Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KELOMPOK

PEMERIKSAAN USG

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Kesehatan
Reproduksi Yang di Ampu oleh Dr. Hj. Linda Amalia, S.Kp., M.KM.

DISUSUN OLEH :

Anggi Rojiah Amalia 2009669 Shifa Fadilah A 2001956


Arihni Raa’ihatul J 2009688 Silviana Safitri 2005592
Ayu Amelia 2009606 Silvy Mutiara Dewi 2009903
Bela Islami Kaffatiah 2001889 Siti Mu’minah 2007948
Cheli Cakrawati 2009685 Siti Sopiyah 2007095
Danies Laelatul A 2002071 Sri Devi Vani Wijaya 2010070
Desi Rahayu 2010114 Syaila Nur Khuldiyyah 2009970
Nadya Anggi Pratiwi 2001918

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2022
A. Pengertian USG

Ultrasonografi (USG) adalah prosedur pengambilan gambar dari bagian tubuh tertentu
menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi. Selain memantau perkembangan janin, USG
juga sering dijadikan pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis penyakit. Hasilnya dapat m
engarahkan dokter dalam memilih perawatan dan pengobatan yang sesuai.

B. Pemeriksaan USG :

USG menggunakan alat bernama transducer yang ditempelkan di kulit. Alat ini mema
ncarkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi. Berikut, langkah-langkah pemeriksaan keh
amilan melalui USG:

1. Pasien berada dalam posisi berbaring.


2. Dokter mengoleskan gel khusus pada kulit di area pemeriksaan.
3. Transducer ditempelkan dan digerakkan di area tersebut.
4. Gelombang dari transducer akan direkam dan diubah menjadi gambar pada monitor.
5. Setelah tes selesai, dokter akan membersihkan gel dari tubuh.
6. Tes ini membutuhkan waktu sekitar 30 hingga 60 menit.

Dalam beberapa kasus, pemeriksaan kehamilan dilakukan dengan memasukkan transduser ke


dalam vagina.

C. Waktu USG Dilakukan

USG dilakukan atas rekomendasi dokter. Pemeriksaan ini bukan hanya digunakan untuk mem
eriksa kondisi terkait kehamilan, tapi juga gangguan kesehatan lainnya.

USG juga dapat digunakan sebagai alat diagnosis penyakit hingga alat bantu saat proses pem
bedahan tertentu. Pengambilan sampel jaringan (biopsi) atau kondisi lain yang telah disebutk
an di atas.

Teknologi yang digunakan terbilang aman karena tidak memancarkan radiasi. USG juga tidak
memiliki efek samping atau komplikasi serius jangka panjang.

Dalam kasus yang jarang terjadi, ini menyebabkan sensasi panas sementara di lokasi saat pem
eriksaan dilakukan. Sensasi panas akan hilang dengan sendirinya setelah prosedur selesai.

Adapun untuk pemeriksaan USG transvaginal dilakukan oleh dokter spesialis kebidanan dan
kandungan dan digunakan untuk mengevaluasi kondisi-kondisi berikut:
 Menilai kondisi kehamilan dan janin, termasuk bila ada kecurigaan terhadap keguguran at
au kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan).
 Pada kasus infertilitas untuk menilai penyebab dan mengevaluasi pengobatan.
 Pada kasus nyeri perut, gangguan haid dan perdarahan vagina yang abnormal.
 Kelainan pada rahim atau ovarium seperti kista, mioma, polip, infeksi.
 Memastikan IUD pada tempatnya.
 Sebagai alat bantu untuk prosedur tertentu (guided ultrasound).

Di luar kesehatan reproduksi, pemeriksaan USG transvaginal kerap dipakai untuk mengevalu
asi kelainan pada:

 Kandung kemih, seperti adanya tumor atau kanker, batu, atau infeksi.
 Uretra, yakni saluran keluar urin.
 Usus kecil.
 Usus besar bagian rektosigmoid (bagian ujung sebelum dubur).
 Pembuluh darah panggul.
 Adanya adhesi atau perlengketan organ-organ dalam rongga panggul.

D. Persiapan Sebelum USG

Sebelum menjalankan USG abdomen, dokter perlu meminta informed consent dari pasien. Pe
doman yang lama menyatakan bahwa pasien perlu berpuasa selama 4-6 jam karena adanya m
akanan di dalam saluran pencernaan dapat mengganggu visualisasi organ-organ di rongga ab
domen. Namun, studi lebih lanjut menunjukkan bahwa puasa ternyata tidak meningkatkan ku
alitas diagnosis. Puasa terutama tidak diperlukan bagi kasus-kasus darurat. Sebagai persiapan
USG abdomen, pasien dapat diminta meminum air untuk mengisi kandung kemih. Kandung k
emih yang terisi dapat memudahkan analisis organ-organ di regio abdomen yang lebih rendah
seperti apendiks.

