PANCASILA
TEMA : KEARIFAN LOKAL
SUB TEMA : LENGGER WANASABAN
KABUPATEN WONOSOBO
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 2 WATUMALANG
TAHUN 2022
MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
TARI LENGGER WANASABAN
Projek ini mengikuti tiga tahapan yaitu : inspirasi (inspiring), cipta (creating) dan
dedikasi (dedicating).
1. inspirasi, guru dan siswa akan menjalani pengalaman nyata yang berhubungan
kesenian tari lengger wanasaban mulai dari kegiatan berinteraksi langsung dengan
masyarakat yang berkaitan erat dengan tari lengger, menggali informasi tentang tari
lengger dan kebutuhan informasi lainnya yang memberikan inspirasi, gambaran dan
pemahaman bersama antara guru dan siswa.
2. cipta, guru dan siswa akan belajar bersama merencanakan kegiatan dalam rangka
memperkenalkan tari lengger.
3. dedikasi, karya kesenian tari lengger akan dipresentasikan dalam bentuk nyata dengan
menuangkan tari lengger tersebut dalam karya batik dan tarian.
Memiliki keluwesan Mengidentifikasi Membandingkan gagasan- gagasan Berupaya mencari solusi Menghasilkan solusi
berpikir dalam gagasan-gagasan kreatif kreatif untuk menghadapi situasi alternatif saat pendekatan alternative dengan
mencari alternatif untuk menghadapi dan permasalahan. yang diambil tidak mengadaptasi berbagai
solusi situasi dan berhasil berdasrkan gagasan dan umpan balik
permasalahan permasalahan. identitas terhadap situasi. untuk menghadapi situasi
dan permasalahan.
Lengger Wanasaban?
Tari lengger merupakan kesenian tari tradisional yang berasal dari Wonosobo, Jawa
Tengah. Kesenian ini sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat setempat, serta hingga sekarang
ini masih sering ditampilkan di berbagai acara.
Untuk daerah lengkapnya tari lengger berasal dari daerah Dusun Giyanti, Kecamatan
Solomerto, Wonosobo, Jawa Tengah yang
dikembangkan oleh Bapak Gondowinangun
tahun 1910. Kemudian sekitar tahun 1960-an
tari lengger Jawa Tengah ini dikembangkan
oleh Ki Hadi Soewarno.
Untuk jumlah topeng yang dipakai oleh penari pria adalah 120 buah sesuai dengan
jumlah tokoh dalam pewayangan. Akan tetapi tidak semua topeng dipakai dalam setiap
penampilan tari lengger. Namun dipakai atau tidaknya topeng ini dalam setiap pertunjukan
sangatlah bergantung pada penimbal (pawang). Sebab para penimbal dalam tarian ini sangatlah
penting, karena berperan layaknya dalang dalam pertunjukan wayang.
Sebelum tarian dimulai, biasanya penimbal akan menyerahkan sesaji dan membacakan
doa supaya penampilan berjalan lancar tidak terjadi hal-hal buruk. Jika doa sudah selesai
dibacakan, maka penimbal akan mempersilahkan para penari untuk naik keatas panggung.
Penimbal akan mengatur semua topeng yang akan digunakan pada penampilan, pastinya ada
tokoh Galuh Candra Kirana dan Panji Asmoro Bangun sebagai pemeran utama dan topeng
barong (tampil sebagai penutup).
Semua penari lengger akan membawakan peran yang berbeda-beda, seperti pria dapat
membawakan tokoh wanita, begitupun sebaliknya.
Meskipun banyak yang menganggap jenis tarian sakral, akan tetapi tidak ada waktu khusus di
dalam penampilannya. Tarian ini bisa ditampilkan kapan saja dan dimana pun dengan
memberikan sesaji sebelum memulai tarian.
Terlepas dari itu, untuk para penonton tidak dianjurkan untuk memakai baju yang
berwarna merah ketika pertunjukan berlangsung, sebab penari akan kerasukan. Ketika
kerasukan, penari tersebut akan mengejar siapapun yang menggunakan baju berwarna merah.
Selain itu, apakah kalian sendiri sudah mengerti apa saja informasi seputar tarian
tradisional Jawa Tengah ini? Jika masih ada yang belum tau, yuk kita kenali lebih jauh mengenai
lengger wanasaban.
