Anda di halaman 1dari 4

Celine Chelsea Amelia Afaratu_173221067_Paper Review Individu

Teori Perang Clausewitz: Penerapan Teori Perang Dalam Studi Strategi Masa Kini

Studi strategi yang berkembang saat ini pada awalnya didasari oleh konsep strategi
dalam perang. Baylis dan Wirtz (2007) menyatakan beberapa definisi strategi oleh para
akademisi merujuk pada konsepsi sempit yang berhubungan dengan kekuatan militer dan
perang. Salah satu konsep strategi perang yang diadaptasi dalam studi strategi saat ini adalah
teori perang milik Clausewitz. Clausewitz adalah seorang pekerja militer pada masa revolusi
dan Perang Napoleon yang juga merupakan penulis dari karya “On War” (Howard 2002).
Karya “On War” ini memuat pandangan Clausewitz mengenai teori dan studi perang yang
diharapkan membawa revolusi terhadap teori perang (Howard 2002). Oleh karena itu, Penulis
dalam tulisan ini akan memuat ulasan inti pemikiran Clausewitz tentang strategi, konsep
krusial dalam pemikiran Clausewitz tersebut, dan kontribusi dari konsep-konsep tersebut
dalam studi strategi secara umum.
Teori dan konsep tentang perang milik Clausewitz didasari oleh beberapa pokok
pikiran. Pokok pikiran yang pertama adalah pandangan Clausewitz tentang ketidakpastian
dalam perang. Molteke (n.d dalam Clausewitz 2001) berpandangan bahwa dalam perang aksi
yang terjadi adalah tindakan spontan dan bukan sebagaimana rencana dicanangkan. Hal
tersebut dikarenakan situasi yang terjadi adalah situasi yang tidak dapat diprediksi sedangkan
rencana terbentuk sebelum kejadian. Clausewitz (2001) menyebutkan bahwa pada dasarnya,
perang berbeda dengan ilmu sains dan seni karena objek yang dihadapinya adalah makhluk
hidup yang dapat bereaksi akan tindakan. Interaksi yang terjadi dengan lawan dalam perang
adalah dua arah dan dengan itu yang dapat dilakukan oleh satu pihak terhadap pihak lain
adalah memprediksi kemungkinan kekuatan. Tolstoy dalam bukunya setuju bahwa
ketidakpastian terjadi dalam perang dikarenakan keberadaan kekuatan bebas yang jumlahnya
tidak terhitung (Clausewitz 2001).
Selain ketidakpastian, Clausewitz juga menekan pada keterlibatan individu.
Clausewitz (2001) menyatakan bahwa dalam proses perang, individu tidak dapat dipisahkan.
Hal tersebut dapat dinyatakan karena tiap kelompok dan pemimpin dalam medan tempur
pada akhirnya adalah individu-individu yang yang berperang. Peran individu tergambar
dalam komandan dan panglima. Panglima dalam perang memiliki kewajiban untuk
mempertimbangkan seluruh faktor kemungkinan yang dapat terjadi dan menghindari kondisi
kebingungan (Clausewitz 2001). Penjelasan tersebut kemudian menjelaskan keberadaan
kegeniusan intelektual dan keberanian dalam teori Clausewitz. Seorang komandan harus
memiliki kemampuan intelektual yang baik untuk mengetahui karakter, pola pikir, dan
Celine Chelsea Amelia Afaratu_173221067_Paper Review Individu

perilaku dari anggota yang dipimpinnya dan mengenal tujuan yang dapat dicapai dengan
sarananya yang dimiliki (Clausewitz 2001). Konsep keberanian sendiri hadir dalam individu
sebagai bentuk menghadapi tanggung jawab dan bahaya pribadi (Clausewitz 2001).
Clausewitz juga menekan pada kepentingan dalam perang. Seturut masa Clausewitz,
konsep kepentingan merujuk kepada keberadaan unsur politik. Clausewitz (2001)
menyatakan perang sebagai konflik kepentingan yang diselesaikan dengan cara yang keji dan
dalam penerapannya adalah keberlanjutan dari kebijakan untuk tujuan politik. Pernyataan
sebelumnya menunjukkan adanya peran kepentingan dan kebijakan di dalam sebuah perang.
Kepentingan dan kebijakan ini juga menjadi konsep yang penting dalam studi strategi. Hal
tersebut didasari oleh adanya konsep dinamis. Clausewitz (2001) menekan kembali kepada
pandangan tentang ketidakpastian yang terjadi sehingga memungkinkan terjadinya
perubahan. Ketika diterapkan dalam kondisi dunia yang selalu berkembang, kepentingan dan
kebijakan yang nantinya akan diprioritaskan atau diambil oleh pemimpin dimungkinkan akan
berubah dikarenakan penyesuaian terhadap keadaan.
Setelah membahas tentang inti pemikiran Clausewitz, maka dijelaskan pula tentang
konsep krusial di dalamnya. Konsep yang pertama adalah konsep gesekan (Friction). Konsep
gesekan menjelaskan tentang perbedaan dalam perang nyata dan perang dalam teori
(Clausewitz 2001). Menurut pandangan ini, mudah untuk melihat teori jalannya perang yang
seakan-akan tertata rapi dengan gampang. Akan tetapi, dalam praktiknya ternyata terjadi
pergeseran atau gesekan oleh sebab pengaruh unsur kebetulan yang tidak terpisahkan
sebelumnya dan adanya perbedaan dari tiap individu di dalam kelompok itu sendiri. Selain
itu, terdapat konsep pusat gravitasi (Center of Gravity). Konsep ini mengemukakan pusat dari
segala kekuatan lawan dimana pusat ini juga dimanfaatkan pihak penyerang untuk
menjatuhkan lawan (Clausewitz 2001). Clausewitz (2001) menambahkan keterangannya
bahwa tiga langkah untuk melawan pusat gravitasi adalah dengan mengenali, mengurangi,
dan menggabungkan kekuatan untuk melawan.
Selanjutnya adalah konsep taktik dan strategi dalam pandangan Clausewitz.
Clausewitz (2001) menyatakan konsep dan keterhubungan taktik dan strategi dengan
mendefinisikan taktik sebagai bentuk keterkaitannya dengan individu dan strategi adalah
bentuk penggunaannya. Maksud dari konsep ini adalah bahwa taktik dan strategi saling
berhubungan dalam kekuatan militer. Clausewitz (2001) menyatakan bahwa dalam perubahan
dalam taktik dapat mempengaruhi strategi. Ketika terjadi fenomena taktik yang terjadi pada
hari ini berbeda dengan apa yang terjadi pada hari yang lalu maka strategi akan terpengaruh
oleh perubahan taktik tersebut. Taktik terjadi secara spontan. Pandangan ini berarti ketika
Celine Chelsea Amelia Afaratu_173221067_Paper Review Individu