Persiapan yang harus dilakukan sebelum USG tergantung dari jenis USG yang akan dijalani.
Beberapa persiapan tersebut adalah:

 Berpuasa 8–12 jam sebelum menjalani USG perut, agar organ di dalam perut terlihat j
elas

 Mengonsumsi 2–3 gelas air putih satu jam sebelum menjalani USG panggul dan tidak
buang air kecil sampai prosedur selesai

 Mengosongkan kandung kemih terlebih dulu bagi pasien yang akan menjalani USG tr
ansvaginal

 Mengenakan pakaian khusus dan melepaskan perhiasan untuk memudahkan proses U


SG

Pada USG perut dan USG panggul, pasien mungkin akan diberikan suntik cairan kontras. Cai
ran ini berfungsi untuk memberikan gambaran organ tubuh yang lebih jelas.

E. Prosedur USG
Untuk yang baru akan mendapat USG dalam waktu dekat, biasanya akan ada prosedur
sebelum melakukan pemeriksaan ini. Misalnya, kamu akan diminta untuk minum dua sampai
tiga gelas air supaya kandung kemih penuh agar memudahkan dokter mendapatkan gambaran
yang jelas tentang janin dan organ reproduksi kamu.

Selama USG, kamu akan diminta berbaring di meja pemeriksaan. Dokter akan mengoleskan
gel khusus ke perut dan area panggul dan menempatkan tongkat kecil, yang disebut
transduser, ke perut kamu. Transduser itu akan digerak-gerakan untuk menangkap gambar ke
layar ultrasound. Kamu juga mungkin diminta untuk berubah posisi atau menahan napas saat
dokter mengambil gambar.

Jika gambar yang dihasilkan tidak cukup jelas, maka akan dilakukan metode USG lain, yakni
USG transvaginal (pemeriksaan USG dengan memasukan transduser ke dalam vagina).
Biasanya USG jenis ini dilakukan pada saat awal kehamilan, untuk memastikan apakah janin
berkembang dengan baik atau tidak.

Prosedur ini berlangsung hanya beberapa menit saja, bergantung posisi janin. Setelah usai
melakukan USG, Genbest bisa mencetak dan membawa pulang hasil gambar 3D si kecil
dalam kandungan.

F. Cara membaca hasil USG


Ada beberapa cara untuk membaca hasil USG diantaranya adalah:

1. GA atau Gestational Age.


Istilah GA yang tertera dalam foto USG adalah Gestational Age. Ini berarti GA
menunjukkan perkiraan umur kehamilan yang diukur berdasarkan panjang tung
kai kaki, tungkai lengan, diameter kepala, hingga perkembangan organ tubuh ja
nin.
2. CRL atau Crown Rump Length.
CRL atau Crown Rump Length adalah keterangan yang menunjukkan ukuran ja
rak dari ujung kepala hingga ujung kaki janin. Umumnya CRL digunakan dokt
er untuk mengukur janin di usia kehamilan trimester awal.
3. GS atau Gestational Sac.
GS atau Gestational Sac adalah ukuran kantung kehamilan yang ditandai denga
n bulatan hitam. GS umumnya muncul pada hasil foto USG trimester awal.
4. BPD atau Biparietal Diameter.
BPD atau Biparietal Diameter menunjukkan ukuran tulang pelipis kiri dan kan
an. Ini juga umumnya digunakan untuk mengukur janin saat memasuki trimeste
r dua atau tiga.
5. AC atau Abdominal Circumferential.
AC atau Abdominal Circumferential adalah perkiraan ukuran lingkar perut jani
n. Apabila AC dikombinasikan dengan BPD, maka hasilnya akan berupa perkir
aan berat janin dalam kandungan.
6. HC atau Head Circumferential.
HC atau Head Circumferencial adalah keterangan terkait ukuran lingkaran kep
ala janin yang ada di dalam kandungan.
7. FL atau Femur Length.
Sementara untuk FL atau Femur Length adalah keterangan terkait ukuran panja
ng tulang paha janin saat di USG.
8. FW atau Fetal Weight.
FW atau Fetal Weight adalah keterangan mengenai berat janin dalam kandunga
n saat di USG.
9. FHR atau Fetal Heart Rate.
FHR atau Fetal Heart Rate menunjukkan frekuensi detak jantung janin.
10. LMP atau Last Menstrual Period.
LMP atau Last Menstrual Period adalah hitungan hari pertama haid terakhir. U
mumnya ini digunakan sebagai acuan umur janin dalam kandungan.
11. EDD atau Estimated Delivery Date.
EDD atau Estimated Delivery Date adalah keterangan mengenai perkiraan pers
alinan berdasarkan tanggal menstruasi. Di Indonesia, istilah ini mungkin lebih a
krab dengan istilah HPL (Hari Perkiraan Lahir) dibandingkan istilah EDD.
G. Kelebihan USG
 Tidak menimbulkan rasa sakit
 Tidak memerlukan jarum, suntikan, atau sayatan
 Tidak menggunakan radiasi sehingga dinilai lebih aman
 Dapat mendeteksi berbagai masalah pada jaringan tubuh, pembuluh darah, dan org
an tubuh
 Dapat diakses secara luas dan lebih murah
 Tidak mempunyai kontraindikasi dan efek samping.
 Dalam waktu yang relatif lebih singkat

H. Kekurangan USG
Pada pemeriksaan kantung empedu dalam keadaan terisi memerlukan puasa sekurang-kura
ngnya 8 jam USG tidak dapat memeriksa organ-organ yang kurang baik memantulkan gelom
bang suara frekuensi tinggi, yaitu yang berisi rongga udara seperti paru-paru dan usus USG
menggunakan energi ultrasonik yang berpotensi menghasilkan efek biologis pada tubuh, sep
erti memanaskan jaringan dan menghasilkan kantong gas kecil di dalam cairan atau jaringan
tubuh.

I. Jenis – jenis Pemeriksaan USG

1. USG Eksternal
USG jenis ini dilakukan dengan menggerakkan alat pemindai (probe) pada permukaan
kulit pasien.
2. USG Internal
USG internal dilakukan dengan memasukkan probe ke dalam vagina atau anus pasien.
3. USG Endoskopi
Digunakan untuk memvisualisasikan lapisan dan dinding saluran gastrointestinal (sist
em pencernaan) dan orgam di sekitarnya, termasuk pankreas, hati dan kantung emped
u.
4. USG Kehamilan
Untuk memastikan dan memeriksa kondisi perkembangan janin. Mulai dari usia keha
milan, denyut jantung janin, jumlah air ketuban, jenis kelamin hingga waktu persalina
n. Selain itu, USG juga dapat melihat kelainan lain, seperti kehamilan etopik, hamil k
embar, keguguran, cacat janin, dan lainnya.
5. USG Diagnostik
 USG Kepala : Dilakukan untuk mendekteksi kelainan otak pada bayi yang dapat
disebabkan oleh kelahiran prematur, cedera atau perdarahan otak, kelainan lahir
seperti hidrosefalus, infeksi, tumor, atau gangguan saraf otak.
 USG Tiroid : Dilakukan dengan melihat dan mengukur ukuran tiroid, hasilnya da
pat mendeteksi adanya nodul atau lesi di dalam kelenjar.
 USG Payudara : Digunakan untuk membantu mengidentifikasi benjolan dan kist
a pada organ payudara.
 USG Perut : Digunakan untuk memeriksa kondisi organ hati, ginjal, limpa, empe
du, dan pankreas. Beberapa penyakit yang bisa terdeteksi melalui USG perut ada
lah pembesaran limpa, radang usus buntu, pankreatitis, kanker hati, batu ginjal, b
atu kandung kemih, dan hernia.
 USG Panggul : Digunakan untuk memantau kesehatan organ kandung kemih, pr
ostat, rektum, ovarium, rahim, dan vagina.
 USG Testis : Untuk mendeteksi nyeri, bengkak, atau kelainan pada testis, yang d
apat disebabkan oleh trauma, spermatokel, tumor, varikokel, testis terpelintir (tor
sio testis), dan testis tidak turun (kriptorkismus).
 USG Transvaginal : Digunakan untuk mengetahui gangguan pada jaringan repro
duksi seperti rahim atau ovarium.
 USG Transrektal : Dilakukan dengan memasukkan transduser ke dalam rektum g
una melihat kondisi prostat

DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/kesehatan/usg-kehamilan
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Ultrasound.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Ultrasound.
MedlinePlus. Diakses pada 2022. Ultrasound.
Adora. ‚Fungsi Mesin USG dalam Menentukan Usia Kehamilan‛, dalam http://blog.adorababyshop.co
/fungsi-mesin-usg-dalam-menentukan-usiakehamilan/, diakses pada 12 mei 2015.

Fadli, RF. (2022). USG. Halodoc. https://www.halodoc.com/kesehatan/usg


Atkinson NSS, Bryant RV, Dong Y, et al. How to perform gastrointestinal ultrasound:
anatomy and normal findings. World Journal of Gastroenterology. 2017;23(38):6931–6941. d
oi: 10.3748/wjg.v23.i38.6931

https://www.halodoc.com/artikel/ibu-begini-cara-membaca-hasil-usg-kehamilan-yan
g-benar
Amelia, FA. (27 September 2021). Diagnosis Kelainan Organ Reproduksi Akurat Dengan
Ultrasonografi (USG) Transvaginal. Bocah Indonesia.
https://bocahindonesia.com/diagnosis-akurat-usg-transvaginal/

Sinan T, Leven H, Sheikh M. Is fasting a necessary preparation for abdominal ultrasound?.

BMC Med Imaging. 2003;3:1.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC18386


6/

Anda mungkin juga menyukai