Anda di halaman 1dari 2

Nama : Asri Nurjanah

NIM : 20107010155
Kelas : Psikologi D

KEKELIRUAN PENGASUHAN

No Kekeliruan pengasuhan yang pernah saya Mulai hari ini dan seterusnya,
lakukan saya akan melakukan perilaku
ini untuk memperbaikinya

1 Solusi di suapi; sepupu saya sangat suka mainan Setelah saya mengetahui hal
lego. Namun terkadang ia sulit menyatukan tersebut tidak baik, saya mulai
bagian- bagian lego tersebut. Saya tentu saja bertekad untuk tidak memberikan
memberikan solusi bagaimana cara yang mudah pengasuhan seperti itu lagi.
memasangnya, sembari memasangkan lego
tersebut.
2 Pembiaran; Saya memiliki adik perempuan Kedepannya saya akan mencoba
yang sudah memasukin usia 18 tahun. Ia sudah mulai menasehatinya bahwa hal
mulai berpacaran dan pergi berdua dengan tersebut tidak baik dan jika mamah
pacarnya. Meskipun mengetahui hal tersebut, dan ayah mengetahui hal tersebut,
saya membiarkannya. mereka pasti kecewa.
3 Mengancam tanpa melakukan; Sepupu saya Kedepannya saya tidak akan hanya
dilarang memakan yang manis- manis karena mengancam, tapi akan melakukan
giginya kurang sehat. Saat ia sedang bermain pula.
dengan saya, lalu ia jajan yang manis- manis,
saya selalu bilang “wartoskeun geura ka
mamah” yang artinya “aku adu in ya ke mamah”
tanpa benar- benar mengadu yang membuat ia
makin berani makan yang manis jika bersama
saya.
4 Menanamkan belief yang salah; sejak covid, Dari peristiwa tersebut,
sepupu saya mulai menghafalkan al- qur’an kedepannya insyaAllah saya akan
bersama saya. Terkadang terdapat waktu dimana mulai mengontrol emosi saya
ia susah menghafal walaupun hanya beberapa dengan tidak memberikan belief
ayat saja yang membuat saya kesal. Saat hal itu yang salah dengan perkataan yang
terjadi, saya kadang refleks mengatakan hal negative, kepada siapapun.
negatif “masa ngafalin segitu aja lama banget.”
Saat belajar parenting, saya menjadi merasa
bersalah dan sadar bahwa hal tersebut bisa saja
menjadi belief system nya bahwa ia lama dalam
menghafal. Padahal tidak demikian.
5 Labelling; saat covid, saya mengajar al- qur’an Kedepannya, saya akan lebih
di Rumah Qur’an Favorit (RQF), saat waktunya mengontrol verbal saya agar secara
menghafal, tidak jarang anak- anak ada yang sadar maupun tidak sadar, saya
berlarian, mengobrol sana- sini, dll. Saat hal itu tetap mengeluarkan perkataan
terjadi, dengan tidak sadar saya kerapkali yang positif.
memberikan label negatif kepada mereka
“meuni balangor ah, ngarobrol wae” yang
berarti “bandel- bandel ya, ngobrol mulu lagi”

Anda mungkin juga menyukai