Anda di halaman 1dari 11

Binus Maya Forum 9: Dr.

Michael Porter’s Five Forces Analysis


OZT Cafe & Steakhouse, Bandung
Group Gudeg
Samuel Kenneth Shie - 2702228841
Cliffton Nathaniel - 2702240430
Jonathan Raditya - 2702231911

Thursday, 26 October 2023


Instructor: Dr. Ahmad Syamil
Digital Business Innovation Program
BINUS Business School
BINUS University, Bandung
1. Company Profile
OZT Cafe & Steakhouse adalah restoran yang bertempat di Jl. Taman Kopo Indah 1,
Blok Q, No.6 & 7, Margahayu Selatan, Margahayu, Bandung. OZT menjual berbagai
macam jenis/potongan steak, mulai dari sirloin, tenderloin, ribeye, salmon, chicken, dan
masih banyak lagi. Tidak hanya itu, OZT Cafe juga menyediakan appetizer, minuman,
sampai dessert. OZT Cafe lebih mengarah pada style yang homey dan casual sehingga
konsumen juga dapat bersantai di tempatnya.

2. Michael Porter’s Five Forces Analysis

2.1 Rivalry Among Existing Firms


● Number of Competitors:
Kompetisi dalam industri kafe semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya kafe-kafe yang bermunculan di Bandung. Akan tetapi, tidak banyak
kafe yang juga berperan sebagai steakhouse. Sekarang, ada beberapa warung
steak yang mulai muncul di Bandung yang harganya terbilang murah.
Warung-warung ini juga dapat diklasifikasikan sebagai kompetitor bagi OZT
walaupun rentang harganya berbeda. Secara keseluruhan, OZT Cafe &
Steakhouse memiliki banyak kompetitor, baik itu kafe, steakhouse, dan lainnya.
Meski begitu, OZT Cafe & Steakhouse dapat tetap menunjukkan aspek paling
unik atau paling berkualitasnya, yaitu sebagai kafe sekaligus steakhouse dengan
produk kualitas tinggi.

● Industry Growth:
Pertumbuhan industri kafe di indonesia sedang meningkat karena sekarang, kafe
menjadi tempat yang disukai oleh anak muda untuk berkumpul bersama-sama
dengan kerabat ataupun teman-teman. Kafe juga menjadi tempat yang
menyenangkan untuk makan karena suasana kafe yang nyaman membuat
orang-orang memilih untuk makan di kafe. Maka, industri kafe saat ini
berkembang pesat dan pertumbuhannya bisa dilihat melalui banyaknya
pembukaan kafe-kafe baru.

● Product Differentiation:
Diferensiasi produk antara OZT Cafe & Steakhouse dengan kafe atau steakhouse
yang lain adalah OZT memiliki 1 ciri khas, yaitu saus Black BBQ yang tidak
dimiliki oleh kompetitor. Berdasarkan berbagai review mengenai saus tersebut,
saus Black BBQ OZT menjadi salah satu aspek/produk yang membuat
orang-orang ingin kembali makan di OZT. Tidak hanya itu, dibandingkan
kompetitornya, harga produk OZT relatif tidak terlalu mahal. Walaupun ada kafe
atau steakhouse lain yang menawarkan harga yang lebih murah, kualitas produk
OZT tetap lebih tinggi.

2.2 Threat of Substitutes


● Number of Substitutes Available:
Dalam hal kafe, ada banyak pengganti OZT. Baik itu kafe terfokus pada kopi,
makanan ringan, dan lainnya. Akan tetapi, tidak banyak pengganti OZT sebagai
kafe dan juga steakhouse. Tentunya, tetap ada beberapa kompetitor dalam bidang
kafe dan juga steakhouse. Untuk produk untuk OZT sendiri, tidak ada pengganti
yang sangat mencolok atau meyakinkan. Produk utama OZT adalah steak dan di
Indonesia, belum banyak pengganti steak. Pengganti yang mungkin baru mulai
naik adalah vegan steak yang menggunakan jamur, gluten, dan lainnya. Akan
tetapi, vegan steak hanya sekedar alternatif saja, bukan menjadi produk yang bisa
menggantikan steak daging. Maka dari itu, bisa disimpulkan bahwa dalam hal
kafe dan steakhouse, OZT tidak memiliki banyak potensi untuk tergantikan. Lalu,
dalam hal produk utama, OZT hampir tidak ada potensi bahwa produk OZT dapat
digantikan.
● Buyer’s Propensity to Substitute:
Dalam konteks kafe, bisa saja konsumen pergi membeli produk di kafe lain untuk
menggantikan OZT Cafe & Steakhouse. Akan tetapi, jika konteksnya lebih
spesifik, yaitu dalam hal pengganti steak itu sendiri, kecenderungan pembeli
untuk membeli produk pengganti rendah. Hal ini dikarenakan untuk saat ini,
orang-orang akan lebih memilih membeli steak di OZT dibandingkan membeli
produk pengganti seperti steak yang terbuat dari sayur-sayuran (vegan steak) .
Alasannya adalah rasa dari vegan steak tidak sebaik atau seenak steak yang dijual
oleh OZT. Tidak hanya itu, vegan steak juga memiliki harga yang cukup mahal
dibandingkan steak yang dijual di OZT. Seandainya harga vegan steak pun sama
dengan steak di OZT, konsumen akan cenderung tetap memilih membeli steak di
OZT karena cita rasa dari steak OZT yang lebih lezat dibanding vegan steak,
terutama ciri khas OZT, yaitu black barbeque sauce. yang dianggap sebagai salah
satu saus steak paling enak di Bandung.

● Substitute Producer’s Profitability:


Pertama, potensi keuntungan pengganti dalam hal kafe sangat besar karena para
konsumen tetap saja memilih untuk pergi ke kafe lainnya, sehingga setiap kafe
tidak akan kekurangan konsumen. Hal ini karena kafe sendiri masih menjadi
tempat yang diminati oleh konsumen khususnya anak-anak muda. Kedua,potensi
keuntungan pengganti dalam hal steak, yaitu vegan steak, tidak besar karena saat
ini steak normal, khususnya steak OZT, masih sangat sulit digantikan. Selain dari
cita rasa steak OZT yang spesial, tekstur dari vegan steak yang berbeda steak
biasa membuat konsumen kurang tertarik untuk membeli produk pengganti dari
steak biasa, khususnya steak OZT. Produsen dari produk pengganti steak juga
mendapatkan keuntungan dalam jumlah yang lebih kecil/sedikit dikarenakan
kurangnya konsumen yang membeli produk.

2.3 Threat of New Entrants


● Economies of Scale
Skala ekonomi dalam industri kafe dan/atau steakhouse dapat dicapai dalam level
yang cukup tinggi. Tentunya, ketika membuka kafe baru atau bisnis apapun,
jarang terjadi peristiwa dimana penjualan produk akan sangat banyak sehingga
pendapatan juga tinggi. Penjualan di awal mungkin akan lambat, kecuali ada
promosi besar-besaran yang dilakukan. Hal tersebut pun tidak menjamin figur
penjualan yang terus bertahan. Akan tetapi, ketika penjualan sudah banyak dan
konsisten, skala ekonomi dapat menurun. Misalnya, pembelian bahan baku untuk
kafe bisa lebih banyak sehingga modalnya lebih rendah. Namun, skala ekonomi
bisa dengan mudah naik kembali atau bahkan tidak pernah menurun sejak awal.
Maka, penurunan skala ekonomi dalam industri kafe cukup sulit untuk didapatkan
dan dipertahankan. Hal ini bisa menyebabkan berkurangnya potensi pendatang
baru dalam industri kafe.

● Capital Requirements
Poin ini menjelaskan tentang modal yang dibutuhkan untuk membuka bisnis
dalam industri kafe, khususnya OZT steakhouse. Modal yang diperlukan cukup
besar, yaitu di kisaran 500 juta rupiah hingga 800 juta rupiah. Hal ini karena
membuka sebuah steakhouse membutuhkan modal yang besar di awal, terutama
dengan harga daging yang tidak murah, sewa/beli tempat, dan lainnya. Karena
bisnis ini membutuhkan modal yang cukup besar, peluang pesaing untuk
membuat bisnis yang serupa dapat dianggap rendah. Modal yang besar berarti
risiko yang cukup tinggi. Risiko serta modal besar inilah yang menurunkan
peluang banyaknya pendatang baru dalam bisnis kafe dan steakhouse.

● Brand Loyalty
Poin ini membahas loyalitas konsumen terhadap suatu brand atau lokasi kafe.
Secara keseluruhan, loyalitas brand konsumen kafe terbilang rendah dikarenakan
industri kafe akan selalu berkembang. Contohnya adalah ketika kafe-kafe baru
bermunculan, customer akan selalu mencoba kafe-kafe baru tersebut karena
penasaran, apalagi jika ada opening promo, diskon, dan promo lainnya. Faktor
tersebut membuat loyalty konsumen dalam industri kafe ini terbilang rendah.
Selain faktor perkembangan pesat industri kafe, ada faktor lain dimana konsumen
secara umum akan tetap terus mencoba hal-hal yang baru dibandingkan hal-hal
yang sudah pernah dikunjungi sebelumnya.

2.4 Bargaining Power of Suppliers


● Number of Suppliers
Poin ini menjelaskan seberapa banyak supplier yang digunakan di dalam industri
kafe, khususnya OZT. Dalam hal ini, supplier yang digunakan oleh OZT
steakhouse sebenarnya sedikit karena OZT hanya menjual produk dengan kualitas
yang terbaik, khususnya dalam hal daging yang digunakan untuk membuat steak.
Karena OZT mengupayakan produk daging yang berkualitas tinggi, OZT tidak
menggunakan banyak supplier daging untuk menjaga kualitas dan standar yang
sudah ditetapkan. Maka jika supplier OZT menghilang atau memberhentikan
pasokan kepada OZT, kualitas produk OZT dapat menurun. Supplier lain
mungkin tidak memiliki kualitas yang sebaik kualitas supplier sebelumnya. Maka,
OZT harus menjaga supplier mereka agar kualitas produk tidak mengecewakan
konsumen. Dalam hal ini, supplier memiliki bargaining power yang cukup tinggi.
● Supplier’s Threat of Forward Integration
Poin ini membahas ancaman supplier bahan baku untuk menjual produk jadi
dengan nama/brand sendiri, dibandingkan memasok kafe/steakhouse. Dalam hal
ini, ancaman terbesar datang dari supplier daging. Sebenarnya, steak bukanlah
suatu hidangan yang sangat sulit untuk dikuasai. Asalkan mengetahui bumbu
yang diperlukan dan terus berlatih, steak bisa dimasak sesuai dengan keinginan
masing-masing. Maka dari itu, ada ancaman yang cukup tinggi dari supplier
daging untuk membuat steak dengan brand sendiri atau bahkan meniru suatu
steakhouse. Walaupun supplier daging OZT Cafe & Steakhouse tidak diketahui,
tetapi dengan ancaman tersebut, supplier memiliki bargaining power yang cukup
tinggi.

● Supplier’s Contribution to Quality or Service of the Products


Poin ini menjelaskan kontribusi supplier terhadap kualitas produk yang OZT jual.
Kontribusi supplier cukup besar karena selama ini OZT memberikan kualitas
produk yang sangat baik. Kualitas tersebut tidak dicapai oleh OZT saja, tetapi
supplier juga berkontribusi. Dapat diasumsikan bahwa supplier lain yang tidak
digunakan OZT belum tentu dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang
sama tingginya. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik itu dari segi
harga, distribusi bahan baku, penyimpanan bahan baku pada sisi supplier, dan
lainnya. Oleh karena itu, pada kasus ini, supplier memiliki bargaining power yang
cukup tinggi.

2.5 Bargaining Power of Buyers


● Buyer’s Ability to Substitute
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa pengganti OZT dalam
hal kafe dan/atau steakhouse. Maka dari itu, konsumen bisa saja
berpindah/berpaling dari OZT ke salah satu pengganti tersebut, baik itu kafe lain,
steakhouse lain, atau lokasi dengan produk pengganti steak daging. Akan tetapi,
OZT memiliki suatu ciri khas yang tidak dapat ditemukan di kafe/steakhouse lain.
Ciri khas tersebut adalah Black BBQ Sauce OZT. Saus tersebut tidak dapat
ditemukan di kafe/steakhouse lain. Mungkin ada yang mirip, tetapi tetap saja
tidak sama persis dengan OZT. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
walaupun konsumen dapat dengan mudah berpaling dari OZT ke kafe/steakhouse
lain, OZT tetap memiliki suatu ciri khas yang membuat konsumen tetap datang ke
OZT. Maka, dalam kasus ini, bargaining power dari konsumen dianggap
menengah ke bawah.

● Buyer’s Information Availability


Poin ini menjelaskan tentang seberapa banyak pengetahuan customer akan
produk yang dijual oleh OZT, baik itu modal produk, keuntungan dari setiap
penjualan produk, dan lainnya. Dalam hal ini, konsumen OZT memiliki tingkat
pengetahuan rendah tentang produk OZT. Walaupun steak bukanlah suatu produk
yang sangat sulit dibuat, tetapi menemukan kualitas daging yang tepat, bumbu
yang pas, serta kualitas keseluruhan yang baik bukanlah hal yang mudah
dilakukan sendiri oleh konsumen. Tidak hanya itu, OZT memiliki ciri khas yang
sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu Black BBQ Sauce OZT. Saus ini tidak
tersedia di kafe/steakhouse lainnya dan tentunya, resep saus tersebut masih belum
diketahui. Jika konsumen OZT ingin meniru produk OZT, tentunya mereka ingin
meniru ciri khas OZT. Karena ciri khas OZT ini sulit untuk ditiru dan dicari,
konsumen tidak bisa dengan mudah membuat produk yang mirip dengan OZT.
Maka dari itu, dalam kasus ini, dapat disimpulkan bahwa bargaining power
konsumen rendah.

● Buyer’s Threat of Backward Integration


Seperti yang sudah dibahas di bagian supplier’s threat of forward integration,
steak bukanlah suatu hidangan yang sulit untuk dimasak. Oleh karena itu, ada
kemungkinan dimana pembeli bisa memasak steak sendiri, mungkin dengan rasa
yang lebih enak (menurut selera pembeli) atau bahkan dengan harga yang lebih
murah. Tidak hanya itu, jika pembeli bisa memasak sendiri, otomatis pembeli
mendapatkan fleksibilitas pribadi. Akan tetapi, dalam hal meniru/membuat sendiri
seperti OZT Cafe & Steakhouse, pembeli akan lebih kesulitan. Hal ini
dikarenakan saus khas Black BBQ yang dimiliki oleh OZT. Belum ada konsumen
maupun steakhouse lain yang bisa meniru saus tersebut. Maka dari itu, walaupun
pembeli bisa memasak steak sendiri, tetapi pembeli tidak akan bisa
membuat/mendapatkan ciri khas OZT yang sama persis. Secara keseluruhan,
pembeli tidak memiliki bargaining power yang tinggi dalam konteks ciri khas
OZT.
3. Industry Attractiveness Table

Threat to Industry
Threat to Industry Threat to Industry
Competitive Force Profitability
Profitability Low Profitability High
Medium

Threat of

Substitutes

Threat of New

Entrants

Rivalry Among

Existing Firms

Bargaining Power

of Suppliers

Bargaining Power

of Buyers

Summary:
Pertama, adalah ancaman pengganti. Menurut kami, ancaman hal tersebut terhadap
profitabilitas industri dianggap rendah. Alasan utama dari rendahnya ancaman tersebut
adalah jumlah pengganti yang tidak terlalu banyak. Tentu, banyak kafe lain yang bisa
dikunjungi konsumen. Akan tetapi, tidak ada banyak kafe dengan penggabungan konsep
steakhouse seperti OZT. Tidak hanya itu, dalam hal produk, steak sendiri masih belum
bisa digantikan oleh alternatif lain. Kedua, adalah ancaman pendatang baru. Menurut
kami, ancaman hal tersebut terhadap profitabilitas industri dianggap sedang. Alasan
utamanya adalah modal yang besar serta sulitnya mencapai skala ekonomi yang rendah.
Modal membuka kafe dan/atau steakhouse seperti OZT cukup besar dan untuk mencapai
titik dimana bisnis bisa memproduksi secara tinggi dengan biaya yang lebih rendah (skala
ekonomi rendah) cukup sulit. Hal ini juga bersambung dengan loyalitas brand konsumen
yang rendah untuk industri kafe. Masyarakat umum selalu ingin mencoba kafe baru,
sehingga tidak banyak orang yang menjadi pelanggan tetap suatu kafe atau brand kafe
tertentu.

Ketiga, adalah persaingan antar perusahaan yang ada. Menurut kami, ancaman hal
tersebut terhadap profitabilitas industri dianggap tinggi. Alasan-alasan utama dari
kesimpulan ini adalah banyaknya kompetitor dalam industri kafe serta pertumbuhan
industri kafe yang cukup tinggi. Kompetitor OZT dalam hal steakhouse mungkin tidak
sangat banyak. Akan tetapi, orang-orang tetap melihat OZT sebagai restoran/kafe,
sehingga secara tidak langsung OZT memiliki banyak sekali kompetitor, yaitu
kafe/restoran lain, baik itu steakhouse atau bukan. Industri kafe juga sedang berkembang
dengan pesat. Sekarang, hampir setiap bulan ada saja kafe baru yang buka sehingga
industri kafe terus meningkat dan bertumbuh. Meskipun begitu, OZT masih memiliki ciri
khas yang membedakannya dengan steakhouse/kafe lain. Keempat, adalah bargaining
power pemasok. Menurut kami, ancaman hal tersebut terhadap profitabilitas industri
tinggi. Alasan-alasan utamanya adalah sedikitnya jumlah pemasok untuk steakhouse,
kontribusi kualitas pemasok yang cukup tinggi, dan ancaman pemasok membuat produk
sendiri. Karena pemasok disini itu pemasok daging, jumlah pemasok itu tidak banyak.
Tidak hanya itu, kualitas setiap pemasok pun berbeda. Jadi, ketika OZT kehilangan
pemasok yang sudah cocok dalam hal kualitas, OZT dapat kesusahan mencari pemasok
lain dengan kualitas yang sama/mirip. Selain itu, pemasok dapat dengan mudah membuat
produk sendiri untuk dijual langsung ke konsumen. Dalam hal daging dan steakhouse,
otomatis pemasok daging akan mengetahui aspek-aspek steakhouse. Dengan demikian,
pemasok bisa saja beroperasi sendiri dan menjual produk jadi kepada konsumen
langsung. Walaupun begitu, OZT masih memiliki suatu ciri khas yang sulit untuk ditiru.

Kelima dan terakhir, adalah bargaining power konsumen. Menurut kami, ancaman hal
tersebut terhadap profitabilitas industri dianggap rendah. Alasan-alasan utama dari
kesimpulan tersebut adalah minimnya ketersediaan produk pengganti sebagai alternatif
dan ciri khas dari produk OZT yang membuat konsumen sulit untuk mengetahui detail
produk, sehingga akan cukup sulit untuk pembeli meniru atau membuat sendiri produk
yang mirip dengan OZT. Ciri khas produk OZT, berupa Black BBQ Sauce OZTnya
merupakan yang satu-satunya di Bandung. Tentunya, resepnya juga tidak diketahui oleh
banyak orang. Maka dari itu, akan sulit bagi konsumen untuk mendapatkan informasi
detail mengenai ciri khas tersebut, sehingga sulit juga bagi konsumen untuk membuat
sendiri produk yang mirip dengan OZT.

Secara keseluruhan, daya tarik dari industri OZT Cafe & Steakhouse, yaitu industri kafe
dan/atau steakhouse, cukup tinggi. Ada beberapa aspek yang berkontribusi pada ancaman
tinggi terhadap profitabilitas industri kafe, yaitu persaingan dengan perusahaan yang
sudah ada dan juga bargaining power pemasok. Namun, karena aspek lainnya
berkontribusi pada ancaman yang dianggap sedang atau rendah, berarti mayoritas
ancaman terhadap profitabilitas menengah ke bawah. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
industri kafe adalah industri yang menarik.

4. Competitive Analysis Table


Waroeng
OZT Cafe & Justus
Name Suis Butcher Steak & Steikhaus
Steakhouse Steakhouse
Shake

Price Even Even Even Advantage Disadvantage

Menu
Advantage Even Even Even Advantage
Diversity

Quality of
Advantage Even Disadvantage Disadvantage Advantage
Food

Service
Even Even Even Even Advantage
Quality

Dining
Advantage Advantage Even Disadvantage Advantage
Atmosphere

Value for
Advantage Even Disadvantage Advantage Even
Money

Location and
Spread of
Even Advantage Even Advantage Disadvantage
Locations
(Franchises)

Hygiene Advantage Advantage Even Disadvantage Advantage

Summary:
Tabel di atas merupakan tabel perbandingan antara OZT dengan 4 kompetitor, yaitu
Justus Steakhouse, Suis Butcher, Waroeng Steak & Shake, dan Steikhaus. Perbandingan
dilakukan berdasarkan delapan aspek. Patut dicatat bahwa penilaian dari semua aspek
berdasarkan pengalaman pribadi dan ulasan masyarakat. Pertama, adalah aspek harga.
Untuk aspek tersebut, hanya Waroeng Steak & Shake yang memiliki keunggulan dengan
harga yang terbilang murah, sedangkan Steikhaus paling inferior dibandingkan yang lain
dengan harga yang cukup mahal. Sisanya, termasuk OZT, tidak unggul ataupun inferior.
Kedua, adalah aspek keberagaman menu. Untuk aspek tersebut, hanya OZT dan
Steikhaus yang memiliki keunggulan dengan banyaknya item di menu mereka. Sisanya
tidak unggul maupun inferior. Ketiga, adalah aspek kualitas makanan. Untuk aspek
tersebut, OZT dan Steikhaus memiliki keunggulan, sedangkan Suis Butcher dan Waroeng
Steak & Shake inferior dibandingkan yang lainnya. Sisanya, yaitu Justus Steakhouse,
tidak unggul maupun inferior. Aspek ini didasari pengalaman pribadi dan ulasan
masyarakat akan kualitas makanan. Keempat, adalah aspek kualitas servis. Dalam aspek
ini, hanya Steikhaus yang memiliki keunggulan. Sisanya tidak inferior ataupun unggul.

Kelima, adalah aspek suasana. Untuk aspek ini, OZT, Justus Steakhouse, dan Steikhaus
memiliki keunggulan, sedangkan Waroeng Steak & Shake dianggap inferior. Sisanya,
yaitu Suis Butcher, tidak unggul maupun inferior. Aspek ini didasarkan pengalaman
pribadi dan ulasan masyarakat mengenai suasana umum ketika makan di
tempat-tempatnya. Keenam, aspek kesepadanan akan produk dengan harga. Dalam aspek
ini, OZT dan Waroeng Steak & Shake memiliki keunggulan, sedangkan Suis Butcher
inferior. Sisanya, yaitu Justus Steakhouse dan Steikhaus, tidak inferior maupun unggul.
Aspek ini berdasarkan pengalaman pribadi dan ulasan masyarakat mengenai kesepadanan
harga. Ketujuh, adalah aspek lokasi serta sebaran cabang. Untuk aspek itu, Justus dan
Waroeng Steak & Shake unggul dengan banyak cabang di lokasi strategis, sedangkan
Steikhaus inferior karena hanya memiliki 1 lokasi. Sisanya, yaitu OZT dan Suis Butcher,
tidak unggul ataupun inferior dengan beberapa lokasi mereka. Kedelapan dan terakhir,
adalah aspek kebersihan umum. Untuk aspek tersebut, OZT, Steikhaus, dan Justus
Steakhouse unggul dengan tempat yang sangat bersih, sedangkan Waroeng Steak &
Shake inferior karena tempatnya terbilang kurang bersih. Sisanya, yaitu Suis Butcher,
tidak unggul ataupun inferior dengan kebersihannya yang biasa saja.

Anda mungkin juga menyukai