individu tertekan pada suatu keadaan maka taktik adalah jalan yang diambil. Berbeda dengan
taktik, strategi lebih kompleks. Strategi berhadapan dengan keraguan dan berbagai macam
pandangan berbeda yang sehingga proses pengambilan kesimpulan lebih berat (Clausewitz
2001).
Terdapat konsep dari teori Clausewitz yang memberikan kontribusi dalam studi
strategi dewasa ini. Čajić (2016) menyatakan relevansi yang pertama pada dua konsep perang
dalam pandangan Clausewitz. Dua konsep tersebut adalah konsep perang adalah dari
kebijakan dan konsep bahwa perang merupakan tindak kekerasan untuk membuat musuh
mengikuti kemauan lawan (Čajić 2016). Relevansi kedua pernyataan tersebut ada dalam
peran kepentingan dan kebijakan dalam perang. Definisi yang cukup relevan hingga saat ini
dengan catatan bahwa pada masa kini muncul perang dalam sistem informasi dan teknologi
oleh hasil globalisasi (Čajić 2016). Čajić (2016) juga menekan pada konsep strategi dalam
pandangan Clausewitz. Seiring dengan perkembangan zaman, perang sudah bukan lagi
bentuk satu-satunya bagi strategi. Čajić (2016) menuliskan bahwa meski masa telah berubah
dan teknologi berkembang, konsep fundamental dalam teori strategi Clausewitz masih tetap
relevan.
Seluruh penjabaran diatas dapat disatukan dalam kesimpulan yaitu konsep Clausewitz
tentang teori perang masih relevan dalam kehidupan studi strategi yang berkembang saat ini.
Teori Clausewitz secara garis besar memuat ide pokok tentang adanya ketidakpastian dalam
perang, peran individu, dan peran kepentingan. Selain itu, Clausewitz juga mengungkapkan
banyak sekali konsep yang beberapa diantaranya adanya teori pusat gravitasi (Center of
Gravity), gesekan (Friction), juga taktik dan strategi. Teori dan konsep tersebut masih
relevan dalam studi strategi saat ini yaitu teknologi informasi, industri bisnis, dan politik.
Meski Clausewitz mengungkapkan teorinya dalam perang, ini tidak menutupi adanya
relevansi yang masih mendasar dalam seluruh konsep strategi. Tentu dalam studi strategi,
akan terus bermunculan konsepsi yang baru seiring perkembangan zaman. Akan tetapi,
prinsip fundamental dari teori Clausewitz masih relevan.

Referensi:

Baylis, John, et al. (eds.), 2007. Strategy in the Contemporary World. Oxford: Oxford
University Press
Celine Chelsea Amelia Afaratu_173221067_Paper Review Individu

Čajić, Jasmin, 2016. "The Relevance of Clausewitz's Theory of War to Contemporary


Conflict Resolution", Conection: The Quarterly Journal, 15(1):72-78.
Clausewitz, Carl v., 2001. “the Genius of Strategy”, dalam Tiha von Ghyczy, et al. (eds.),
Clausewitz on Strategy. New York: The Boston Consulting Group.
Clausewitz, Carl v., 2001. “the Theater of Strategy”, dalam Tiha von Ghyczy, et al. (eds.),
Clausewitz on Strategy. New York: The Boston Consulting Group.
Clausewitz, Carl v., 2001. “the Virtues of Strategy”, dalam Tiha von Ghyczy, et al. (eds.),
Clausewitz on Strategy. New York: The Boston Consulting Group.
Clausewitz, Carl v., 2001. “Thinking Strategy”, dalam Tiha von Ghyczy, et al. (eds.),
Clausewitz on Strategy. New York: The Boston Consulting Group.
Howard, Michael, 2002. Clausewitz: A Very Short Introduction. Oxford: Oxford University
Press.

Anda mungkin juga menyukai