkomunikasikan visi-misi kepada
warga sekolah sehingga perencanaan,
praktik dan asesmen pembelajaran
berorientasi peningkatan hasil belajar
Peserta didik melalui dukungan
program, sistem insentif atau sumber
daya yang memadai yang berdampak
pada membudayanya guru melakukan
refleksi dan perbaikan pembelajaran.

Naik 23,48% 46,98 Peringkat atas Peringkat atas


(1-20%) (1-20%)

Naik 45,96% 46,63 Peringkat atas Peringkat atas


(1-20%) (1-20%)

Naik 17,91% 48,47 Peringkat Peringkat


menengah (41- menengah atas
60%) (21-40%)
Satuan pendidikan memiliki lingkungan Naik 10,00% 67,02 Peringkat Peringkat
sekolah yang aman, terlihat dari menengah (41- menengah atas
kesejahteraan psikologis yang baik dan 60%) (21-40%)
rendahnya kasus perundungan,
hukuman fisik, kekerasan seksual, dan
penyalahgunaan narkoba. Satuan
pendidikan dapat mempertahankan
kualitas warga sekolah dalam mencegah
dan menangani kasus untuk
menciptakan iklim keamanan di
lingkungan sekolah.

Naik 8,81% 59,35 Peringkat Peringkat


menengah menengah (41-
bawah (61-80%) 60%)

Turun 8,12% 86,66 Peringkat Peringkat atas


menengah atas (1-20%)
(21-40%)

Turun 5,69% 63,6 Peringkat bawah Peringkat


(81-100%) menengah (41-
60%)

Turun 4,55% 80,95 Peringkat Peringkat


menengah menengah atas
bawah (61-80%) (21-40%)

Naik 25,17% 63,33 Peringkat Peringkat atas


menengah atas (1-20%)
(21-40%)
Naik 8,18% 71,43 Peringkat bawah Peringkat
(81-100%) menengah (41-
60%)

Naik 35,11% 46,74 Peringkat Peringkat


menengah (41- menengah atas
60%) (21-40%)

Naik 101,49% 42,86 Peringkat Peringkat atas


menengah atas (1-20%)
(21-40%)

Naik 30,59% 60,28 Peringkat atas Peringkat atas


(1-20%) (1-20%)

Naik 110,03% 35,71 Peringkat atas Peringkat atas


(1-20%) (1-20%)

Satuan Pendidikan secara aktif Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat


mensosialisasikan dan menyuarakan (indikator ini Tersedia menengah (41- menengah atas
dukungan akan pentingnya mewujudkan baru tersedia (indikator ini 60%) (21-40%)
kesetaraan hak-hak sipil antar kelompok tahun 2023) baru
gender dengan dasar prinsip keadilan. tersedia
tahun 2023)

Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat atas


(indikator ini Tersedia menengah atas (1-20%)
baru tersedia (indikator ini (21-40%)
tahun 2023) baru
tersedia
tahun 2023)
Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat
(indikator ini Tersedia menengah menengah (41-
baru tersedia (indikator ini bawah (61-80%) 60%)
tahun 2023) baru
tersedia
tahun 2023)

Satuan pendidikan sudah mampu Naik 25,24% 58,56 Peringkat Peringkat atas
menghadirkan suasana proses menengah atas (1-20%)
pembelajaran yang menjunjung tinggi (21-40%)
toleransi agama/kepercayaan dan
budaya; mendapatkan pengalaman
belajar yang berkualitas; mendukung
kesetaraan agama/kepercayaan, dan
budaya; serta memperkuat
nasionalisme.

Naik 24,58% 52,44 Peringkat atas Peringkat atas


(1-20%) (1-20%)

Naik 22,87% 73,42 Peringkat Peringkat atas


menengah atas (1-20%)
(21-40%)

Naik 29,37% 49,84 Peringkat Peringkat


menengah menengah atas
bawah (61-80%) (21-40%)

Satuan pendidikan sudah mampu Naik 11,36% 51,74 Peringkat Peringkat


menghadirkan suasana proses menengah atas menengah atas
pembelajaran yang menyediakan (21-40%) (21-40%)
layanan yang ramah bagi peserta didik
dengan disabilitas dan cerdas berbakat
istimewa.

Naik 14,36% 64,96 Peringkat Peringkat atas


menengah atas (1-20%)
(21-40%)
Naik 10,72% 49,52 Peringkat Peringkat
menengah (41- menengah atas
60%) (21-40%)

Naik 11,21% 51,12 Peringkat Peringkat


menengah atas menengah atas
(21-40%) (21-40%)

Satuan pendidikan telah melibatkan Naik 40,94% 57,31 Peringkat Peringkat atas
orang tua dan murid baik dalam kegiatan menengah (41- (1-20%)
akademik maupun non-akademik secara 60%)
keseluruhan di satuan pendidikan.

Naik 36,75% 60,43 Peringkat atas Peringkat atas


(1-20%) (1-20%)

Naik 45,57% 54,2 Peringkat Peringkat


menengah menengah (41-
bawah (61-80%) 60%)

Satuan pendidikan memiliki proporsi Naik 302,36% 11,03 Peringkat atas Peringkat atas
pemanfaatan sumber daya sekolah (1-20%) (1-20%)
untuk peningkatan mutu yang cukup.
Satuan pendidikan memiliki proporsi Tidak berubah 0 Peringkat Peringkat bawah
pembelanjaan peningkatan mutu guru menengah (41- (81-100%)
dan tenaga kependidikan yang rendah. 60%)

Satuan pendidikan memiliki proporsi Naik 302,36% 11,03 Peringkat atas Peringkat atas
pembelanjaan non-personil mutu (1-20%) (1-20%)
pembelajaran yang cukup.

Satuan pendidikan memiliki proporsi Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat


pembelanjaan dana BOS secara daring (karena nilai Tersedia menengah (41- menengah
yang cukup. tahun lalu tidak (karena 60%) bawah (61-80%)
tersedia) nilai tahun
lalu tidak
tersedia)
Satuan pendidikan memiliki proporsi Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat
pembelanjaan dana BOS secara daring (karena nilai Tersedia menengah menengah
yang rendah. tahun lalu tidak (karena bawah (61-80%) bawah (61-80%)
tersedia) nilai tahun
lalu tidak
tersedia)

Jumlah satuan pendidikan yang Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat


membuat laporan tepat waktu di platform (karena nilai Tersedia menengah (41- menengah (41-
SDS tinggi. tahun lalu tidak (karena 60%) 60%)
tersedia) nilai tahun
lalu tidak
tersedia)

Satuan pendidikan telah melibatkan Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat atas
orang tua dan murid baik dalam kegiatan (indikator ini Tersedia menengah (41- (1-20%)
akademik maupun non-akademik secara baru tersedia (indikator ini 60%)
keseluruhan di satuan pendidikan. tahun 2023) baru
tersedia
tahun 2023)

Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat


(indikator ini Tersedia menengah (41- menengah atas
baru tersedia (indikator ini 60%) (21-40%)
tahun 2023) baru
tersedia
tahun 2023)

Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat atas


(indikator ini Tersedia menengah atas (1-20%)
baru tersedia (indikator ini (21-40%)
tahun 2023) baru
tersedia
tahun 2023)
Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat
(indikator ini Tersedia menengah menengah (41-
baru tersedia (indikator ini bawah (61-80%) 60%)
tahun 2023) baru
tersedia
tahun 2023)

Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat


(indikator ini Tersedia menengah atas menengah atas
baru tersedia (indikator ini (21-40%) (21-40%)
tahun 2023) baru
tersedia
tahun 2023)

Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat atas


(indikator ini Tersedia menengah atas (1-20%)
baru tersedia (indikator ini (21-40%)
tahun 2023) baru
tersedia
tahun 2023)

Tidak Tersedia Tidak Peringkat Peringkat


(indikator ini Tersedia menengah menengah atas
baru tersedia (indikator ini bawah (61-80%) (21-40%)
tahun 2023) baru
tersedia
tahun 2023)
aporan diperbarui 11 Jul 2023

