Anda di halaman 1dari 12

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan Islam
Semester/ Kelas : III (Tiga) / E Daring
Jurusan / program studi : Pendidikan Agama Islam
Hari /Tanggal : Kamis, 19 Oktober 2023
Dosen Pengampu : Dr. Supatmi, M.Pd

Nama Mahasiswa : AHMAD TRI HANDOKO


NIM : 222721020013
NO REG : 2227-01E-UTS-004

Petunjuk :1. Isilah pertanyaan pada lembar jawaban yang telah disediakan
2. jangan lupa menulis Nama,NIM, dan mata kuliah
3. periksalah dengan teliti jawaban anda,jangan sampai ada yang belum dijawab
4. Apabila ada soal yang belum jelas harap bertanya pada pengawas

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Jelaskan dan sebutkan pengertian POAC?

2. Jelaskan Pendidikan Agama Islam kaitannya dengan Manajemen Pendidikan

Islam?

3. Jelaskan faktor-faktor yang menghambat manajemen pendidik dan tenaga

kependidikan?

4. Jelaskan bagaimana pendapat anda tentang insentif operator yang lembur?

5. Jelaskan apakah ada RAPBS tentang anggaran dana BOS?


JAWABAN

1. POAC adalah konsep dasar manajemen yang terdiri dari empat fungsi utama, yaitu:

 Planning (Perencanaan) adalah kegiatan untuk menetapkan tujuan, strategi, dan


langkah-langkah yang akan dilakukan oleh organisasi untuk mencapai tujuan
tersebut. Perencanaan harus memperhatikan sumber daya, keterbatasan, dan situasi
internal dan eksternal organisasi.
 Organizing (Pengorganisasian) adalah kegiatan untuk menata struktur, tugas,
wewenang, dan tanggung jawab dalam organisasi. Pengorganisasian harus
memastikan bahwa setiap anggota organisasi memiliki peran dan fungsi yang jelas
dan sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya.
 Actuating (Pelaksanaan) adalah kegiatan untuk menggerakkan dan mengarahkan
anggota organisasi agar dapat melaksanakan tugas-tugas yang telah
ditetapkan. Pelaksanaan harus memotivasi, mengkomunikasikan, dan
mengkoordinasikan anggota organisasi agar bekerja secara efektif dan efisien.
 Controlling (Pengendalian) adalah kegiatan untuk mengawasi dan mengevaluasi
jalannya proses dan hasil kerja organisasi. Pengendalian harus membandingkan antara
rencana dengan kenyataan, mengidentifikasi masalah dan penyimpangan, serta
mengambil tindakan korektif dan preventif jika diperlukan.

POAC merupakan siklus manajemen yang bergerak secara terus-menerus dan spiral. POAC
bertujuan untuk meningkatkan kinerja, profesionalisme, kompetensi, dan kualitas organisasi
dalam mencapai tujuan.

Pendidikan Agama Islam adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk membentuk
manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, dan berkompeten dalam bidang agama
Islam. Pendidikan Agama Islam meliputi pengajaran, pembelajaran, dan pengamalan ajaran-
ajaran agama Islam yang bersumber dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Al-Atsar.
Manajemen Pendidikan Islam adalah suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam
secara islami dengan cara mempelajari sumber-sumber yang berkaitan dengan Manajemen
Pendidikan Islam untuk mencapai tujuan pendidikan Islam yang efektif dan
efisien. Manajemen Pendidikan Islam meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengawasan sistem pendidikan dengan menggunakan nilai-nilai ajaran Islam.

2. Kaitan antara Pendidikan Agama Islam dan Manajemen Pendidikan Islam adalah
sebagai berikut:

 Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu membentuk manusia yang beriman,
bertaqwa, berakhlak mulia, dan berkompeten dalam bidang agama Islam.
 Keduanya menggunakan sumber-sumber yang sama, yaitu Al-Qur’an, As-Sunnah,
dan Al-Atsar sebagai pedoman dalam pendidikan dan pengelolaan pendidikan.
 Keduanya saling membutuhkan dan mendukung. Pendidikan Agama Islam
membutuhkan Manajemen Pendidikan Islam untuk mengatur dan mengoptimalkan
sumber daya manusia, materiil, finansial, dan informasi dalam lembaga pendidikan.
Manajemen Pendidikan Islam membutuhkan Pendidikan Agama Islam untuk
menentukan kurikulum, metode, media, dan evaluasi pembelajaran yang sesuai
dengan ajaran agama Islam.

