Anda di halaman 1dari 3

https://media.neliti.com/media/publications/80827-ID-gaya-kepemimpinan-lurah-sebagai-upaya-pe.

pdf

Kepemimpinan adalah salah satu aspek yang paling penting dalam menggerakkan dan
memotivasi individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan tidak hanya
berhubungan dengan individu-individu terkenal atau orang dalam posisi formal. Kepemimpinan
juga merupakan kemampuan yang dapat ditemukan di setiap individu. Ini dapat muncul dalam
bentuk kepemimpinan dalam tim kerja, kepemimpinan dalam keluarga, atau bahkan
kepemimpinan dalam masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman tentang kepemimpinan tidak
hanya relevan bagi pemimpin formal, tetapi juga bagi individu-individu yang ingin
meningkatkan kemampuan mereka dalam mempengaruhi dan menginspirasi orang lain.
Kepala Kelurahan merupakan kepala pemerintahan di tingkat kelurahan yang ada di Indonesia.
Sebagai seorang pemimpin Kepala Kelurahan mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda
demi membangun pengakuan masyarakat dan untuk membangun eksistensi dan membantu
kelancaran kebijakan maupun tugas-tugas yang diembannya Kepala KeLurahan diharapkan
mampu menjalankan roda pemerintahan kelurahan dengan baik dalam memberikan pelayanan
terhadap masyarakat, sehingga apabila aparatur kelurahan menunjukkan kinerja yang bagus
dalam penyelenggaraan pemerintahan kesejahteraan masyarakat dan partisipasi masyarakat
dalam pembangunan akan meningkat.
Hal ini yang kemudian menjadi bahasan selanjutnya, yaitu mengenai indikator kepemimpinan
Lurah dalam pembangunan kelurahannya:
a. Kemampuan analisis dan Pengambilan Keputusan:
Untuk menghasilkan pengambilan keputusan yang baik dan transparan serta dapat
dipertanggungjawabkan, maka lurah harus menetapkan proses dan nilai-nilai acuan
pengambilan keputusan.Dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Lurah yakni
selalu melibatkan masyarakat dengan cara selalu untuk ikut aktif dalam pengambilan
keputusan itu sesuai dengan keputusan bersama yang mufakat. Hal itu dibuktikan Lurah
dengan selalu mengajak masyarakat untuk rapat atau musyawarah bersama dalam
pengambilan keputusannya dengan meminta masyarakat untuk memberikan saran atau
kritik yang sesuai, terlihat bahwa dalam setiap pengambilan keputusannya selalu
melibatkan bawahannya untuk berpartisipasi.
b. Kemampuan berkomunikasi dan mendengarkan:
Komunikasi sangat penting bagi eksistensi suatu organisasi, karena dengan komunikasi
seorang administrator dapat mengkoordinasikan unsur-unsur manusia dan fisik dalam
organisasi menjadi suatu unit bekerja yang efektif dan efisien. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh Lurah di dalam rangka
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan ialah selalu melakukan
komunikasi dengan warga yaitu dengan mengundang para perwakilan masyarakat yaitu
ketua RT/RW dan perwakilan masyarakat dalam sebuah rapat. Rapat biasanya dilakukan
di kantor kelurahan dengan mengundang para wakil masyarakat untuk membahas rencana
program-program pembangunan yang dilaksanakan di wilayah kelurahan.
c. Kemampuan memotivasi:
- Kemampuan Lurah dalam memberikan penjelasan yang komprehensif kepada
bawahannya, termasuk mengapa tugas tersebut penting, bagaimana tugas tersebut
berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi, dan dampak positif yang mungkin
timbul dari pekerjaan mereka.
- Tingkat efektivitas Lurah dalam mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam
proyek-proyek pembangunan atau program-program yang diinisiasinya.
- Kemampuan Lurah dalam menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi
bawahannya, termasuk memberikan pengakuan atas usaha mereka, memberi
dukungan, dan mengatasi hambatan yang mungkin muncul.
d. Kemampuan mendelegasikan tugas dan wewenang:
Pembagian kerja dapat diartikan sebagai pengalihan sebagian wewenang formal
pemimpin kepada bawahannya. Delegasi biasanya dibagi dalam beberapa aspek, yaitu:
pengalokasian tugas, pelimpahan wewenang dan pemberian tanggung jawab kepada
bawahan dan menerima pertanggungjawaban. dapat disimpulkan bahwa pemimpin dalam
hal ini bahwa Lurah di dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan ialah salah satunya adalah dengan pembagian kerja yaitu dengan
memberikan kerja terhadap para bawahannya sesuai dengan kapasitas dan kemampuan
dari bawahan tanpa pandang bulu asalkan dia mampu dia berhak untuk mengemban
tugasnya. Selain itu, dalam pelaksanaan pembagian tugas tersebut lurah juga sering
melakukan tanya jawab kepada bawahannya apabila terdapat masalah dan selalu
memotivasi para bawahannya untuk selalu maksimal dalam melaksanakan tugasnya
tersebut.
e. Tanggung Jawab:
- Kemampuan Lurah dalam mengelola sumber daya dan anggaran yang tersedia untuk
memastikan penggunaan yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
- Sejauh mana Lurah memastikan bahwa keputusan dan tindakan yang diambilnya
tidak mendiskriminasi atau merugikan kelompok atau individu tertentu dalam
wilayahnya.
- Kemampuan Lurah dalam mengambil tindakan yang tegas terhadap pelanggaran etika
atau hukum yang dilakukan oleh bawahannya.
- Tingkat ketepatan waktu dalam pengambilan keputusan, terutama dalam situasi
darurat atau yang memerlukan tanggapan cepat.
f. Kemampuan dalam menciptakan linkungan kerja yang sehat:
- Tingkat kemampuan Lurah dalam memfasilitasi komunikasi terbuka, baik dari atas ke
bawah maupun sebaliknya, sehingga bawahan merasa nyaman berbicara tentang
masalah, ide, dan kekhawatiran mereka.
- Tingkat partisipasi bawahan dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi
mereka, dan sejauh mana Lurah melibatkan mereka dalam perencanaan dan
penetapan tujuan.
- Sejauh mana Lurah memberikan pengakuan dan apresiasi kepada bawahannya atas
prestasi dan kontribusi mereka terhadap organisasi atau wilayah.
- Upaya Lurah untuk memastikan bahwa bawahan memiliki keseimbangan yang sehat
antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi, dengan menghormati waktu istirahat
dan kebutuhan pribadi mereka.
- Kemampuan Lurah memberikan umpan balik yang konstruktif kepada bawahannya
untuk membantu mereka meningkatkan kinerja dan kemampuan.

Anda mungkin juga menyukai