Anda di halaman 1dari 3

Nasya Lingga Carrissa_173221094_Review STKS_Week 5

Clausewitz dan Konsep Strategi: Perang Sebagai Keberlanjutan Politik

Strategi pada dasarnya merupakan sebuah rencana atau pemikiran yang disusun untuk mencapai tujuan
tertentu dalam mengatasi suatu permasalahan. Pemikiran ini dapat digunakan dalam berbagai konteks, seperti
bisnis, militer, perang, bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menentukan strategi, dibutuhkan
pemikiran yang matang serta perencanaan yang baik agar mencapai hasil yang diinginkan. Banyak seorang
teoritikus yang melibatkan strategi dalam pemikirannya, salah satunya adalah Clausewitz. Clausewits
merupakan seorang prajurit dan pemikir militer asal Jerman yang memiliki pandangannya mengenai strategi
yang ditujukan pada perang. Beliau membahas aspek-aspek mengenai strategi, taktik, dan dinamika perang
yang ia tulis melalui sebuah buku yang berjudul On War. Perang dianggap sebagai fenomena yang sangat
kompleks dan melibatkan faktor politik, militer, dan psikologis oleh Clausewitz. Maka dalam tulisan ini,
penulis akan membahas lebih lanjut mengenai inti pokok pemikiran Clausewitz tentang strategi, konsep-
konsep krusial apa yang terdapat di dalamnya, serta apa saja kontribusinya pada studi strategi lainnya.

Prajurit Prusia dan teoritikus bernama Carl Von Clausewitz yang lahir pada 1 Juli 1780 di Jerman
merupakan seorang perwira staf sekaligus penasihat militer terkemuka yang dikenal melalui pemikirannya
tentang strategi dalam sebuah perang. Ia menulis buku berjudul On War pada tahun 1832 yang berisi
pemikirannya tentang konsep-konsep penting dalam teori perang. Ia mengatakan bahwa perilaku perang
merupakan sebuah perencanaan dan pelaksanaan pertempuran baik dengan skala besar maupun kecil yang
seringkali disebut sebagai keterlibatan tindakan individu dan menimbulkan aktivitas yang berbeda.
Perencanaan dan pelaksanaan jika digabung menjadi satu akan menghasilkan tujuan perang yang akan disebut
sebagai taktik dan strategi (Ghyezy et al. 2001). Konsep antara taktik dan strategi digambarkan berbeda, hal
ini dapat dimengerti seperti halnya taktik yang mengejarkan penggunaan peralatan persenjataan dalam
pertempuran, sedangkan strategi lebih mengajarkan pada penggunaan pertempuran untuk mencapai
kemenangan dalam sebuah perang. Taktik berkaitan dengan bentuk keterlibatan individu dan strategi berkaitan
dengan penerapannya. Kedua hal ini memengaruhi kondisi ketika sebuah rencana akan dijalankan.

Clausewitz memiliki pokok pemikirannya sendiri dalam konsep perang, hal ini terletak pada
pengertiannya bahwa perang adalah alat untuk mencapai tujuan politik dan keterkaitan antara politik dan
perang tidak dapat terpisahkan. Dalam menjalankan tujuannya, ia mengatakan bahwa strategi militer harus
selalu menuruti arahan politik yang bertujuan untuk mencapai tujuan politik yang lebih besar. Clausewitz
menggarisbawahi pentingnya hubungan erat antara tujuan politik, penggunaan kekuatan militer, dan tindakan
yang direncanakan di medan perang (Ghyezy et al. 2001). Entitas politik, biasanya pemerintah atau penguasa,
berperan sebagai penentu arah dan tujuan dari konflik militer. Selain itu, entitas politik pada pemikiran
Clausewitz menentukan kebijakan dan poros politik yang mendefinisikan alasan untuk memulai atau
mengakhiri perang. Inti pemikiran Clausewitz ini mengantarkannya pada beberapa konsep startegi yang
memiliki andil dalam konsep perang sebagai keberlanjutan politik dunia, antara lain konsep trinitas perang,
gesekan pada perang, tujuan dan sarana pada perang, pusat gravitasi perang, ketidakpastian dan kesempatan
Nasya Lingga Carrissa_173221094_Review STKS_Week 5
pada perang, teori dan praktik, puncak kemenangan perang, sifat politik perang, keterlibatan perang, serta
moral dan tekad pada perang (Clausewitz Studies 2023).

