Anda di halaman 1dari 4

1

PENTINGNYA MEMAHAMI KESEHATAN MENTAL

DI KALANGAN MASYARAKAT

Oleh : Hasna Irfani

Berbicara tentang kesehatan mental, mungkin dari kita sering mengaitkan dengan
masalah mental/fisik yang dialami oleh seseorang. Kesehatan mental itu sendiri bisa berasal
dari lingkungan maupun peristiwa yang dialami oleh seseorang itu sendiri, seperti trauma
atau sakit jiwa. Namun hal yang mendasari kesehatan mental seseorang adalah pola pikir diri
sendiri. Dengan maraknya pergaulan tak sehat akan mempengaruhi mental masyarakat,
secara tak sadar ini berarti membuat anak-anak atau orang tua merasakan hal yang sama dari
berbagai aspek kehidupan. Mengapa demikian? Anda pasti merasa kesal dengan orang yang
berperilaku buruk, jelas karna setiap orang pasti merasakan hal serupa baik orang tua maupun
anak-anak. Saat bermain anak-anak pasti merasa kesal dengan teman nya yang berbuat
curang. Begitupun orang tua, pasti merasa kesal terhadap orang tua lainnya apabila anak-
anaknya dicurangi. Terlepas dari itu semua, inilah kesalahan yang kerap terjadi di Negara
Indonesia.

Ada sebuah kutipan yang saya ambil dari salah satu aktor yaitu “A lot of people are
living with mental illness around them. Either you love one or you are one.” –  Mark Ruffalo
yang artinya “Banyak orang yang hidup dengan penyakit mental di sekitar mereka, entah itu
salah satu orang yang kamu cinta atau kamu adalah salah satunya”. Maksud dari
perkataannya, orang-orang kini hidup dengan masalah mental yang terus bermunculan di
sekeliling mereka seperti, makin seringnya kasus hukum yang melibatkan faktor mental dan
kejiwaan yang menjadi topik utama dalam pemberitaan, yang seharusnya menyadarkan
semua lapisan masyarakat bahwa ada persoalan kesehatan mental dan kejiwaan yang perlu
ditangani secara serius. Tetapi kini perbincangan tentang kesehatan mental mencuat kembali,
seperti kabar kerugian yang di derita BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yang
tentunya bukan topik ini yang akan saya bahas tetapi peristiwa ini jelas menunjukkan bahwa
kejadian yang berhubungan dengan gangguan kesehatan mental dan jiwa makin sering terjadi
akhir-akhir ini. Faktanya, berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2013 dan data pusat dari Informasi Kementerian Kesehatan mengatakan jumlah orang yang
mengalami gangguan kesehatan mental dan jiwa terus mengalami peningkatan di Indonesia
seperti Jakarta dan Yoyakarta.
2

Menurut data yang saya lihat, sekitar 14 juta orang 6 persennya yang berusia di atas
15 tahun mengalami gangguan kesehatan mental emosional berupa depresi dan
kecemasan/galau. Ini berarti diperlukan pembelajaran lebih tentang kesehatan mental
terhadap remaja, supaya mereka tidak terlalu terbelakang untuk menghadapi arus zaman saat
ini. Setelah saya mensurvei ke beberapa orang ataupun teman saya, saya bertanya pendapat
mereka tentang kesehatan mental sebagian besar dari mereka menjawab bahwa kesehatan
mental itu berhubungan dengan penyakit jiwa atau gila lalu adapula yang menjawab
berhubungan dengan sifat psikopat. Jelas semua itu hanya dasar pemikiran yang bahkan
mereka sendiri tidak yakin akan hal yang mereka katakan. Bagi saya, kesehatan mental tidak
selalu berkaitan dengan jiwa tetapi pemikiran yang dangkal/pendek juga berpengaruh
terhadap kesehatan mental seseorang. Orang-orang kebanyakan selalu merasa dirinya tidak
mau kalah dan terus mengejar apa yang sudah mereka dapatkan, merasa paling benar dan
akhirnya menyalahkan orang lain. Tidak percaya kepada otak sendiri seperti mencontek dan
merasa yakin akan pemikiran orang lain juga salah satu gangguan kesehatan mental dimana
jiwa atau mental kita cenderung takut untuk mencoba menerima ide seperti penyakit phobia
yaitu Ideophobia. Tahukah anda Ideophobia? Yaitu suatu ketakutan terhadap suatu ide atau
alasan. Para penderitanya biasanya merasa takut kepada ide pemikiran mereka dan tidak
percaya terhadap alasan orang lain sehingga menyulitkan diri mereka di berbagai
perkumpulan.

Negara Indonesia termasuk dalam Negara yang memiliki tingkat kesehatan mental
yang rendah,di karenakan masih banyaknya orang yang tidak menyadari keadaannya sebagai
makhluk sosial. Apa maksud dari perkataan saya? Manusia diciptakan sebagai makhluk yang
saling bergantung satu sama lain tetapi mengapa masih banyak yang saling menyalahkan?
Jawabannya adalah karena diri mereka sendiri yang tidak mau merasa kalah/salah seperti
yang sudah saya katakan sebelumnya. Disinilah kesehatan mental kita diuji dengan
kerohanian yang mengisi jiwa. Orang yang kurang banyak berhubungan dengan aktivitas
religi biasanya akan mengalami masalah kesehatan mental yang cukup serius. Inilah yang
biasanya masyarakat anggap remeh. Padahal aktivitas religi mampu membuat kesehatan
mental stabil dan tahukan anda bahwa hal kecil seperti menghormati satu sama lain juga bisa
berhubungan dengan kesehatan mental.

Tolak ukur kesehatan mental seseorang dinilai dari apa yang diperbuat olehnya masih
diambang wajar apa tidak. Jika tingkatannya sudah tinggi seperti berani membunuh orang
lain maka kesehatan mentalnya patut dipertanyakan. Padahal sejak di sekolah dasar pasti
3

masyarakat sudah diajarkan untuk saling menjaga satu sama lain, tetapi saat seseorang
beranjak dewasa otaknya malah dipenuhi dengan pikiran kotor yang merusak kesehatan
mental sekaligus jiwa. Tentunya hal ini sangat disayangkan mengingat saat ini susah sekali
untuk menemukan orang yang pikirannya jernih. Rusaknya kesehatan mental di kalangan
masyarakat Indonesia dapat menghambat kemajuan bangsa. Oleh karena itu masyarakat
dituntut untuk terus bersaing dan disinilah timbul lagi masalah kesehatan mental dimana
seseorang yang merasa tidak puas berusaha untuk menyingkirkan semuanya walaupun
dengan cara tidak halal.

Jadi, jika kita berbicara tentang pentingnya memahami kesehatan mental pada
masyarakat kita juga harus bercermin pada diri sendiri terlebih dahulu. Apakah kesehatan
mental kita sudah bagus atau malah sebaliknya? Kita pun harus mau mendengar nasihat-
nasihat yang di berikan orang lain karena nasihat orang adalah kata-kata yang berguna untuk
dapat melihat bagaimana harusnya jiwa dapat menerima pandangan orang lain. Sebaiknya
masyarakat dapat memahami kesehatan mental dengan baik, karena sesungguhnya dari kita
kecil kita sudah dilatih orang tua ataupun guru untuk belajar mengendalikan ego dengan
bersabar dan ikhlas. Jika kita terus merasa bahwa diri kita buruk daripada orang lain maka
kesehatan mental kita sedang terganggu karena tidak akan ada makhluk sempurna di dunia
ini. Kembali lagi ke kesehatan mental masyarakat, semua yang anda dapatkan dari paparan
saya di atas hendaknya anda ambil pointnya dan tanyakan pada diri anda sendiri mengapa
kesehatan mental begitu penting terutama di kalangan masyarakat khususnya diri sendiri.

Mungkin cara berpikir orang berbeda-beda sehingga ada yang setuju dengan saya atau
sebaliknya, tetapi tidak ada salahnya untuk mencerna kembali apa maksud dari semua
perkataan saya karena seperti yang saya bilang kepada anda bahwa mendengarkan nasihat
atau pepatah seseorang adalah langkah untuk membenahi kesehatan mental kita. Apabila
anda sudah merasa puas diri dengan pendapat anda sendiri maka itu berarti anda adalah orang
yang kesehatan mentalnya terganggu. Maka dari itu bersiaplah kita untuk
membenahi/menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatn mental di zaman sekarang
ini. Tentunya, masyarakat yang terpelajar dan unggul adalah masyarakat yang bisa
membenahi diri mereka sehingga nantinya dapat berguna dan tidak menjadi sampah
masyarakat yang memiliki kesehatan mental terganggu. Entah itu kesehatan mental serius
maupun hanya masalah kejiwaan sementara. Jika anda sedang membaca ulasan ini tanyakan
pada diri anda sekarang apakah anda salah satu dari orang yang memiliki gangguan kesehatan
mental?.***
4

Anda mungkin juga menyukai