DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS HANDAPHERANG
Alamat : Jln. H. Hasan No. 11 Desa Handapherang Kecamatan Cijeungjing
e-mail : puskesmashandapherang@gmail.com
Kode Pos 46271
A. Pendahuluan
Berdasarkan data WHO penyakit kanker merupakan penyebab kematian
terbanyak di dunia, dimana kanker sebagai penyebab kematian nomor dua di
dunia sebesar 13 % setelah penyakit kardiovaskular. Setiap tahun 12 juta orang
di dunia menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya meninggal dunia.
Diperkirakan pada tahun 2030 kejadian tersebut dapat mencapai hingga 26 juta
orang dan 17 orang diantaranya meninggal akibat kanker, terlebih untuk negara
miskin dan berkembang dan kejadiannya akan lebih cepat.
Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara
dan kanker leher rahim, {International Agency for Reasearch on Cancer (IARC)
tahun 2012}. Insidens kanker di Indonesia 134 per 100.000 penduduk dengan
insidens tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara sebesar 40 per
100.000 diikuti dengan kanker leher rahim 17 per 100.000. Berdasarkan data
sistem informasi rumah sakit tahun 2022 kanker serviks 36.633 kasus atau 9,2
% dari total semua kasus kanker, kanker payudara 65.858 kasus atau 16,6 %
dari total keseluruhan kasus kanker di Indonesia. Jumlah kasus semua kanker
396.914 kasus.
Meskipun kanker merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya
secara pasti namun dipengaruhi oleh banyak faktor seperti merokok, atau
terkenan paparan asap rokok, mengkonsumsi alkohol, paparan sinar ultraviolet
pada kulit, obesitas, diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik dan infeksi yang
berhubungan dengan kanker. Para ahli memperkirakan bahwa 40% kanker dapat
dicegah dengan mengurangi faktor resiko terjadinya kanker tersebut. Untuk itu
diperlukan upaya peningakatan kesadaran masyarakat untuk mencegah faktor
resiko tersebut dan peningkatan program pencegahan serta penanggulangan yang
tepat.
B. Latar Belakang
Kanker leher rahin dan kanker payudara merupakan penyakit kanker
dengan jumlah kasus tertinggi dibandingkan dengan jumlah kasus kanker yang
lainnya. Kedua kanker tersebut dapat dicegah dengan deteksi dini. Salah satu
upaya untuk dapat melaksanakan kegiatan deteksi dini tersebut di Puskesmas
Handapherang melaksanakan pemeriksaan deteksi dini kanker payudara secara
klinis atau sadanis dan inveksi visual leher rahim atau IVA, dengan menggunakan
asam asetat 3-5%.
Kegiatan deteksi dini perlu tenaga yang sudah terlatih salah satunya
adalah Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana, dimana sumber daya manusia
yang sangat mendukung adalah tenaga kesehatan yang sudah terlatih yang ada di
Puskesmas meliputi dokter, bidan dan perawat.
Dengan demikian maka perlu dibuat kerangka acuan untuk pelaksanaan
pemeriksaan deteksi dini kanker payudara dan deteksi dini kanker leher rahim.
Kerangka acuan ini berfokus pada pemeriksaan deteksi dini kanker payudara dan
deteksi dini kanker leher rahim di Puskesmas Handapherang.
Di wilayah Puskesmas Handapherang pada tahun 2023 sudah terbentuk
5 pos yang tersebar di beberapa desa. Diharapkan semua masyarakat yang ada
dilingkungan RW setempat dapat meningkatkan capaian pemeriksaan sadanis dan
iva test di wilayah Puskesmas Handapherang.
Pada tahun 2023 kegiatan pemeriksaan sadanis dan Iva test yang biasa r
utin dilakukan di poskesdes, pustu, dan puskesmas dengan tujuan agar masyarak
at yang kurang peduli akan kesehatan mendapatkan sosialisasi dan edukasi oleh
TIM dan kader kesehatan. Hasil pemeriksaan sadanis dan Iva test usia produktif d
iinput ke aplikasi SIPTM dan dilaporkan melalui laporan bulanan yang sudah ditet
apkan sebagai panduan untuk pencatatan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan untuk melaksanakan pemeriksaan deteksi dini terhadap kasus
kanker payudara dan kasus kanker leher rahim di Puskesmas.
2. Tujuan khusus
a. untuk deteksi dini terhadap kasus kanker payudara;
b. untuk deteksi dini kasus leher rahim;
c. meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan
dini faktor resiko kanker payudara dan kanker leher Rahim.
F. Sasaran
1. wanita usia subur yang sudah atau pernah menikah atau wanita yang sudah
pernah melakukan hubungan suami istri 30-50 tahun;
2. wanita yang akan memasang KB IUD;
3. wanita dengan keluhan IMS;
4. wanita yang kondisinya sedang tidak hamil.