Abstrak
Kehadiran gerakan Salafi di Kota Pekanbaru dan berbagai negeri di Indonesia
mempunyai sejumlah nilai positif dalam perkembangan dakwah Islam, terutama dalam
bentuk upaya menghidupkan Sunnah. Gerakan Islam Salafi telah tumbuh dan
berkembang di Kota Pekanbaru, ditandai dengan berdirinya Pondok Pesantren al-Furqan
di Jalan Duyung dan Pondok Pesantren Umar bin Khattab Jalan Delima Tampan.
Namun, sangat disayangkan ketika sebagian kalangan komunitas Salafi mengaku diri
sebagai Salafi sejati, lalu memaksa orang yang tidak sepaham untuk mengikuti pendapat
mereka hingga dalam masalah-masalah yang sebenarnya bersifat ijtihâdiyah. Dengan
keyakinan ini maka salafi merasa dirinya paling benar, sedangkan ulama/ golongan
lain selalu salah, sesat dan bid’ah. Apakah Jama’ah Salafi Jama’ah Salafi Pondok
Pesantren Umar bin Khattab Kelurahan Delima Pekanbaru lebih bersikap toleran
terhadap Jama’ah Muslim lainnya di lingkungan sekitar. Tulisan ini mencoba mengungkap
tentang masalah tersebut.
Nahdhatul Ulama (NU), tapi di sana ada sebagai jama’ah tertentu, karena keberadaan
pemain-pemain baru seperti Hizbut Tahrir Salafiyyûn yang berkelompok, berjama’ah
Indonesia (HTI), Front Pembela Islam dan mudah dikenali dari karakter dan ciri-
(FPI), dan Salafi, yang juga secara perlahan, cirinya. Peneliti dan pembaca dapat melihat
namun pasti, mulai menanamkan dan mengenali jama’ah ini melalui bentuk
pengaruhnya. Dalam menanamkan lahirnya seperti tidak pernah mencukur
pengaruhnya, mulai dari yang mengandalkan jenggot, memendekan pakaian (celana) di
perjuangan politis hingga yang lebih memilih atas mata kaki, memakai cadar/penutup
jalur gerakan sosial kemasyarakatan. Salah wajah dan sarung tangan bagi wanita dewasa
satu gerakan Islam tersebut adalah yang serta model pakaian lain yang menyerupai
menyebut diri mereka sebagai Salafi atau pakaian masyarakat Arab.4 Komunitas Salafi
Salafiyah.2 Aliran dan gerakan Islam ini telah juga dapat dikenali melalui doktrin-doktrin
telah tumbuh dan berkembang di Kota (fatwa) yang dikeluarkan seperti haramnya
Pekanbaru, 3 yang ditandai dengan mendengarkan dan memainkan alat musik,
berdirinya Pondok Pesantren al-Furqan di menonton televisi, membuat dan memasang
Jalan Duyung dan Pondok Pesantren Umar gambar atau patung makhluk bernyawa,
bin Khattab Jalan Delima Kecamatan menganggap bid’ah perayaan maulud Nabî,
Tampan. Keberadaan kedua Pondok peringatan Isrâ’ Mi’râj, Nuzûl al-Qur’ân,
Pesantren tersebut telah menjadi pusat Zikr Akbar, Hari Raya Ketupat, Peringatan
kegiatan keagamaan, pendidikan dan Dakwah (puasa) Nisfu Sya’bân,5 dan lain-lain.