Dalam menjelaskan konsep strategi menurut Clausewitz, penulis akan memakai salah satu studi kasus
yang dapat dikaji melalui konsep-konsep yang telah dibawa oleh Clausewitz, yaitu ketika terjadinya sebuah
invasi militer yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap Iraq pada tahun 2003 lalu. Invasi ini merupakan
hegemoni AS di ranah internasional serta kegagalan intelijensi dalam meramalkan senjata pemusnahan
massal. Faktor utama yang memengaruhi terjadinya invasi militer ini adalah kontroversi yang melibatkan
rezim Saddam Hussein dan klaim senjata pemusnah massal (Weapons of Mass Destruction) (Hinnebusch
2007). Kebijakan pemerintah AS yang pada saat itu dipimpin oleh Presiden George W. Bush mengirimkan
pasukan militer bersenjata AS untuk melawan Iraq sehingga menimbulkan kekacauan pada masyarakat
domestik dan internasional merupakan salah satu konsep strategi yang diusung oleh Clausewitz, yaitu trinitas
perang yang melibatkan pemerintah politik, militer, dan penduduk sipil. Selain itu, konsep pusat gravitasi
perang yang didefinisikan Clausewitz sebagai aspek yang paling penting dalam sebuah perang digambarkan
ketika terjadinya serangan udara dan darat yang menargetkan infrastruktur militer dan ibu kota Iraq, serta
penangkapan Saddan Hussein pada Desember 2003. Adapun dampak dari strategi Clausewitz pada perang
militer AS-Iraq adalah ketaatan AS terhadap aturan perang Clausewitz telah menyelamatkan banyak nyawa
dan mempersingkat waktu yang diperlukan untuk membebaskan Iraq. Selain itu, analisis dari perang AS-Iraq
yang dilihat dari teori Clausewitz menyoroti relevansi teori ini dalam peperangan kontemporer.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemikiran Clausewitz tentang strategi dalam konteks
perang adalah kontribusi penting dalam memahami dinamika konflik dan perencanaan strategis. Clausewitz
menggambarkan perang sebagai alat untuk mencapai tujuan politik yang mana memiliki keterkaitan dengan
perencanaan strategi militer. Konsep-konsep yang dikemukakan oleh Clausewitz seperti trinitas perang, pusat
gravitasi perang, ketidakpastian dan kesempatan perang memberikan pandangan mendalam tentang perang
sebagai fenomena yang kompleks. Dalam konteks konflik yang terjadi antara AS dan Iraq, pemikiran
Clausewitz membantu dalam menganalisis strategi militer AS dan bagaimana identifikasi pusat gravitasi
perang memengaruhi strategi di dalamnya. Dampak dari pemikiran Clausewits dapat dilihat dari cara AS yang
memahami hubungan politik dan perang, serta relevansinya dalam peperangan modern yang masih terdapat
ketidakpastian. Pemikiran Clausewitz tentang strategi dianggap masih relevan dalam peperangan masa kini
karena konsep-konsepnya memberikan panduan dalam merancang strategi militer dan kompleksitas perang.

Referensi:

Clausewitz Studies, 2023. Clausewitz and His Works. [daring]. di


https://www.clausewitzstudies.org/mobile/Works.htm [diakses pada 1 Oktober 2023].
Nasya Lingga Carrissa_173221094_Review STKS_Week 5
Ghyczy, Tiha von, et al. 2001. Clausewitz on Strategy: Inspiration and Insight from a Master Strategist.
New Jersey: Wiley.

Hinnebusch, R, 2007. The US invasion of Iraq: Explanations and implications. Critique: Critical Middle
Eastern Studies.

Anda mungkin juga menyukai