Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS EMFISEMA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktik Keperawatan Dasar

Dosen pengampu Dr.Lisna Anisa F, S.Kep., Ners., M.Kes., AIFO

Oleh:
Nadya Anggi Pratiwi
2001918

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
Kasus Emfisema

Tn.N, usia 57 tahun, penggunaan otot-otot tambahan, dada membungkuk karena menahan nyeri, dispnea,
hiperresonan, cracles (+), ronkhi (+), bronchospasme. Tentukan, diagnosa, perencanaan, dan
implementasi pada Tn.N?
I. Pengkajian
Terdapat pasien di RS berinisial Tn. N berusia 57 tahun dengan keluhan sesak napas (dispnea) , nyeri
pada dada, pasien terlihat penggunaan otot tambahan dan terdengar bunyi pada saat bernapas. Setelah
dilakukan pengkajian terdapat hiperresonan, cracles (+), ronkhi (+), bronchospasme.

Data Subjektif Data Objektif

1. Pasien mengeluh sesak napas, 1. Pasien terlihat sesak dan penggunaan otot-otot
nyeri dada tambahan,
2. Pasien terlihat dada membungkuk menahan nyeri
3. Terdapat hiperresonan, cracles (+), ronkhi (+),
bronchospasme

. Analisis Data

No. Data Etiologi Masalah Keperawatan


1. DS: Efek destruktif paru (D.0005) Pola Napas
Tidak Efektif b.d
– Pasien 
mengeluh sesak hambatan upaya napas d.d
napas Gangguan fungsi paru penggunaan otot bantu
(dispnea) pada ekspirasi Pernapasan
(obstruksi)
DO:
– Pasien terlihat 
sesak,
Penurunan perfusi
penggunaan
otot otot 
tambahan
– Terdapat jaringan Penurunan
hiperresonan,
cracles(+), 
ronkhi(+),
bronchospasme. Ventilasi

Peningkatan upaya
menangkap O2

Peningkatan Respirasi

Retraksi otot bantu napas


Pola napas tidak efektif

2. DS: Efek destruktif paru (D.0077) Nyeri Akut b.d


agen pencedera fisiologis
– Pasien mengeluh 
nyeri dada
(emfisema) d.d posisi
DO: Tertutupnya lumen, membungkuk menahan
– Pasien spasme bronkiolus Nyeri
terlihat
membungku k

menahan nyeri
dada Gangguan fungsi paru
pada ekspirasi
(obstruksi)

Udara terperangkap
dalam alveolus

Retraksi otot bantu napas


Nyeri Akut
DS : Kanker paru Gangguan Pertukaran Gas
- Dispnea

DO :
- Bunyi napas Adanya massa di paru
tambahan
Gangguan

perpindahan O2 dan CO2 di
paru

Napas berat dan sesak

Gangguan Pertukaran
Gas

III. Diagnosis Keperawatan


a. (D.0005) Pola Napas Tidak Efektif b.d hambatan upaya napas d.d penggunaan otot bantu
pernapasan
b. (D.0077) Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis (emfisema) d.d posisi membungkuk
menahan nyeri
c. c. (D.0003) Gangguan pertukaran gas d.d hambatan upaya napas

IV. Rencana/Intervensi Keperawatan


N Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
o Keperawatan Kriteria Hasil
1. (D.0005) (L.01004) Pola (I.01014) Pemantauan Observasi
Respirasi  Untuk
Pola Napas Napas Setelah
mengetahuipo
Tidak Efektif dilakukan Observasi la napas
b.d hambatan tindakan  Monitor pola napas pasien
upaya napas keperawatan (seperti bradipnea,  Untuk
d.d selama 3x24 takipnea,hiperven mengetahui
penggunaan jam diharapkan tilasi, Kussmaul, kemampuan
pola napas Cheyne-Stokes, Biot, batuk pasien
otot bantu
membaik ataksik0  Untuk
pernapasan
 Monitor kemampuan mengetahui
dengan kriteria
batuk efektif adanya
hasil:
 Monitor adanya sumbatan
DS: 1. Dispnea produksi sputum berupa sekret
– Pasien membaik  Monitor adanya Terapeutik
mengeluh (5) sumbatan jalan  Untuk
2. Pengguna napas mencatat
sesak napas
Terapeutik perkembangan
(dispnea) an otot
 Dokumentasikan dari hasil
bantu pemantauan
hasil pemantauan
DO: napas Edukasi
– Pasien cukup Edukasi  Untuk pasien
terlihat menuru dapat
n (4)  Jelaskan tujuan dan mengetahui
sesak,
prosedur tujuan dan
penggunaan 3.
pemantauan tindakan dari
otot-otot Frekuensi pemantauan
tambahan napas
– Terdapat cukup
hiperresona membaik
n, (4)
cracles(+),
ronkhi(+),
bronchospas
me
2. (D.0077) (L.12111) (I. 08238) Manajemen Observasi
Nyeri Akut  Untuk
Tingkat Nyeri
b.d agen mengetahui
pencedera Nyeri Setelah Observasi skala nyeri
fisiologis dilakukan pasien
 Identifikasi skala
(emfisema) tindakan nyeri  Untuk
d.d posisi keperawatan membantu
membungku k  Identifikasi faktor
selama pasien untuk
menahan nyeri yang memperberat mencapai
3x24 jam dan memperingan kondisi yang
DS: diharapkan nyeri dapat
– Pasien nyeri memperingan
mengeluh berkurang Terapeutik
nyeri
nyeri dada dengan  Berikan Teknik Terapeutik
DO: kriteria hasil:  Untuk
nonfarmakologis
– Pasien membantu
terlihat 1. Keluhan untuk mengurangi
pasien agar
membungku k nyeri menurun rasa nyeri (mis.
dapat mengur
menahan nyeri (5) TENS, hypnosis, ngi rasa nyeri
dada akupresur, terapi  Untuk
2. Meringis
musik,biofeedback menciptakan
cukup
terapi pijat, aroma lingkungan
menurun (4)
terapi, Teknik yang nyaman
3. Pola imajinasi Edukasi
 Untuk pasien
napas cukup terbimbing,
dapat paham
membaik (4) kompres strategi
4. Pola hangat/dingin, redakan nyeri
tidur membaik terapi bermain) Kolaborasi
(5)  Untuk
 Control lingkungan
membantu
yang memperberat pasien
rasa nyeri (mis. mengurangi
Suhu ruangan, rasa nyeri
pencahayaan, dengan obat
kebisingan)
Edukasi:
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Kolaborasi:
 Pemberian
analgetic,jika
perlu

