Anda di halaman 1dari 4

PIDATO KESEHATAN MENTAL

TUGAS PUBLIC SPEAKING

Nama: Muhammad Ridho Arafat

NIM: 44221429

Kelas: 44.1E.01

FAKULTAS KOMUNIKASI & BAHASA

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

MARGONDA DEPOK

2022
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuhi

Selamat Siang.

Pertama-tama mari kita panjatkan puji dan syukur kita atas kehadirat ALLAH
SWT. Tuhan Yang Maha Esa serta yang tak pernah berhenti nya memberikan kita
rahmat dan hidayahNya, yang telah mengizinkan kita semua untuk berkumpul
Bersama disini dengan sehat rohani dan jasmani tentunya.

Pada kesempatan yang baik ini, mohon izinkan saya untuk memberikan sepatah
dua patah kata untuk pidato kali ini yang akan saya angkat tema nya adalah Sosial
dengan Judul Kesehatan Mental. Kesehatan mental mungkin sudah bukan hal yang
asing bagi kita saat ini, namun apakah kalian paham? Apa kalian benar-benar
mengerti apa itu Kesehatan Mental? Kementrian Kesehatan menjelaskan secara
singkat bahwa Kesehatan Mental ialah dimana kondisi Jiwa seseorang merasa
tenang dan tentram. Sehingga mereka bisa menjalankan aktivitas sehari-harinya
dengan baik. Namun, begitu juga sebaliknya, saat seseorang dengan Kesehatan
Mental yang terganggu mereka seringkali merasa cemas, sulit mengontrol emosi,
bahkan tidak menutup kemungkinan mereka melakukan hal yang negatif.

Masyarakat Indonesia masih banyak yang belum sepenuhnya sadar bahwa


Kesehatan Mental lebih penting dibandingkan Kesehatan Fisik. Sama hal nya
dengan pengobatan untuk Kesehatan Fisik, kita bisa ke Dokter untuk mencari tahu
letak sakitnya dan bagaimana pengobatannya, pengobatan Kesehatan Mental juga
kita lakukan dengan datang ke psikiater atau setikdanya orang terdekatnya lah
yang dapat mengobati nya. Namun, masih sangat banyak sekali seseorang dengan
Kesehatan Mental yang buruk memendam semuanya sendirian tanpa bantuan dan
dorongan dari orang lain bahkan dari orang terdekatnya. Mereka yang seperti ini
cenderung lebih pendiam, jarang mengekspresikan diri, dan bahkan menjauhi
daripada interaksi sosial. Bahkan tak sedikit dari mereka yang memiliki Gangguan
Mental ini melakukan tindakan Bunuh Diri.

1
Selain itu, Kesehatan Mental kerap seringkali diremehkan. Orang-orang yang tak
pernah merasakan bagaimana rasanya mempunyai mental yang terganggu dari
pengalaman masa lalu baik itu Anak Broken Home, Korban Bullying, ataupun
Korban Diskriminasi dari lingkungan Sekitar nya. Mungkin terlihat sepele, ketika
mereka membuat status disosial media bahwa mereka ingin melakukan tindakan
bunuh diri, ya bagi kita sepele. Namun apa kita merasakan bagaimana rasanya
diposisi dia? Sesungguhnya mereka bukan ingin cari perhatian dan bahkan tidak
benar-benar ingin melakukan tindakan tersebut. Mereka butuh Kita! Mereka ingin
didengar tentang keluh kesah nya. Mereka butuh support kita, dorongan kita,
bahwa mereka tidak sendirian.

Maka dari itu yuk, kita lebih peka terhadap orang-orang disekitar kita. Kita bantu
mereka untuk bangkit dari keterpurukan, jangan biarkan mereka jatuh terlalu dalam
lagi. Dengan pertolongan dari kita semua, juga dapat mengurangi angka Kematian
bunuh diri yang disebabkan oleh Gangguan Kesehatan Mental. Saya tekankan lagi,
mereka tidak sedang cari perhatian, mereka hanya butuh didenga tidak perlu
apapun lagi. Selain itu, menolong juga tidak ada salahnya kan? Karena saat kita
melakukan kebaikan kita juga akan dapat karma Kebaikan. Seperti kata pepatah,
apa yang kita tabur itulah yang kita tuai.

Mungkin ini adalah akhir dari pidato saya. Semoga dapat dipahami dengan baik
oleh para hadirin, Saya mohon maaf bila ada kata-kata atau konten pidato saya
yang tidak menyenangkan dihati hadirin semua. Karena kesempurnaan hanyalah
milik ALLAH SWT. Semata. Kesalahan dan dosa tidak akan luput dari kita. Atas
segala perhatian nya saya ucapkan Terimakasih

Wassalamu’alaikum warrahmatulahi wabarakatuhi

Selamat siang.

2
Analisis Pidato

1. Jenis Pidato: Pidato Informatif, Oral Instruction. Memberikan sebuah


pengajaran tentang pentingnya Kesehatan Mental

2. Metode Pembacaan Pidato: Metode Ekstemporan, yaitu tidak membuat


naskah tertulis yang lengkap juga tidak menghafalkan gagasan yang ingin
disampaikan. Hanya membuat garis besar gagasan-gagasan yang ingin
disampaikan

3. Gaya Bahasa: Cliché, gaya Bahasa yang makna nya menjadi lemah karena
terlalu sering dipakai.

4. Perilaku Hadirin:
• Pengaturan hadirin tentang kita sebagai pembicara
• Usia Mulai dari 19 – 24
• Jenis Kelamin: Laki-laki dan Perempuan
• Pendidikan: S1
• Status Sosial: Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai