Anda di halaman 1dari 34

MODUL PROJEK

AYO
BERMAIN
PERMAINAN
TRADISIONA
L

1
SMP PONDOK DAUN
KELAS 7 (FASE D) SEMESTER I TAHUN PELAJARAN
2023/2024
TEMA: KEARIFAN LOKAL
PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR

PANCASILA TEMA : Kearifan

Lokal
TOPIK YANG DIUSULKAN : Ayo Bermain Permainan Tradisional

A. LATAR BELAKANG/PERMASALAHAN YANG INGIN DITELAAH

Terdapat banyak sekali permainan tradisional yang ada di Indonesia. Saat ini,

banyak peserta didik yang kurang memahami dan memainkan

permainan-permainan tradisional ini. Mereka lebih banyak menghabiskan

waktu mereka untuk bermain gadget yang dengan waktu penggunaan yang

berlebihan dan, berdasarkan pengamatan serta sharing dari wali murid,

banyak memberikan pengaruh negatif bagi peserta didik, dalam hal akademik

maupun perilaku.

B. RELEVANSI PROYEK DENGAN TOPIK BAGI SEKOLAH


Sekolah memiliki halaman yang cukup luas untuk peserta didik memainkan

berbagai permainan tradisional.

C. TUJUAN
Proyek ini bertujuan untuk membantu peserta didik memahami kearifan

lokal dengan:
2
1. Mengenal dan memahami berbagai permainan tradisional di
Indonesia
2. Memainkan berbagai permainan tradisional

D. DIMENSI
Dimensi 1: Beriman,bertaqwa kepada Tuhan YME & berakhlak mulia
Elemen: Akhlak kepada manusia
Sub Elemen:
1. mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai

perbedaan

2. berempati kepada orang lain


Target Pencapaian di Akhir Fase:
1. Terbiasa mengidentifikasi hal-hal yang sama dan berbeda yang dimiliki

diri dan temannya dalam berbagai hal serta memberikan respon secara

positif

2. Mengidentifikasi emosi, minat, dan kebutuhan orang-orang terdekat

dan meresponnya secara positif

Dimensi 2: Bergotong royong


Elemen: Kolaborasi
Sub Elemen:
1. Kerjasama
2. Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama

3
Target Pencapaian di Akhir Fase:
1. Menampilkan tindakan yang sesuai dengan harapan dan tujuan

kelompok

2. Memahami informasi yang disampaikan orang lain dan menyampaikan

informasi secara akurat menggunakan berbagai simbol dan media

Dimensi 3: Kreatif
Elemen: Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinil
Sub Elemen: ---
Target Pencapaian di Akhir
Fase:
Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai

dengan minat dan kesukaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta

mengapresiasi karya.

E. PANDUAN PENCAPAIAN TARGET PER


FASE

Predikat MB SB BSH SAB


dalam Mulai Sedang Berkembang Sangat
Rapot P5 Berkembang Berkembang Sesuai Berkembang
Harapan
Persamaan Kurang/Belum Cukup Baik Baik Sangat Baik
dengan Memenuhi
Predikat Predikat D Predikat C Predikat B Predikat A
Umum

4
F. TAHAPAN PROYEK

5
1. SOSIALISASI PROYEK (Tanggal: )

Memahami Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Aktivitas

Peserta didik mengikuti pemaparan tentang Proyek P5.


Langkah-langkah pembelajaran
1. Guru memaparkan Proyek “Ayo Bermain Permainan Tradisional”
2. Tanya jawab tentang proyek
Hasil yang diharapkan
Peserta didik memahami kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama

proyek.

2. ASESMEN DIAGNOSTIK (Tanggal: )


Memahami Minat dan Kompetensi Dasar Siswa, serta Pengetahuan Awal tentang
Permainan Tradisional
Aktivitas
Peserta didik mengisi kuisioner untuk mengetahui minat dan kompetensi,

serta pengetahuan siswa tentang permainan tradisional.

Langkah-langkah pembelajaran
1. Guru membagikan questionnaire
2. Peserta didik mengisi questionnaire
Hasil yang diharapkan
Guru dapat memetakan peserta didik berdasar minat dan kompetensi serta

pengetahuan awal tentang tema proyek.