3. Faktor-faktor yang menghambat manajemen pendidik dan tenaga kependidikan adalah


sebagai berikut:

 Rendahnya sarana fisik, seperti gedung, ruang kelas, peralatan, dan fasilitas yang
tidak memadai, tidak terawat, atau tidak sesuai dengan standar.
 Rendahnya kualitas guru, seperti kurangnya kompetensi, profesionalisme, motivasi,
kesejahteraan, dan pengembangan karir.
 Rendahnya prestasi siswa, seperti kurangnya minat, bakat, disiplin, kreativitas, dan
hasil belajar.
 Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, seperti adanya ketimpangan akses,
kualitas, dan biaya pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, antara golongan
sosial ekonomi, atau antara gender.
 Mahalnya biaya pendidikan, seperti adanya beban biaya operasional sekolah yang
tinggi, biaya tambahan yang tidak transparan, atau biaya yang tidak sesuai dengan
kemampuan masyarakat.
 Kurangnya pengakuan terhadap individu guru yang sama dengan guru yang lainnya,
seperti adanya diskriminasi, perlakuan tidak adil, atau kurangnya apresiasi terhadap
guru.
 Kurangnya kondisi iklim yang dikembangkan mendorong pengembangan sikap dan
tanggung jawab, seperti adanya budaya organisasi yang lemah, kurangnya komunikasi
dan koordinasi antara stakeholder pendidikan, atau kurangnya partisipasi dan
keterlibatan masyarakat dalam pendidikan.
 Kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan profesional dalam
pengelolaan data pokok pendidik dan tenaga kependidikan, seperti adanya kesalahan
input data, ketidaksesuaian data dengan fakta lapangan, atau ketidaklengkapan data.

4. Pendapat saya tentang insentif operator yang lembur adalah sebagai berikut:

 Insentif operator yang lembur adalah suatu bentuk penghargaan dan motivasi yang
diberikan oleh perusahaan atau Lembaga pendidikan kepada operator yang bekerja
melebihi jam kerja normal. Insentif ini dapat berupa uang, barang, jasa, atau fasilitas
yang sesuai dengan ketentuan perusahaan dan peraturan pemerintah.
 Insentif operator yang lembur memiliki manfaat bagi operator dan perusahaan. Bagi
operator, insentif ini dapat meningkatkan kesejahteraan, kepuasan kerja, loyalitas, dan
produktivitas mereka . Bagi perusahaan, insentif ini dapat meningkatkan kualitas,
kuantitas, dan efisiensi produk atau jasa yang dihasilkan oleh operator .
 Insentif operator yang lembur juga memiliki tantangan dan risiko. Bagi operator,
insentif ini dapat menimbulkan beban kerja, stres, kelelahan, dan gangguan kesehatan
fisik dan mental . Bagi perusahaan atau Lembaga pendidikan, insentif ini dapat
menimbulkan biaya operasional, persaingan, konflik, dan turn over yang tinggi .
 Oleh karena itu, insentif operator yang lembur harus diberikan dengan bijak dan adil.
Perusahaan atau Lembaga Pendidikan harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti
kebutuhan, kemampuan, kinerja, dan hak-hak operator dalam menetapkan besaran dan
bentuk insentif . Operator harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti tujuan,
prioritas, keseimbangan, dan tanggung jawab dalam menerima dan menggunakan
insentif .
5. Ya, ada RAPBS tentang anggaran dana BOS. RAPBS adalah Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Sekolah yang berisi rencana biaya dan pendanaan terperinci untuk satu periode
tahun anggaran. RAPBS harus mendapat persetujuan dan pengesahan dari komite sekolah,
kepala sekolah, dan penanggung jawab perumusan RAPBS.

Salah satu sumber pendanaan yang dianggarkan dalam RAPBS adalah dana BOS
(Bantuan Operasional Sekolah). Dana BOS adalah dana yang diberikan oleh
pemerintah pusat atau daerah kepada sekolah untuk mendukung penyelenggaraan
pendidikan. Dana BOS dapat digunakan untuk berbagai kegiatan dan komponen
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam menyusun RAPBS tentang anggaran dana BOS, sekolah harus mengikuti
acuan pengelolaan dana BOS yang ditetapkan oleh pemerintah. Misalnya,
Permendikbudristek 6 tahun 2021 tentang Juknis Pengelolaan Dana Bantuan
Operasional khususnya BOS. Sekolah juga harus melibatkan seluruh dewan guru dan
komite dalam penyusunan RAPBS agar pengelolaan dana BOS secara transparan dan
tidak ada kegiatan yang terlewatkan untuk dianggarkan.
Untuk contoh format RAPBS tentang anggaran dana BOS, Kita dapat melihat salah
satu hasil pencarian web saya di sini. Format tersebut menggunakan aplikasi Excel
dan terdiri dari dua form, yaitu form K1 yang berisi form yang diisi oleh sekolah
untuk diberikan ke Tim Manajemen BOS kabupaten atau kota, dan form K2 yang
berisi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah yang bersumber dari dana BOS.
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
Mata Kuliah : Pengembangan Sistem Evaluasi PAI
Semester/ Kelas : III (Tiga) / E Daring
Jurusan / program studi : Pendidikan Agama Islam
Hari /Tanggal : Kamis, 19 Oktober 2023
Dosen Pengampu : Dr. Abdul Roni, M.Pd

Nama Mahasiswa : AHMAD TRI HANDOKO


NIM : 222721020013
NO REG : 2227-01E-UTS-004

Petunjuk :1. Isilah pertanyaan pada lembar jawaban yang telah disediakan
2. jangan lupa menulis Nama,NIM, dan mata kuliah
3. periksalah dengan teliti jawaban anda,jangan sampai ada yang belum dijawab
4. Apabila ada soal yang belum jelas harap bertanya pada pengawas

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Jelaskan perbedaan istilah evaluasi, pengukuran, Penaksiran dan Tes!

2. Jelaskan Tujuan dan fungsi evaluasi terhadap peserta didik, guru, orang tua dan

masyarakat sekitar!

3. Tuliskan beberapa pendapat pakar pendidikan terkait karekteristik evaluasi

pendidikan Agama Islam!


JAWABAN

1. Perbedaan istilah evaluasi, pengukuran, penilaian, dan tes adalah sebagai berikut:

 Evaluasi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menilai kinerja atau hasil suatu
program atau kegiatan. Evaluasi melihat keseluruhan program atau kegiatan sebagai
suatu kesatuan dan menggunakan instrumen tertentu untuk mengevaluasi program
atau kegiatan tersebut. Evaluasi dilakukan setelah suatu program atau kegiatan selesai
dilakukan.
 Pengukuran adalah suatu kegiatan pengukuran yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan atau kompetensi seseorang pada bidang tertentu. Pengukuran hanya
mengukur satu aspek saja, menggunakan instrumen yang objektif dan valid, serta
hanya dilakukan pada satu waktu. Pengukuran lebih membatasi pada gambaran yang
bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemampuan seseorang.
 Penilaian adalah suatu kegiatan membuat suatu penilaian terhadap kondisi atau
kemampuan seseorang pada situasi tertentu. Penilaian lebih fokus pada banyak aspek,
menggunakan instrumen yang bersifat subjektif, serta dilakukan secara
berkala. Penilaian lebih bersifat kualitatif dan komprehensif yang meliputi
pengukuran.
 Tes adalah salah satu alat (instrumen) pengukuran yang digunakan untuk mengukur
kemampuan seseorang pada bidang tertentu. Tes dapat berupa tes tertulis, tes lisan, tes
praktik, atau tes objektif. Tes dapat digunakan sebagai bagian dari penilaian atau
evaluasi.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi dan penilaian lebih bersifat
komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat
pengukuran. Pengukuran lebih membatasi pada gambaran yang bersifat kuantitatif,
sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif.

2. Tujuan dan fungsi evaluasi terhadap peserta didik, guru, orang tua dan masyarakat sekitar
adalah sebagai berikut:
 Tujuan evaluasi terhadap peserta didik adalah untuk mengukur kemampuan,
perkembangan, dan hasil belajar mereka dalam bidang kognitif, afektif, dan
psikomotor. Evaluasi juga bertujuan untuk memberikan umpan balik, bimbingan,
motivasi, dan penghargaan kepada peserta didik sesuai dengan prestasi dan potensi
mereka.
 Fungsi evaluasi terhadap peserta didik adalah untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan mereka dalam proses belajar, untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan
pembelajaran, untuk menilai efektivitas metode dan media pembelajaran, untuk
menetapkan kriteria kelulusan dan promosi, dan untuk mengklasifikasikan peserta
didik berdasarkan kemampuan dan minat.
 Tujuan evaluasi terhadap guru adalah untuk meningkatkan kualitas profesionalisme,
kinerja, dan kompetensi mereka dalam melaksanakan tugas mengajar. Evaluasi juga
bertujuan untuk memberikan umpan balik, pengembangan karir, insentif, dan
pengawasan kepada guru.
 Fungsi evaluasi terhadap guru adalah untuk mengetahui keefektifan strategi dan
teknik mengajar, untuk menilai ketercapaian indikator kompetensi guru, untuk
menentukan kebutuhan pelatihan dan pengembangan guru, untuk menetapkan standar
kualifikasi dan sertifikasi guru, dan untuk mengakomodasi aspirasi dan kepuasan
kerja guru.
 Tujuan evaluasi terhadap orang tua adalah untuk meningkatkan keterlibatan dan
partisipasi mereka dalam mendukung proses belajar anak. Evaluasi juga bertujuan
untuk memberikan informasi, komunikasi, kerjasama, dan kemitraan antara orang tua
dan sekolah.
 Fungsi evaluasi terhadap orang tua adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman dan
kesadaran mereka tentang kurikulum, tujuan, dan metode pembelajaran yang
digunakan di sekolah, untuk menilai kontribusi dan tanggung jawab mereka dalam
membantu anak belajar di rumah, untuk menentukan kebutuhan bantuan dan saran
dari sekolah, dan untuk mengukur tingkat kepuasan dan harapan mereka terhadap
layanan pendidikan yang diberikan oleh sekolah.
 Tujuan evaluasi terhadap masyarakat sekitar adalah untuk meningkatkan peran dan
fungsi sekolah sebagai lembaga pendidikan yang berkontribusi positif bagi
lingkungan sosial. Evaluasi juga bertujuan untuk memberikan informasi, edukasi,
partisipasi, dan kolaborasi antara sekolah dan masyarakat sekitar.
 Fungsi evaluasi terhadap masyarakat sekitar adalah untuk mengetahui tingkat
kesesuaian antara visi, misi, tujuan, dan program sekolah dengan kebutuhan dan
aspirasi masyarakat sekitar, untuk menilai dampak dan manfaat yang diberikan oleh
sekolah bagi masyarakat sekitar dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, lingkungan
hidup, dll., untuk menentukan kebutuhan dukungan dan sumber daya dari masyarakat
sekitar bagi sekolah, dan untuk mengukur tingkat kepercayaan dan keterbukaan antara
sekolah dan masyarakat sekitar.

3. Berikut adalah beberapa pendapat pakar pendidikan terkait karakteristik evaluasi


pendidikan Agama Islam
1. Menurut Moh Nawafil, evaluasi pembelajaran PAI harus mencakup tiga domain, yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotor. Evaluasi kognitif mengukur kemampuan siswa
dalam memahami konsep-konsep agama Islam, evaluasi afektif mengukur sikap dan
nilai-nilai moral yang dimiliki siswa, dan evaluasi psikomotor mengukur keterampilan
dan perilaku siswa dalam menerapkan ajaran agama Islam.
2. Menurut Ismanto, evaluasi pembelajaran PAI harus menggunakan teknik tes dan non-
tes. Teknik tes meliputi tes tertulis, tes lisan, tes praktik, dan tes objektif. Teknik non-
tes meliputi observasi, wawancara, angket, portofolio, dan penilaian diri. Teknik ini
harus dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran PAI yang ingin diukur.
3. Menurut Zainal Abidin, evaluasi pembelajaran PAI harus bersifat komprehensif,
holistik, dan integratif. Komprehensif berarti evaluasi mencakup semua aspek yang
berkaitan dengan PAI, seperti pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilai-nilai.
Holistik berarti evaluasi melihat keseluruhan hasil belajar PAI dari siswa, bukan
hanya sebagian. Integratif berarti evaluasi mengintegrasikan semua sumber informasi
yang relevan untuk menilai hasil belajar PAI.
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

