Anda di halaman 1dari 3

Nama: Selly Rupitasari

Nim : 2214314201102

Prodi : S1 Keperawatan C

TUGAS RESUME

HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK

komunikasi merupakan proses pengoperasian rangsangan dari pemberi pesan kepada penerima pesan.

PROSES DAN UNSUR KOMUNIKASI

1. komunikasi, disebut pengirim pesan atau komunikator.


2. Pesan, adalah informasi yang ingin disampaikan.
3. Pengiriman pesan (encoding), adalah proses pembagian pesan atau pengubahan pesan ke komunikasi
yang aktual.
4. media disebut dengan istilah channel atau saluran atau pengantara. Tipe-tipe saluran komunikasi
antara lain tatap muka secara langsung, elektronik (telepon, video conferences, email, sosial media),
tulisan (memo, surat, poster, dan lain-lain).

5. Penerimaan pesan (decoding), pesan yang disampaikan oleh komunikator ada dalam proses
penerimaan oleh si penerima pesan atau komunikan.
6. Penerima pesan atau komunikan adalah pihak yang menerima pesan.
7. Umpan balik, Sukses atau tidaknya komunikasi dapat dilihat lewat pemberian umpan balik.
8. Konteks Adalah situasi dimana sumber dan penerima pesan sedang berkomunikasi.

KLASIFIKASI KOMUNIKASI

1. Komunikasi Intrapersonal: Komunikasi ini terjadi pada diri sendiri.


2. Komunikasi Interpersonal, pertukaran informasi maupun perasaan kepada orang lain melalui pesan
verbal dan nonverbal.
3. Komunikasi kelompok kecil: Jumlah orang dalam kelompok berkisar 5-7 orang, .memiliki ciri kohesif,
sinergi, jaringan dan terdapat aturan di dalamnya.
4. Komunikasi organisasi: Komunikasi ini berhubungan dengan komunikasi interpersonal dalam sebuah
organisasi yang terdapat hierarki di dalamnya.
5. Komunikasi public, komunikasi dari seseorang ke banyak orang.
6. Komunikasi Massa: disampaikan pada banyak orang atau masyarakat lewat berbagai media, baik
cetak maupun elektronik.
7. Komunikasi Antarbudaya: Orang-orang yang memiliki latar belakang berbeda lalu terlibat dalam
sebuah komunikasi,

FUNGSI KOMUNIKASI
1. Fungsi control, memerlukan berbagai cara dalam bertindak untuk mengontrol perilaku anggotanya.
2. Fungsi motivasi: Komunikasi dalam menjaga motivasi dapat dilakukan dengan penjelasan kepada
anggotanya tentang pekerjaan.
3. Fungsi ekspresi emosi, jalan keluar seseorang/anggota organisasi dalam pemenuhan kebutuhan
sosialnya dengan menunjukkan rasa puas, ketidakpuasan, kecewa, marah, senang, dan lain-lain.

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang mempunyai tujuan spesifik yaitu mencapai tujuan untuk
kesembuhan, dilakukan berdasarkan rencana yang buat secara spesifik, komunikasi terapeutik dilakukan
oleh orang-orang yang spesifik, yaitu praktisi profesional (perawat, dokter, bidan) dengan klien / pasien
yang memerlukan bantuan,

KOMPONEN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Pengirim pesan adalah pemberi tindakan terapeutik (dalam hal ini bisa perawat, dokter).
2. Pesan, Informasi atau pesan yang akan disampaikan tenaga kesehatan menjadi bagian di dalam
komponen komunikasi terapeutik.
3. Penerima pesan yaitu klien. Cakupan klien ini bermacam-macam, bisa individu yang sehat, individu
yang sakit, kelompok, keluarga hingga masyarakat.
4. Umpan balik disini adalah sebuah respon dari penerima pesan (pasien) kepada pengirim pesan
(perawat).

5. Media merupakan sebuah sarana untuk memudahkan proses komunikasi terapeutik berlangsung.
6. Sikap dari penerima pesan maupun pengirim pesan akan menentukan tingkat keberhasilan dari
terjadinya proses komunikasi terapeutik.
7. Strategi adalah bagian dari proses komunikasi terapeutik yang menjadi ciri khas tersendiri, komunikasi
terapeutik bisa terjalin dengan baik bila strategi yang diterapkan juga sesuai.

HAMBATAN FISIK, SOSIAL DAN PSIKOLOGIS

1. Hambatan Fisik, termasuk lingkungan yang sibuk, bising, rendah privasi, dan adanya pasien lain yang
sedang kritis di area kerja.
2. Hambatan Sosial antara lain nilai, keyakinan, dan budaya, natur dari relasi antara perawat dan pasien,
bahasa pasien dan perawat, perbedaan gender antara perawat dan pasien, perbedaan usia perawat dan
pasien.
3. Hambatan Psikologis, antara lain terkait kepercayaan diri perawat rendah, tingkat emosional, stres,
dan rasa nyeri yang dialami oleh pasien, tekanan kerja yang tinggi, jumlah perawat di bangsal yang
kurang, masalah kesehatan, psikis, sosial, dan pengobatan/tindakan medis yang sedang diterima pasien
yang mempengaruhi tingkat responsifitas pasien, serta pengalaman negatif yang dialami perawat saat
menangani pasien sebelumnya.

Hambatan komunikasi terapeutik dalam kemajuan hubungan dengan klien


Menurut Hamid, hambatan komunikasi terapeutik dalam hal kemajuan hubungan perawat (terapis)
dengan klien terdiri dari tiga jenis utama yaitu resistensi, transferens, dan kontertransferens. Hambatan
komunikasi terapeutik ini dapat menimbulkan perasaan tegang baik bagi perawat maupun bagi klien.

PERAN PERAWAT DALAM HAMBATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Membangun Hubungan Terapeutik


2. Memahami Kebutuhan Pasien
3. Menggunakan Keterampilan Komunikasi yang Efektif
4. Mendorong Ekspresi Diri
5. Pengelolaan Konflik
6. Membantu Kemandirian Pasien

Kesimpulan

Komunikasi terapeutik merupakan tanggung jawab moral seorang perawat serta salah satu upaya yang
dilakukan oleh perawat untuk mendukung proses keperawatan yang diberikan kepada klien. Komunikasi
terapeutik bertujuan untuk mengembangkan pribadi klien ke arah yang lebih positif atau adaptif dan
diarahkan pada petumbuhan klien.
Perawat memiliki peran kunci dalam menciptakan lingkungan perawatan yang mendukung komunikasi
terapeutik yang efektif antara pasien dan tim perawatan kesehatan. Dengan keterampilan dan
pendekatan yang tepat, perawat dapat membantu mengatasi hambatan komunikasi dan meningkatkan
kualitas perawatan kesehatan yang diberikan kepada pasien.

Anda mungkin juga menyukai