Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 3 :

Nabilah Wulandari H (20201664010)

Brigitta Laurie F (20201664012

Dirty Z.A Wulandari (20201664013)

Sri Hayana (20201664014)

Skenario
Seorang perempuan Ny”S”umur 19 tahun, GIP0000, usia kehamilan 39 minggu, datang ke
TPMB Ny”R” dengan keluhan perut terasa nyeri pada bagian bawah menjalar sampai
punggung dan paha, hasil anamnesis: ibu menangis menyeringai kesakitan dan tidak kuat
terhadap nyeri yang semakin sering dan ingin persalinannya dipercepat. Hasil pemeriksaan
TD: 110/70 mmHg, N: 80x/menit, P:24x/menit, S 37,2OC, palpasi abdomen teraba kepala
pada bagian terendah janin, DJJ 140 x/menit, Kontraksi uterus 3x/10’/40”. PD: pembukaan 6
cm, effacement 50%, selaput ketuban utuh, kepala Hodge-II. Berdasarkan hasil
pemeriksaan Bidan “R” melakukan pendampingan dengan memberikan perhatian,
mendengarkan setiap keluhan yang dirasakan Ny’S”, melakukan tindakan dengan
komunikatif dan sabar.

Bahan Pertanyaan Diskusi :


1. Apakah yang dimaksud dengan Emotional Intelligence ?

2. Jelaskan komponen Emotional Intelligence ?


a. Self awareness
b. Self regulation
c. Internal motivation
d. Empati
e. Sosial skill

3. Jelaskan faktor-faktor Emotional Intelligence?

4. Jelaskan bidan Ny’R” memiliki Emotional Intelligence sesuai kasus tersebut ?

5. Jelaskan hubungan Emotional Intelligence dengan kinerja bidan dalam praktik


kebidanan ?
Jawaban

1. Kecerdasan Emosional
kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi
dirinya dan orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan
terhadap informasi akan suatu hubungan.

2. Komponen Emotional Intelligence :

a. Self awareness
Kesadaran diri yaitu kemampuan individu dalam mengenali perasaan diri sendiri dan
perasaan orang lain, serta mampu mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri.
b. Self regulation
Pengaturan diri adalah suatu kemampuan untuk mengelola emosi pada diri sendiri.
Semakin baik pengaturan diri dalam emosi maka semakin terkontrol pula tindakan yang
akan dilakukan, sehingga tetap memiliki hubungan yang baik dengan orang lain.
c. Internal motivation
Motivasi adalah suatu dorongan yang menggerakkan karyawan agar mampu mencapai
tujuan yaitu kinerja yang maksimal.
d. Empati
Empati adalah sebuah kemampuan untuk mengetahui dan memahami perasaan orang
lain yang digunakan untuk menyesuaikan diri dengan baik kepada banyak orang.
e. Sosial skill
Keterampilan sosial adalah kemampuan menciptakan hubungan yang harmonis antar
individu, yaitu dengan memberikan respon baik terhadap lawan bicara dan menjaga
perilaku serta ucapan ketika berhadapan dengan orang.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional adalah faktor eksternal dan


faktor internal. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu, misalnya
lingkungan keluarga, masyarakat, dan media masa atau cetak.
Faktor eksternal ini membantu individu untuk mengenali emosi orang lain sehingga
individu dapat belajar mengenai berbagai macam emosi yang dimiliki orang lain, serta
membantu individu untuk merasakan emosi orang lain dengan keadaan yang
menyertainya.
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu, faktor internal ini
membantu individu dalam mengelola, mengontrol, dan mengendalikan emosinya agar
dapat terkoordinasi dengan baik dan tidak menimbulkan masalah bagi dirinya dan orang
lain.
Kecerdasarn Emosional Terhadap Hasil Belajar
Goleman (2015: 265-280) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kecerdasan emosional seseorang yaitu:
a. Lingkungan Keluarga. Kehidupan keluarga merupakan sekolah pertama dalam
mempelajari emosi.
Kecerdasan emosi ini dapat diajarkan pada saat anak masih bayi dengan contoh-
contoh ekspresi. Peristiwa emosional yang terjadi pada masa anak-anak akan
melekat dan menetap secara permanen hingga dewasa, kehidupan emosional yang
dipupuk dalam keluarga sangat berguna bagi anak kelak dikemudian hari.
b. Lingkungan Non Keluarga.
Dalam hal ini adalah lingkungan masyarakat dan pendidikan. Kecerdasan emosi ini
berkembang sejalan dengan perkembangan fisik dan mental anak. Pembelajaran ini
biasanya ditunjukan dalam suatu aktivitas bermain peran. Anak berperan sebagai
individu diluar dirinya dengan emosi yang menyertainya sehingga anak akan mulai
belajar mengerti keadaan orang lain.
Menurut Le Doux (Goleman, 2015: 20-32) bahwa faktor kecerdasan emosional
dipengaruhi oleh keadaan otak emosional individu, otak emosional dipengaruhi oleh
amigdala, neokorteks, sistem limbik, lobus prefrontal, dan hal-hal lain yang berada
pada otak emosional.

4. Melakukan pendampingan dengan memberikan perhatian, mendengarkan setiap


keluhan yang dirasakan Ny'S”, melakukan tindakan dengan komunikatif dan sabar.

Ini merupakan bentuk kecerdasan emosional yang dilakukan oleh Bidan R.

5. Tujukan hubungan emosional intelligence dengan kinerja bidan dalam praktik kebidanan.
Emotional intelligence adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan dan
memahami emosi (baik emosi orang lain maupun emosi diri sendiri) dengan tujuan
meningkatkan kesehatan fisik dan mental. tentu saja hal ini berhubungan dengan kinerja
bidan saat melakukan praktik.karena pekerjaan seorang bidan berhubungan dengan
manusia yang memiliki perasaan.apalagi ibu hamil, saat hamil perasaan wanita menjadi
sensitif.
jika seorang bidan menangani pasiennya dengan tanpa bisa mengontrol emosi dirinya
sendiri tentu saja akan berdampak pada pasiennya. mangkanya menjadi bidan harus
bisa profesional jika memiliki permasalahan di dalam keluarga tidak boleh mencampur
adukkan saat melakukan pasien.bidan harus tetap ramah dan murah senyum.
mangkanya emosional intelligence dalam praktik kebidanan sangat penting

Anda mungkin juga menyukai