Sumber Data

Asesmen
Nasional:
Asesmen
Kompetensi
Minimum
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Platform
Merdeka
Mengajar
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset, dan
Teknologi),
Sistem
Informasi
Manajemen
Pengembanga
n Keprofesian
Berkelanjutan
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset, dan
Teknologi)

Platform
Merdeka
Mengajar
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset, dan
Teknologi)

Sistem
Informasi
Manajemen
Pengembanga
n Keprofesian
Berkelanjutan
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset, dan
Teknologi)
Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional 2022
Sistem
Informasi
Pengadaan
Sekolah dan
Aplikasi
Rencana
Kegiatan dan
Anggaran
Sekolah
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset, dan
Teknologi)

Sistem
Informasi
Pengadaan
Sekolah dan
Aplikasi
Rencana
Kegiatan dan
Anggaran
Sekolah
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset, dan
Teknologi)

Sistem
Informasi
Pengadaan
Sekolah dan
Aplikasi
Rencana
Kegiatan dan
Anggaran
Sekolah
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset, dan
Teknologi)
Sistem
Informasi
Pengadaan
Sekolah dan
Aplikasi
Rencana
Kegiatan dan
Anggaran
Sekolah
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset, dan
Teknologi)

Sistem
Informasi
Pengadaan
Sekolah dan
Aplikasi
Rencana
Kegiatan dan
Anggaran
Sekolah
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset, dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)

Asesmen
Nasional
(Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
Teknologi)
SELURUH REKOMENDASI PBD SDN Kl
- Lembar ini berisi SELURUH MASALAH DAN AKAR MASALAH diurutkan dari skor terendah.
- Lembar ini bertujuan untuk memberikan GAMBARAN LENGKAP tentang masalah yang ada, akar penyebabnya, serta cara membenahi ak
- Kolom KEGIATAN ARKAS hanya digunakan JIKA ANDA INGIN MENGANGGARKAN rekomendasi program benahi.

Identifikasi Refleksi
No Masalah Capaian Skor Akar Masalah
Indikator prioritas yang Indikator lain yang mempengaruhi
menggambarkan kualitas capaian indikator prioritas.
Satdik Anda.

1 A.1 Kemampuan Sedang 70 Kompetensi membaca teks


literasi (70% siswa informasi
sudah
mencapai
kompetensi
minimum)
2 A.1 Kemampuan Sedang 70 Kompetensi membaca teks sastra
literasi (70% siswa
sudah
mencapai
kompetensi
minimum)

3 A.1 Kemampuan Sedang 70 Metode pembelajaran


literasi (70% siswa
sudah
mencapai
kompetensi
minimum)
4 A.1 Kemampuan Sedang 70 Dukungan psikologis
literasi (70% siswa
sudah
mencapai
kompetensi
minimum)

5 A.1 Kemampuan Sedang 70 Dukungan untuk refleksi guru


literasi (70% siswa
sudah
mencapai
kompetensi
minimum)
6 A.1 Kemampuan Sedang 70 Visi-misi sekolah
literasi (70% siswa
sudah
mencapai
kompetensi
minimum)
7 A.1 Kemampuan Sedang 70 Belajar tentang pembelajaran
literasi (70% siswa
sudah
mencapai
kompetensi
minimum)

8 A.1 Kemampuan Sedang 70 Refleksi atas praktik mengajar


literasi (70% siswa
sudah
mencapai
kompetensi
minimum)
9 A.2 Kemampuan Sedang 50 Kompetensi pada domain
numerasi (50% siswa Bilangan
sudah
mencapai
kompetensi
minimum)
10 A.2 Kemampuan Sedang 50 Kompetensi pada domain
numerasi (50% siswa Geometri
sudah
mencapai
kompetensi
minimum)

11 A.2 Kemampuan Sedang 50 Kompetensi membaca teks


numerasi (50% siswa informasi
sudah
mencapai
kompetensi
minimum)
12 A.2 Kemampuan Sedang 50 Kompetensi membaca teks sastra
numerasi (50% siswa
sudah
mencapai
kompetensi
minimum)
13 A.2 Kemampuan Sedang 50 Metode pembelajaran
numerasi (50% siswa
sudah
mencapai
kompetensi
minimum)

14 A.2 Kemampuan Sedang 50 Dukungan psikologis


numerasi (50% siswa
sudah
mencapai
kompetensi
minimum)
15 A.2 Kemampuan Sedang 50 Dukungan untuk refleksi guru
numerasi (50% siswa
sudah
mencapai
kompetensi
minimum)

16 A.2 Kemampuan Sedang 50 Visi-misi sekolah


numerasi (50% siswa
sudah
mencapai
kompetensi
minimum)
17 A.3 Karakter Baik 55,32 Kemandirian
18 A.3 Karakter Baik 55,32 Kreativitas
19 A.3 Karakter Baik 55,32 Metode pembelajaran

20 A.3 Karakter Baik 55,32 Dukungan psikologis


21 A.3 Karakter Baik 55,32 Dukungan untuk refleksi guru

22 A.3 Karakter Baik 55,32 Visi-misi sekolah


23 A.3 Karakter Baik 55,32 Belajar tentang pembelajaran
24 A.3 Karakter Baik 55,32 Refleksi atas praktik mengajar
25 D.4 Iklim keamanan Baik 73,72 Pemahaman dan sikap terhadap
sekolah perundungan
26 D.4 Iklim keamanan Baik 73,72 Pemahaman dan sikap guru
sekolah tentang kekerasan seksual
27 D.4 Iklim keamanan Baik 73,72 Program dan kebijakan sekolah
sekolah tentang kekerasan seksual
28 D.4 Iklim keamanan Baik 73,72 Program dan kebijakan sekolah
sekolah tentang narkoba
29 D.4 Iklim keamanan Baik 73,72 Layanan sekolah untuk murid
sekolah cerdas dan bakat istimewa
30 D.4 Iklim keamanan Baik 73,72 Sikap terhadap disabilitas
sekolah
31 D.4 Iklim keamanan Baik 73,72 Toleransi dan kesetaraan siswa
sekolah
32 D.4 Iklim keamanan Baik 73,72 Toleransi agama dan budaya
sekolah
33 D.1 Kualitas Baik 67,12 Metode pembelajaran
pembelajaran

34 D.1 Kualitas Baik 67,12 Dukungan psikologis


pembelajaran
35 D.1 Kualitas Baik 67,12 Dukungan untuk refleksi guru
pembelajaran

36 D.1 Kualitas Baik 67,12 Visi-misi sekolah


pembelajaran
37 D.1 Kualitas Baik 67,12 Belajar tentang pembelajaran
pembelajaran
38 D.1 Kualitas Baik 67,12 Refleksi atas praktik mengajar
pembelajaran
39 D.8 Iklim Kebinekaan Baik 73,34 Toleransi dan kesetaraan siswa
40 D.8 Iklim Kebinekaan Baik 73,34 Toleransi agama dan budaya
41 D.8 Iklim Kebinekaan Baik 73,34 Pemahaman dan sikap warga
sekolah terhadap kesetaraan
gender
42 D.8 Iklim Kebinekaan Baik 73,34 Perilaku warga sekolah terhadap
kesetaraan gender
43 D.8 Iklim Kebinekaan Baik 73,34 Program dan kebijakan sekolah
tentang kekerasan seksual
44 D.8 Iklim Kebinekaan Baik 73,34 Program dan kebijakan sekolah
tentang narkoba
45 D.8 Iklim Kebinekaan Baik 73,34 Pemahaman dan sikap terhadap
perundungan
46 D.8 Iklim Kebinekaan Baik 73,34 Pemahaman dan sikap guru
tentang kekerasan seksual
RUH REKOMENDASI PBD SDN Klender 16 TAHUN 2023
endah.
ang ada, akar penyebabnya, serta cara membenahi akar masalah tersebut.
ekomendasi program benahi.

Benahi
Program Benahi Inspirasi Kegiatan Benahi Tautan Referensi
Contoh program yang dapat Contoh kegiatan sebagai langkah konkret dari Benahi
meningkatkan capaian indikator akar program benahi.
masalah.

Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://


kebijakan yang menunjang kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
kompetensi membaca teks informasi terkait teks informasi yang berkaitan erat go.id/pelatihan-
dengan kemampuan literasi di Platform mandiri/
Merdeka Mengajar contextualized-
learning/24?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengimplementasikan pembelajaran tentang
teks informasi yang berkaitan erat dengan
kemampuan literasi siswa secara
keseluruhan

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran terkait
penguatan literasi
Peningkatan kompetensi guru dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
kompetensi membaca teks sastra terkait teks sastra yang berkaitan erat go.id/pelatihan-
dengan kemampuan literasi di Platform mandiri/
Merdeka Mengajar contextualized-
learning/24?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengimplementasikan pembelajaran tentang
teks sastra yang berkaitan erat dengan
kemampuan literasi siswa secara
keseluruhan

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran terkait
penguatan literasi
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang aktivasi kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
kognitif terkait praktik pembelajaran interaktif yang go.id/pelatihan-
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mandiri/
karakteristik siswa contextualized-
learning/82?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan mengembangkan dan


mengimplementasikan praktik pembelajaran
interaktif yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan karakteristik siswa
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung praktik pembelajaran interaktif di
sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang dukungan kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
afektif kepada murid pengembangan diri dan inspirasi terkait go.id/pelatihan-
dukungan kenyamanan dan keamanan siswa mandiri/
di aspek psikologis contextualized-
learning/78?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengimplementasikan pembelajaran yang
mendukung kenyamanan dan keamanan
siswa di aspek psikologis
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran terkait
penerapan manajemen kelas yang optimal di
sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang dukungan kompetensi kepala sekolah dan guru yang guru.kemdikbud.
untuk refleksi guru terlibat dalam manajemen sekolah dengan go.id/pelatihan-
mempelajari konten terkait pemberian mandiri/
dukungan kepada guru untuk melakukan contextualized-
refleksi terhadap proses pembelajaran learning/108?
utm_source=rap
orpendidikan
Satuan pendidikan melalui kepala sekolah
dan guru yang terlibat dalam manajemen
sekolah aktif memberikan dukungan kepada
guru untuk melakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran

Satuan Pendidikan memfasilitasi kebijakan


dan penganggaran terkait pemberian
dukungan kepada guru untuk melakukan
refleksi terhadap proses pembelajaran
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang kompetensi Kepala Sekolah dan guru yang guru.kemdikbud.
penyusunan dan implementasi visi- terlibat dalam manajemen sekolah dengan go.id/pelatihan-
misi sekolah mempelajari konten terkait perumusan, mandiri/
penyampaian dan penerapan visi-misi contextualized-
sekolah untuk meningkatkan kualitas learning/101?
pembelajaran utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melakukan perumusan,


penyampaian dan penerapan visi-misi
sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan melibatkan seluruh
warga sekolah

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung proses perumusan,
penyampaian, dan penerapan visi-misi
sekolah yang partisipatif
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang belajar kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
tentang pembelajaran terkait pengetahuan dan keterampilan go.id/pelatihan-
mengajar yang bermakna dan berpusat pada mandiri/
peserta didik contextualized-
learning/85?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengimplementasikan pembelajaran yang
bermakna dan berpusat pada peserta didik
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung peningkatan kompetensi guru
yang menunjang proses pembelajaran
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang refleksi kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
atas praktik mengajar terkait kompetensi refleksi untuk perbaikan go.id/pelatihan-
pembelajaran mandiri/
contextualized-
learning/92?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melakukan perbaikan


pembelajaran berdasarkan refleksi yang
dilakukan guru dan kepala sekolah
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung proses refleksi rutin guru dan
kepala sekolah untuk perbaikan
pembelajaran

Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://


kebijakan yang menunjang kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
kemampuan numerasi pada domain pengembangan diri untuk memahami go.id/pelatihan-
Bilangan bilangan, aljabar, geometri, data, dan mandiri/
ketidakpastian di Platform Merdeka Mengajar contextualized-
learning/22?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengimplementasikan pembelajaran tentang
bilangan, aljabar, geometri, data, dan
ketidakpastian siswa secara keseluruhan
dengan mempelajari inspirasinya di Platform
Merdeka Mengajar

Satuan Pendidikan mendukung adanya


kebijakan dan penganggaran terkait upaya
penguatan numerasi di sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
kemampuan numerasi pada domain numerasi domain geometri go.id/pelatihan-
Geometri mandiri/
contextualized-
learning/22?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengimplementasikan pembelajaran tentang
bilangan yang berkaitan erat dengan
kemampuan geometri siswa secara
keseluruhan

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran terkait upaya
penguatan numerasi di sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
kompetensi membaca teks informasi terkait teks informasi yang berkaitan erat go.id/pelatihan-
dengan kemampuan literasi di Platform mandiri/
Merdeka Mengajar contextualized-
learning/24?
utm_source=rap
orpendidikan
Satuan Pendidikan melalui GTK
mengimplementasikan pembelajaran tentang
teks informasi yang berkaitan erat dengan
kemampuan literasi siswa secara
keseluruhan

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran terkait
penguatan literasi
Peningkatan kompetensi guru dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
kompetensi membaca teks sastra terkait teks sastra yang berkaitan erat go.id/pelatihan-
dengan kemampuan literasi di Platform mandiri/
Merdeka Mengajar contextualized-
learning/24?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengimplementasikan pembelajaran tentang
teks sastra yang berkaitan erat dengan
kemampuan literasi siswa secara
keseluruhan

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran terkait
penguatan literasi
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang aktivasi kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
kognitif terkait praktik pembelajaran interaktif yang go.id/pelatihan-
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mandiri/
karakteristik siswa contextualized-
learning/82?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan mengembangkan dan


mengimplementasikan praktik pembelajaran
interaktif yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan karakteristik siswa
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung praktik pembelajaran interaktif di
sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang dukungan kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
afektif kepada murid pengembangan diri dan inspirasi terkait go.id/pelatihan-
dukungan kenyamanan dan keamanan siswa mandiri/
di aspek psikologis contextualized-
learning/78?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengimplementasikan pembelajaran yang
mendukung kenyamanan dan keamanan
siswa di aspek psikologis
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran terkait
penerapan manajemen kelas yang optimal di
sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang dukungan kompetensi kepala sekolah dan guru yang guru.kemdikbud.
untuk refleksi guru terlibat dalam manajemen sekolah dengan go.id/pelatihan-
mempelajari konten terkait pemberian mandiri/
dukungan kepada guru untuk melakukan contextualized-
refleksi terhadap proses pembelajaran learning/108?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan pendidikan melalui kepala sekolah


dan guru yang terlibat dalam manajemen
sekolah aktif memberikan dukungan kepada
guru untuk melakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran

Satuan Pendidikan memfasilitasi kebijakan


dan penganggaran terkait pemberian
dukungan kepada guru untuk melakukan
refleksi terhadap proses pembelajaran
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang kompetensi Kepala Sekolah dan guru yang guru.kemdikbud.
penyusunan dan implementasi visi- terlibat dalam manajemen sekolah dengan go.id/pelatihan-
misi sekolah mempelajari konten terkait perumusan, mandiri/
penyampaian dan penerapan visi-misi contextualized-
sekolah untuk meningkatkan kualitas learning/101?
pembelajaran utm_source=rap
orpendidikan
Satuan Pendidikan melakukan perumusan,
penyampaian dan penerapan visi-misi
sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan melibatkan seluruh
warga sekolah

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung proses perumusan,
penyampaian, dan penerapan visi-misi
sekolah yang partisipatif

Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://


kebijakan yang mendukung sikap kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
mandiri terkait Profil Pelajar Pancasila untuk dimensi go.id/pelatihan-
Kemandirian mandiri/
contextualized-
learning/39?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengimplementasikan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila dimensi Kemandirian
dalam pembelajaran
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran terkait
pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang mendukung kreativitas kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
murid terkait Profil Pelajar Pancasila untuk dimensi go.id/pelatihan-
Kreativitas mandiri/
contextualized-
learning/52?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengimplementasikan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila dimensi Kreativitas
dalam pembelajaran
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran terkait
pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang aktivasi kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
kognitif terkait praktik pembelajaran interaktif yang go.id/pelatihan-
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mandiri/
karakteristik siswa contextualized-
learning/82?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan mengembangkan dan


mengimplementasikan praktik pembelajaran
interaktif yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan karakteristik siswa
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung praktik pembelajaran interaktif di
sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang dukungan kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
afektif kepada murid pengembangan diri dan inspirasi terkait go.id/pelatihan-
dukungan kenyamanan dan keamanan siswa mandiri/
di aspek psikologis contextualized-
learning/78?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengimplementasikan pembelajaran yang
mendukung kenyamanan dan keamanan
siswa di aspek psikologis
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran terkait
penerapan manajemen kelas yang optimal di
sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang dukungan kompetensi kepala sekolah dan guru yang guru.kemdikbud.
untuk refleksi guru terlibat dalam manajemen sekolah dengan go.id/pelatihan-
mempelajari konten terkait pemberian mandiri/
dukungan kepada guru untuk melakukan contextualized-
refleksi terhadap proses pembelajaran learning/108?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan pendidikan melalui kepala sekolah


dan guru yang terlibat dalam manajemen
sekolah aktif memberikan dukungan kepada
guru untuk melakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran

Satuan Pendidikan memfasilitasi kebijakan


dan penganggaran terkait pemberian
dukungan kepada guru untuk melakukan
refleksi terhadap proses pembelajaran
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang kompetensi Kepala Sekolah dan guru yang guru.kemdikbud.
penyusunan dan implementasi visi- terlibat dalam manajemen sekolah dengan go.id/pelatihan-
misi sekolah mempelajari konten terkait perumusan, mandiri/
penyampaian dan penerapan visi-misi contextualized-
sekolah untuk meningkatkan kualitas learning/101?
pembelajaran utm_source=rap
orpendidikan
Satuan Pendidikan melakukan perumusan,
penyampaian dan penerapan visi-misi
sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan melibatkan seluruh
warga sekolah

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung proses perumusan,
penyampaian, dan penerapan visi-misi
sekolah yang partisipatif

Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://


kebijakan yang menunjang belajar kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
tentang pembelajaran terkait pengetahuan dan keterampilan go.id/pelatihan-
mengajar yang bermakna dan berpusat pada mandiri/
peserta didik contextualized-
learning/85?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengimplementasikan pembelajaran yang
bermakna dan berpusat pada peserta didik
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung peningkatan kompetensi guru
yang menunjang proses pembelajaran
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang refleksi kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
atas praktik mengajar terkait kompetensi refleksi untuk perbaikan go.id/pelatihan-
pembelajaran mandiri/
contextualized-
learning/92?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melakukan perbaikan


pembelajaran berdasarkan refleksi yang
dilakukan guru dan kepala sekolah
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung proses refleksi rutin guru dan
kepala sekolah untuk perbaikan
pembelajaran
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
pemahaman dan sikap guru terhadap terkait definisi, ragam kasus, serta sikap go.id/pelatihan-
perundungan terhadap perundungan mandiri/
contextualized-
learning/120?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengintegrasikan pemahaman ke dalam
sikap pencegahan dan mitigasi perundungan
dalam proses pembelajaran
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran terkait upaya
peningkatan pemahaman guru, serta
pencegahan dan penanggulangan
perundungan di sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
pemahaman dan sikap guru terhadap terkait definisi, ragam kasus, serta sikap go.id/pelatihan-
kekerasan seksual tentang kekerasan seksual mandiri/
contextualized-
learning/128?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengintegrasikan pemahaman ke dalam
sikap pencegahan dan penanggulangan
kekerasan seksual dalam proses
pembelajaran

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran terkait upaya
peningkatan pemahaman guru, serta
pencegahan dan penanggulangan kekerasan
seksual di sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang mendukung kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
terlaksananya program dan kebijakan terkait definisi, ragam kasus, serta sikap go.id/pelatihan-
sekolah terkait kekerasan seksual tentang kekerasan seksual mandiri/
contextualized-
learning/128?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengintegrasikan pemahaman ke dalam
sikap pencegahan dan penanggulangan
kekerasan seksual dalam proses
pembelajaran

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran terkait upaya
peningkatan pemahaman guru, serta
pencegahan dan penanggulangan kekerasan
seksual di sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang mendukung kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
terlaksananya program dan kebijakan terkait definisi, ragam kasus, serta sikap go.id/pelatihan-
sekolah terkait narkoba terhadap narkoba mandiri/
contextualized-
learning/132?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengintegrasikan pemahaman ke dalam
sikap pencegahan dan penanggulangan
narkoba dalam proses pembelajaran
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran terkait upaya
peningkatan pemahaman guru, serta
pencegahan dan penanggulangan narkoba
di sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang sekolah kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
untuk murid cerdas dan bakat terkait pemberian layanan yang sesuai untuk go.id/pelatihan-
istimewa anak cerdas dan berbakat istimewa di mandiri/
sekolah contextualized-
learning/152?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui guru


mengintegrasikan layanan yang sesuai untuk
anak cerdas dan berbakat istimewa dalam
proses pembelajaran
Satuan Pendidikan mendukung adanya
kebijakan dan penganggaran terkait
pemberian layanan yang sesuai untuk anak
cerdas dan berbakat istimewa
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang mendukung kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
terciptanya sekolah ramah disabilitas terkait penerimaan dan penghargaan go.id/pelatihan-
terhadap siswa dengan disabilitas di sekolah mandiri/
contextualized-
learning/156?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengintegrasikan pembiasaan sikap
penerimaan dan penghargaan terhadap
siswa dengan disabilitas dalam proses
pembelajaran di sekolah

Inspirasi 3: Satuan Pendidikan memfasilitasi


adanya kebijakan dan penganggaran terkait
dukungan terhadap siswa dengan disabilitas
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
terciptanya sikap inklusif terkait praktik pembelajaran interaktif yang go.id/pelatihan-
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mandiri/
karakteristik siswa contextualized-
learning/144?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui guru


menunjukkan sikap penerimaan dan
penghargaan terhadap keragaman karakter,
latar belakang, dan kondisi murid dalam
proses pembelajaran

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran terkait upaya
membiasakan sikap dan perilaku yang
menunjukkan penghargaan terhadap
keragaman karakter, latar belakang, dan
kondisi murid di sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
terciptanya toleransi agama dan terkait sikap dan perilaku penghargaan go.id/pelatihan-
budaya terhadap keragaman agama dan budaya di mandiri/
sekolah contextualized-
learning/140?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengintegrasikan upaya untuk membiasakan
sikap dan perilaku yang menunjukkan
penerimaan dan penghargaan terhadap
keragaman agama dan budaya di sekolah
dalam proses pembelajaran

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran terkait upaya
membiasakan sikap dan perilaku yang
menunjukkan penerimaan dan penghargaan
terhadap keragaman agama dan budaya di
sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang aktivasi kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
kognitif terkait praktik pembelajaran interaktif yang go.id/pelatihan-
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mandiri/
karakteristik siswa contextualized-
learning/82?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan mengembangkan dan


mengimplementasikan praktik pembelajaran
interaktif yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan karakteristik siswa
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung praktik pembelajaran interaktif di
sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang dukungan kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
afektif kepada murid pengembangan diri dan inspirasi terkait go.id/pelatihan-
dukungan kenyamanan dan keamanan siswa mandiri/
di aspek psikologis contextualized-
learning/78?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengimplementasikan pembelajaran yang
mendukung kenyamanan dan keamanan
siswa di aspek psikologis
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran terkait
penerapan manajemen kelas yang optimal di
sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang dukungan kompetensi kepala sekolah dan guru yang guru.kemdikbud.
untuk refleksi guru terlibat dalam manajemen sekolah dengan go.id/pelatihan-
mempelajari konten terkait pemberian mandiri/
dukungan kepada guru untuk melakukan contextualized-
refleksi terhadap proses pembelajaran learning/108?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan pendidikan melalui kepala sekolah


dan guru yang terlibat dalam manajemen
sekolah aktif memberikan dukungan kepada
guru untuk melakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran

Satuan Pendidikan memfasilitasi kebijakan


dan penganggaran terkait pemberian
dukungan kepada guru untuk melakukan
refleksi terhadap proses pembelajaran
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang kompetensi Kepala Sekolah dan guru yang guru.kemdikbud.
penyusunan dan implementasi visi- terlibat dalam manajemen sekolah dengan go.id/pelatihan-
misi sekolah mempelajari konten terkait perumusan, mandiri/
penyampaian dan penerapan visi-misi contextualized-
sekolah untuk meningkatkan kualitas learning/101?
pembelajaran utm_source=rap
orpendidikan
Satuan Pendidikan melakukan perumusan,
penyampaian dan penerapan visi-misi
sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan melibatkan seluruh
warga sekolah

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung proses perumusan,
penyampaian, dan penerapan visi-misi
sekolah yang partisipatif

Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://


kebijakan yang menunjang belajar kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
tentang pembelajaran terkait pengetahuan dan keterampilan go.id/pelatihan-
mengajar yang bermakna dan berpusat pada mandiri/
peserta didik contextualized-
learning/85?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengimplementasikan pembelajaran yang
bermakna dan berpusat pada peserta didik
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung peningkatan kompetensi guru
yang menunjang proses pembelajaran
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang refleksi kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
atas praktik mengajar terkait kompetensi refleksi untuk perbaikan go.id/pelatihan-
pembelajaran mandiri/
contextualized-
learning/92?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melakukan perbaikan


pembelajaran berdasarkan refleksi yang
dilakukan guru dan kepala sekolah
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran untuk
mendukung proses refleksi rutin guru dan
kepala sekolah untuk perbaikan
pembelajaran
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
terciptanya sikap inklusif terkait praktik pembelajaran interaktif yang go.id/pelatihan-
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mandiri/
karakteristik siswa contextualized-
learning/144?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui guru


menunjukkan sikap penerimaan dan
penghargaan terhadap keragaman karakter,
latar belakang, dan kondisi murid dalam
proses pembelajaran

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran terkait upaya
membiasakan sikap dan perilaku yang
menunjukkan penghargaan terhadap
keragaman karakter, latar belakang, dan
kondisi murid di sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
terciptanya toleransi agama dan terkait sikap dan perilaku penghargaan go.id/pelatihan-
budaya terhadap keragaman agama dan budaya di mandiri/
sekolah contextualized-
learning/140?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengintegrasikan upaya untuk membiasakan
sikap dan perilaku yang menunjukkan
penerimaan dan penghargaan terhadap
keragaman agama dan budaya di sekolah
dalam proses pembelajaran

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran terkait upaya
membiasakan sikap dan perilaku yang
menunjukkan penerimaan dan penghargaan
terhadap keragaman agama dan budaya di
sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
pemahaman dan sikap warga sekolah terkait definisi, ragam konteks, serta sikap go.id/pelatihan-
terhadap kesetaraan gender terhadap kesetaraan kemampuan, hak, dan mandiri/
kewajiban laki-laki dan perempuan contextualized-
learning/136?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengintegrasikan pemahaman ke dalam
sikap dukungan terhadap kesetaraan gender
dalam proses pembelajaran
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran terkait upaya
meningkatkan pemahaman, dukungan dan
tindakan warga sekolah terhadap kesetaraan
gender
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
terciptanya iklim kesetaraan gender terkait pemahaman, dukungan, dan tindakan go.id/pelatihan-
terkait kesetaraan kemampuan, hak, dan mandiri/
kewajiban antara laki-laki dan perempuan contextualized-
learning/136?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK mewujudkan


tindakan yang mendukung kesetaraan
kemampuan, hak, dan kewajiban antara laki-
laki dan perempuan dalam proses
pembelajaran

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran terkait upaya
meningkatkan pemahaman, dukungan dan
tindakan warga sekolah terhadap kesetaraan
gender
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang mendukung kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
terlaksananya program dan kebijakan terkait definisi, ragam kasus, serta sikap go.id/pelatihan-
sekolah terkait kekerasan seksual tentang kekerasan seksual mandiri/
contextualized-
learning/128?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengintegrasikan pemahaman ke dalam
sikap pencegahan dan penanggulangan
kekerasan seksual dalam proses
pembelajaran

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran terkait upaya
peningkatan pemahaman guru, serta
pencegahan dan penanggulangan kekerasan
seksual di sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang mendukung kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
terlaksananya program dan kebijakan terkait definisi, ragam kasus, serta sikap go.id/pelatihan-
sekolah terkait narkoba terhadap narkoba mandiri/
contextualized-
learning/132?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengintegrasikan pemahaman ke dalam
sikap pencegahan dan penanggulangan
narkoba dalam proses pembelajaran
Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya
kebijakan dan penganggaran terkait upaya
peningkatan pemahaman guru, serta
pencegahan dan penanggulangan narkoba
di sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan melalui GTK https://
kebijakan yang menunjang mengintegrasikan pemahaman ke dalam guru.kemdikbud.
pemahaman dan sikap guru terhadap sikap pencegahan dan mitigasi perundungan go.id/pelatihan-
perundungan dalam proses pembelajaran mandiri/
contextualized-
learning/120?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran terkait upaya
peningkatan pemahaman guru, serta
pencegahan dan penanggulangan
perundungan di sekolah
Peningkatan kompetensi GTK dan Satuan Pendidikan meningkatkan https://
kebijakan yang menunjang kompetensi GTK dengan mempelajari konten guru.kemdikbud.
pemahaman dan sikap guru terhadap terkait definisi, ragam kasus, serta sikap go.id/pelatihan-
kekerasan seksual tentang kekerasan seksual mandiri/
contextualized-
learning/128?
utm_source=rap
orpendidikan

Satuan Pendidikan melalui GTK


mengintegrasikan pemahaman ke dalam
sikap pencegahan dan penanggulangan
kekerasan seksual dalam proses
pembelajaran

Satuan Pendidikan memfasilitasi adanya


kebijakan dan penganggaran terkait upaya
peningkatan pemahaman guru, serta
pencegahan dan penanggulangan kekerasan
seksual di sekolah
Laporan diperbarui 11 Jul 2023

Contoh Kegiatan ARKAS (Opsional)


Hanya jika Anda ingin
menganggarkan ke ARKAS.

Kegiatan BOS Reguler


- Pengembangan diri terkait literasi
melalui PMM
- Pelaksananaan kegiatan
pengembangan minat baca
peserta didik
- Pemberdayaan Perpustakaan

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Penguatan/pengembangan
pembelajaran literasi dan numerasi
- Pengembangan diri:
pemanfaatan perpustakaan
pendidikan non-formal
- Peningkatan minat baca Peserta
Didik
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait literasi
melalui PMM
- Pengembangan diri terkait
pelibatan orang tua dalam
penguatan pembelajaran literasi
- Pelaksananaan kegiatan
pengembangan minat baca
peserta didik

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Penguatan/pengembangan
pembelajaran literasi dan numerasi
- Pengembangan diri:
pemanfaatan perpustakaan
pendidikan non-formal
- Peningkatan minat baca Peserta
Didik

Kegiatan BOS Reguler


- Pengembangan inovasi terkait
metode pembelajaran
- Workshop peningkatan
kompetensi guru tentang
metode/strategi pembelajaran
semua mapel
- Penyusunan Program Supervisi,
Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Partisipasi dalam komunitas
belajar
- Penyelenggaraan pembelajaran
aktif kreatif efektif dan nyaman
- Penyusunan modul interaktif dan
media pembelajaran
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait
kesejahteraan psikologis siswa
melalui PMM
- Konsultasi peningkatan mutu
pendidikan (Konsultan & Psikolog)
- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait kesejahteraan
psikologis siswa

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Kegiatan pembelajaran luar kelas
- Pengembangan penguatan profil
pelajar pancasila
- Pengembangan diri: TIK sebagai
wahana kreativitas dan inovasi

Kegiatan BOS Reguler


- Pengembangan diri terkait
refleksi pembelajaran melalui PMM
- Pelaksanaan supervisi
pembelajaran semua mapel/guru di
sekolah
- Pelaksanaan Supervisi Akademik

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop Peningkatan
kompetensi evaluasi pembelajaran
- Pelaksanaan supervisi
pembelajaran semua mapel/tutor di
pendidikan non-formal
- Magang atau studi banding
pelaksanaan pembelajaran tuntas
(remidi, pengayaan, akselerasi)
Kegiatan BOS Reguler
- Penyusunan Visi dan Misi
- Sosialisasi Kebijakan-Kebijakan
- Kajian-kajian yang sesuai dengan
kondisi sekolah masing-masing

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop peningkatan
kompetensi PTK dalam aspek
transparansi dan akuntabilitas
pegelolaan program , kegiatan,
hasil -hasil dan keuangan
- Sosialisasi kebijakan - kebijakan
- Workshop validasi RPP semua
mapel dalam Forum Tutor/Forum
PKBM/Forum SKB
Kegiatan BOS Reguler
- Workshop peningkatan
kompetensi guru tentang
metode/strategi pembelajaran
semua mapel
- Pelaksanaan Supervisi Akademik
- Pelaksanaan komunitas belajar di
satuan pendidikan

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop CTL bagi semua tutor
mapel
- Penyusunan program Proyek
Penguatan Profil Pancasila (P5)
- Workshop peningkatan
kompetensi tutor. tentang
metode/strategi pembelajaran
semua mapel

Kegiatan BOS Reguler


- Pengembangan diri terkait
refleksi pembelajaran melalui PMM
- Workshop Peningkatan
kompetensi supervisi pembelajaran
- Pelaksanaan komunitas belajar di
satuan pendidikan

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop peningkatan
kompetensi tutor tentang
metode/strategi pembelajaran
semua mapel
- Fasilitasi evaluasi pembelajaran
berbasis rapor pendidikan
- Penyediaan dan/atau
pengembangan konten
pembelajaran
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait
numerasi melalui PMM
- Pengembangan diri terkait
pelibatan orang tua dalam
penguatan pembelajaran -
numerasi
- Pengembangan diri terkait
peningkatan kapasitas satuan
pendidikan secara mandiri untuk
mengajar numerasi secara efektif

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop peningkatan
kompetensi bidang studi sesuai
dengan tugas tutor untuk tiap tutor
mapel
- Workshop CTL bagi semua tutor
mapel
- Penguatan/pengembangan
pembelajaran literasi dan numerasi
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait
numerasi melalui PMM
- Pengembangan diri terkait
pelibatan orang tua dalam
penguatan pembelajaran -
numerasi
- Pengembangan diri terkait
peningkatan kapasitas satuan
pendidikan secara mandiri untuk
mengajar numerasi secara efektif

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop peningkatan
kompetensi bidang studi sesuai
dengan tugas tutor untuk tiap tutor
mapel
- Workshop CTL bagi semua tutor
mapel
- Penguatan/pengembangan
pembelajaran literasi dan numerasi

Kegiatan BOS Reguler


- Pengembangan diri terkait literasi
melalui PMM
- Pelaksananaan kegiatan
pengembangan minat baca
peserta didik
- Pemberdayaan Perpustakaan

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Penguatan/pengembangan
pembelajaran literasi dan numerasi
- Pengembangan diri:
pemanfaatan perpustakaan
pendidikan non-formal
- Peningkatan minat baca Peserta
Didik
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait literasi
melalui PMM
- Pengembangan diri terkait
pelibatan orang tua dalam
penguatan pembelajaran literasi
- Pelaksananaan kegiatan
pengembangan minat baca
peserta didik

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Penguatan/pengembangan
pembelajaran literasi dan numerasi
- Pengembangan diri:
pemanfaatan perpustakaan
pendidikan non-formal
- Peningkatan minat baca Peserta
Didik
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan inovasi terkait
metode pembelajaran
- Workshop peningkatan
kompetensi guru tentang
metode/strategi pembelajaran
semua mapel
- Penyusunan Program Supervisi,
Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Partisipasi dalam komunitas
belajar
- Penyelenggaraan pembelajaran
aktif kreatif efektif dan nyaman
- Penyusunan modul interaktif dan
media pembelajaran

Kegiatan BOS Reguler


- Pengembangan diri terkait
kesejahteraan psikologis siswa
melalui PMM
- Konsultasi peningkatan mutu
pendidikan (Konsultan & Psikolog)
- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait kesejahteraan
psikologis siswa

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Kegiatan pembelajaran luar kelas
- Pengembangan penguatan profil
pelajar pancasila
- Pengembangan diri: TIK sebagai
wahana kreativitas dan inovasi
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait
refleksi pembelajaran melalui PMM
- Pelaksanaan supervisi
pembelajaran semua mapel/guru di
sekolah
- Pelaksanaan Supervisi Akademik

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop Peningkatan
kompetensi evaluasi pembelajaran
- Pelaksanaan supervisi
pembelajaran semua mapel/tutor di
pendidikan non-formal
- Magang atau studi banding
pelaksanaan pembelajaran tuntas
(remidi, pengayaan, akselerasi)

Kegiatan BOS Reguler


- Penyusunan Visi dan Misi
- Sosialisasi Kebijakan-Kebijakan
- Kajian-kajian yang sesuai dengan
kondisi sekolah masing-masing

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop peningkatan
kompetensi PTK dalam aspek
transparansi dan akuntabilitas
pegelolaan program , kegiatan,
hasil -hasil dan keuangan
- Sosialisasi kebijakan - kebijakan
- Workshop validasi RPP semua
mapel dalam Forum Tutor/Forum
PKBM/Forum SKB
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait
karakter kemandirian melalui
modul dan sumber lainnya diluar
PMM
- Pengembangan diri terkait
peningkatan kapasitas satuan
pendidikan secara mandiri untuk
mengajar karakter kemandirian
secara efektif
- Pengembangan diri terkait
pelibatan orang tua dalam
penguatan pembelajaran karakter
kemandirian

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop peningkatan
kompetensi pengembangan bahan
ajar bagi tutor semua mapel
- Penguatan pendidikan karakter
dan penumbuhan budi pekerti,
termasuk pencegahan dan
penanggulangan tindak kekerasan,
dan penguatan kebhinekaan di
lingkungan Satuan Pendidikan
- Penyusunan program Proyek
Penguatan Profil Pancasila (P5)
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait
kreativitas melalui PMM
- Pengembangan diri terkait
peningkatan kapasitas satuan
pendidikan secara mandiri untuk
mengajar karakter kreativitas
secara efektif
- Pengembangan diri terkait
pelibatan orang tua dalam
penguatan pembelajaran karakter
kreativitas

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop peningkatan
kompetensi pengembangan bahan
ajar bagi tutor semua mapel
- Penguatan pendidikan karakter
dan penumbuhan budi pekerti,
termasuk pencegahan dan
penanggulangan tindak kekerasan,
dan penguatan kebhinekaan di
lingkungan Satuan Pendidikan
- Pengembangan Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan inovasi terkait
metode pembelajaran
- Workshop peningkatan
kompetensi guru tentang
metode/strategi pembelajaran
semua mapel
- Penyusunan Program Supervisi,
Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Partisipasi dalam komunitas
belajar
- Penyelenggaraan pembelajaran
aktif kreatif efektif dan nyaman
- Penyusunan modul interaktif dan
media pembelajaran

Kegiatan BOS Reguler


- Pengembangan diri terkait
kesejahteraan psikologis siswa
melalui PMM
- Konsultasi peningkatan mutu
pendidikan (Konsultan & Psikolog)
- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait kesejahteraan
psikologis siswa

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Kegiatan pembelajaran luar kelas
- Pengembangan penguatan profil
pelajar pancasila
- Pengembangan diri: TIK sebagai
wahana kreativitas dan inovasi
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait
refleksi pembelajaran melalui PMM
- Pelaksanaan supervisi
pembelajaran semua mapel/guru di
sekolah
- Pelaksanaan Supervisi Akademik

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop Peningkatan
kompetensi evaluasi pembelajaran
- Pelaksanaan supervisi
pembelajaran semua mapel/tutor di
pendidikan non-formal
- Magang atau studi banding
pelaksanaan pembelajaran tuntas
(remidi, pengayaan, akselerasi)

Kegiatan BOS Reguler


- Penyusunan Visi dan Misi
- Sosialisasi Kebijakan-Kebijakan
- Kajian-kajian yang sesuai dengan
kondisi sekolah masing-masing

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop peningkatan
kompetensi PTK dalam aspek
transparansi dan akuntabilitas
pegelolaan program , kegiatan,
hasil -hasil dan keuangan
- Sosialisasi kebijakan - kebijakan
- Workshop validasi RPP semua
mapel dalam Forum Tutor/Forum
PKBM/Forum SKB
Kegiatan BOS Reguler
- Workshop peningkatan
kompetensi guru tentang
metode/strategi pembelajaran
semua mapel
- Pelaksanaan Supervisi Akademik
- Pelaksanaan komunitas belajar di
satuan pendidikan

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop CTL bagi semua tutor
mapel
- Penyusunan program Proyek
Penguatan Profil Pancasila (P5)
- Workshop peningkatan
kompetensi tutor. tentang
metode/strategi pembelajaran
semua mapel
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait
refleksi pembelajaran melalui PMM
- Workshop Peningkatan
kompetensi supervisi pembelajaran
- Pelaksanaan komunitas belajar di
satuan pendidikan

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop peningkatan
kompetensi tutor tentang
metode/strategi pembelajaran
semua mapel
- Fasilitasi evaluasi pembelajaran
berbasis rapor pendidikan
- Penyediaan dan/atau
pengembangan konten
pembelajaran
Kegiatan BOS Reguler
- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait perundungan
- Pengembangan diri terkait
perundungan melalui PMM
- Penyelenggaraan: Melaksanakan
kegiatan orientasi siswa baru yang
bersifat akademik dan pengenalan
lingkungan tanpa kekerasan

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Pengembangan pendidikan non-
formal sehat, pendidikan non-
formal aman, pendidikan non-
formal ramah anak, pendidikan
non-formal inklusi, pendidikan non-
formal adiwiyata dan sejenisnya
- Penyelenggaraan pembelajaran
aktif kreatif efektif dan nyaman
- Penguatan pendidikan karakter
dan penumbuhan budi
pekerti, termasuk pencegahan dan
penanggulangan tindak kekerasan,
dan penguatan kebhinekaan di
lingkungan Satuan Pendidikan
Kegiatan BOS Reguler
- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait kekerasan seksual
- Pengembangan diri terkait
kekerasan seksual melalui PMM
- Sosialisasi Kebijakan-Kebijakan

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Pengembangan diri:
Melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat/Pendidikan dan
pengembangan pendidikan non-
formal sehat, aman, ramah anak,
dan menyenangkan
- Penyelenggaraan: pencegahan
penyalahgunaan narkotika,
psikotropika, zat adiktif (narkoba),
minuman keras, merokok, dan HIV
AIDS
- Penguatan pendidikan karakter
dan penumbuhan budi pekerti,
termasuk pencegahan dan
penanggulangan tindak kekerasan,
dan penguatan kebhinekaan di
lingkungan Satuan Pendidikan
Kegiatan BOS Reguler
- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait kekerasan seksual
- Pengembangan diri terkait
kekerasan seksual melalui PMM
- Sosialisasi Kebijakan-Kebijakan

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Pengembangan diri:
Melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat/Pendidikan dan
pengembangan pendidikan non-
formal sehat, aman, ramah anak,
dan menyenangkan
- Penguatan pendidikan karakter
dan penumbuhan budi pekerti,
termasuk pencegahan dan
penanggulangan tindak kekerasan,
dan penguatan kebhinekaan di
lingkungan Satuan Pendidikan
- Sosialisasi kebijakan-kebijakan
Kegiatan BOS Reguler
- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait penyalahgunaan
narkoba
- Pengembangan diri terkait
penyalahgunaan narkoba melalui
PMM
- Penyelenggaraan: pencegahan
penyalahgunaan narkotika,
psikotropika, zat adiktif (narkoba),
minuman keras, merokok, dan HIV
AIDS

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Pengembangan diri:
Melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat/Pendidikan dan
pengembangan pendidikan non-
formal sehat, aman, ramah anak,
dan menyenangkan
- Penyelenggaraan: pencegahan
penyalahgunaan narkotika,
psikotropika, zat adiktif (narkoba),
minuman keras, merokok, dan HIV
AIDS
- Sosialisasi kebijakan-kebijakan
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait sikap
inklusif melalui PMM
- Pengembangan sekolah sehat,
sekolah aman, sekolah ramah
anak, sekolah inklusi, sekolah
adiwiyata dan sejenisnya
- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait sikap inklusif

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Pengembangan pendidikan non-
formal sehat, pendidikan non-
formal aman, pendidikan non-
formal ramah anak, pendidikan
non-formal inklusi, pendidikan non-
formal adiwiyata dan sejenisnya
- Pengembangan diri:
Melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat/Pendidikan dan
pengembangan pendidikan non-
formal sehat, aman, ramah anak,
dan menyenangkan
- Kegiatan Forum Tutor/Forum
PKBM/Forum SKB
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait sikap
inklusif melalui PMM
- Pengembangan sekolah sehat,
sekolah aman, sekolah ramah
anak, sekolah inklusi, sekolah
adiwiyata dan sejenisnya
- Penyediaan fasilitas/aksesibilitas
bagi Peserta Didik berkebutuhan
khusus

Kegiatan BOP Kesetaraan


-Kegiatan Forum Tutor/Forum
PKBM/Forum SKB
-Pengembangan pendidikan non-
formal sehat, pendidikan non-
formal aman, pendidikan non-
formal ramah anak, pendidikan
non-formal inklusi, pendidikan non-
formal adiwiyata dan sejenisnya
-Penyediaan dan/atau
pemeliharaan
sarana/peralatan/fasilitas/
aksesibilitas bagi Peserta Didik
berkebutuhan khusus
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait sikap
inklusif melalui PMM
- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait sikap inklusif
- Pengembangan sekolah sehat,
sekolah aman, sekolah ramah
anak, sekolah inklusi, sekolah
adiwiyata dan sejenisnya

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Penyusunan modul interaktif dan
media pembelajaran
- Penguatan pendidikan karakter
dan penumbuhan budi pekerti,
termasuk pencegahan dan
penanggulangan tindak kekerasan,
dan penguatan kebhinekaan di
lingkungan Satuan Pendidikan
- Pengembangan diri:
Melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat/Pendidikan dan
pengembangan pendidikan non-
formal sehat, aman, ramah anak,
dan menyenangkan
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait
toleransi beragama dan budaya
melalui PMM
- Pengembangan diri terkait
dukungan kesetaraan agama dan
budaya melalui PMM
- Peringatan Hari Besar Agama
dan Nasional

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Penguatan saka widya budaya
bakti
- Penguatan pendidikan karakter
dan penumbuhan budi pekerti,
termasuk pencegahan dan
penanggulangan tindak kekerasan,
dan penguatan kebhinekaan di
lingkungan Satuan Pendidikan
- Penyelenggaraan Pesantren Kilat
Atau Kegiatan Keagamaan Sejenis
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan inovasi terkait
metode pembelajaran
- Workshop peningkatan
kompetensi guru tentang
metode/strategi pembelajaran
semua mapel
- Penyusunan Program Supervisi,
Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Partisipasi dalam komunitas
belajar
- Penyelenggaraan pembelajaran
aktif kreatif efektif dan nyaman
- Penyusunan modul interaktif dan
media pembelajaran

