GroupGudeg BinusMaya Session 9 Five Forces Thursday 26 October 2023
GroupGudeg BinusMaya Session 9 Five Forces Thursday 26 October 2023
● Industry Growth:
Pertumbuhan industri kafe di indonesia sedang meningkat karena sekarang, kafe
menjadi tempat yang disukai oleh anak muda untuk berkumpul bersama-sama
dengan kerabat ataupun teman-teman. Kafe juga menjadi tempat yang
menyenangkan untuk makan karena suasana kafe yang nyaman membuat
orang-orang memilih untuk makan di kafe. Maka, industri kafe saat ini
berkembang pesat dan pertumbuhannya bisa dilihat melalui banyaknya
pembukaan kafe-kafe baru.
● Product Differentiation:
Diferensiasi produk antara OZT Cafe & Steakhouse dengan kafe atau steakhouse
yang lain adalah OZT memiliki 1 ciri khas, yaitu saus Black BBQ yang tidak
dimiliki oleh kompetitor. Berdasarkan berbagai review mengenai saus tersebut,
saus Black BBQ OZT menjadi salah satu aspek/produk yang membuat
orang-orang ingin kembali makan di OZT. Tidak hanya itu, dibandingkan
kompetitornya, harga produk OZT relatif tidak terlalu mahal. Walaupun ada kafe
atau steakhouse lain yang menawarkan harga yang lebih murah, kualitas produk
OZT tetap lebih tinggi.
● Capital Requirements
Poin ini menjelaskan tentang modal yang dibutuhkan untuk membuka bisnis
dalam industri kafe, khususnya OZT steakhouse. Modal yang diperlukan cukup
besar, yaitu di kisaran 500 juta rupiah hingga 800 juta rupiah. Hal ini karena
membuka sebuah steakhouse membutuhkan modal yang besar di awal, terutama
dengan harga daging yang tidak murah, sewa/beli tempat, dan lainnya. Karena
bisnis ini membutuhkan modal yang cukup besar, peluang pesaing untuk
membuat bisnis yang serupa dapat dianggap rendah. Modal yang besar berarti
risiko yang cukup tinggi. Risiko serta modal besar inilah yang menurunkan
peluang banyaknya pendatang baru dalam bisnis kafe dan steakhouse.
● Brand Loyalty
Poin ini membahas loyalitas konsumen terhadap suatu brand atau lokasi kafe.
Secara keseluruhan, loyalitas brand konsumen kafe terbilang rendah dikarenakan
industri kafe akan selalu berkembang. Contohnya adalah ketika kafe-kafe baru
bermunculan, customer akan selalu mencoba kafe-kafe baru tersebut karena
penasaran, apalagi jika ada opening promo, diskon, dan promo lainnya. Faktor
tersebut membuat loyalty konsumen dalam industri kafe ini terbilang rendah.
Selain faktor perkembangan pesat industri kafe, ada faktor lain dimana konsumen
secara umum akan tetap terus mencoba hal-hal yang baru dibandingkan hal-hal
yang sudah pernah dikunjungi sebelumnya.
Threat to Industry
Threat to Industry Threat to Industry
Competitive Force Profitability
Profitability Low Profitability High
Medium
Threat of
●
Substitutes
Threat of New
●
Entrants
Rivalry Among
●
Existing Firms
Bargaining Power
●
of Suppliers
Bargaining Power
●
of Buyers
Summary:
Pertama, adalah ancaman pengganti. Menurut kami, ancaman hal tersebut terhadap
profitabilitas industri dianggap rendah. Alasan utama dari rendahnya ancaman tersebut
adalah jumlah pengganti yang tidak terlalu banyak. Tentu, banyak kafe lain yang bisa
dikunjungi konsumen. Akan tetapi, tidak ada banyak kafe dengan penggabungan konsep
steakhouse seperti OZT. Tidak hanya itu, dalam hal produk, steak sendiri masih belum
bisa digantikan oleh alternatif lain. Kedua, adalah ancaman pendatang baru. Menurut
kami, ancaman hal tersebut terhadap profitabilitas industri dianggap sedang. Alasan
utamanya adalah modal yang besar serta sulitnya mencapai skala ekonomi yang rendah.
Modal membuka kafe dan/atau steakhouse seperti OZT cukup besar dan untuk mencapai
titik dimana bisnis bisa memproduksi secara tinggi dengan biaya yang lebih rendah (skala
ekonomi rendah) cukup sulit. Hal ini juga bersambung dengan loyalitas brand konsumen
yang rendah untuk industri kafe. Masyarakat umum selalu ingin mencoba kafe baru,
sehingga tidak banyak orang yang menjadi pelanggan tetap suatu kafe atau brand kafe
tertentu.
Ketiga, adalah persaingan antar perusahaan yang ada. Menurut kami, ancaman hal
tersebut terhadap profitabilitas industri dianggap tinggi. Alasan-alasan utama dari
kesimpulan ini adalah banyaknya kompetitor dalam industri kafe serta pertumbuhan
industri kafe yang cukup tinggi. Kompetitor OZT dalam hal steakhouse mungkin tidak
sangat banyak. Akan tetapi, orang-orang tetap melihat OZT sebagai restoran/kafe,
sehingga secara tidak langsung OZT memiliki banyak sekali kompetitor, yaitu
kafe/restoran lain, baik itu steakhouse atau bukan. Industri kafe juga sedang berkembang
dengan pesat. Sekarang, hampir setiap bulan ada saja kafe baru yang buka sehingga
industri kafe terus meningkat dan bertumbuh. Meskipun begitu, OZT masih memiliki ciri
khas yang membedakannya dengan steakhouse/kafe lain. Keempat, adalah bargaining
power pemasok. Menurut kami, ancaman hal tersebut terhadap profitabilitas industri
tinggi. Alasan-alasan utamanya adalah sedikitnya jumlah pemasok untuk steakhouse,
kontribusi kualitas pemasok yang cukup tinggi, dan ancaman pemasok membuat produk
sendiri. Karena pemasok disini itu pemasok daging, jumlah pemasok itu tidak banyak.
Tidak hanya itu, kualitas setiap pemasok pun berbeda. Jadi, ketika OZT kehilangan
pemasok yang sudah cocok dalam hal kualitas, OZT dapat kesusahan mencari pemasok
lain dengan kualitas yang sama/mirip. Selain itu, pemasok dapat dengan mudah membuat
produk sendiri untuk dijual langsung ke konsumen. Dalam hal daging dan steakhouse,
otomatis pemasok daging akan mengetahui aspek-aspek steakhouse. Dengan demikian,
pemasok bisa saja beroperasi sendiri dan menjual produk jadi kepada konsumen
langsung. Walaupun begitu, OZT masih memiliki suatu ciri khas yang sulit untuk ditiru.
Kelima dan terakhir, adalah bargaining power konsumen. Menurut kami, ancaman hal
tersebut terhadap profitabilitas industri dianggap rendah. Alasan-alasan utama dari
kesimpulan tersebut adalah minimnya ketersediaan produk pengganti sebagai alternatif
dan ciri khas dari produk OZT yang membuat konsumen sulit untuk mengetahui detail
produk, sehingga akan cukup sulit untuk pembeli meniru atau membuat sendiri produk
yang mirip dengan OZT. Ciri khas produk OZT, berupa Black BBQ Sauce OZTnya
merupakan yang satu-satunya di Bandung. Tentunya, resepnya juga tidak diketahui oleh
banyak orang. Maka dari itu, akan sulit bagi konsumen untuk mendapatkan informasi
detail mengenai ciri khas tersebut, sehingga sulit juga bagi konsumen untuk membuat
sendiri produk yang mirip dengan OZT.
Secara keseluruhan, daya tarik dari industri OZT Cafe & Steakhouse, yaitu industri kafe
dan/atau steakhouse, cukup tinggi. Ada beberapa aspek yang berkontribusi pada ancaman
tinggi terhadap profitabilitas industri kafe, yaitu persaingan dengan perusahaan yang
sudah ada dan juga bargaining power pemasok. Namun, karena aspek lainnya
berkontribusi pada ancaman yang dianggap sedang atau rendah, berarti mayoritas
ancaman terhadap profitabilitas menengah ke bawah. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
industri kafe adalah industri yang menarik.
Menu
Advantage Even Even Even Advantage
Diversity
Quality of
Advantage Even Disadvantage Disadvantage Advantage
Food
Service
Even Even Even Even Advantage
Quality
Dining
Advantage Advantage Even Disadvantage Advantage
Atmosphere
Value for
Advantage Even Disadvantage Advantage Even
Money
Location and
Spread of
Even Advantage Even Advantage Disadvantage
Locations
(Franchises)
Summary:
Tabel di atas merupakan tabel perbandingan antara OZT dengan 4 kompetitor, yaitu
Justus Steakhouse, Suis Butcher, Waroeng Steak & Shake, dan Steikhaus. Perbandingan
dilakukan berdasarkan delapan aspek. Patut dicatat bahwa penilaian dari semua aspek
berdasarkan pengalaman pribadi dan ulasan masyarakat. Pertama, adalah aspek harga.
Untuk aspek tersebut, hanya Waroeng Steak & Shake yang memiliki keunggulan dengan
harga yang terbilang murah, sedangkan Steikhaus paling inferior dibandingkan yang lain
dengan harga yang cukup mahal. Sisanya, termasuk OZT, tidak unggul ataupun inferior.
Kedua, adalah aspek keberagaman menu. Untuk aspek tersebut, hanya OZT dan
Steikhaus yang memiliki keunggulan dengan banyaknya item di menu mereka. Sisanya
tidak unggul maupun inferior. Ketiga, adalah aspek kualitas makanan. Untuk aspek
tersebut, OZT dan Steikhaus memiliki keunggulan, sedangkan Suis Butcher dan Waroeng
Steak & Shake inferior dibandingkan yang lainnya. Sisanya, yaitu Justus Steakhouse,
tidak unggul maupun inferior. Aspek ini didasari pengalaman pribadi dan ulasan
masyarakat akan kualitas makanan. Keempat, adalah aspek kualitas servis. Dalam aspek
ini, hanya Steikhaus yang memiliki keunggulan. Sisanya tidak inferior ataupun unggul.
Kelima, adalah aspek suasana. Untuk aspek ini, OZT, Justus Steakhouse, dan Steikhaus
memiliki keunggulan, sedangkan Waroeng Steak & Shake dianggap inferior. Sisanya,
yaitu Suis Butcher, tidak unggul maupun inferior. Aspek ini didasarkan pengalaman
pribadi dan ulasan masyarakat mengenai suasana umum ketika makan di
tempat-tempatnya. Keenam, aspek kesepadanan akan produk dengan harga. Dalam aspek
ini, OZT dan Waroeng Steak & Shake memiliki keunggulan, sedangkan Suis Butcher
inferior. Sisanya, yaitu Justus Steakhouse dan Steikhaus, tidak inferior maupun unggul.
Aspek ini berdasarkan pengalaman pribadi dan ulasan masyarakat mengenai kesepadanan
harga. Ketujuh, adalah aspek lokasi serta sebaran cabang. Untuk aspek itu, Justus dan
Waroeng Steak & Shake unggul dengan banyak cabang di lokasi strategis, sedangkan
Steikhaus inferior karena hanya memiliki 1 lokasi. Sisanya, yaitu OZT dan Suis Butcher,
tidak unggul ataupun inferior dengan beberapa lokasi mereka. Kedelapan dan terakhir,
adalah aspek kebersihan umum. Untuk aspek tersebut, OZT, Steikhaus, dan Justus
Steakhouse unggul dengan tempat yang sangat bersih, sedangkan Waroeng Steak &
Shake inferior karena tempatnya terbilang kurang bersih. Sisanya, yaitu Suis Butcher,
tidak unggul ataupun inferior dengan kebersihannya yang biasa saja.