Anda di halaman 1dari 5

SAP

(Satuan Acara Pembelajaran)

Topik : Manajemen Energi Pasca Kemoterapi


Sub topik :
1) Kemoterapi pada Kanker
2) Efek samping Kemoterapi
3) Kiat Manajemen Energi
4) Cara Melakukan Manajemen Energi
Sasaran : Pasien dengan Kanker Kolon
Tempat : Ruang Wiku lt. 4 RS Margono Soekarjo
Hari/tanggal : Ahad, 1 Oktober 2023
Waktu : Pukul 13.10-13.30
Pendidik : Muhammad Dimas Pradana

A. Deskripsi
Pendidikan kesehatan merupakan upaya memberikan pengetahuan kepada pasien dan keluarga
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Pendidikan kesehatan yang akan dilakukan
dalam pembelajaran ini yaitu terkait Latihan Range Of Motion (ROM). Sasaran dari kegiatan
penkes ini yaitu pasien dengan gout arthritis dan keluarga pasien.
B. Capaian Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga dan pasien dapat mengetahui dan
mempraktekkan cara melaksanakan ROM.
C. Capaian Spesifik
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, keluarga dan pasien mampu:
1) Menjelaskan pengertian ROM
2) Menjelaskan tujuan dari latihan ROM
3) Mempraktekkan ROM
D. Metode Pembelajaran
Pembelajaran akan dilakukan dengan menggunakan metode counseling. Metode ini merupakan
salah satu metode pendidikan kesehatan individual yang dapat diterapkan apabila pendidik dan
peserta didik dapat berkomunikasi secara langsung. Melalui metode counseling, peserta atau klien
dan pendidik dapat berdialog secara langsung dan interaktif sehingga waktu yang digunakan lebih
efektif dan efisien.
E. Media
Media yang akan digunakan adalah brosur trifold (brosur lipat tiga). Alasan penggunaan media ini
adalah agar peserta atau klien dan keluarganya dapat membaca kembali materi yang telah diberikan
setelah pembelajaran atau saat sudah kembali ke rumah.
F. Kegiatan Pembelajaran
No. Waktu Kegiatan Pendidik Kegiatan Peserta Didik

1. 13.10 - 13.12 Pembukaan


- Mengucapkan salam - Menjawab salam
dan perkenalan - Memperhatikan
- Menjelaskan tujuan pendidik

2. 13.12 - 13.27 Penyajian - Memperhatikan


● 13.12-13.13 - Definisi ROM dan penjelasan pendidik
● 13.13-13.15 Gout arthritis - Mengikuti atau
● 13.15-13.17 - Penyebab gout mempraktikkan cara
● 13.17-13.27 arthritis melakukan ROM
- Tujuan latihan
ROM
- Praktek cara
melakukan ROM

3. 13.27-13.30 Penutup - Mengajukan


- Memberikan pertanyaan jika ada
kesempatan kepada - Memperhatikan
keluarga dan pasien penjelasan pendidik
untuk bertanya - Menjawab pertanyaan
- Menjawab - Menjawab salam
pertanyaan dari
pasien atau keluarga
pasien.
- Melakukan evaluasi
tentang materi yang
disampaikan
- Salam penutup

G. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
● Kehadiran peserta:
Peserta yang terdiri atas klien dan keluarga hadir secara penuh selama kegiatan
berlangsung
● Keaktifan peserta:
Peserta didik atau klien aktif dan antusias selama kegiatan berlangsung.
2. Evaluasi Hasil
● Peserta mampu menyebutkan indikasi dan tujuan ROM
● Peserta mampu mempraktekkan ROM dengan dibimbing oleh pendidik

H. Referensi

Hartinah, S., Pranata, L. dan Koerniawan, D. (2019) ‘Efektivitas Range Of Motion (ROM) Aktif
Terhadap Kekuatan Otot Ekstremitas Atas dan Ekstremitas Bawah pada Lansia’, Publikasi
Penelitian Terapan dan Kebijakan, 2(2), pp. 113–121. Available at:
https://doi.org/https://doi.org/https://doi.org/10.46774/pptk.v2i2.87.

Isworo, A. et al. (2021) Panduan Praktikum Keperawatan Medikal Bedah III. Purwokerto:
Universitas Jenderal Soedirman.
Nurarif, A.H. dan Kusuma, H. (2015) Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. 2nd edn. Yogyakarta: Mediaction.

Padhila (2013) Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika.

Potter, P.A. dan Perry, A.G. (2014) Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik. Jakarta: EGC.

Lampiran Materi
Gout Arthritis adalah penyakit yang menyerang persendian dan jaringan tulang oleh
penumpukan kristal asam urat sehingga menimbulkan peradangan. Gout Arthritis adalah
penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat
produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan
asupan makanan kaya purin. Gout Arthritis terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam
urat karena kadarnya yang tinggi. Salah satu tanda dari Gout Arthritis adalah nyeri pada
persendian. Nyeri ini awalnya bersifat akut namun bila dibiarkan lama kelamaan akan menjadi
kronis. Nyeri kronis akan bersifat lebih kompleks karena memiliki korelasi dengan faktor
psikologi, dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Menurut Riskesdas 2018, angka kejadian gout arthritis di
Indonesia adalah 11,9% dengan penderita terbanyak adalah mereka
yang berusia ≥75 tahun (54,8%). Aceh memiliki angka kejadian gout
arthritis tertinggi, yaitu 13,26%. Menurut Nurarif dan Kusuma (2015),
tindakan yang dapat mencegah meningkatnya kadar asam urat dan
mengontrol gejala gout artritis adalah mengkonsumsi obat yang
diresepkan, istirahat yang cukup, kompres hangat, memodifikasi pola
makan, dan mengurangi konsumsi alkohol. Seseorang yang menderita
gout arthritis dapat merasakan nyeri sendi serta meningkatkan
terjadinya risiko jatuh terutama pada lansia.
Latihan Rentang Gerak atau Range Of Motion (ROM) dapat digunakan sebagai terapi non
farmakologis dalam menurunkan nyeri sendi. Range Of Motion (ROM) juga dapat digunakan
untuk meningkatkan kemampuan mobilitas sendi. Selain itu latihan gerak sendi Range Of
Motion (ROM) merupakan olahraga yang paling mudah dan murah, karena dapat dilakukan
secara mandiri di rumah tanpa mengganggu pekerjaan sehari-hari. Latihan gerak sendi Range Of
Motion (ROM) memungkinkan untuk dilakukan peregangan dan penguatan otot yang dapat
membantu meningkatkan daya gerak sendi sehingga otot yang dapat menahan benturan dengan
lebih baik, serta mengurangi tekanan pada tulang rawan dan persendian yang pada akhirnya
gejala nyeri sendi dapat berkurang (Shahlysa, 2018).
Selain itu, ROM juga dapat memelihara mobilitas persendian, melancarkan sirkulasi
darah, dan mencegah kelainan bentuk (Potter, PA & Perry, 2014). Sebelum dilakukan, penulis
memperhatikan beberapa indikasi dan kontraindikasi dari latihan Range of Motion (ROM).
Indikasinya antara lain: pasien dengan kelemahan otot, stroke, dan tirah baring lama. Sedangkan
hal yang menjadi kontraindikasi berupa: klien dengan sendi yang terinfeksi, kelainan sendi dan
tulang, dan klien dengan imobilisasi karena penyakit tertentu. Gerakan-gerakan pada latihan
Range of Motion (ROM) mencakup seluruh bagian persendian tubuh, seperti : leher, bahu, siku,
lengan bawah, pergelangan tangan, jari-jari tangan, ibu jari, pinggul, lutut, mata kaki, kaki, dan
jari-jari kaki (Padhila, 2013).

Cara Melakukan ROM


ROM dilakukan diulang sebanyak 8 kali dan dilakukan minimal 2 kali sehari.

• Cara abduksi dan adduksi bahu


Prosedur kerja :
1. Atur posisi lengan pasien di samping badannya
2. Letakkan satu tangan diatas siku pasien dan pegang tangan pasien
dengan tangan lainnya
3. Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya ke arah perawat
4. Kembalikan ke posisi semula
5. Catat perubahan yang terjadi

• Cara fleksi dan ekstensi siku


Prosedur kerja :
1. Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan
telapak mengarah ke tubuh pasien
2. Letakan tangan diatas siku dan pegang tangan pasien dengan lainya
3. Tekuk siku pasien sehingga tangan pasien mendekat bahu
4. Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya
5. Lakukan observasi terhadap perubahan yang terjadi

• Cara fleksi dan ekstensi pergelangan tangan


Prosedur kerja :
1. Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku
menekuk dengan lengan
2. Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain
memegang pergelangan tangan pasien
3. Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin
4. Lakukan observasi terhadap perubahan yang terjadi

• Cara abduksi dan adduksi pangkal paha


Prosedur kerja :
1. Letakkan satu tangan dibawah lutut pasien dan satu tangan pada
tumit
2. Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari
tempat tidur, gerakkan kaki menjauhi badan perawat
3. Kembalikan ke posisi awal
4. Observasi perubahan yang terjadi

• Cara fleksi dan ekstensi pergelangan kaki


Prosedur kerja :
1. Letakkan satu tangan pada telapak kaki pasien dan satu tangan
yang lainnya di atas pergelangan kaki, jaga kaki lurus dan rileks
2. Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah dada
pasien
3. Kembalikan ke posisi awal
4. Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien
5. Observasi perubahan yang terjadi

• Cara fleksi dan ekstensi jari-jari


Prosedur kerja :
1. Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan sementara
tangan lainnya memegang kaki
2. Bengkokkan jari-jari kaki ke bawah
3. Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang
4. Kembalikan ke posisi semula
5. Observasi perubahan yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai