Anda di halaman 1dari 11

falsifikasionisme

sofistiktif, ramalan baru


dan pertumbuhan ilmu

Saddam Muhamad Ikhsan 53010220100


Asyakhi muhammad syahid 53010220095
Reyhan bambang maulana 53010220093
pengertian falsifikasionisme merupakan cara pandang terhadap
sesuatu berdasarkan dari sisi kesalahan. Jika memandang suatu
teori tersebut salah, maka berbagai upaya yang dilakukan untuk
membuktikan teori tersebut memang salah, hingga akan dibuatkan
teori baru untuk menggantikannya.
1. Derajat falsibilitas relatif ketimbang absolut
Suatu hipotesa harus falsifiabel, makin falsifiabel makin baik, tetapi harus juga tidak sampai
difalsifikasi. Kaum falsifikasionis yang lebih sofistikit menyadari bahwa kondisi-kondisi itu saja masih
belum cukup. Masih ada kondisi lain lagi yang dibutuhkan ilmu untuk berkembang maju. Suatu
hipotesa harus lebih falsifiabel daripada hipotesa yang akan menggantikannya.

Pandangan kaum falsifikasionis yang sofistikit tentang ilmu, dengan penekanan pada pertumbuhan
ilmu, mengalihkan fokus perhatian mereka dari faedah suatu teori tunggal ke faedah yang relatif
dari teori-teori yang bersaing. Ia memberikan gambaran dinamis tentang ilmu ketimbang pandangan
yang statis dari kebanyakan kaum falsifikasionis naif. Daripada menanyakan suatu teori “Apakah ia
falsifiabel?”, “Bagaimana derajat falsifiabilitasnya?” dan “Sudahkah ia difalsifikasi?”, kini lebih layak
menanyakan “Apakah teori yang baru ini memiliki daya hidup untuk menggantikan teori yang
ditantangnya?” Pada umumnya, suatu teori baru akan diterima sebagai pandangan yang patut
dihargai para ilmuwan apabila ia lebih falsifiabel daripada rivalnya, dan terutama apabila ia
meramalkan sesuatu fenomena baru yang belum pernah disinggung oleh rivalnya.
Penekanan pada pembandingan derajat falsifiabilitas serangkaian teori sebagai konsekwensi
pernyataan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang tumbuh dan berkembang memungkinkan
persoalan teknis dilewatkan
2. Peningkatan falsifiabilitas dan modifikasi ad hoc
Modifikasi di dalam suatu teori, misalnya dengan menambah satu dalil extra,
atau mengadakan perubahan dalam dalil yang sudah ada, yang belum atau
masih akan diuji terhadap teori yang belum dimodifikasi disebut modifikasi ad
hoc.

Sisa paragraf tulisan ini akan terdiri dari contoh-contoh sederhana untuk
menjelaskan pengertian tentang modifikasi ad hoc, yang akan ditentang oleh
kaum falsifikasionis, dan kemudian semua ini akan dikonfrontasikan. Dengan
beberapa modifikasi yang bukan ad hoc, yang karenanya akan di- sambut baik
oleh kaum falsifikasionis.
.

contoh tentang hipotesa ad hoc yang diambil dari sejarah ilmu akan
dikemukakan secara singkat. Sebelum Lavoisier, teori phlogiston” merupakan
standar teori pembakaran. Menurut teori itu, phlogiston mengeluarkan zat-zat
ketika dibakar. Teori ini terancam ketika diketemukan, bahwa banyak zat
bertambah berat sesudah terbakar. Suatu cara untuk mengelakkan ancaman
falsifikasi ini yalah dengan mengemukakan, bahwa phlogiston mempunyai berat
negatif. Apabila hipotesa ini dapat diuji hanya dengan menimbang benda-benda
itu sebelum dan sesudah pembakaran, maka ia adalah ad hoc. Ia tidak akan
memungkinkan adanya ujian-ujian baru lagi.

Modifikasi suatu teori dalam usaha mengatasi kesulitan, sebenarnya tidak perlu
dengan ad hoc. Di bawah ini ada beberapa contoh modifikasi yang tidak
memerlukan ad hoc dan karenanya dapat diterima dari sudut pan- dangan
falsifikasionis.
3. pandangan falisifikasionis tentang
konfirmasi dalam ilmu
falsifikasi, yaitu kegagalan teori untuk bertahan menghadapi ujian-ujian
dengan observasi dan experimen, dilukiskan sebagai satu kunci yang
penting. Pandangan ini membantah bahwa situasi logis boleh
mengukuhkan suatu kesalahan, tapi tidak boleh mengukuhkan
kebenaran teori-teori berdasarkan keterangan observasi yang dapat
diperoleh. Pun dianjurkan, bahwa ilmu harus berkembang maju dengan
dugaan-dugaan yang berani, dan tinggi falsifiabilitasnya sebagai usaha
untuk memecahkan problema-problema, lalu diikuti dengan usaha-usaha
keras untuk memfalsifikasi usul-usul baru itu. Bersamaan dengan itu
dikemukakan juga, bahwa kemajuan yang berarti dalam ilmu terjadi
ketika dugaan-dugaan berani itu difalsifikasi.
Pada satu ujung, kita memiliki teori-teori dalam bentuk dugaan-dugaan
yang berani dan menanggung banyak risiko, sedangkan di ujung lain, kita
mempunyai teori-teori dalam bentuk dugaan-dugaan berhati-hati yang
mengemukakan uraian-uraian yang nampaknya tidak menanggung risiko yang
berarti. Apabila bentuk dugaan yang mana pun gagal menghadapi ujian
observasi atau experimen, maka itu berarti ia difalsifikasi, dan apa- bila ia
lulus ujian semacam itu, kita akan mengatakan teori itu telah di- konfirmasi.
Perkembangan kemajuan yang berarti ditandai dengan kon- firmasi dugaan-
dugaan yang berani atau falsifikasi dugaan-dugaan yang berhati-hati.
4. keberanian,kebaharuan dan pengetahuan latar
belakang
Perlu dikemukakan sedikit lagi tentang kata keterangan "berani" dan "baru" yang masing-
masing dipakai untuk hipotesa-hipotesa dan ramalan- ramalan. Kedua-duanya merupakan
pengertian yang secara historis ada lah relatif. Apa yang dinilai sebagai dugaan yang berani
pada saatu ting kat perkembangan sejarah ilmu tertentu, tidak usah dianggap berani lag
pada tingkat perkembangan sejarah selanjutnya.

Dikatakan berani karena ia bertentangan dengan teori-teori


yang pada umumnya sudah diterima pada waktu itu, teori-teori
yang mencakup asumsi bahwa sistem sistem elektromagnetik
(magnit-magnit. benda-benda bermuatan listrik, konduktor-
konduktor penyalur arus, dsb.) bertindak cepat terhadap satu
sama lain dalam suatu ruang kosong dan bahwa pengaruh
elektromagnetik dapat dikembangkan hanya pada kecepatan
terbatas melalui zat-zat benda.
Apabila kita menyebut kumpulan teori ilmiah yang pada umumnya su-
dah diterima dan berlaku dengan mantap pada suatu tingkat
perkembang- an sejarah ilmu sebagai pengetahuan latar belakang waktu
itu, maka kita dapat mengatakan bahwa suatu dugaan adalah berani
apabila tuntutan- nya tidak berdasarkan pada pengetahuan latar
belakang waktu itu. Teori umum Einstein tentang relativitas adalah suatu
dugaan yang berani dalam 1915. karena pada waktu itu pengetahuan
latar belakangnya mengandung asumsi bahwa cahaya berjalan menurut
garis lurus. Ini bertentangan de ngan satu konsekwensi teori relativitas
umum, yaitu bahwa sinar-sinar cahaya mesti melengkung di medan
gravitasi yang kuat. Astronomi Co- pernicus tahun 1543 adalah berani
karena ia bentrok dengan asumsi latar belakang waktu itu yang
menyatakan bahwa bumi merupakan pusat dari alam semesta ini. Tapi ia
tidak dipandang sebagai hal yang berani lagi pada zaman sekarang
Kaum falsifikasionis sofistikit tetap mempertahankan bahwa teori-teori
dapat difalsifikasi dan ditolak sementara disangkal bahwa teori-teori
5. perbandingan pandangan akan pernah bisa ditentukan sebagai benar atau boleh-jadi benar.
induktivis dan flasifikasionis Tujuan ilmu yalah untuk memfalsifikasi teori-teori dan menggantikannya
dengan ten- teori yang lebih baik, teori-teori yang mendemonstrasikan
tentang konfirmasi kemampuan lebih besar untuk bertahan menghadapi ujian-ujian.
Konfirmasi teori-teor baru adalah penting selama mereka memberikan
bukti bisa memperbaiki teori yang digantinya. Dan bahwa teori itu telah
difalsifikasi dengan pem buktian yang telah diungkapkan dengan
bantuan dan dikonfirmasi oleh teori baru itu.

Maka pandangan mereka tentang konfirmasi mempunyai perbedaan


penting dibanding dengan pandangan kaum induktivis. Arti penting
beberapa peristiwa konfirmasi atas suatu teori menurut pandangan
induktivis, ditentukan semata-mata oleh hubungan logis antara
keterangan-keterangan observasi yang dikonfirmasi oleh teori yang
didukungnya Sebaliknya dalam pandangan falsifikasionis. Arti penting konfirmasi sangat
banyak tergantung pada kontex sejarahnya. Suatu konfirmasi mempunyai
jasa yang tinggi bagi suatu teori apabila konfirmasi itu me rupakan hasil
pengujian terhadap ramalan baru. Ini berarti bahwa suatu konfirmasi akan
mempunyai arti penting apabila ia terjadi tidak dalam rangka pengetahuan
latar belakang yang ada sebelumnya.
Terima kasih
Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai