Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH POLITIK HUKUM PERTANAHAN KELAS B 18

SEPTEMBER 2023

OLEH :

AGUNG SALIM WICAKSONO


NIM : 233231073

Fakultas Hukum Magister Kenotariatan Universitas Airlangga Surabaya


1. Jelaskan dan berikan contoh dari: (a) hak penguasaan tanah sebagai lembaga
hukum; dan (b) hak penguasaan atas tanah sebagai hubungan hukum yang
konkrit!
Jawaban :

(a) Hak Penguasaan Tanah sebagai Lembaga Hukum memiliki pengertian Hak
Penguasaan Tanah atau tanah sebagai objek yang belum dihubungkan
dengan tanah dan orang atau badan hukum tertentu sebagai pemegang
haknya. Contoh : Pengaturan mengenai Hak Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan dan lain sebagainya.
(b) hak penguasaan atas tanah sebagai hubungan hukum yang konkrit memiliki
pengertian jika tanah sebagai objek sudah dikaitkan dengan orang sebagai
subjek hukumnya. Contoh : Agung Salim memiliki tanah berstatus Hak Milik
dengan luas sebesar 500 Meter persegi di wiyung, surabaya dan dibuktikan
dengan adanya sertipikat Hak Milik

2. Di dalam sistem hukum agraria di Indonesia dikenal dengan adanya hierarki hak
penguasaan atas tanah. Sebutkan dan jelaskan hierarki yang dimaksud disertai
dengan dasar hukumnya!

Jawaban :

Secara Hierarki hak penguasaan atas tanah dapat dibagi menjadi 4 yaitu :

1) Hak Bangsa Indonesia atas Tanah, Hak Bangsa Indonesia atas Tanah ini
merupakan hak penguasaan atas tanah yang tertinggi dan meliputi semua
tanah yang ada dalam wilayah negara, yang merupakan tanah bersama,
bersifat abadi dan menjadi induk bagi hak-hak penguasaan yang lain atas
tanah. Pengaturan hak penguasaan atas tanah ini dimuat dalam Pasal 1 ayat
(1) - ayat (3) UUPA.
2) Hak Menguasai dari Negara Atas Tanah, Hak Menguasai dari Negara Atas
Tanah bersumber pada Hak Bangsa Indonesia atas tanah yang hakikatnya
merupakan penugasan pelaksanaan tugas kewenangan bangsa yang
mengandung hukum publik. Tugas mengelola seluruh tanah bersama tidak
mungkin dilaksanakan sendiri oleh seluruh Bangsa Indonesia, maka dalam
penyelenggaraannya Bangsa Indonesia sebagai Pemeganh Hak dan
pengemban amanat tersebut, pada tingkatan tertinggi dikuasakan kepada
Negara Republik Indoneisa sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat
(Pasal 2 ayat (1) UUPA).
3) Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat adalah serangkaian wewenang dan
kewajiban suatu masyarakat hukum adat yang berhubungan dengan tanah
yang terletak dalam lingkungan wilayah ulayatnya (Pasal 3 UUPA).
4) Hak-hak Perseorangan atas Tanah, yaitu Hak yang memberi wewenang
kepada pemegang haknya untuk mempergunakan dan/atau mengambil
manfaat dari tanah yang dihaki, Hak ini terbagi menjadi 4 yaitu : Hak-hak Atas
tanah (Pasal 4 ayat (1) UUPA), Tanah Wakaf (Pasal 49 ayat (3) UUPA), Hak
Tanggungan (Undang-undang Nomor 4 tahun 1996) dan Hak Milik atas Satuan
Rumah Susun (Pasal 4 ayat (1) UUPA).

3. Kewenangan Hak Menguasai dari Negara sebagaimana dijabarkan dalam UUPA


mengalami perkembangan signifikan. Sebutkan dan jelaskan macam kewenangan
dari Negara terhadap sumber daya agraria yang ada di dalam UUPA dan di luar
UUPA.

Jawaban :

Kewenangan dari Negara terhadap sumber daya agraria yang ada di dalam UUPA
adalah :

a) Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan, dan


pemeliharaan tanah. Termasuk dalam wewenang ini, adalah :
i. Membuat suatu renvana umum mengenai persediaan, peruntukkan, dan
penggunaan tanah untuk berbagai keperluan (Pasal 14 UUPA jo. UU No. 24
Tahun 1992 tentang Penataan Ruang).
ii. Mewajibkan kepada pemegang hak atas tanah untuk memelihara tanah,
termasuk menambah kesuburan dan mencegah kerusakannya (Pasal 15
UUPA).
iii. mewajibkan kepada pemegang hak atas tanah (pertanian) untuk mengerjakan
atau mengusahakan tanahnya sendiri secara aktif dengan mencegah cara-
cara pemerasan (Pasal 10 UUPA).

b) Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang


dengan tanah. Termasuk dalam wewenang ini, adalah :
i. Menentukan hak-hak atas tanah yang dapat diberikan kepada warga negara
Indonesia baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain, atau
kepada badan hukum. Demikian juga Hak Atas Tanah yang dapat diberikan
kepada warga negara asing (Pasal 16 UUPA).
ii. Menetapkan dan mengatur mengenai pembatasan jumlah bidang dan luas
tanah yang dapat dimiliki atau dikuasai oleh seseorang atau badan hukum
(Pasal 7 jo.Pasal 17 UUPA)
c) Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum orang-orang dan
perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai tanah. Termasuk dalam
wewenang ini, adalah :
i. Mengatur pelaksanaan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik
Indonesia (Pasal 19 UUPA jo. PP No. 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah).
ii. Mengatur pelaksanaan peralihan Hak Atas Tanah.
iii. Mengatur penyelesaian sengketa-sengketa pertanahan baik yang bersifat
perdata maupun tata usaha negara, dengan mengutamakan cara musyawarah
untuk mencapai kesepakatan.

Kewenangan dari Negara terhadap sumber daya agraria yang ada di luar UUPA
(berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 001-021-022/PUU-I/2003
tentang pengujian terhadap Undang-undang Nomor 20 Tahun 2002 tentang
Ketenagalistrikan) adalah :

1) Negara berwenang melakukan perumusan kebijakan terhadap sumber daya


agraria.
2) Negara berwenang melakukan pengaturan terhadap sumber daya agraria.
3) Negara berwenang melakukan pengawasan terhadap sumber daya agraria.
4) Negara berwenang melakukan pengelolaan terhadap sumber daya agraria.
5) Negara berwenang melakukan pengurusan terhadap sumber daya agraria.

Anda mungkin juga menyukai