Mata Kuliah : Teknologi & Pembelajaran PAI


Semester/ Kelas : III (Tiga) / E Daring
Jurusan / program studi : Pendidikan Agama Islam
Hari /Tanggal : Kamis, 19 Oktober 2023
Dosen Pengampu : Dr. Hj. Mujiyatun, M.Pd.I

Nama Mahasiswa : AHMAD TRI HANDOKO


NIM : 222721020013
NO REG : 2227-01E-UTS-004

Petunjuk :1. Isilah pertanyaan pada lembar jawaban yang telah disediakan
2. jangan lupa menulis Nama,NIM, dan mata kuliah
3. periksalah dengan teliti jawaban anda,jangan sampai ada yang belum dijawab
4. Apabila ada soal yang belum jelas harap bertanya pada pengawas

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Jelaskan pengertian media pembelajaran menurut pandangan para ahli beserta


fungsi dan manfaat media pembelajaran!
2. Sebutkan dan jelaskan kedudukan media dalam pembelajaran dan berbagai jenis
media dalam pembelajaran?
3. Bagaimana anda menempatkan konsep dan aplikasi pembelajaran berbasis
teknologi informasi pada kegiatan pembelajaran PAI di kampus?. Buatlah analisis
kritis terhadap penerapan pembelajaran berbasis teknologi informasi.
4. Media pembelajaran PAI seharusnya sudah berbasis teknologi informasi. Akan
tetapi implementasi teknologi informasi di kampus terkadang berbenturan dengan
sarana dan prasarana yang ada. Menurut anda bagaimanakah usaha pemerintah dan
pengajar untuk mengantisipasi hal tersebut ?. Berikan anlisis komperhensif
berdasarkan fakta yang ada.
5. Sebutkan dan jelaskan kelebihan dan kelemahan dari penggunaan teknologi dan
media dalam pembelajaran PAI?
JAWABAN

1. Media pembelajaran adalah alat, bahan, atau sumber daya yang digunakan untuk
menyampaikan materi pelajaran dari guru kepada siswa dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Media pembelajaran dapat berupa alat grafis, fotografis, elektronik, atau
lainnya yang dapat menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal. Media pembelajaran berfungsi untuk menarik perhatian, membangkitkan
minat, mempermudah pemahaman, meningkatkan motivasi, dan menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa. Berikut adalah beberapa pengertian
media pembelajaran menurut para ahli:

 Menurut H. Malik (1994), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa1.
 Menurut Gerlach dan Ely (1971), media belajar merupakan alat-alat grafis, fotografis
atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi
visual atau verbal2.
 Menurut Latuheru, media pembelajaran adalah bahan, alat atau teknik yang digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi, komunikasi,
edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya3.
 Menurut Arief Sadiman dkk (2014), media pembelajaran adalah segala bentuk sumber
belajar yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar2.

2. Manfaat media pembelajaran antara lain:

 Membantu siswa yang lemah dan lambat menerima pelajaran yang disajikan secara
verbal atau teks
 Meningkatkan kualitas dan kuantitas diskusi antara guru dan siswa
 Menyajikan materi pelajaran yang sulit dipahami menjadi lebih konkret dan visual
 Meningkatkan kenyamanan siswa ketika belajar atau membaca
 Menyamakan penyampaian materi pelajaran dari guru kepada siswa
 Meningkatkan daya ingat dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran

Kedudukan media dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

 Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran, bukan hanya sebagai alat
bantu mengajar.
 Media adalah penyalur pesan atau perantara yang menyampaikan informasi dari guru
kepada siswa dalam proses komunikasi edukatif.
 Media adalah sumber belajar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
 Media adalah alat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Berbagai jenis media dalam pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat dan
jenisnya13, antara lain:
 Media grafis atau media dua dimensi, yaitu media yang hanya mengandalkan indra
penglihatan dan memiliki ukuran panjang dan lebar. Contoh: bagan, foto, poster,
grafik, kartun, komik, dll.
 Media tiga dimensi, yaitu media yang memiliki lebih dari dua sisi dan dapat dilihat
dari berbagai sudut. Contoh: pop up, mock up, diorama, model, maket, boneka, dll.
 Media proyeksi, yaitu media yang memproyeksikan gambar atau teks pada
permukaan datar dengan menggunakan alat khusus. Contoh: slide, film strip,
overhead projector (OHP), LCD projector, dll.
 Media audio, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja. Contoh:
radio, kaset rekorder, piringan hitam, CD audio, dll.
 Media audio visual, yaitu media yang mengandung unsur suara dan gambar. Contoh:
film, video, televisi, VCD, DVD, dll.
 Media komputer dan multimedia, yaitu media yang menggunakan teknologi komputer
untuk menyajikan informasi dalam bentuk teks, grafik, animasi, suara dan video
secara interaktif. Contoh: program komputer belajar (computer assisted
instruction/CAI), program komputer berbantuan (computer aided instruction/CAI),
program komputer tutor (computer tutor program/CTP), program komputer simulasi
(computer simulation program/CSP), program komputer permainan (computer game
program/CGP), dll.
 Media berbasis jaringan, yaitu media yang menggunakan teknologi jaringan komputer
untuk menyediakan akses informasi secara online. Contoh: internet, intranet, e-mail,
web site, blog, forum diskusi online, e-learning, dll.

3. Konsep pembelajaran berbasis teknologi informasi adalah konsep yang menggunakan


teknologi informasi sebagai media, sumber, atau alat bantu dalam proses
pembelajaran. Aplikasi pembelajaran berbasis teknologi informasi adalah penerapan
konsep tersebut dalam praktik pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi,
metode, dan evaluasi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran PAI di kampus dapat
menggunakan konsep dan aplikasi pembelajaran berbasis teknologi informasi untuk
meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran PAI.
Beberapa contoh aplikasi pembelajaran berbasis teknologi informasi dalam pembelajaran PAI
di kampus adalah sebagai berikut:

 Menggunakan aplikasi mobile yang berisi materi PAI, permainan edukatif, kuis, dan
simulasi untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar mahasiswa. Contoh aplikasi
mobile yang dapat digunakan adalah Aplikasi PAI yang dikembangkan oleh
Kementerian Agama RI1.
 Menggunakan video pembelajaran yang menampilkan gambar, animasi, suara, dan
teks untuk membantu mahasiswa memahami materi PAI dengan lebih mudah. Contoh
video pembelajaran yang dapat digunakan adalah Video Pembelajaran PAI yang
dibuat oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Agama Islam (P4TK PAI)2.
 Menggunakan platform E-learning yang menyediakan akses online ke materi PAI,
tugas, diskusi, dan evaluasi untuk memfasilitasikan pembelajaran mandiri mahasiswa.
Contoh platform E-learning yang dapat digunakan adalah E-learning PAI yang
disediakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta3.

Analisis kritis terhadap penerapan pembelajaran berbasis teknologi informasi dalam


pembelajaran PAI di kampus adalah sebagai berikut:
 Kelebihan:
o Meningkatkan minat dan motivasi belajar mahasiswa terhadap PAI dengan
menyajikan materi PAI secara lebih menarik dan interaktif.
o Meningkatkan pemahaman dan penguasaan mahasiswa terhadap materi PAI
dengan menyajikan materi PAI secara lebih visual dan audio.
o Meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab mahasiswa dalam belajar PAI
dengan memberikan kesempatan belajar mandiri melalui akses online.
o Meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi waktu dan tempat dalam belajar PAI
dengan memanfaatkan teknologi informasi yang dapat diakses kapan saja dan
di mana saja.
 Kekurangan:
o Memerlukan biaya yang cukup besar untuk menyediakan fasilitas dan
infrastruktur teknologi informasi yang memadai dan berkualitas.
o Memerlukan keterampilan dan kompetensi yang cukup tinggi dari dosen dan
mahasiswa dalam mengoperasikan dan memanfaatkan teknologi informasi
secara optimal.
o Memerlukan pengawasan dan bimbingan yang lebih ketat dari dosen untuk
menghindari penyalahgunaan atau kesalahan penggunaan teknologi informasi
oleh mahasiswa.
o Memerlukan penyesuaian kurikulum dan sistem evaluasi yang sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan pembelajaran berbasis teknologi informasi.

4. Media pembelajaran PAI yang berbasis teknologi informasi memang memiliki banyak
keunggulan dan manfaat, namun juga menghadapi beberapa kendala dalam
implementasinya di kampus. Salah satu kendala yang sering dihadapi adalah
keterbatasan sarana dan prasarana yang mendukung penggunaan teknologi informasi,
seperti komputer, internet, proyektor, dan lain-lain. Hal ini dapat menghambat proses
pembelajaran PAI yang efektif dan efisien.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah dan pengajar dapat melakukan beberapa
usaha, antara lain:

 Pemerintah dapat memberikan bantuan dana atau hibah kepada kampus-kampus yang
membutuhkan sarana dan prasarana teknologi informasi untuk pembelajaran PAI.
Bantuan ini dapat digunakan untuk membeli, memperbaiki, atau meningkatkan
kualitas sarana dan prasarana yang ada.
 Pemerintah juga dapat memberikan bimbingan atau pelatihan kepada pengajar PAI
tentang cara menggunakan teknologi informasi secara optimal dan inovatif dalam
pembelajaran PAI. Pelatihan ini dapat membekali pengajar dengan keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk mengintegrasikan teknologi informasi dalam
pembelajaran PAI.
 Pengajar PAI dapat berkolaborasi dengan pengajar atau mahasiswa dari bidang
teknologi informasi untuk mendapatkan bantuan atau saran dalam menggunakan
teknologi informasi dalam pembelajaran PAI. Kolaborasi ini dapat membantu
pengajar PAI untuk menyelesaikan masalah atau tantangan yang dihadapi dalam
penggunaan teknologi informasi.
 Pengajar PAI juga dapat bersikap kreatif dan fleksibel dalam menggunakan teknologi
informasi dalam pembelajaran PAI. Pengajar PAI dapat memanfaatkan sumber daya
yang tersedia di sekitar, seperti ponsel pintar, media sosial, aplikasi online, dan lain-
lain. Pengajar PAI juga dapat menyesuaikan metode dan media pembelajaran PAI
dengan kondisi sarana dan prasarana yang ada.

5. Kelebihan dan kelemahan dari penggunaan teknologi dan media dalam pembelajaran
PAI adalah sebagai berikut:
 Kelebihan:
o Teknologi dan media dapat meningkatkan minat, motivasi, dan keterlibatan
siswa dalam pembelajaran PAI dengan menyajikan materi PAI secara lebih
menarik, interaktif, dan variatif.
o Teknologi dan media dapat memperluas cakupan, akses, dan sumber belajar
PAI bagi siswa dengan memanfaatkan internet dan jaringan komputer yang
menyediakan informasi yang tidak terbatas dan terbarukan.
o Teknologi dan media dapat mempermudah proses penyampaian, pemahaman,
dan penguasaan materi PAI bagi siswa dengan menggunakan berbagai bentuk
representasi seperti teks, gambar, suara, video, animasi, dan simulasi.
o Teknologi dan media dapat memberikan fleksibilitas, efisiensi, dan efektivitas
dalam pembelajaran PAI bagi siswa dengan memungkinkan siswa untuk
belajar kapan saja, di mana saja, dan sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar
masing-masing.
o Teknologi dan media dapat melatih keterampilan berpikir kritis, kreatif,
kolaboratif, dan komunikatif siswa dalam pembelajaran PAI dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi, berdiskusi,
bereksperimen, dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan PAI.
 Kelemahan:
o Teknologi dan media memerlukan biaya yang cukup besar untuk pengadaan,
pemeliharaan, dan pengembangan sarana dan prasarana yang mendukung
seperti komputer, internet, proyektor, dan sebagainya.
o Teknologi dan media memerlukan kesiapan dan kompetensi yang cukup tinggi
dari guru dan siswa dalam mengoperasikan dan memanfaatkan teknologi dan
media secara optimal dan inovatif.
o Teknologi dan media memerlukan pengawasan dan bimbingan yang lebih
ketat dari guru untuk menghindari penyalahgunaan atau kesalahan penggunaan
teknologi dan media oleh siswa seperti mengakses hal-hal yang tidak relevan
atau tidak sesuai dengan nilai-nilai PAI.
o Teknologi dan media memerlukan penyesuaian kurikulum dan sistem evaluasi
yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pembelajaran PAI berbasis
teknologi dan media.

Anda mungkin juga menyukai