Islamiyyah sebagai upaya menghidupkan Kehadiran gerakan Salafi di Kota
Sunnah, memerangi syirik dan bid’ah. Pekanbaru dan berbagai negeri di Indonesia
Dalam realitas kehidupan sehari-hari, mempunyai sejumlah nilai positif dalam
media, pers, masyarakat hingga peneliti perkembangan dakwah Islam, terutama
memahami Salafi sebagai komunitas atau dalam bentuk upaya menghidupkan
Sunnah, memerangi syirik dan bid’ah,
menekankan rujukan kepada para ulama
2
Muhammad Ikhsan, Gerakan Salafi Modern Di
Indonesia; Sebuah Upaya Membedah Akar Pertumbuhan Dan
yang keilmuannya diakui oleh kaum
Ide-Ide Substansialnya (Jakarta : UI Press, 2006), hlm. 2. muslimin dan lainnya.6 Namun demikian,
Abu Abdirrahman al-Thalibi, Dakwah Salafiyah Dakwah
Bijak; Meluruskan Sikap Keras Da’i Salafi, , (Ttp : Maktabah
al-Furqan, 2001), hlm. 10, 30-31. Abdul Malik Ibn Ahmad 4
Abduh Zulfidar Akaha, Belajar Dari Akhlak Ustadz
al-Mubarak Ramadani, Madarik al-Nazhar fi al-Siyasah Salafi, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2008), hlm. xii.
Bayna al-Tatbiqat al-Syar’iyah, (Ttp : Maktabah al-Furqan, 5
Abul Asybal Ahmad bin Salim al-Mishri, Fatwa-fatwa
2001), hlm. 30. Terlengkap Seputar Terorisme, Jihad dan Mengkafirkan Muslim,
3
Kota Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau luas (Jakarta: Darul Haq, 2006).
wilayah 632.26 km2, terdiri dari 12 (dua belas) kecamatan 6
Hal ini ditandai dengan telah mengudaranya Radio
dan 58 (lima puluh delapan) kelurahan/desa,Tim Dakwah “Hidayah FM 104,” yang selalu menyiarkan
Penyusun BPS Kota Pekanbaru, Pekanbaru Dalam Angka, acara-acara keagamaan, pengajian dan sebagainya. Sumber
(Pekanbaru: Biro Pusat Statistik Kota Pekanbaru, 2011), Data, Observasi, Kelurahan Delima Kecamatan Tampan
hlm. 3. Pekanbaru, 2012.
Charlest Osgood sebagaimana dikutip tentu sama bagi orang lain yang
Saifuddin Azwar, adalah: Suatu bentuk sekelompoknya.13
evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap terhadap Menurut Kreitner dan Kinicki, sikap
sesuatu objek merupakan perasaan sebagai kecen-derungan merespons sesuatu
menerima atau memihak (favorable) maupun secara konsisten untuk mendukung atau
menolak atau tidak memihak (unfavorable) tidak mendukung dengan memperhatikan
terhadap sesuatu objek itu. Sikap dalam hal suatu objek tertentu. Dengan demikian
ini sebagai motivasi dan kecenderungan dalam sikap sudah melibatkan faktor
terhadap sesuatu baik positif maupun pendapat dan emosi (senang-tidak senang,
negatif.11 setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan
Sementara LaPierre mende-finisikan sebagainya).14 Menurut Robbins, bahwa
sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi sikap (attitude) merupakan pernyataan
atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk evaluatif, baik yang menyenangkan maupun
menyesuaikan diri dalam situasi sosial. Atau yang tidak menyenangkan terhadap objek,
secara sederhana, sikap adalah respon individu atau peristiwa.15 Menurut Riva’i,
terhadap stimulasi sosial yang telah bahwa sikap adalah suatu kesiapan untuk
terkondisikan.12 Dalam konteks ini, sikap menanggapi suatu kerangka yang utuh
menurut Abu Ahmadi terbagi dalam sikap untuk menetapkan keyakinan atau pendapat
sosial dan sikap individu. Sikap sosial yang khas serta sikap juga pernyataan
dinyatakan tidak oleh seorang saja tetapi evaluatif, baik yang menguntungkan atau
diperhatikan oleh orang-orang tidak menguntungkan mengenai objek,
sekelompoknya. Objeknya adalah objek orang atau peristiwa.16
sosial (obyeknya banyak orang dalam Dengan demikian, sikap merupakan
kelompok) dan dinyatakan berulang-ulang. kesiapan atau kesediaan seseorang untuk
Jadi sikap sosial ditandai dengan adanya bertingkah laku atau merespon rangsangan/
subjek sosial, objek sosial, dan dilakukan objek tertentu atau dengan kata lain sikap
berulang-ulang. Sebagai contoh, sikap merupakan kecenderungan seseorang
bersedih dengan melayat karena tetangga untuk merasa dan bertindak sebagai bentuk
ada yang meninggal. Sedangkan sikap respon dari rangsangan atau objek tertentu
individual hanya dimiliki oleh seorang demi yang ada di sekitarnya. Jadi sikap belum
seorang, objeknya bukan objek sosial. Sikap
terhadap satu objek bisa berbeda antara satu 13
Abu Ahmadi, Psikologi Umum (Edisi Revisi), (Jakarta :
dengan lainnya. Misalnya, kesukaan dengan Rinneka Cipta, 2009), hlm. 166.
14
Stepen P. Robbins dan Timothy Judge, Organizational
sate kambing muda bagi seseorang belum Behavior (Prilaku Organisasi),
Terjemahan Diana Angelica, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), hlm. 91.
11
Saifuddin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan 15
Ibid., hlm. 92.
Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), hlm. 5. 16
Veithzal Riva’i, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi,
12
Ibid. (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, 2003), hlm. 246.
merupakan suatu tindakan/aktivitas, akan emosional, dan informasi dari orang lain.
tetapi merupakan faktor predisposisi bagi 3) Komponen psikomotorik (komponen
seseorang untuk perilaku. Menurut perilaku) yaitu sikap yang terbentuk dari
Luthans, pada dasarnya sikap ditandai tingkah laku seseorang dan perilakunya
dengan 3 (tiga) cara yaitu: yang berkaitan dengan predisposisi atau
1) Sikap cenderung bertahan kecuali ada kecenderungan bertindak terhadap
sesuatu yang dapat dilakukan untuk objek sikap yang dihadapinya.18
mengubahnya.
2) Sikap dapat mencakup rangkaian dari Lebih lanjut Luthans menyatakan
yang sangat disukai sampai yang sangat bahwa dari 3 komponen sikap tersebut,
tidak disukai. hanya perilaku yang dapat diamati secara
3) Sikap diarahkan pada beberapa objek langsung, sedangkan 2 (dua) komponen
di mana orang memiliki perasaan lainnya yaitu emosi dan informasi tidak
(kadang disebut pengaruh) dan dapat diamati akan tetapi hanya dapat
kepercayaan.17 diduga. Sikap terbentuk dari adanya
interaksi antara individu dengan
Saifuddin Azwar menyatakan bahwa lingkungannya baik lingkungan fisik
komponen sikap terdiri dari tiga komponen maupun lingkungan biologis yang ada di
yang saling menunjang yaitu: sekelilingnya. Faktor yang mempengaruhi
1) Komponen Afektif (komponen pembentukan sikap adalah pengalaman
emosional) yaitu komponen yang pribadi, kebudayaan, orang yang
berhubungan dengan perasaan dan berpengaruh, media massa, institusi
emosi tentang seseorang atau sesuatu pendidikan maupun lembaga agama.19
baik yang positif maupun negatif dan Dengan perkataan lain, sikap
banyak dipengaruhi oleh apa yang kita merupakan perubahan yang meniru
percayai sebagai sesuatu yang benar perilaku orang lain karena orang lain
terhadap objek tersebut. tersebut dianggap sesuai dengan dirinya.20
2) Komponen Kognitif (komponen Sikap memiliki fungsi sebagaimana
perseptual) yaitu sikap yang mengandung disebutkan dalam Luthans di antaranya
pemikiran atau kepercayaan seseorang adalah:
atau sesuatu objek dengan apa yang dilihat 1) Fungsi Penyesuaian ; Sikap sering
dan diketahui (pengetahuan), membantu orang menyesuaikan diri
pandangan, keyakinan, pikiran, dengan lingkungannya dan meminim-
pengalaman pribadi, kebutuhan
18
Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi,
17
Fred Luthans, Organization Behavior (Prilaku (Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset, 2005), hlm. 7-8.
Organisasi), Terjemahan Nanang Subroto, dkk., 19
Fred Luthans, op. cit., hlm. 238.
(Yogyakarta : Andi Offset, 2006), hlm. 236. 20
Saifuddin Azwar, op. cit., hlm. 8.
21
Fred Luthans, op. cit., hlm. 239. 23
Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-teori Psikologi Sosial,
22
Ibid., hlm. 241. (Jakarta: Rajawali Pres, 2005), hlm. 19.
selamanya harus diwujudkan dalam bentuk Sikap dan perilaku merupakan dua dimensi
tindakan kebencian kepada mereka. Ada dalam diri individu yang berdiri sendiri,
tiga pendapat tentang hubungan sikap dan terpisah, dan berbeda. Mengetahui sikap
perilaku ini. Pertama, konsistensi sikap dan tidak berarti dapat memprediksikan
perilaku. Ada hubungan langsung antara perilaku. Sikap benci terhadap etnis
sikap dan perilaku, sikap cenderung akan Tionghoa tidak berarti menjauhi mereka
diwujudkan dalam perilaku. Sikap verbal dan tidak bersedia untuk berhubungan
merupakan petunjuk yang cukup akurat dagang dengan mereka. Sikap tidak bisa
untuk memprediksikan apa yang akan dipastikan terwujud dalam perilaku.25
dilakukan seseorang bila dihadapkan pada Postulat kedua menunjukkan hal yang
suatu objek sikap.24 Hubungan positif ini berbeda dari postulat pertama. Jika postulat
terutama akan terjadi pada sikap ekstrim. pertama ada konsistensi antara sikap dan
Sikap ekstrim terhadap pemeluk agama atau perilaku, postulat kedua tidak mesti ada
etnis lain akan cenderung berbuat negatif konsistensi itu. Sikap positif tidak selamanya
terhadap objek sikap tersebut. melahirkan perilaku positif, begitu pula
Sikap beragama dan bermasyarakat sikap negatif tidak selamanya ditunjukkan
yang ekstrim cenderung menutup diri untuk dalam perilaku negatif. Dari postulat kedua
berkomunikasi dengan pemeluk agama atau ini, seorang yang bersikap positif terhadap
etnik yang berbeda. Sikap ekstrim yang orang lain yang berbeda bukan berarti dia
menganggap dirinya paling benar dan selalu akan berperilaku baik dengannya.
memaksakan kebenaran kebenaran kepada Suatu waktu, ia dapat saja berbuat buruk
orang lain dapat menimbulkan perilaku kepadanya meskipun sikapnya tetap positif.
yang negatif dalam tata hubungan sosial Artinya, perilaku damai tidak selamanya
beragama di masyarakat. Menurut postulat harus lahir dari sikap damai dan perilaku
pertama ini, sikap selalu direpresentasikan konflik tidak pula dapat dipastikan mewakili
dalam perilaku. Artinya, sikap positif akan sikap negatif.26
melahirkan perilaku positif dan sikap Variasi sikap dan perilaku ini sangat
negatif akan melahirkan perilaku negatif. bergantung kepada situasi dan kondisi yang
Sikap positif terhadap pemeluk agama atau mempengaruhi seseorang untuk
etnik lain akan melahirkan perilaku positif berperilaku seperti apa semestinya. Situasi
terhadapnya, dan sebaliknya sikap negatif dan kondisi inilah yang mempengaruhi
akan melahirkan perilaku negatif pula. perilaku orang. Antara sikap dan perilaku
Pendapat kedua adalah variasi independen. ada variable antara yang mempenga-
Pendapat ini mengatakan bahwa tidak ada ruhinya. Postulat inilah yang dipakai oleh
alasan untuk menyimpulkan bahwa sikap pendapat ketiga yang menyebutnya sebagai
dan perilaku berhubungan secara konsisten.
25
Ibid., hlm. 17
24
Saifuddin Azwar, op. cit., hlm. 16 26
Ibid., hlm. 18.
Umar bin Khattab Kelurahan Delima sikap toleransi beragama Jama’ah Salafi
Kecamatan Tampan Pekanbaru. subjek Pondok Pesantren Umar bin Khattab
penelitian ini adalah Jama’ah Salafi yang Kelurahan Delima Kecamatan Tampan
berdomisili di Kompleks Pondok Pesantren Pekanbaru terhadap Jama’ah Muslim
Umar bin Khattab Kelurahan Delima lainnya, akan ditelusuri melalui 18 (lima
Kecamatan Tampan Pekanbaru, dan yang belas) indikator, yaitu: (1) Merasakan bahwa
menjadi objek penelitian adalah sikap semua Muslim/Mu’min di lingkungan
toleransi beragama dari Jama’ah Salafi yang sekitar adalah saudara se-akidah, walaupun
berdomisili di Kompleks Pondok Pesantren bukan dari Jam’ah Salafi (2) Mengakui
Umar bin Khattab Kelurahan Delima adanya keragaman pendapat sesama
Kecamatan Tampan Pekanbaru. Populasi Muslim dalam mengamalkan ajaran Islam
dalam penelitian ini adalah Jama’ah Salafi di lingkungan sekitar, (3)Menghargai
yang terdiri dari para Pengurus dan Guru/ perbedaan pendapat sesama Muslim/Mu’min
Ustadz Pondok Pesantren Umar bin di lingkungan sekitar dalam mengamalkan
Khattab Kelurahan Delima Kecamatan ajaran Islam, (4)Menghargai perbedaan latar
Tampan Pekanbaru dan masyarakat Muslim belakang pendidikan, pengalaman dan sumber
yang berdomisili/ikut pengajian Salafi di bacaan sesama Muslim/Mu’min di
Kompleks Pondok Pesantren Umar bin lingkungan sekitar yang bukan dari latar
Khattab Kelurahan Delima Kecamatan belakang Jama’ah Salafi, (5) Berlapang dada
Tampan Pekanbaru. Populasi yang ada terhadap aktifitas Jama’ah Muslim/Mu’min di
seluruhnya berjumlah 95 Kepala Keluarga lingkungan sekitar mengamalkan ajaran agama
(KK). Oleh karena jumlah populasi tersebut yang tidak sesuai dengan manhaj Salafi, seperti
cukup sedikit, maka dalam penelitian ini : Tahlilan, Yasinan (Bulanan, Kematian, dll),
penulis tidak menggunakan sampel. Dengan PHBI (Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, Halal bi Halal,
demikian, penelitian inii merupakan Nuzul al-Qur’an), (6).Mengakui dan
penelitian populasi. Pengumpulan data menghormati keberadaan Tokoh Agama/
dilakukan melalui tehnik: Observasi, Ulama yang bukan dari Jama’ah Salafi, (7)
Angket, Wawancara dan Studi Dokumentasi. Menerima keberadaan berbagai kelompok,
Dari angket yang telah disebarkan golongan, aliran dan organisasi ke-Islaman di
kepada responden, lembar angket yang lingkungan sekitar (Tasawwuf/Thariqat,
dikembalikan kepada penulis sebanyak 85 Tabligh, NU, Muhammadiyah, Perti, HTI,
lembar dan dari jumlah tersebut yang tidak FPI, dll), (8).Merasa nyaman hidup
dapat diolah karena rusak sebanyak 5 bertetangga dan berdampingan dengan
lembar angket. Dengan demikian, maka saudara sesama Muslim dari berbagai
jumlah angket yang dapat diolah dalam golongan, aliran dan organisasi ke-Islaman di
bentuk tabulasi dan perhitungan sebanyak lingkungan sekitar (Tasawwuf/Thariqat,
80 lembar angket. Tabligh, NU, Muhammadiyah, Perti, HTI,
Pernyataan responden yang menunjukkan FPI, dll),
Selanjutnya ke-(9)Merasakan perlunya Muslim yang bukan dari Jama’ah Salafi yang
memiliki kemampuan untuk menyelesaikan ditimpa musibah, (15)Memberikan bantuan
masalah-masalah praktis dalam kehidupan kepada saudara sesama Muslim di lingkungan
bersama, (10) Mencari persamaan dan titik sekitar yang membutuhkan pertolongan, (16)
temu dari suatu permasalahan keagamaan Memenuhi undangan saudara sesama
di lingkungan sekitar, (11).Mengupayakan Muslim/Mu’min di lingkungan sekitar yang
adanya dialog terbuka antara Tokoh bukan dari Jama’ah Salafi, (17). Menjadi
Agama/Ulama, kelompok keagamaan dan ma’mum/imam shalat berjama’ah dengan
kelembagaan di lingkungan sekitar, sesama Muslim walaupun bukan dari Jama’ah
(12).Mengupayakan adanya kerja sama Salafi, dan (18) Mengikuti pengajian/tausiah
dengan beberapa Tokoh Agama/Ulama, dari Tokoh Agama/Ulama yang bukan dari
kelompok keagamaan dan kelembagaan di Jama’ah Salafi.
lingkungan sekitar untuk menyelesaikan Skor keseluruhan dari masing-masing
berbagai permasalahan yang terjadi, (13) variabel dan indikator sikap toleransi
Mengunjungi dan bersilaturrahim dengan beragama Jama’ah Salafi Pondok Pesantren
saudara sesama Muslim/Mu’min yang Umar bin Khattab Kelurahan Delima
bukan dari Jama’ah Salafi, (14) Mengunjungi Kecamatan Tampan Pekanbaru terhadap
dan berta’ziah ke rumah saudara sesama Jama’ah Muslim lainnya dapat dilihat pada
tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1
TABEL A % B % C % D % E % TOTAL
4.8 20 25,00 50 62,50 4 05,00 4 05,00 2 02,50 40
4.9 10 25,00 30 37,50 20 25,00 14 17,50 6 07,50 40
4.10 10 25,00 30 37,50 20 25,00 14 17,50 6 07,50 40
4.11 20 25,00 30 37,50 20 25,00 5 06,25 5 06,25 40
4,12 4 05,00 8 10,00 18 22,50 30 37,50 20 25,00 40
4.13 10 12,50 30 37,50 20 25,00 10 12,50 10 12,50 40
4.14 10 12,50 20 25,00 20 25,00 20 25,00 10 12,50 40
4.15 10 12,50 20 25,00 20 25,00 20 25,00 10 12,50 40
4.16 20 25,00 50 62,50 4 05,00 4 05,00 2 02,50 40
4.17 8 10,00 12 15,00 50 62,50 5 06,25 5 06,25 40
4.18 12 15,00 18 22,50 40 50,00 5 06,25 5 06,25 40
4.19 12 15,00 18 22,50 40 50,00 5 06,25 5 06,25 40
4.20 16 20,00 34 42,50 20 25,00 6 07,50 4 05,00 40
4.21 16 20,00 34 42,50 20 25,00 6 07,50 4 05,00 40
4.22 20 25,00 50 62,50 4 05,00 4 05,00 2 02,50 40
4.23 25 31,50 35 43,50 10 12,50 8 10,00 2 02,50 40
4.24 20 25,00 40 50,00 14 15,50 4 05,00 2 02,50 40
4.25 4 05,00 26 32,50 30 37,50 14 17,50 6 07,50 40
247 - 515 - 374 - 178 - 106 - -
berbeda dengan Jam’ah Salafi lainnya yang Delima Kecamatan Tampan Pekanbaru
ada di Pekanbaru dan di provinsi Riau lebih lunak/luwes, tegas tetapi tidak keras/
seperti : Jama’ah Salafi yang dipimpin oleh kasar dengan mengutamakan metode bi al-
al-Ustadz Abu al-Mundzir Dzul Akmal, Lc., Hikmah dalam menjalankan misi
(Akmaliyyun; Ma’had Ta’dzhim al-Sunnah, dakwahnya daripada menggunakan metode
Jalan Raya Pekanbaru Bangkinang Km. 19,5 al-mujadalah (berdebat). Hal ini berbeda
Rimbo Panjang Kec. Tambang Kabupaten dengan Jam’ah Salafi lainnya yang ada di
Kampar) dan Firanda al-Suruy Perawang Pekanbaru dan di provinsi Riau seperti :
yang lebih mengedepankan metode dakwah Jama’ah Salafi yang dipimpin oleh
al-mujadalah (berdebat) dan model turatsi Muhammad Dzul Akmal (Akmaliyyun) dan
sururi (kajian kitab). Oleh karena itu, Jama’ah
Firanda al-Suruy Perawang yang lebih
Salafi Pondok Pesantren Umar bin Khattab mengedepankan metode dakwah al-
Kelurahan Delima Kecamatan Tampan mujadalah (berdebat) dan model turatsi sururi
Pekanbaru pada umumnya telah berbaur (kajian kitab). Oleh karena itu, Jama’ah Salafi
dengan kehidupan masyarakat Muslim Pondok Pesantren Umar bin Khattab
lainnya di lingkungan sekitar. Bahkan Kelurahan Delima Kecamatan Tampan
lembaga pendidikan Pondok Pesantren Pekanbaru pada umumnya telah berbaur
Umar bin Khattab, selain telah terdaftar di dengan kehidupan masyarakat Muslim
Kementrian Agama Kota pekanbaru, juga lainnya di lingkungan sekitar. Bahkan
telah banyak diminati oleh masyarakat lembaga pendidikan PP.Umar bin Khattab,
Muslim yang bukan dari Jama’ah Salafi. selain telah terdaftar di Kementrian Agama
Kota Pekanbaru, juga telah banyak diminati
Kesimpulan oleh masyarakat Muslim yang bukan dari
Sikap toleransi beragama Jama’ah Salafi Jama’ah Salafi.
Pondok Pesantren Umar bin Khattab
Kelurahan Delima Kecamatan Tampan
Pekanbaru terhadap Jama’ah Muslim
lainnya, telah ditelusuri 18 (lima belas) Daftar Kepustakaan
indikator, diketahui berada pada level cukup
baik, ditunjukkan dengan skor : 68,71%. Abdul Malik Ibn Ahmad al-Mubarak
Hal ini memberikan gambaran bahwa sikap Ramadani, Madarik al-Nazhar fi al-
toleransi beragama yang ditunjukkan oleh Siyasah Bayna al-Tatbiqat al-Syar’iyah,
Jama’ah Salafi Pondok Pesantren Umar bin Ttp : Maktabah al-Furqan, 2001
Khattab Kelurahan Delima Kecamatan Abduh Zulfidar Akaha, Belajar Dari Akhlak
Tampan Pekanbaru terhadap Jama’ah Ustadz Salafi, Jakarta: Pustaka al-
Muslim lainnya di lingkugan sekitar, dinilai Kautsar, 2008
cukup baik. Jama’ah Salafi Pondok Abudin Nata, Peta keragaman pemikiran Islam
Pesantren Umar bin Khattab Kelurahan di Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo