Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

SEMENTARA PROSES

DEKOMPOSISI AWAL

Disusun oleh :

Zihni Mufti

200610220012

Kelas : Pangandaran
Kelompok 5

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2023
I
PENDAHULUA
N

1.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS

Mahasiswa mengerti proses pembuatan POC dalam limbah peternakan.

1.2 METODE PRAKTIKUM

Mahasiswa membuat dekomposan dari bahan/substrat yang sudah dihitung nisbah


C/N dan kadar air pada praktikum sebelumnya.

1.3 Waktu dan Tempat

Hari : Selasa
Bulan : oktober
Tempat :Peternak Rakyat (pak herdis) di Pangandaran
II
Alat, Bahan dan Prosedur Kerja

2.1Bahan dan Alat


Bahan (POC) yang digunakan yaitu dekomposan kering , air panas , alat
penyaring ,timbangan, penutup box, box plastik , gayung , garu , gelas ukur

Bahan (Feed Additive) yang digunakan yaitu:


2.3 Prosedur Kerja

2.3.1Prosedur Proses Filtrasi Pupuk Organik Cair

 PERSIAPAN FILTER:
dilakukan penyaringan untuk memisahkan jerami berdasarkan ukuran partikel . Jerami
ukuran partikel yang besar digunakan sebagai penyaring.
 PERSIAPAN ALAT PENYARING :
1. Bagian dasar dari rangkaian alat penyaring berupa kotak dengan pipa/kran tempat
keluar hasil filtrasi
2. Bagian tengah berupa kotak yang dilubangi pada bagian dasarnya dan diisi dengan
bahan penyaring
3. Bagian atas merupakan kotak yang dilubangi pada bagian dasarnya

 Dekomposan kering ditimbang


 Dilakukan Proses ekstrasi menggunakan air panas hingga dekomposan terendam air
 Dekomposan ditekan tekan menggunakan garu tanpa dilakukan pengadukan
 rendam dengan air panas, rendam kurang lebih 1-2 jam.
 Hasil ekstrasi kemudian difiltrasi menggunakan metode penyaringan bertingkat .
Dekomposan diletakan pada bagian atas alat penyaring secara perlahan kemudian
diratakan tanpa ditekan
 Ekstrak disiramkan diatas dekomposan secara merata dengan perlahan
 Filtrat merupakan suspensi mikroorganisme dan bahan organik dalam bentuk cair .
substrat merupakan bagian padatan yang terpisah dari filtrat pada proses filtrasi

 Dilakukan pengukuran volume filtrat

 Filtrat dimasukan ke dalam wadah . proses pengomposan cair berlangsung secara aerob
 Filtrat digunakan sebagai bahan baku pembuatan poc melalui proses pengomposan cair
dan pembuatan feed additive melalui proses fermentasi

 Substrat digunakan sebagai bahan baku pembuatan vermikompos dan biogas

2.3.2 Prosedur Proses Pembuatan Feed additive


III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses Filtrasi Pupuk Organik Cair

Berdasarkan hasil pengamatan kelanjutan dari proses dekomposisi awal sebagian hasil
dari proses dekomposisi awal akan dijadikan substrat untuk diambil pupuk organik cair.
Setelah mikroorganisme membantu proses degradasi saat dekomposisi awal, mikroorganisme
juga berperan juga dalam menyumbang sejumlah protein sel tunggal, yang diperoleh pada
proses filtrasi substrat padat menjadi substrat cair saat proses filtrasi pupuk organik cair.

Agar mikroorganisme tersebut dapat ikut terfiltrasi maka dilakukan perendaman dengan
air panas selama 1-2 jam yang berguna untuk membunuh mikroorganisme yang nantinya akan
tersuspensi bersama nutrien yang terdapat dalam substrat menjadi larutan kental pupuk organik
cair. Semakin kental larutan yang diperoleh berbanding lurus dengan baiknya kualitas pupuk
organik cair, hal ini pula disebabkan dengan proses dekomposisi awal yang benar. Tingginya
kualitas kandungan N pupuk organik cair didapat dari mikroorganisme yang terkandung pada
substrat.

Baiknya hasil dekomposisi awal membuat pupuk organik cair lebih kental dan hitam.
Hasil filtrasi juga lebih dari 4 liter pupuk organik cair, dimana suspens yang pekat dijadikan
pupuk organik cair yang kemudian dilakukan proses aerasi agar hasil pupuk organik cair lebih
maksimal dan sisa dari suspense yang encer dipersiapkan untuk dijadikan pakan imbuhan (feed
supplement) dengan cara menambahkan molasses dan di peram dengan keadaan anaerob
selama 1 minggu.

Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah,
membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman,
mengurangi menggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang
(Indrakusuma, 2000). Nitrogen yang terkandung dalam pupuk organik cair berperan sebagai
penyusun protein sedangkan fosfor dan kalsium berperan dalam memacu pembelahan jaringan
meristem dan merangsang pertumbuhan akar dan perkembangan daun yang. Akibatnya tingkat
absorbsi unsur hara dan air oleh tanaman sampai batas optimumnya yang akan digunakan
untuk pembelahan, perpanjangan dan diferensiasi sel.
Proses pembuatan Feed Additive

Pada proses pembuatan dicampurkan dengan molasses. Molasses adalah hasil atau sisa pembuatan
industry gula (tebu) yang berwarna hitam. Penambahan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai
palatablilitas dan juga kandungan nutrisi. Molasses memiliki senyawa berupa gula (sukrosa) dan asam-
asam organic. Sebelum mebuat feed additive terlebih dahulu menyaring molasses menggunakan
saringan agar benar-benar bersih dan tidak ada kotoran. Lalu menuangkan filtrate cair ke dalam
molasses dan aduk hingga homogen. Penyimpanan harus ditutup agar terjadu proses fermentasi. Hasil
feed additive yang diperoleh berwarna hitam, sedikit kental, berbau enak, berasa asam. Feed additive
yang sudah siap dapat bermanfaat dan dicampurkan dalam bahan pakan ternak, karena dapat
meningkatkan palatabilitas dan memperbaiki pencernaan karena adanya bakteri baik yang bermanfaat
bagi usus. Hal ini sesuai dengan literature yang menyatakan bahwa feed additive dapat digunakan
sebagai makanan tambahan pelengkap, flavoring agent peningkat palatablitias ternak, memperbaiki
daya cerna, antibiotik dan sebagainya (Rasyaf, 1996).
IV

GAMBAR

Feed Additive

Anda mungkin juga menyukai