Laporan Praktikum Sementara - Zihni Mufti - 012
Laporan Praktikum Sementara - Zihni Mufti - 012
SEMENTARA PROSES
DEKOMPOSISI AWAL
Disusun oleh :
Zihni Mufti
200610220012
Kelas : Pangandaran
Kelompok 5
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2023
I
PENDAHULUA
N
Hari : Selasa
Bulan : oktober
Tempat :Peternak Rakyat (pak herdis) di Pangandaran
II
Alat, Bahan dan Prosedur Kerja
PERSIAPAN FILTER:
dilakukan penyaringan untuk memisahkan jerami berdasarkan ukuran partikel . Jerami
ukuran partikel yang besar digunakan sebagai penyaring.
PERSIAPAN ALAT PENYARING :
1. Bagian dasar dari rangkaian alat penyaring berupa kotak dengan pipa/kran tempat
keluar hasil filtrasi
2. Bagian tengah berupa kotak yang dilubangi pada bagian dasarnya dan diisi dengan
bahan penyaring
3. Bagian atas merupakan kotak yang dilubangi pada bagian dasarnya
Filtrat dimasukan ke dalam wadah . proses pengomposan cair berlangsung secara aerob
Filtrat digunakan sebagai bahan baku pembuatan poc melalui proses pengomposan cair
dan pembuatan feed additive melalui proses fermentasi
Berdasarkan hasil pengamatan kelanjutan dari proses dekomposisi awal sebagian hasil
dari proses dekomposisi awal akan dijadikan substrat untuk diambil pupuk organik cair.
Setelah mikroorganisme membantu proses degradasi saat dekomposisi awal, mikroorganisme
juga berperan juga dalam menyumbang sejumlah protein sel tunggal, yang diperoleh pada
proses filtrasi substrat padat menjadi substrat cair saat proses filtrasi pupuk organik cair.
Agar mikroorganisme tersebut dapat ikut terfiltrasi maka dilakukan perendaman dengan
air panas selama 1-2 jam yang berguna untuk membunuh mikroorganisme yang nantinya akan
tersuspensi bersama nutrien yang terdapat dalam substrat menjadi larutan kental pupuk organik
cair. Semakin kental larutan yang diperoleh berbanding lurus dengan baiknya kualitas pupuk
organik cair, hal ini pula disebabkan dengan proses dekomposisi awal yang benar. Tingginya
kualitas kandungan N pupuk organik cair didapat dari mikroorganisme yang terkandung pada
substrat.
Baiknya hasil dekomposisi awal membuat pupuk organik cair lebih kental dan hitam.
Hasil filtrasi juga lebih dari 4 liter pupuk organik cair, dimana suspens yang pekat dijadikan
pupuk organik cair yang kemudian dilakukan proses aerasi agar hasil pupuk organik cair lebih
maksimal dan sisa dari suspense yang encer dipersiapkan untuk dijadikan pakan imbuhan (feed
supplement) dengan cara menambahkan molasses dan di peram dengan keadaan anaerob
selama 1 minggu.
Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah,
membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman,
mengurangi menggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang
(Indrakusuma, 2000). Nitrogen yang terkandung dalam pupuk organik cair berperan sebagai
penyusun protein sedangkan fosfor dan kalsium berperan dalam memacu pembelahan jaringan
meristem dan merangsang pertumbuhan akar dan perkembangan daun yang. Akibatnya tingkat
absorbsi unsur hara dan air oleh tanaman sampai batas optimumnya yang akan digunakan
untuk pembelahan, perpanjangan dan diferensiasi sel.
Proses pembuatan Feed Additive
Pada proses pembuatan dicampurkan dengan molasses. Molasses adalah hasil atau sisa pembuatan
industry gula (tebu) yang berwarna hitam. Penambahan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai
palatablilitas dan juga kandungan nutrisi. Molasses memiliki senyawa berupa gula (sukrosa) dan asam-
asam organic. Sebelum mebuat feed additive terlebih dahulu menyaring molasses menggunakan
saringan agar benar-benar bersih dan tidak ada kotoran. Lalu menuangkan filtrate cair ke dalam
molasses dan aduk hingga homogen. Penyimpanan harus ditutup agar terjadu proses fermentasi. Hasil
feed additive yang diperoleh berwarna hitam, sedikit kental, berbau enak, berasa asam. Feed additive
yang sudah siap dapat bermanfaat dan dicampurkan dalam bahan pakan ternak, karena dapat
meningkatkan palatabilitas dan memperbaiki pencernaan karena adanya bakteri baik yang bermanfaat
bagi usus. Hal ini sesuai dengan literature yang menyatakan bahwa feed additive dapat digunakan
sebagai makanan tambahan pelengkap, flavoring agent peningkat palatablitias ternak, memperbaiki
daya cerna, antibiotik dan sebagainya (Rasyaf, 1996).
IV
GAMBAR
Feed Additive