3. (D.0003) Setelah Pemantauan Observasi


Gangguan  Mengetahui
dilakukan Respirasi (I.01014)
frekuensi, irama
pertukaran tindakan Observasi kedalaman dan
gas keperawatan upaya nafas
selama  Monitor
berhubungan  Untuk
frekuensi, irama, meningkat kan
3x24 jam
dengan kedalaman dan ekspansi paru
diharapkan nyeri
upaya napas  Mengetahui
perubahan berkurang
 Monitor bunyi napas
membrane dengan kriteria dalam tubuh
kemampuan batuk
hasil:  Mengetahui
alveolus- efektif
gangguan  Auskultasi bunyi kelebihan atau
kapiler DS : kekurangan
pertukaran napas
- Dispne oksigenasi atau
gas membaik  Monitor adanya eliminasdi
a DO : dengan kriteria : sumbatan jalan karbondiok sida
Bunyi napas 1. Dispnea napas pada membran
tambahan dengan alveolus- kapiler
skala (5) Terapeutik
2. Bunyi napas Terapeutik  Mengetahu i
tambahan alur interval
 Alur interval
dengan skala sesuai dengan
pemantauan keadaan pasien
(4)
respirasi sesuai  Agar
3. Pola kondisi pasien mengetahui hasil
napas  Dokumentasi kan dari pemantauan
dengan hasil pemantauan tersebut
skala (5) Edukasi
 Agar
Edukasi
mengetahui
 Jelaskan tujuan tujuan dan
dan prosedur dari
prosedurpemantau pemantaua n
Mengetahu i
an
hasil dari
 Informasikan hasil pemantaua n
pemantauan tersebut
Kolaborasi Kolaborasi

----- -------

V. CATATAN KEPERAWATAN
Hari / Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
Tanggal Keperawatan
Senin, 20 (D.0005)Pola - Memonitor pola napas S: Nadya
September
Napas Tidak - Memonitor Pasien
2021
Efektif b.d kemampuan batuk mengatakan
Hambatan efektif masih merasa
upaya napas - Memonitor adanya sesak
d.dpenggunaan produksi sputum
O:
otot bantu - Memonitor adanya
Pasien terlihat
pernapasan sumbatan jalan napas
masih
- Mendokumentasikan
menggunakan
hasil pemantauan
otot-otot bantu
- Menjelaskan tujuan
napas,
dan prosedur R:29x/menit A:
pemantauan Masalah
- Memonitor bunyi belum
napas tambahan teratasi

(ronchi) P:
Intervensi
- Memposisikan
dilanjutkan
fowler/semi fowler
(pasien kooperatif)
- Melakukan batuk
efektif dan napas
- dalam
Selasa,21 (D.0077) - Mengidentifikasi S: Nadya
September Nyeri Akut b.d skala nyeri ( skala Pasien
2021 agen nyeri 7 dari skala 1-10) mengatakan
nyeri sudah
pencedera - Mengidentifikasi berkurang
fisiologis faktor yang sedikit
(emfisema)d.d memperberat dan O:
Pasien telihat
posisi memperingan nyeri
tidak
membungkuk (klien mengatakan membungkuk,
menahan nyeri nyeri bertambah berat namun raut wajah
masih menahan
pada saat melakukan
nyeri
aktivitas) A:
- Mengkontrol Masalah
lingkungan yang teratasi
sebagian
memperberat rasa P:
nyeri Intervensi
dilanjutkan
Rabu, 22 (D.0003) - Memonitor pola napas S:- Nadya
September
Gangguan (frekuensi, kedalaman, O:
2021
pertukaran gas usaha napas)
Mengeluh
d.d hambatan - Memnitor bunyi napas
mengi,wheezing
upaya napas tambahan
dan/atau ronkhi
- Memnitor Sputum
kering
(Jumlah, warna, aroma)
A:
- Mempertahankan
Masalah teratasi
kepatenan jalan napas
sebagian
dengan head titt dan
P:
chin- litt
Intervensi
- Posisikan semi
Dilanjutkan
Fowler atau Fowler
- Memberikan minum
hangat
- Melakukan fisioterapi
dada
- Memberikan oksigen
- Menganjurkan asupan
cairan 2000 ml/hari,
jika tidak
kontraindikasi
- Mengajarkan teknik
batuk efektif
- Mengkolaborasikan
pemberian,
bronkodilator,ekspektora
n, mukolitik

Anda mungkin juga menyukai