Anda di halaman 1dari 2

NAMA : PUTRI AZZAHRA GUSMAY

NIM : 048739252
FAKULTAS : SAINS DAN TEKNOLOGI
PRODI : PERENCAAN WILAYAH DAN KOTA
UPBJJ-UT : PADANG

JAWABAN SOAL NO. 1

Wilayah homogen adalah wilayah yang dipandang dari aspek/kriteria mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri
yang relatif sama. Kesamaan karakteristik tersebut dapat berupakesamaan dari sisi fisik, atau dari aktivitas
ekonomi, bahkan dari kesamaankesamaan dalam sisi sosial masyarakat. Contoh wilayah homogen di
Kabupaten Solok yaitu di daerah Nagari Salayo dan Nagari Koto Baru disitu ada persamaan lahan
persawahan yang subur yang ada di Kabupaten Solok.

Wilayah nodal adalah wilayah yang secara fungsional mempunyai ketergantungan antarapusat (inti) dan
daerah belakangnya (interland). Contoh seperti di pusat Kota Padang yang menjadi kantor pemerintahan
dan adanya gedung-gedung tinggi dan pusat perbelanjaan.

JAWABAN SOAL NO. 2

1.Teori Von Thenen Von Thunen mengidentifikasi tentang perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan
pertanian atas dasar perbedaan sewa lahan (pertimbangan ekonomi). Menurut Von Thunen tingkat sewa
lahan adalah paling mahal di pusat pasar dan makin rendah apabila makin jauh dari pasar. Von Thunen
menentukan hubungan sewa lahan dengan jarak ke pasar dengan menggunakan kurva permintaan.
Berdasarkan perbandingan (selisih) antara harga jual dengan biaya produksi, masing- masing jenis produksi
memiliki kemampuan yang berbeda untuk membayar sewa lahan. Makin tinggi kemampuannya untuk
membayar sewa lahan, makin besar kemungkinan kegiatan itu berlokasi dekat ke pusat pasar. Hasilnya
adalah suatu pola penggunaan lahan berupa diagram cincin. Perkembangan dari teori Von Thunen adalah
selain harga lahan tinggi di pusat kota dan akan makin menurun apabila makin jauh dari pusat kota.

2.Teori Weber Alfred Weber menganalisis tentang lokasi kegiatan industri. Menurut teori Weber pemilihan
lokasi industri didasarkan atas prinsip minimisasi biaya. Weber menyatakan bahwa lokasi setiap industri
tergantung pada total biaya transportasi dan tenaga kerja di mana penjumlahan keduanya harus minimum.
Tempat di mana total biaya transportasi dan tenaga kerja yang minimum adalah identik dengan tingkat
keuntungan yang maksimum.

JAWABAN SOAL NO. 3

Perdagangan merupakan sektor dominan kedua didalam perekonomian Sumatera Barat, setelah sektor
pertanian, dengan kontribusi sekitar 18 persen dan dengan penyerapan tenaga kerja sekitar 21,34 persen.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sektor perdagangan ini, Pemerintah Provinsi
Sumatera Barat mengambil kebijakan untuk terus mengembangkan sektor ini, dengan target utama
meningkatkan kualitas usaha serta meningkatkan efisiensi usaha perdagangan.

Upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk mencapai terget tersebut adalah:

Mendorong pemerintah Kabupaten/Kota untuk dapat meningkatkan kualitas prasarana pasar. Untuk
meningkatkan kualitas prasarana pasar (fisik pasar) Gubernur Sumatera Barat akan memberikan
rekomendasi kepada seluruh Kabupaten/Kota yang mengusulkan pembangunannya melalui Dana Alokasi
Khusus (DAK) Kementerian Perdagangan. Pada tahun 2013, Provinsi Sumatera Barat mendapat DAK pasar
sebesar Rp. 16,93 Milyar lebih untuk 13 Kabupaten/Kota. Angka ini mencakup 2 kali lipat lebih dibanding
tahun 2012 yang mencapai Rp. 7,49 Milyar lebih. Diakui bahwa dana ini relatif kecil untuk membangun
332 pasar yang tersebar pada seluruh Kabupaten/Kota. Karena kemampuan yang terbatas,
Bupati/Walikota harus mengoptimalkan pemanfaatan dana tersebut. Selanjutnya, Untuk memberikan
dorongan kepada masyarakat agar dapat melakukan usaha secara baik, Gubernur dan Wakli Gubernur
Sumatera Barat secara berkala melakukan kunjungan langsung ke pasar tradisional. Selanjutnya, untuk
dapat menjaga dan meningkatkan kualitas pasar, kepada pengelola pasar, termasuk Pemerintah
Kabupaten/Kota, untuk dapat menyisihkan sebahagian pendapatan (retribusi) pasar untuk menjaga dan
memelihara kondisi pasar, termasuk kebersihan pasar, sehingga pasar dapat dibangun dan dijaga
kualitasnya secara mandiri, karena kemampuan APBN dan APBD Provinsi relatif terbatas.

Sumber :
https://sumbarprov.go.id/home/news/1802-kebijakan-pemerintah-provinsi-sumatera-barat-dalam-
mendorong-pengembangan-dan-peningkatan-efisiensi-

Anda mungkin juga menyukai