Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Telaah Kurikulum Biologi


Semester/Kls : IV/ 4.1 & 4.2 NIM GENAP
Hari/Tanggal : Kamis, 14 April 2022
Waktu : 09.30 -11.00
(paling lambat jam 11.15 sudah dikirim)
Dosen : Hamsah

“ ON LINE ”
Petunjuk Mengerjakan:
1. Soal UTS ada 2 dengan sub Soal ada 8
2. Sebagai pedoman gunakan Silabus SMA dan Kalpen UTS
3. Soal yang dikerjakan sesuia NIM, untuk NIM Ganjil Soal NIM Ganjil, NIM Genap Soal NIM Genap
4. Waktu mengerjakan mulai 09.30 – 11.00 (90 Menit)
5. Jam 11.15 paling lambat soal jawaban soal sudah terkirim ke: bolonya66@gmail.com
6. Soal dikerjakan masing-masing , tidak boleh mencotek, jika terdapat Copy Paste, nilai dikurangi
7. Lambar Jawaban ditulis dengan words / jika ditulis tangan tulisan harus jelas dan mudah di baca:
Nama : Putri Fajar Robi
Kelas : 4.2 Pendidikan biologi
NIM : 2084205022
NO SOAL BOBOT

1 Dengan Menggunakan Kalender Pendidikan UTS TKB pada lampiran Soal 16


UTS, Buatlah:
a. Rincian Minggu Efektif Semester Genap
b. Program Tahunan SMA Kelas X
c. Program Semester Genap
d. Indikator Pencapaian Kompetensi SMA Kls X Semester Genap,
Dengan setiap KD enam IPK mencakup C1 sampai C6

2
Jelaskan
14
a. Konsep Pendidikan Menurut UU Sisdiknas No.20 tahun 2003
b. Konsep Kurikulum Menurut UU Sisdiknas No.20 tahun 2003
c. 6 perangkat Kurikulum
d. Dimensi Kurikulum dengan contohnya masing-masing dimensi

Selamat bekerja , bekerja sendiri

Jumlah 30

JAWABAN

1. A. Jumlah Minggu Dalam Semester Genap


No Bulan Banyak Minggu
1 Januari 5
2 Februari 4
3 Maret 4
4 April 5
5 Mei 4
6 Juni 5
Jumlah 27

B.

ROGRAM TAHUNAN
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Peminatan : X/IPA
Tahun Pelajaran : 2021/2022

Semester Kompetensi Dasar Alokasi Ket


Waktu
1 3.1 Memahami melalui penerapan tentang ruang 9
lingkup Biologi (permasalahan pada berbagai
obyek Biologi dan tingkat organisasi kehidupan),
metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja
berdasarkan pengamatan dan percobaan

3.2 Menganalisis data hasil observasi tentang 9


berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen,
jenis dan ekosistem) di Indonesia serta ancaman
dan pelestariannya

3.3 Memahami prinsip-prinsip klasifikasi makhluk 10


hidup dalam lima kingdom

3.4 Menganalisis struktur dan replikasi, serta peran 10


virus dalam aspek kesehatan masyarakat

3.5 Menganalisis struktur dan cara hidup bakteri 10


serta perannya dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat

3.6 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk 10


menggolongkan protista berdasarkan ciri-ciri
umum kelas dan perannya dalam kehidupan
melalui pengamatan secara teliti dan sistematis

3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk 10


menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri, cara
reproduksi, dan mengaitkan peranannya dalam
kehidupan

Jumlah 68

Semester Kompetensi Dasar Alokasi Ket


Waktu
2 3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk 12
menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri, cara
reproduksi, dan mengaitkan peranannya dalam
kehidupan

3.8 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk 12


menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio
berdasarkan pengamatan dan metagenesis
tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam
kelangsungan kehidupan di bumi

3. 9 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk 12


menggolongkan hewan ke dalam filum
berdasarkan bentuk tubuh, simetri tubuh,
rongga tubuh dan reproduksi

3. 10 Menganalisis informasi/data dari berbagai 12


sumber tentang ekosistem dan semua interaksi
yang berlangsung di dalamnya

3.11 Menganalisis data perubahan lingkungan dan 13


penyebab, serta dampak dari perubahan-
perubahan tersebut bagi kehidupan

Jumlah 64

C.

D.

Semeste Kompetensi Dasar IPK


r
3.1.1 Menjelaskan penerapan tentang ruang
lingkup Biologi (permasalahan pada
berbagai obyek Biologi dan tingkat
organisasi kehidupan), metode ilmiah dan
prinsip keselamatan kerja berdasarkan
pengamatan dan percobaan

3.1 Memahami melalui 3.1.2 Merincikan (permasalahan pada


penerapan tentang berbagai obyek Biologi dan tingkat
ruang lingkup Biologi organisasi kehidupan), metode ilmiah dan
(permasalahan pada prinsip keselamatan kerja berdasarkan
1 berbagai obyek pengamatan dan percobaan
Biologi dan tingkat
organisasi 3.1.3 Mengurutkan penerapan tentang ruang
kehidupan), metode lingkup Biologi (permasalahan pada
ilmiah dan prinsip berbagai obyek Biologi dan tingkat
keselamatan kerja organisasi kehidupan), metode ilmiah dan
berdasarkan prinsip keselamatan kerja berdasarkan
pengamatan dan pengamatan dan percobaan
percobaan
3.1.4 Menganalisis penerapan tentang ruang
lingkup Biologi (permasalahan pada
berbagai obyek Biologi dan tingkat
organisasi kehidupan), metode ilmiah dan
prinsip keselamatan kerja berdasarkan
pengamatan dan percobaan

3.1.5 Menyimpulkan penerapan tentang ruang


lingkup Biologi (permasalahan pada
berbagai obyek Biologi dan tingkat
organisasi kehidupan), metode ilmiah dan
prinsip keselamatan kerja berdasarkan
pengamatan dan percobaan

3.1.6 Mengembangkan penerapan tentang


ruang lingkup Biologi (permasalahan pada
berbagai obyek Biologi dan tingkat
organisasi kehidupan), metode ilmiah dan
prinsip keselamatan kerja berdasarkan
pengamatan dan percobaan

3.2.1 Mengidentifikasi data hasil observasi


tentang berbagai tingkat keanekaragaman
hayati (gen, jenis dan ekosistem) di
Indonesia serta ancaman dan
pelestariannya

3.2.2 Menjelaskan data hasil observasi tentang


berbagai tingkat keanekaragaman hayati
(gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia
3.2 Menganalisis data serta ancaman dan pelestariannya
hasil observasi
tentang berbagai 3.2.3 Mengklasifikasikan data hasil observasi
tingkat tentang berbagai tingkat keanekaragaman
keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di
hayati (gen, jenis dan Indonesia serta ancaman dan
ekosistem) di pelestariannya endositosis dan
Indonesia serta eksositosis) dan proses
ancaman dan
pelestariannya 3.2.4 Membuat data hasil observasi tentang
berbagai tingkat keanekaragaman hayati
(gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia
serta ancaman dan pelestariannya

3.2.5 Menugaskan data hasil observasi tentang


berbagai tingkat keanekaragaman hayati
(gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia
serta ancaman dan pelestariannya
3.2.6 Mengumpulkan data hasil observasi
tentang berbagai tingkat keanekaragaman
hayati (gen, jenis dan ekosistem) di
Indonesia serta ancaman dan
pelestariannya

3.3.1 Mencatat prinsip-prinsip klasifikasi


makhluk hidup dalam lima kingdom
3.3.2 Meninjau prinsip-prinsip klasifikasi
makhluk hidup dalam lima kingdom
3.3.3 Menerapkan prinsip-prinsip klasifikasi
makhluk hidup dalam lima kingdom
3.3 Memahami prinsip- 3.3.4 Membuat garis besar prinsip-prinsip
prinsip klasifikasi klasifikasi makhluk hidup dalam lima
makhluk hidup kingdom
dalam lima kingdom 3.3.5 Memperjelas prinsip-prinsip klasifikasi
makhluk hidup dalam lima kingdom
3.3.6 Menyusun prinsip-prinsip klasifikasi
makhluk hidup dalam lima kingdom
3.4.1 Menjelaskan struktur dan replikasi, serta
peran virus dalam aspek kesehatan
masyarakat
3.4.2 Mencirikan struktur dan replikasi, serta
peran virus dalam aspek kesehatan
3.4 Menganalisis masyarakat
struktur dan
replikasi, serta peran 3.4.3 Melengkapi struktur dan replikasi, serta
virus dalam aspek peran virus dalam aspek kesehatan
kesehatan masyarakat
masyarakat 3.4.4 Menganalisis struktur dan replikasi,
serta peran virus dalam aspek kesehatan
masyarakat
3.4.5 Menugaskan struktur dan replikasi,
serta peran virus dalam aspek kesehatan
masyarakat
3.4.6 Mengkoreksi struktur dan replikasi, serta
peran virus dalam aspek kesehatan
masyarakat

3.5.1 Membaca struktur dan cara hidup bakteri


serta perannya dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat

3.5 Menganalisis 3.5.2 Mengategorikan struktur dan cara hidup


struktur dan cara bakteri serta perannya dalam berbagai
hidup bakteri serta aspek kehidupan masyarakat
perannya dalam
berbagai aspek 3.5.3 Menjelaskan struktur dan cara hidup
kehidupan bakteri serta perannya dalam berbagai
masyarakat aspek kehidupan masyarakat

3.5.4 Menganalisis struktur dan cara hidup


bakteri serta perannya dalam berbagai
aspek kehidupan masyarakat

3.5.5 Memprediksi struktur dan cara hidup


bakteri serta perannya dalam berbagai
aspek kehidupan masyarakat

3.5.6 Mengembangkan struktur dan cara


hidup bakteri serta perannya dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat

3.6.1 Menggambarkan prinsip klasifikasi untuk


menggolongkan protista berdasarkan ciri-ciri
3.6 Menerapkan prinsip umum kelas dan perannya dalam kehidupan
klasifikasi untuk melalui pengamatan secara teliti dan
menggolongkan sistematis
protista berdasarkan
ciri-ciri umum kelas 3.6.2 Mencirikan prinsip klasifikasi untuk
dan perannya dalam menggolongkan protista berdasarkan ciri-
kehidupan melalui ciri umum kelas dan perannya dalam
pengamatan secara kehidupan melalui pengamatan secara
teliti dan sistematis teliti dan sistematis

3.6.3 Melengkapi prinsip klasifikasi untuk


menggolongkan protista berdasarkan ciri-
ciri umum kelas dan perannya dalam
kehidupan melalui pengamatan secara
teliti dan sistematis

3.6.4 Mendeteksi prinsip klasifikasi untuk


menggolongkan protista berdasarkan ciri-
ciri umum kelas dan perannya dalam
kehidupan melalui pengamatan secara
teliti dan sistematis

3.6.5 Merangkaikan prinsip klasifikasi untuk


menggolongkan protista berdasarkan ciri-
ciri umum kelas dan perannya dalam
kehidupan melalui pengamatan secara
teliti dan sistematis

3.6.6 Mengembangkan prinsip klasifikasi


untuk menggolongkan protista
berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan
perannya dalam kehidupan melalui
pengamatan secara teliti dan sistematis

2. A. Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling
melengkapi dan memperkaya. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi.
B. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS)
menyebutkan bahwa Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Secara khusus pada Bab X Pasal 36
disebutkan bahwa; (1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. (2) Kurikulum pada semua
jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. (3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: a.
peningkatan iman dan takwa; b. peningkatan akhlak mulia; c. peningkatan potensi, kecerdasan,
dan minat peserta didik; d. keragaman potensi daerah dan lingkungan; e. tuntutan pembangunan
daerah dan nasional; f. tuntutan dunia kerja; g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni; h. agama; i. dinamika perkembangan global; dan j. persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan. (4) Ketentuan mengenai pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Kemudian pada Pasal
37 juga disebutkan bahwa; (1) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: a.
pendidikan agama; b. pendidikan kewarganegaraan; c. bahasa; d. matematika; e. ilmu pengetahuan
alam; f. ilmu pengetahuan sosial; g. seni dan budaya; h. pendidikan jasmani dan olahraga; i.
keterampilan/kejuruan; dan j. muatan lokal. (2) Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat: a.
pendidikan agama; b. pendidikan kewarganegaraan; dan c. bahasa. (3) Ketentuan mengenai
kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah. Berikutnya pada Pasal 38 dijelaskan lebih lanjut bahwa; (1) Kerangka dasar dan
struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh Pemerintah. (2) Kurikulum
pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan
supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar
dan provinsi untuk pendidikan menengah. (3) Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh
perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
setiap program studi. (4) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi
dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk setiap program studi. Berdasarkan kutipan di atas jelas tak bisa
disangkal lagi bahwa sesuai Undang-Undang Sisdiknas (UU 20 Tahun 2003) Pemerintah (dalam
hal ini Pemerintah Pusat) tugasnya (hanya) menyusun kerangka dasar dan struktur kurikulum
khususnya untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.
C. Kurikulum mempunyi 5 komponen utama yaitu,
- Tujuan
- Materi
- Strategi pembelajaran
- Organisasi kurikulum
- Evaluasi

D. a. Kurikulum Sebagai Suatu Ide


Ide atau konsep kurikulum bersifat dinamis, dalam arti akan selalu berubah mengikutip
perkembangan zaman, minat dan kebutuhan peserta didik, tuntutan masyarakat, ilmu pengetahuan dan
teknologi.
b. Kurikulum Sebagai Suatu Rencana Tertulis
Dimensi kurikulum sebagai rencana biasanya dituangkan dalam suatu dokumen tertulis.
Dimensi ini menjadi banyak perhatian orang, karena wujudnya dapat dilihat, mudah dibaca dan dianalisis.
Dimensi kurikulum ini pada dasarnya merupakan realitas dari dimensi kurikulum sebagai ide.
c. Kurikulum Sebagai Suatu Kegiatan
d. Kurikulum Sebagai Hasil belajar
Hasil belajar adalah kurikulum, tetapi kurikulum bukan hasil dari belajar. Pernyataan ini
perlu dipahami sejak awal, karena banyak orang tahu bahwa hasil belajar merupakan bagian dari
kurikulum, tetapi kurikulum bukan hanya hasil belajar. Banyak juga orang tidak tahu bahwa
pengertian kurikulum dapat dilihat dari dimensi hasil belajar, karena memang tidak dirumuskan secara
formal. Begitu juga ketika dilakukan evaluasi secara formal tentang kurikulum, pada
umumnya orang selalu mengaitkannya dengan hasil belajar. Sekalipun, evaluasi kurikulum sebenar jauh
lebih
luas dari pada penilaian hasil belajar. Artinya, hasil belajar bukan satu-satunya objek evaluasi
kurikulum.
e. Kurikulum Sebagai Suatu Disiplin Ilmu
Sebagai suatu disiplin ilmu, berarti kurikulum memiliki konsep, prinsip, prosedur, asumsi,
dan teori yang dapat dianalisis dan dipelajari oleh pakar kurikulum, peneliti kurikulum, guru atau calon
guru, kepala sekolah, pengawas atau tenaga kependidikan lainnya yang ingin mempelajari
tentang kurikulum.

Anda mungkin juga menyukai