Anda di halaman 1dari 1

PENDAPAT KELOMPOK

Nama/NIM anggota kelompok :


1. Andi Elnafilah Adinda F.A (M021201033)
2. Zulfikri Basri (M021201001)
3. Putri Nadya Salsabila (M021201038)
4. A.Nur.Rezeki S. (M021211036)
5. Alishah Pramudita Ayuningtyas (M021211060)
6. Tasya Apriajeng Dwi Putri (M021211056)
7. Siti Nur Aisyah Rahman (M021211054)
8. M.Jabal Nur (M021211034)
9. Agus Candra (M021211053)

1. Apakah kelemahan pada setiap jenis perekat bisa diatasi?


Berikan penjelasan anda!
Jawab : Bisa
Penggunaan UF memiliki dampak yaitu terjadinya emisi formaldehida, adanya emisi
formaldehida menyebabkan pencemaran pada udara, mulai dari bau yang kurang enak
sampai terjadinya gangguan kesehatan.
Cara mengatasinya : pencampuran tanin dengan formaldehida (TF) hasil perekatnya
menyerupai fenol formaldehida dan dapat mengurangi emisi formaldehida.
Penelitian tanin dapat menurunkan emisi formaldehida telah banyak dilakukan seperti
oleh Subyakto (2010) dengan pemanfaatan langsung serbuk kulit kayu sebagai perekat,
Supriadi dan Santoso (2009).

2. Apakah masih ada kemungkinan ditemukan jenis perekat dari bahan yang baru?
Berikan Penjelasan anda !
Jawab : Bisa, contohnya perekat yang berbahan dasar lignin karena lignin pada kayu
berasosiasi dengan selulosa dan hemiselulosa dan berperan sebagai pengikat antara
individu sel kayu. Salah satu yang memiliki kandungan lignin adalah tempurung kelapa.
Berdasarkan penelitian, tempurung kelapa termasuk golongan kayu keras, secara kimiawi
memiliki komposisi kimiawi yang hampir mirip dengan kayu yaitu tersusun dari
lignin 36,51%.

Anda mungkin juga menyukai