Kegiatan BOS Reguler


- Pengembangan diri terkait
kesejahteraan psikologis siswa
melalui PMM
- Konsultasi peningkatan mutu
pendidikan (Konsultan & Psikolog)
- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait kesejahteraan
psikologis siswa

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Kegiatan pembelajaran luar kelas
- Pengembangan penguatan profil
pelajar pancasila
- Pengembangan diri: TIK sebagai
wahana kreativitas dan inovasi
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait
refleksi pembelajaran melalui PMM
- Pelaksanaan supervisi
pembelajaran semua mapel/guru di
sekolah
- Pelaksanaan Supervisi Akademik

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop Peningkatan
kompetensi evaluasi pembelajaran
- Pelaksanaan supervisi
pembelajaran semua mapel/tutor di
pendidikan non-formal
- Magang atau studi banding
pelaksanaan pembelajaran tuntas
(remidi, pengayaan, akselerasi)

Kegiatan BOS Reguler


- Penyusunan Visi dan Misi
- Sosialisasi Kebijakan-Kebijakan
- Kajian-kajian yang sesuai dengan
kondisi sekolah masing-masing

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop peningkatan
kompetensi PTK dalam aspek
transparansi dan akuntabilitas
pegelolaan program , kegiatan,
hasil -hasil dan keuangan
- Sosialisasi kebijakan - kebijakan
- Workshop validasi RPP semua
mapel dalam Forum Tutor/Forum
PKBM/Forum SKB
Kegiatan BOS Reguler
- Workshop peningkatan
kompetensi guru tentang
metode/strategi pembelajaran
semua mapel
- Pelaksanaan Supervisi Akademik
- Pelaksanaan komunitas belajar di
satuan pendidikan

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop CTL bagi semua tutor
mapel
- Penyusunan program Proyek
Penguatan Profil Pancasila (P5)
- Workshop peningkatan
kompetensi tutor. tentang
metode/strategi pembelajaran
semua mapel
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait
refleksi pembelajaran melalui PMM
- Workshop Peningkatan
kompetensi supervisi pembelajaran
- Pelaksanaan komunitas belajar di
satuan pendidikan

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Workshop peningkatan
kompetensi tutor tentang
metode/strategi pembelajaran
semua mapel
- Fasilitasi evaluasi pembelajaran
berbasis rapor pendidikan
- Penyediaan dan/atau
pengembangan konten
pembelajaran
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait sikap
inklusif melalui PMM
- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait sikap inklusif
- Pengembangan sekolah sehat,
sekolah aman, sekolah ramah
anak, sekolah inklusi, sekolah
adiwiyata dan sejenisnya

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Penyusunan modul interaktif dan
media pembelajaran
- Penguatan pendidikan karakter
dan penumbuhan budi pekerti,
termasuk pencegahan dan
penanggulangan tindak kekerasan,
dan penguatan kebhinekaan di
lingkungan Satuan Pendidikan
- Pengembangan diri:
Melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat/Pendidikan dan
pengembangan pendidikan non-
formal sehat, aman, ramah anak,
dan menyenangkan
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait
toleransi beragama dan budaya
melalui PMM
- Pengembangan diri terkait
dukungan kesetaraan agama dan
budaya melalui PMM
- Peringatan Hari Besar Agama
dan Nasional

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Penguatan saka widya budaya
bakti
- Penguatan pendidikan karakter
dan penumbuhan budi pekerti,
termasuk pencegahan dan
penanggulangan tindak kekerasan,
dan penguatan kebhinekaan di
lingkungan Satuan Pendidikan
- Penyelenggaraan Pesantren Kilat
Atau Kegiatan Keagamaan Sejenis
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait sikap
inklusif melalui PMM
- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait sikap inklusif
- Pengembangan sekolah sehat,
sekolah aman, sekolah ramah
anak, sekolah inklusi, sekolah
adiwiyata dan sejenisnyaata dan
sejenisnya

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Partisipasi dalam komunitas
belajar
- Penguatan pendidikan karakter
dan penumbuhan budi pekerti,
termasuk pencegahan dan
penanggulangan tindak kekerasan,
dan penguatan kebhinekaan di
lingkungan Satuan Pendidikan
- Pengembangan pendidikan non-
formal sehat, pendidikan non-
formal aman, pendidikan non-
formal ramah anak, pendidikan
non-formal inklusi, pendidikan non-
formal adiwiyata dan sejenisnya
Kegiatan BOS Reguler
- Pengembangan diri terkait sikap
inklusif melalui PMM
- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait sikap inklusif
- Pengembangan sekolah sehat,
sekolah aman, sekolah ramah
anak, sekolah inklusi, sekolah
adiwiyata dan sejenisnyaata dan
sejenisnya

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Partisipasi dalam komunitas
belajar
- Penguatan pendidikan karakter
dan penumbuhan budi pekerti,
termasuk pencegahan dan
penanggulangan tindak kekerasan,
dan penguatan kebhinekaan di
lingkungan Satuan Pendidikan
- Pengembangan pendidikan non-
formal sehat, pendidikan non-
formal aman, pendidikan non-
formal ramah anak, pendidikan
non-formal inklusi, pendidikan non-
formal adiwiyata dan sejenisnya
Kegiatan BOS Reguler
- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait kekerasan seksual
- Pengembangan diri terkait
kekerasan seksual melalui PMM
- Sosialisasi Kebijakan-Kebijakan

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Pengembangan diri:
Melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat/Pendidikan dan
pengembangan pendidikan non-
formal sehat, aman, ramah anak,
dan menyenangkan
- Penguatan pendidikan karakter
dan penumbuhan budi pekerti,
termasuk pencegahan dan
penanggulangan tindak kekerasan,
dan penguatan kebhinekaan di
lingkungan Satuan Pendidikan
- Sosialisasi kebijakan-kebijakan
Kegiatan BOS Reguler
- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait penyalahgunaan
narkoba
- Pengembangan diri terkait
penyalahgunaan narkoba melalui
PMM
- Penyelenggaraan: pencegahan
penyalahgunaan narkotika,
psikotropika, zat adiktif (narkoba),
minuman keras, merokok, dan HIV
AIDS

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Pengembangan diri:
Melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat/Pendidikan dan
pengembangan pendidikan non-
formal sehat, aman, ramah anak,
dan menyenangkan
- Penyelenggaraan: pencegahan
penyalahgunaan narkotika,
psikotropika, zat adiktif (narkoba),
minuman keras, merokok, dan HIV
AIDS
- Sosialisasi kebijakan-kebijakan
Kegiatan BOS Reguler
- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait perundungan
- Pengembangan diri terkait
perundungan melalui PMM
- Penyelenggaraan: Melaksanakan
kegiatan orientasi siswa baru yang
bersifat akademik dan pengenalan
lingkungan tanpa kekerasan

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Pengembangan pendidikan non-
formal sehat, pendidikan non-
formal aman, pendidikan non-
formal ramah anak, pendidikan
non-formal inklusi, pendidikan non-
formal adiwiyata dan sejenisnya
- Penyelenggaraan pembelajaran
aktif kreatif efektif dan nyaman
- Penguatan pendidikan karakter
dan penumbuhan budi
pekerti, termasuk pencegahan dan
penanggulangan tindak kekerasan,
dan penguatan kebhinekaan di
lingkungan Satuan Pendidikan
Kegiatan BOS Reguler
- Pelatihan guru dan kepala
sekolah terkait kekerasan seksual
- Pengembangan diri terkait
kekerasan seksual melalui PMM
- Sosialisasi Kebijakan-Kebijakan

Kegiatan BOP Kesetaraan


- Pengembangan diri:
Melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat/Pendidikan dan
pengembangan pendidikan non-
formal sehat, aman, ramah anak,
dan menyenangkan
- Penyelenggaraan: pencegahan
penyalahgunaan narkotika,
psikotropika, zat adiktif (narkoba),
minuman keras, merokok, dan HIV
AIDS
- Penguatan pendidikan karakter
dan penumbuhan budi pekerti,
termasuk pencegahan dan
penanggulangan tindak kekerasan,
dan penguatan kebhinekaan di
lingkungan Satuan Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai