KEARIFAN LOKAL
SMAN 1 CILEDUG
Tahun Pelajaran
2023/2024
Disusun oleh:
TIM PROJEK P5
Modul Projek
Kearifan Lokal
Dampak dari globalisasi dan kemajuan zaman seperti dua sisi koin yang tidak bisa
kita hindari. Pada satu sisi kita melihat banyak keuntungan yang kita peroleh mulai
dari paradigma kemanusiaan yang berkembang dan kemajuan diberbagai
bidangbseperti komunikasi dan transportasi. Disisi yang lain globalisasi dan
kemajuan zaman juga menyimpan potensindisintegrasi karena adanya tantangan
pergeseran normatif.
Setiap manusia Indonesia dituntut untuk memiliki wawasan global dengan
membawa identitas lokal sebagai cara hidup. Pengenalan,pemahaman, dan refleksi
yang mendalam terhadap nilai kearifan lokal dalam rangka prilaku global perlu
difasilitasi sekolah sebagai bentuk dari pendidikan yang memperhatikan kodrat
zaman.
Modul ini bertujuan supaya peserta didik dapat menggali, menganalisis, dan
mengapresiasi kearifan lokal sebagai bekal berkehidupan global.
Modul Projek
Kearifan Lokal
ALUR PROJEK
Pengenalan
1. Memahami proyek penguatan profil pelajar pancasila
2. Penjelasan materi kearifan lokal
3. Mengerjakan LKPD
4. Presentasi LKPD
5. Refleksi
Kontekstualisasi
1. Pembentukan kelompok
2. Materi cerita rakyat Cirebon
3. Materi dasar lagu daerah
4. Materi cerita bergambar
5. Analisis ide produk
6. Analisis naskah
Aksi
Refleksi
GOTONG ROYONG
Elemen : Kolaborasi
Subelemen :
Mau bekerjasama dalam kelompok
Bekerja sesuai dengan kesepakatan
Menghargai dan memnerima pendapat orang lain
mau membantu teman lain dalam kelompok
KREATIF
Menghasilkan gagasan
yang beragam untuk
mengekspresikan
Mau bekerjasama
pikiran dan/atau
dalam kelompok
perasaannya, menilai
Bekerja sesuai dengan
gagasannya, serta
kesepakatan
Gotong memikirkan segala
Kolaborasi Menghargai dan
Royong risikonya dengan
memnerima pendapat
mempertimbangkan
orang lain
banyak perspektif
mau membantu teman
seperti etika dan nilai
lain dalam kelompok
kemanusianaan ketika
gagasannya
direalisasikan.
HARI, JAM
TOPIK TAHAPAN PROYEK DESKRIPSI KEGIATAN
TANGGAL KE
1 MEMAHAMI PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA:
2 - P3, PERLUNYA P5
3
SENIN, 02 - GAMBARAN PELAKSANAAN PROYEK
4
OKT 2023
5
(1) - PRINSIP P5, MANFAAT P5
6
7 - PERAN PESERTA DIDIK DALAM P5, TEMA P5
8 MENGERJAKAN LKPD (1)
9 PRESENTASI LKPD
PENGENALAN
10 REFLEKSI
1 MATERI KEARIFAN LOKAL :
KEARIFAN 2 - PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL
LOKAL 3 - MANFAAT MELESTARIKAN KEARIFAN LOKAL
4 - PERAN PEMUDA DALAM MELESTARIKAN KEARIFAN
SELASA, 03
5 LOKAL
OKT 2023
6
(2) - IDENTIFIKASI KEARIFAN LOKAL CIREBON
7
8 MENGERJAKAN LKPD (2)
9 PRESENTASI LKPD
10 REFLEKSI
1 PEMBENTUKAN KELOMPOK
2
3 MATERI CERITA RAKYAT CIREBON
4
RABU, 04
5
OKT 2023
6 MENYIMAK VIDEO CERITA RAKYAT
(3)
7
8 MENGERJAKAN LKDP (3)
9 PRESENTASI
10 REFLEKSI
1
2 MATERI DASAR LAGU
3
4
KAMIS, 05
5 MENYIMAK BEBERAPA LAGU DAERAH
OKT 2023
6
(4)
7 MENGERJAKAN LKPD (4)
8
PRESENTASI
9
10 REFLEKSI
1
MATERI CERITA BERGAMBAR
2
JUMAT, 06 3
MENYIMAK CONTOH CERITA BERGAMBAR
OKT 2023 4
(5) 5 MENGERJAKAN LKPD (5)
KONTEKSTUALIS
6 PRESENTASI
ASI
7 REFLEKSI
1
2 ANALISIS IDE PRODUK
3
4
SENIN, 09
5 OBSERVASI CERITA RAKYAT DARI INTERNET
OKT 2023
6
(6)
7
LKPD RENCANA AKSI (6)
8
9 PRESENTASI LKPD RENCANA AKSI
10 REFLEKSI
1
ANALISIS NASKAH
2
3
4 PRESENTASI HASIL ANALISIS
SELASA, 10
5
OKT 2023
6
(7)
7
PENYUSUNAN SKRIP, STORYLINE, LIRIK
8
9
10 REFLEKSI
LATIHAN
11 -18 OKT -PEMBAGIAN TUGAS MASING-MASING ANGGOTA
2023 (8-13) -MENENTUKAN ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN
-PEMBUATAN SKRIP, GAMBAR DAN LAGU
KAMIS, 19 MENAMPILKAN SKENARIO, LAGU DAN CERITA
AKSI OKT 2023 BERGAMBAR YANG SUDAH DIBUAT, DAN MEMBERIKAN
(14) UMPAN BALIK DARI MASING-MASING KELOMPOK.
REFLEKSI
JUM'AT, 20
OKT 2023 PENYUSUNAN LAPORAN
(15)
KEGIATAN 1
PENGENALAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Tema : Kearifan Tujuan : Murid memahami mengenai tujuan dan manfaat
Lokal proyek penguatan profil pelajar Pancasila di sekolah.
Materi : Pelaksanaan :
Pengenalan Murid diberikan pertanyaan pemantik mengenai pengetahuan
Projek apa saja yang mereka ketahui tentang P5
penguatan profil Murid diberikan penjelasan apa saja 6 dimensi dari profil
pancsila pelajar Pancasila
Murid diberikan gambaran pelaksanaan proyek oleh guru
Durasi : beserta diberi penjelasan mengenai prinsip dan manfaat dari
Bahan : P5
Dimensi Profil : Murid secara berkelompok mengerjakan LKPD yang sudah
Kreatif disediakan
Gotong royong Murid melakukan presentasi dari LKPD yang sudah dikerjakan
secara berkelompok
Murid saling memberikan umpan balik kepada kelompok yang
sudah presentasi
Murid melakukan refleksi mengenai pembelajaran pada
kegiatan ini
Tugas :
Murid diminta untuk mengerjakan beberapa soal yang ada
pada LKPD
Murid menciptakan yel-yel kelompoknya masing-masing
(berkaitan dengan profil pelajar Pancasila) untuk ditampilkan
sebelum presentasi LKPD
MATERI
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
2. Berkebinekaan global
3. Bergotong – royong
4. Mandiri
5. Bernalar kritis
6. Kreatif
Dimensi – dimensi tersebut menunjukan bahwa profil pelajar Pancasila tidak hanya
fokus kepada kemapuan kognitif saja melainkan juga berfokus pada sikap dan perilaku sesuai
jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
Untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila terdapat langkah yang dilakukan yaitu
melakukan kegiatan intrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan kokurikuler, dan budaya
satuan pendidikan. Kegiatan intrakurikuler berarti muatan pelajaran kegiatan / pengalaman
belajar, kegiatan ekstrakurikuler berarti kegiatan untuk meningkatkan minat bakat siswa,
kegiatan kokurikuler berarti kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan budaya
satuan pendidikan berarti Iklim satuan pendidikan, kebijakan, pola interaksi dan komunikasi, serta
norma yang berlaku di satuan pendidikan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah satu sarana pencapaian profil pelajar
Pancasila, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai
proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Dalam
kegiatan projek profil ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu
penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi,
dan kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab
isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila diharapkan dapat menginspirasi peserta didik
untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya. Bagi pekerja di dunia modern, keberhasilan
menjalankan projek akan menjadi prestasi Dalam skema kurikulum, pelaksanaan projek penguatan
profil pelajar Pancasila terdapat di dalam rumusan Kepmendikbudristek No.56/M/2022 tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran yang menyebutkan bahwa
Struktur Kurikulum di jenjang PAUD serta Pendidikan Dasar dan Menengah terdiri atas kegiatan
pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Sementara pada
Pendidikan Kesetaraan terdiri atas mata pelajaran kelompok umum serta pemberdayaan dan
keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila. Penguatan projek profil pelajar Pancasila diharapkan
dapat menjadi sarana yang optimal dalam mendorong peserta didik menjadi pelajar sepanjang hayat
yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati
dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai
kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila. Berdasarkan Kemendikbudristek No.56/M/2022, projek
penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang
untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar
Pancasila. yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan
profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan
kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran
intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk
merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Pendidik dapat tetap
melaksanakan pembelajaran berbasis projek di kegiatan mata pelajaran (intrakurikuler).
Pembelajaran berbasis projek di intrakurikuler bertujuan mencapai Capaian Pembelajaran (CP),
sementara projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan mencapai kompetensi profil pelajar
Pancasila.
https://www.youtube.com/watch?v=JzMO77vT9Z8
https://www.youtube.com/watch?v=KoZLwBrISdQ
1. HOLISTIK
Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau
terpisah-pisah. Dalam konteks perancangan Projek Penguatan profil pelajar Pancasila,
kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan
melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam.
Oleh karenanya, setiap tema projek profil yang dijalankan bukan merupakan sebuah wadah
tematik yang menghimpun beragam mata pelajaran, namun lebih kepada wadah untuk
meleburkan beragam perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu. Di samping itu,
cara pandang holistik juga mendorong kita untuk dapat melihat koneksi yang bermakna
antar komponen dalam pelaksanaan projek profil, seperti peserta didik, pendidik, satuan
pendidikan, masyarakat, dan realitas kehidupan sehari-hari.
2. Kontekstual
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada
pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan
peserta didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari
sebagai bahan utama pembelajaran. Oleh karenanya, satuan pendidikan sebagai
penyelenggara kegiatan projek profil harus membuka ruang dan kesempatan bagi peserta
didik untuk dapat mengeksplorasi berbagai hal di luar lingkup satuan pendidikan. Tema-
tema projek profil yang disajikan sebisa mungkin dapat menyentuh dan menjawab persoalan
lokal yang terjadi di daerah masing-masing. Dengan mendasarkan projek profil pada
pengalaman dan pemecahan masalah nyata yang dihadapi dalam keseharian sebagai bagian
dari solusi, diharapkan peserta didik dapat mengalami pembelajaran yang bermakna untuk
secara aktif meningkatkan pemahaman dan kemampuannya.
4. Eksploratif
Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi proses
pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur maupun bebas. Projek penguatan profil
pelajar Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler yang terkait dengan berbagai
skema formal pengaturan mata peserta didikan. Oleh karenanya projek profil ini memiliki
area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi peserta didikan, alokasi waktu, dan
penyesuaian dengan tujuan pembelajaran. Namun demikian, diharapkan pada perencanaan
dan pelaksanaannya, pendidik tetap dapat merancang kegiatan projek profil secara
sistematis dan terstruktur agar dapat memudahkan pelaksanaannya. Prinsip eksploratif juga
diharapkan dapat mendorong peran projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk
menggenapkan dan menguatkan kemampuan yang sudah peserta didik dapatkan dalam
peserta didikan intrakurikuler.
Secara umum Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan ruang bagi semua anggota
komunitas satuan pendidikan untuk dapat mempraktikkan dan mengamalkan profil pelajar
Pancasila. Secara khusus manfaat projek penguatan profil Pancasila dapat dibagi menjadi 3 bagian
seperti berikut :
2. Untuk Pendidik
a. Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan
memperkuat karakter dan profil pelajar Pancasila.
b. Merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas.
c. Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi
dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.
PERAN PESERTA DIDIK DALAM PELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Secara umum peserta didik berperan sebagai subjek pembelajaran yang diharapkan dapat terlibat
aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan, secara khusus peserta didik memiliki peran sebagai berikut :
1. Mengasah komitmen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disepakati.
2. Mengembangkan kemandirian untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai
minat dan kemampuan yang dimiliki.
3. Melakukan refleksi secara konsisten dan berkelanjutan untuk memahami potensi diri dan
mengoptimalkan kemampuan.
2. KEARIFAN LOKAL
Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi budaya
dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya.
Peserta didik
Contoh kontekstualisasi tema:
Jawa Barat: sistem masyarakat di Kampung Naga
Papua: sistem masyarakat di Lembah Baliem
SMK tata kecantikan: eksplorasi seni pranata acara adat Jawa
3. BHINNEKA TUNGGAL IKA
Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan,
belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman serta nilai-nilai ajaran yang
dianutnya. Peserta didik juga mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan,
secara kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan dampaknya terhadap
terjadinya konflik dan kekerasan. Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, SMK/MAK, dan sederajat.
Contoh kontekstualisasi tema:
Menangkap isu-isu atau masalah keberagaman di lingkungan sekitar dan mengeksplorasi
pemecahannya (contoh: kisah Bu Mondang dihalaman …).
5. SUARA DEMOKRASI
Peserta didik menggunakan kemampuan berpikir sistem, menjelaskan keterkaitan antara
peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui pembelajaran ini
peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta
tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau
dalam dunia kerja. Tema ini ditujukan untuk jenjang SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, dan
sederajat.
Contoh kontekstualisasi tema:
Sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat tertentu untuk memilih kepala desa.
6. REKAYASA DANTEKNOLOGI
Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati
untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan diri dan
sekitarnya. Peserta didik dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikan
persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi,
mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi. Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/ MAK, dan sederajat.
Contoh kontekstualisasi tema:
Membuat desain inovatif sederhana yang menerapkan teknologi untuk menjawab
permasalahan di sekitar satuan pendidikan.
7. KEWIRAUSAHAAN
Peserta didik mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat local dan masalah yang ada dalam
pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan
kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan ini, kreativitas dan budaya kewirausahaan akan
ditumbuhkembangkan. Peserta didik juga membuka wawasan tentang peluang masa depan,
peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk
menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas. Tema ini ditujukan untuk jenjang SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, dan sederajat. (Karena jenjang SMK/MAK sudah memiliki mata
pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan, maka tema ini tidak menjadi pilihan untuk
jenjang SMK.)
Contoh kontekstualisasi tema:
Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual.
8. KEBEKERJAAN
Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan
pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik membangun pemahaman
terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan
kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini.
Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai
dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja. Tema ini ditujukan sebagai tema wajib
khusus jenjang SMK/MAK.
Contoh kontekstualisasi tema:
Lampung: eksplorasi pengembangan serat tekstil dari limbah daun nanas
Kawasan industri sekitar Jakarta: budidaya dan pengolahan
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PERTEMUAN KE – 1
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Beberapa tema yang disebutkan - Kearifan local
termasuk dalam tema projek yang sudah - Bangunlah jiwa raganya
disediakan pemerintah. (Beri tanda coret - Bhineka Tunggal Ika
untuk yang salah) - Budaya Lokal
- Suara Demokrasi
- Gaya Hidup Modern
Tugas :
Murid diminta untuk mengerjakan beberapa soal yang ada
pada LKPD
Murid melakukan presentasi.
MATERI
PENGENALAN: Kearifan Lokal
Penting untuk diingat bahwa kearifan lokal berbeda-beda di berbagai wilayah dan
komunitas. Ini adalah aset berharga yang dapat berperan dalam melestarikan
budaya, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan memberikan solusi untuk tantangan
lokal. Dalam dunia yang semakin global, penting untuk menghargai dan melestarikan
kearifan lokal sebagai bagian dari warisan budaya yang beragam.
B. Manfaat Melestarikan Kearifan Lokal
Melestarikan kearifan lokal memiliki berbagai manfaat yang penting, baik bagi
masyarakat setempat maupun untuk dunia secara keseluruhan.
Pemuda memainkan peran yang sangat penting dalam melestarikan kearifan lokal.
Mereka adalah agen perubahan yang kuat dalam memastikan bahwa nilai-nilai,
tradisi, dan pengetahuan lokal dilestarikan dan diteruskan ke generasi mendatang.
Pemuda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan positif dalam
pelestarian kearifan lokal, dan melibatkan mereka dalam upaya ini adalah langkah
penting dalam memastikan bahwa warisan budaya dan nilai-nilai lokal tetap hidup
dan relevan di dunia yang terus berubah.
Cirebon, sebagai salah satu daerah di Jawa Barat, Indonesia, memiliki banyak
kearifan lokal yang unik. Beberapa di antaranya melibatkan tradisi, seni, dan nilai-
nilai budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Kearifan lokal di Cirebon mencerminkan keragaman budaya dan sejarah yang kaya di
daerah ini. Ini adalah bagian penting dari warisan budaya Indonesia dan harus
dihargai dan dilestarikan agar dapat diteruskan kepada generasi mendatang.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PERTEMUAN KE – 2
Berdasarkan hasil temuan kalian terhadap kearifan local di Cirebon yang beragam, kemukakan
berbagai bentuk kearifan local yang terdapat di Cirebon pada table di bawah ini dengan baik.
Kelompok :
Nama Anggota Kelompok : 1. 4.
2. 5.
3. 6.
5
LEMBAR REFLEKSI AKHIR PEMBELAJARAN 2
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa yang membuatmu tertarik
saat belajar tentang kearifan
local?
Tugas :
Murid menyimak video
Murid mengerjakan beberapa soal yang ada pada LKPD
Murid melakukan presentasi.
MATERI
Cerita Rakyat Cirebon
1. Legenda Sunan Gunung Jati: Sunan Gunung Jati adalah salah satu dari sembilan wali
yang penting dalam agama Islam. Legenda ini mengisahkan tentang peran
pentingnya dalam menyebarkan Islam di daerah Cirebon.
2. Legenda Setu Patok : Setu Patok adalah salah satu tempat bersejarah di Cirebon yang
memiliki kisah menarik. Ini adalah sebuah danau kecil yang terletak di desa Patok,
Cirebon, Jawa Barat. Cerita Setu Patok Cirebon melibatkan legenda danau yang
dikenal sebagai "Setu Patok."
3. Kisah Perjuangan Pangeran Surya Kencana: Legenda ini mengisahkan tentang
perjuangan Pangeran Surya Kencana, salah satu pangeran Keraton Kasepuhan, dalam
mempertahankan kehormatan kerajaan dan memerangi musuh-musuhnya.
4. Legenda Naga Wulung: Salah satu legenda terkenal yang berhubungan dengan
Keraton Kasepuhan adalah legenda Naga Wulung. Konon, Sunan Gunung Jati
memiliki seekor naga penjaga yang bernama Naga Wulung. Naga ini melambangkan
perlindungan terhadap keraton dan kerajaan Cirebon.
Pendahuluan:
Cirebon, sebuah kota di pesisir utara Jawa Barat, Indonesia, adalah tempat di mana
kekayaan budaya dan sejarah berkumpul. Salah satu tokoh yang sangat penting dalam
sejarah dan kearifan lokal Cirebon adalah Sunan Gunung Jati. Dalam esai ini, kita akan
menjelajahi legenda Sunan Gunung Jati dan bagaimana perannya berkaitan dengan
Cirebon.
b. Pelestarian Budaya
Legenda Sunan Gunung Jati juga mencerminkan pelestarian budaya lokal. Sunan
Gunung Jati tidak hanya menyebarkan Islam, tetapi juga melestarikan budaya Sunda,
termasuk seni, musik, dan tradisi lokal.
Bagian 5: Penutup
Legenda Sunan Gunung Jati adalah bagian integral dari warisan budaya dan sejarah
Cirebon. Ia bukan hanya sosok agama, tetapi juga pemimpin yang memahami kearifan
lokal dan berusaha untuk menjaga dan mengembangkannya. Dalam dunia yang terus
berubah, cerita tentang Sunan Gunung Jati dan pesan-pesan kearifan lokalnya tetap
relevan dan memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk melestarikan budaya dan
nilai-nilai yang berharga bagi Cirebon.
Referensi lain :
https://museumnusantara.com/sunan-gunung-jati/
https://youtu.be/4mTlguc0K-M?si=xblW1s4Kw5iduET7
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PERTEMUAN KE – 3
Berdasarkan video yang sudah disimak, kemukakan hasil ringkasan dari video yang telah di tonton
pada table di bawah ini.
Kelompok :
Nama Anggota Kelompok : 1. 4.
2. 5.
3. 6.
Kelas :
Judul cerita rakyat :
Asal daerah :
2. Latar :
Tempat :
Waktu :
Suasana :
3. Tokoh
Utama :
Antagonis :
Tritagonis :
4. Alur :
5. Sudut Pandang :
6. Pesan Moral :
LEMBAR REFLEKSI AKHIR PEMBELAJARAN 3
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa yang membuatmu tertarik
saat belajar tentang Cerita
Rakyat Cirebon?
Tugas :
Murid menyimak audio/video lagu daerah
Murid mengerjakan beberapa soal yang ada pada LKPD
Murid melakukan presentasi.
MATERI
Lagu Khas Cirebon
Cirebon memiliki kekayaan seni dan budaya yang unik, termasuk musik
tradisionalnya. Salah satu jenis musik tradisional yang khas dari Cirebon adalah
"Kroncong Cirebon." Kroncong adalah genre musik tradisional Indonesia yang
umumnya menggunakan instrumen seperti ukulele, gitar, dan biola. Di Cirebon,
Kroncong memiliki nuansa dan gaya tersendiri yang mencerminkan identitas budaya
daerah ini.
Selain Kroncong Cirebon, ada juga musik tradisional lain yang populer di Cirebon,
seperti "Jaipongan," yang memiliki irama yang energetik dan gerakan tari yang khas.
Jaipongan sering diiringi oleh alat musik seperti kendang, suling, dan gong.
Lagu-lagu dalam bahasa Sunda juga sering dinyanyikan di Cirebon, karena bahasa
Sunda adalah bahasa yang umum digunakan di wilayah ini. Salah satu contoh lagu
khas Sunda yang dinyanyikan di Cirebon adalah "Kacapi Suling," yang menggunakan
alat musik kacapi (semacam alat musik petik) dan suling.
Seiring perkembangan zaman, pengaruh musik modern juga masuk ke Cirebon, dan
banyak musisi lokal menciptakan musik yang menggabungkan unsur-unsur
tradisional dengan elemen-elemen modern. Ini menciptakan variasi musik yang
menarik dan mencerminkan keragaman budaya di Cirebon.
Lagu-lagu dan musik khas Cirebon adalah bagian yang tak terpisahkan dari warisan
budaya daerah ini dan menjadi ekspresi penting dari identitasnya.
Bersama dengan kelompok, tuangkan hasil analisis dari contoh-contoh lagu yang sudah
diperdengarkan ke dalam table di bawah ini.
Kelompok :
Nama Anggota Kelompok : 1. 4.
2. 5.
3. 6.
Kelas :
No. Judul Lagu Asal Daerah Nilai-nilai Kearifan lokal Pesan yang disampaikan
LEMBAR REFLEKSI AKHIR PEMBELAJARAN 4
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa yang membuatmu tertarik
saat belajar tentang Lagu
Daerah?
Tugas :
Murid menyimak contoh cerita bergambar
Murid mengerjakan beberapa soal yang ada pada LKPD
Murid melakukan presentasi.
MATERI
Cerita Bergambar/Komik
Cerita bergambar adalah jenis narasi yang disampaikan dalam bentuk visual atau
gambar, seringkali dengan sedikit atau tanpa teks tertulis. Ini adalah cara yang efektif
untuk menceritakan cerita atau menyampaikan pesan dengan menggunakan ilustrasi
atau gambar-gambar berurutan.
Cerita bergambar biasanya ditemui dalam berbagai bentuk, termasuk buku komik,
novel grafis, buku anak-anak dengan ilustrasi, atau bahkan dalam bentuk papan
cerita. Ini memungkinkan pengarang atau ilustrator untuk menyampaikan cerita atau
gagasan dengan cara yang lebih visual dan kreatif.
Buku komik dan novel grafis adalah contoh yang paling umum dari cerita bergambar
yang populer, dan banyak dari mereka memadukan seni visual yang indah dengan
narasi yang mendalam. Cerita bergambar juga dapat digunakan sebagai alat
pendidikan atau untuk menyampaikan pesan-pesan sosial dan budaya dengan cara
yang menarik dan mudah dicerna oleh berbagai kelompok usia.
Berikut contoh cerita bergambar yang ceritanya mengangkat kearifan lokal daerah
cirebon
https://www.webtoons.com/id/canvas/wali-songo-sunan-gunung-
djati/list?title_no=204652
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PERTEMUAN KE – 5
Kelompok :
Nama Anggota Kelompok : 1. 4.
2. 5.
3. 6.
Kelas :
No. Judul Cerita Asal Daerah Nilai-nilai Kearifan lokal Tanggapan kelompok mengenai
kearifan local yang dikemas
dalam bentuk cerita bergambar
LEMBAR REFLEKSI AKHIR PEMBELAJARAN 5
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa yang membuatmu tertarik
saat belajar tentang Cerita
Bergambar?
Tugas :
Murid mengisi LKPD rencana aksi P5
Murid melakukan presentasi.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PERTEMUAN KE – 6
Kelas :
Bidang :
Judul :
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa yang terpenting yang
kamu pelajari dalam mengenal
Ide proyek P5?
Kelas :
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apakah kamu puas dengan
proses belajarmu hari ini?
Mengapa?
Projek :
Kelas :
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Apakah kamu puas dengan
proses belajarmu hari ini?
Mengapa?
Kelompok :
Nama :
Kelas :
Kurang Sangat
No Pernyataan Setuju
Setuju Setuju
1 Saya memahami projek kearifan lokal dengan baik.
2 Saya menjadi terampil berbicara khususnya pada saat
mempresentasikan tugas di depan kelas.
3 Saya menjadi terampil dalam merancang naskah drama / lirik
lagu / cerita bergambar.
4 Saya menjadi terampil dalam membuat naskah drama / lirik
lagu / cerita bergambar.
5 Saya menjadi terampil dalam memperaktekan naskah drama /
lirik lagu / cerita bergambar.
6 Melalui projek ini karakter saya dibentuk seperti kreatif dan
gotong royong.
7 Projek ini bermanfaat bagi saya dan dapat menjadi bekal di
masa depan.
8 Saya sudah membangun dan mengelola kerjasama tim untuk
mencapai tujuan bersama.
9 Saya dapat mengendalikan dan menyesuaikan emosi dengan
tepat selama mengikuti projek ini.
10 Saya melakukan refleksi dan menganalisis kekurangan saya
untuk dapat saya perbaiki.
Ceritakanlah pengalaman berkesan mu dalam mengikuti projek ini, dan apa saja tantangan dan
kendala yang kamu hadapi selama projek ini berlangsung!
Ceritakanlah bagaimana keterampilan yang kamu dapat selama mengikuti projek ini yang dapat
bermanfaat bagi masa depan mu!
Ceritakan hal baru apa yang kamu dapat selama projek dan hal apa sajakah yang membuat kamu
berproses!
Ceritakanlah perubahan cara berpikir, perilaku, hubungan dengan lingkungan, kebiasaaan sehari-
hari yang dialami serta perasaan yang paling dominan muncul selama projek!
Jelaskan bagaimana cara kamu berkomitmen untuk bisa menerapkan hasil projek
dalam kehidupan sehari-hari?
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Halaman judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
o Nama kegiatan
o Latar belakang
o Tujuan
o Sasaran kegiatan
o Waktu dan tempat pelaksanaan
o Tim yang terlibat
BAB 2 REALISASI KEGIATAN
o Persiapan
o Pelaksanaan
o Pasca kegiatan
BAB 3 EVALUASI DAN KENDALA
o Evaluasi
o Kendala
o Solusi
BAB 4 PENUTUP
LAMPIRAN / DATA PENDUKUNG
Menghasilkan
Menghasilkan
karya dan
No Nama Siswa/Kelompok Kesesuaian topik gagasan yang Jml
tindakan yang
orisinal
orisinal
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Ketentuan skor dalam rentang 1-4
1. Kesesuaian topik dalam tugas
a. Sangat berkembang :4
a. berkembang sesuai harapan :3
c. Mulai Berkembang :2
d. Belum Berkembang :1
2. Menghasilkan gagasan yang orisinal
a. Sangat berkembang :4
a. berkembang sesuai harapan :3
c. Mulai Berkembang :2
d. Belum Berkembang :1
3. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
a. Sangat berkembang :4
a. berkembang sesuai harapan :3
c. Mulai Berkembang :2
d. Belum Berkembang :1
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 0
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Ketentuan skor dalam rentang 1-4
1. Mau bekerja sama dalam kelompok
a. Sangat berkembang :4
a. berkembang sesuai harapan :3
c. Mulai Berkembang :2
d. Belum Berkembang :1
2. Bekerja sesuai dengan kesepakatan/ tugasnya
a. Sangat berkembang :4
a. berkembang sesuai harapan :3
c. Mulai Berkembang :2
d. Belum Berkembang :1
3. Menghargai/ mau menerima pendapat orang lain
a. Sangat berkembang :4
a. berkembang sesuai harapan :3
c. Mulai Berkembang :2
d. Belum Berkembang :1
4. Mau membantu teman lain dalam kelompok
a. Sangat berkembang :4
a. berkembang sesuai harapan :3
c. Mulai Berkembang :2
d. Belum Berkembang :1