1. Kenali Lengger Wanasaban
Waktu : 2JP
Bahan : Berita, artikel, video
Peran Guru : Fasilitator
A. Persiapan
Guru menyiapkan 2 artikel tentang sejarah Lengger wanasaban
B. Pelaksanaan
1. Guru memulai dengan menanyakan kepada siswa apa yang mereka ketahui dengan
kearifan lokal. Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan:
a. Menurutmu, apakah kearifan lokal daerah masih perlu dipertahankan di tengah
perkembangan dunia yang sudah semakin maju dan modern?
b. Apa saja Kearifan lokal di wonosobo yang kalian ketahui?
2. Guru mengajak siswa untuk mencari informasi secara pribadi dengan kata kunci
lengger wonosobo
3. Guru membagi siswa kedalam kelompok untuk berdiskusi bersama.
4. Siswa dalam kelompok berdiskusi dan menuliskan pertanyaan tentang informasi apa
saja yang ingin ia ketahui tentang tari lengger.
C. Asesment
Pedoman penskoran:
a) Keruntutan menyampaikan informasi
3 = informasi lengkap
2= informasi kurang lengkap
1= informasi tidak lengkap
b) Lafal yang digunakan
3 = sesuai
2 = kurang sesuai
1 = tidak sesuai
c) Kelancaran
3 = sangat lancer
2 = kurang lancer
1 = tidak lancer
Pedoman penskoran:
Pedoman penskoran:
D. Hasil capaian
Siswa mampu menggambar sketsa “Tokoh Tari Lengger” di atas kain mori untuk
dicanting dan diwarnai.
D. Hasil capaian
Siswa dapat menggerakkan kaki, lengan, tubuh, dan juga kepala yang terkonsep dalam tari
lengger.
5. Selebrasi
Waktu : 6 JP
Bahan : Panggung tari iringan gamelan serta seperangkat pementasan.
Stand batik dan seperangkat alat membatik, Stand minuman carika.
Peran Guru : Fasilitator
A. Persiapan
Guru menyiapkan stand dan memastikan siswa sudah siap untuk pementasan tari lengger
dan pementasan batik
B. Pelaksanaan
1. Siswa melakukan pertunjukan dengan menampilkan tari lengger
2. Siswa menampilkan hasil coretan Budaya yaitu batik dengan motif lengger
3. Minum carica bersama
C. Asesment
No Aspek yang dinilai Kriteria Skor
1. Performa tari lengger siswa Rentang skor
setiap butir yang
dinilai 0-10
2. Performa pementasan hasil coretan
budaya ( batik motif siswa )
Pedoman penskoran:
D. Hasil capaian
Siswa mampu menampilkan pagelaran tari lengger. Diiringi music gamelan. Dan Siswa
mampu menghasilkan coretan budaya yang berupa batik tulis.
6. Refleksi dan Umpan balik Positif
Waktu : 2JP
Bahan : Alat tulis
Peran Guru : Fasilitator
A. Persiapan
Guru menyiapkan review selebrasi yang sudah dilaksanakan
B. Pelaksanaan
Guru mengajak siswa untuk berefleksi dengan bertanya kepada siswa
Keterkaitan dengan tari lengger dan membatik
1. Apakah siswa menemukan hal menarik dari tari lengger ?
2. Apakah siswa menemukan hal menarik dari membatik ?
3. Apakah siswa berhasil menemukan apa yang ingin diketahui?
4. Apa pengaruh tari lengger dan membatik dengan pelestarian budaya lokal?
5. Hal menarik apa yang diperoleh selama proses belajar tari lengger dan membatik ?
6. Setelah kegiatan ini, apa yang akan siswa lakukan?
Refleksi Pribadi
1. Kesulitan apa yang diperoleh selama proses pembelajaran?
2. Bagaiaman kesulitan-kesulitan tersebut bisa diatasi?
3. Pembelajaran apa yang paling menarik untuk diri sendiri selama proses
pembelajaran?
4. Apa yang perlu ditingkatkan setelah proses pembelajaran ini selesai?
5. Komitmen baik apa yang ingin dilakukan setelah dari proses pembelajaran ini?
C. Hasil capaian
Siswa dapat berdiskusi mengenai hal yang disukai ataupun tidak disukai mengenai
pagelaran yang diselenggarakan.