Lampiran
1. Asesmen Diagnostik Minat dan Wawasan Dasar Siswa

6
3. MENGENAL PERMAINAN MODERN & TRADISIONAL
(Tanggal: )

Diskusi Kelas
Aktivitas
Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengetahui macam-macam

permainan modern & tradisional.

Langkah-langkah pembelajaran
1. Guru membagi peserta didik menjadi kelompok terdiri dari lima/lebih.
2. Guru memberikan topik untuk didiskusikan bersama kelompok

masing-masing.

3. Peserta didik berdiskusi.


4. Peserta didik memaparkan/mempresentasikan hasil diskusi mereka.
5. Guru memberikan feedback dan kesimpulan.
Hasil yang diharapkan
Peserta didik dapat mengenali dan mengetahui beragam jenis permainan

modern dan tradisional.

Lampiran
1. Rangkuman Materi Berbagai Permainan Tradisional dan Manfaatnya

7
4. EKSPLORASI PERMAINAN TRADISIONAL (Tanggal: )

Diskusi Kelas

Aktivitas
Mengenal lebih dalam tentang permainan tradisional melalui berbagai media.
Langkah-langkah pembelajaran
1. Guru mengajak peserta didik berdiskusi tentang berbagai permainan

tradisional yang mereka ketahui.

2. Guru menambahkan permainan tradisional lain yang belum ada dalam

list tersebut.

3. Guru menanyakan pada peserta didik tentang bentuk dan cara

memainkan permainan tradisional tersebut.

4. Guru bisa menggunakan media gambar atau video untuk menunjukkan

perangkat permainan yang dipakai atau contoh cara memainkannya.

Hasil yang diharapkan


Peserta didik dapat mengenali secara mendalam tentang berbagai permainan

tradisional dan cara memainkannya. Setelah mengetahui cara memainkannya,

peserta didik diajak menyimpulkan kesulitan dan manfaat dari

masing-masing permainan tradisional.

Lampiran
1. Link video contoh permainan tradisional
2. Gambar ilustrasi permainan tradisional
5. MANFAAT PERMAINAN TRADISIONAL (Tanggal: )
Diskusi Kelas
Aktivitas
Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk mengetahui macam-macam

permainan modern & tradisional.

Langkah-langkah pembelajaran
1. Guru membagi peserta didik menjadi kelompok terdiri dari 3 / lebih.
2. Guru memberikan topik untuk didiskusikan bersama kelompok

masing-masing.

3. Peserta didik berdiskusi.


4. Peserta didik memaparkan/mempresentasikan hasil diskusi mereka.
5. Guru memberikan feedback dan kesimpulan.
Hasil yang diharapkan
Peserta didik dapat mengenali dan mengetahui beragam jenis permainan

tradisional.

Lampiran
1. Rangkuman Materi Berbagai Permainan Tradisional dan Manfaatnya

6. MEMBUAT PERANGKAT PERMAINAN TRADISIONAL (Tanggal:


)

Kreasi Perangkat Permainan Tradisional


Aktivitas
Peserta didik dibantu oleh guru membuat perangkat permainan tradisional.
1. Guru berdiskusi dengan guru kelas lain tentang pembagian permainan

tradisional untuk dibuat perangkatnya.

2. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.


3. Guru mendata peralatan dan bahan yang perlu dibawa untuk kreasi

perangkat permainan tradisional.

4. Peserta didik bekerja sama untuk membuat perangkat kreasi permainan

tradisional.

Hasil yang diharapkan


Peserta didik dapat bekerja sama dan bertanggung jawab dalam membuat

permainan tradisional.

Lampiran
1. Rencana Projek dan Pembagian Porsi

7. MENCOBA PERMAINAN TRADISIONAL (Tanggal:

) Permainan / Akivitas Luar

Aktivitas
Peserta didik mencoba berbagai permainan tradisional dengan perangkat

yang telah mereka buat.

Langkah-langkah pembelajaran
1. Peserta didik bergantian mencoba dan belajar memainkan permainan

tradisional.

2. Guru mendampingi peserta didik dalam bermain dan/atau memberikan

contoh.

3. Refleksi tentang:
a. Proses pembuatan permainan tradisional

b. Kesan memainkan permainan tradisional

Hasil yang diharapkan


Peserta didik dapat memainkan dan diharapkan kemudian menggemari

permainan tradisional. Peserta didik juga dapat mengambil

makna/melakukan refleksi tentang pengalaman membuat perangkat

permainan dan memainkan permainan tradisional tersebut.

Lampiran
1. Lembar Refleksi Pengalaman

8. POSTER PERMAINAN TRADISIONAL (Tanggal: )

Kreasi membuat poster


Aktivitas
Peserta didik membuat terkait permainan tradisional atau perlombaan

permainan tradisional.

Langkah-langkah pembelajaran
1. Guru menjelaskan tentang rencana perlombaan permainan tradisional.
2. Guru menjelaskan tentang permainan apa saja yang dilombakan, yaitu:

(a) engklek, (b) catur jawa, (c) galasin, (d) batu tujuh, (e) rangku alu

3. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk

membuat poster lomba.

4. Peserta didik berdiskusi tentang tujuan poster/pengumuman dan

bagian-bagian apa saja yang harus ada pada poster/pengumuman.

5. Ketentuan poster:
(a) kertas A3,
(b) terdapat gambar yang berkaitan dengan permainan tradisional,

(c) terdapat informasi yang penting disampaikan:

● nama kegiatan,
● ajakan untuk mengikuti lomba,
● tempat dan tanggal pelaksanaan,
● hadiah yang diperebutkan,
● pendaftaran menghubungi wali kelas
Hasil yang diharapkan
Peserta didik mengetahui salah setu bentuk media pemberitahuan berupa

poster pengumuman. Peserta didik juga dapat berkreasi membuat media

publikasi berupa poster.

Lampiran
1. Contoh poster lomba

9. SOSIALISASI LOMBA (Tanggal:


)
Mensosialisasikan lomba

Aktivitas

Peserta didik menyampaikan pengumuman tentang lomba di depan

teman-teman atau ke kelas lain.

Langkah-langkah pembelajaran

1. Guru memberikan contoh cara menyampaikan pengumuman dengan

baik dan sopan, meliputi: salam, memperkenalkan diri, menyampaikan

isi pengumuman, menawarkan jika ada pertanyaan, dan menutup

dengan ucapan terima kasih.


2. Guru mempersilahkan peserta didik untuk menyampaikan

pengumuman di depan kelas.

3. Peserta didik maju ke depan untuk mengumumkan lomba.


Hasil yang diharapkan
Peserta didik berani dan bisa berbicara di depan umum dengan baik dan

sopan.

Lampiran

10. ASESMEN SUMATIF (Tanggal:

) Asesmen Sumatif

Aktivitas
Peserta didik mengerjakan asesmen sumatif.
Langkah-langkah pembelajaran
1. Guru memberikan lembar asesmen sumatif.
2. Peserta didik mengerjakan asesmen sumatif.
3. Peserta didik dan guru melakukan diskusi dan refleksi terhadap hasil

asesmen sumatif.

Hasil yang diharapkan


Peserta didik memahami wawasan dan pembelajaran yang mereka dapatkan

dan alami terkait projek.

Lampiran
1. Lembar Asesmen Sumatif
11. MENYUSUN PORTOFOLIO (Tanggal: )
Menyusun tugas-tugas dan asesmen menjadi porfolio
Aktivitas
Peserta didik menyusun tugas-tugas dan asesmen menjadi porfolio.
Langkah-langkah pembelajaran
1. Guru memberikan list tugas-tugas dan dokumen, serta asesmen yang

pernah siswa kerjakan.

2. Siswa menata dan mengumpulkannya menjadi portfolio.


3. Guru memeriksa.
Hasil yang diharapkan
Peserta didik dapat menyusun portfolio dengan baik dan tertata.
Lampiran

12. LOMBA PERMAINAN TRADISIONAL (Tanggal: )

Pelaksanaan lomba permainan tradisional

Aktivitas
Peserta didik dan guru berpartisipasi dalam menggelar dan mengikuti lomba
Langkah-langkah pembelajaran
1. Pendataan peserta per lomba, dan pengelompokan tingkat dan drawing.
2. Pelaksanaan lomba yang ditata dan diawasi oleh guru.
Hasil yang diharapkan
Peserta didik dapat berpartisipasi langsung untuk mengikuti perlombaan,

dan menunjukkan sikap yang mencerminkan nilai-nilai sportifitas, kerja sama,

empati terhadap sesama, dan menghargai orang lain.

Lampiran
1. Rundown Lomba AYO DOLANAN! / LET’S
PLAY!
Lampi
ran
Lembar Asesmen Diagnostik
Rangkuman Materi
Gambar Ilustrasi Permainan Tradisional

Gambar Contoh Poster Permainan Tradisional

Lembar Asesmen Sumatif

Lembar Refleksi Siswa


PERMAINAN TRADISIONAL DAN
MANFAATNYA

A. BEBERAPA ARTI PERMAINAN


TRADISIONAL
1. Permainan tradisional adalah permainan yang erat kaitannya dengan
tradisi masyarakat setempat dan sesuai dengan adat di suatu tempat.
Permainan tradisional biasanya memakai bahan dan barang-barang
sederhana yang banyak dijumpai di kehidupan sehari-hari masyarakat.
Misalkan kayu yang dibentuk, tongkat kayu, batu bata, dan sejenisnya.
Sedangkan permainan modern biasanya dibuat dari bahan yang dibuat
oleh pabrik atau permainan yang erat kaitannya dengan kemajuan
teknologi saat ini. Seperti halnya mainan bricks, game di smartphone, dan
sebagainya.
h ps://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/permainan-tradisi
onal---pengertian-manfaat-jenis-dan-contoh/

2. Permainan tradisional adalah jenis permainan yang dimainkan oleh


anak-anak pada suatu daerah, serta merupakan suatu tradisi yang diwarisi
secara turun temurun, dari satu generasi ke generasi berikutnya.
h ps://kumparan.com/kabar-harian/mengenal-permainan-tradisional-mulai-dari-
manfaat-hingga-kategori-permainannya-1wRxnNcf9dh

B. JENIS PERMAINAN TRADISIONAL

Menurut Direktorat Nilai Budaya (2000) dalam buku Permainan Tradisional


dan Perannya dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak karangan
Euis Kurniati, menyebutkan ada tiga, yaitu:

1. Permainan yang bersifat strategis (game of strategy), seperti pada


permainan galah asin/Gobak sodor.
2. Permainan yang mengutamakan kemampuan fisik (game of physical skill),
contohnya adalah pada permainan batu tujuh.
3. Permainan yang bersifat untung-untungan (game of change), contohnya
adalah catur jawa.
C. MANFAAT PERMAINAN
TRADISIONAL

Semua permainan dibuat untuk menghilangkan rasa bosan. Namun, untuk


permainan tradisional memiliki nilai lebih lainnya, seperti membangun rasa
percaya diri, melatih konsentrasi dan ketangkasan anggota badan,
menyambung persahabatan, mengajari cara bekerja sama dengan orang lain,
dan mengubah hal-hal sederhana menjadi hal yang menyenangkan, sangat
tepat sebagai aktivitas permainan untuk anak SMP.
Rata-rata permainan tradisional menggunakan fisik. Sangat berbeda
dengan permainan modern yang lebih banyak berkutat dengan asah otak.
Dengan permainan yang didominasi oleh gerakan fisik, maka secara tidak
langsung juga olahraga. Inilah mengapa anak-anak zaman dulu lebih gesit
dibandingkan anak kecil sekarang. Sahabat bisa mengamati sendiri
kebanyakan anak kecil saat ini.
Tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan jasmani dan kebugaran
badan bagi yang memainkannya, permainan tradisional juga mengandung
nilai-nilai budaya masyarakat yang menjadi ciri utama dalam permainan ini.
Dirangkum dalam buku Permainan Tradisional: Prosedur dan Analisis
Manfaat Psikologis yang dikarang oleh Iswinarti, permainan tradisional yang
dilakukan oleh anak-anak di daerah di Indonesia memiliki manfaat, yang di
antaranya adalah sebagai berikut.

1. Manfaat perkembangan intelektual


Permainan tradisional dapat meningkatkan kemampuan anak untuk
berpikir logis, mengikuti aturan, mengatur strategi permainan yang lebih
kompleks, memperkirakan ketelitian dan ketepatan, serta mengasah
kreativitas.
2. Manfaat perkembangan sosial
Permainan tradisional membantu anak untuk bersosialisasi,
berkomunikasi, berkompetisi secara sehat, bekerja sama dengan orang
lain, serta belajar menjadi seorang pemimpin.
3. Manfaat perkembangan kepribadian
Permainan tradisional mampu meningkatkan harga diri dan rasa percaya
diri anak, memberikan kebanggaan atas keterampilan yang dimiliki, serta
membuat anak merasa gembira sehingga mengurangi ketegangan
emosional.
D. KATEGORI PERMAINAN
TRADISIONAL
Dalam buku Permainan Tradisional yang ditulis oleh Yusep Mulyana
dan Anggi Setia Lengkana, disebutkan bahwa kategori permainan
tradisional dibagi menjadi tiga berdasarkan sifatnya, yaitu:

1. Permainan tradisional bersifat


rekreatif
Jenis permainan yang bersifat rekreatif umumnya hanya dilakukan untuk
mengisi waktu senggang. Persoalan mengenai kalah dan menang
bukan hal utama, yang terpenting adalah merasa gembira.
2. Permainan tradisional bersifat
kompetitif
Permainan yang bersifat kompetitif merupakan permainan yang
dilakukan dengan tujuan untuk mencapai sebuah kemenangan.
Permainan jenis ini mempunyai ciri-ciri, yaitu:
● Terorganisir dengan
baik
● Bersifat tidak mau mengalah dalam bertanding menalukkan
lawan
● Dimainkan paling sedikit oleh dua
orang
● Terdapat kriteria yang menentukan pihak menang dan pihak
kalah
● Adanya peraturan bersama yang telah disepakati oleh dua pihak
yang sedang bermain.

3. Permainan tradisional bersifat edukatif


Permainan tradisional yang memiliki sifat edukatif berarti memuat
unsur-unsur tentang pendidikan di dalam permainannya. Melalui
permainan ini biasanya dikenalkan berbagai macam ilmu yang
memperluas pengetahuan.
Dengan permainan jenis ini, anak-anak dapat belajar pengalaman baru
melalui pendidikan informal yang biasa diajarkan di sekolah. Permainan
edukatif juga menjadi alat sosialisasi sebagai anggota kelompok sosialnya.

E. CONTOH PERMAINAN TRADISIONAL


Ada banyak sekali permainan tradisional yang bisa Sahabat jumpai di
Indonesia, karena memang Indonesia sendiri kaya akan suku dan adat.
Setiap suku memiliki permainan tradisionalnya sendiri.
1. ENGKLEK
Engklek dapat dimainkan sendiri atau bersama-sama. Jika dilakukan
bersama-sama, pengundian urutan pemain dapat dilakukan dengan
hompimpa atau suit. Permainan ini menggunakan alat bernama gaco, yaitu
berupa potongan genteng atau batu yang pipih. Gaco dilempar pada kotak
pertama. Setelahnya, pemain mulai melompat-lompat dengan satu kaki dari
satu kotak ke kotak lain secara berurutan, kecuali kotak tempat gaco.
Penyebutan engklek tidak lain karena permainan harus melompat dengan
satu kaki. Engklek artinya melompat dengan satu kaki. Namun, ada juga yang
menyebut permainan ini dengan taplak gunung, sudamanda, atau
sondamanda. Dalam permainan selanjutnya, pemain akan melempar gaco ke
kotak kedua, ketiga, dan seterusnya sampai selesai. Jika pemain sudah
menyelesaikan semua kotak, pemain harus melempar gaco ke gunung dan
mengambilnya dengan badan membelakangi gunung. Kalau berhasil
mengambilnya, artinya permainan sudah selesai. Dalam hal ini, pemain
berhak mendapat satu kotak yang diberi tanda batu dan tidak boleh diinjak
pemain lainnya. Pergantian pemain terjadi jika gaco masuk ke kotak yang
salah atau pemain menginjak batas-batas kotak yang lumayan sempit

2. CATUR JAWA
Catur jawa atau yang dikenal dengan dam-daman merupakan salah satu
permainan tradisional yang mulai punah dan semakin jarang dimainkan geneasi
muda saat ini. Untuk bermain Catur Jawa, kita hanya membutuhkan
beberapa media yang mudah ditemukan. Papan untuk bermain dam-
daman bisa terbuat dari kertas karton bahkan tanah yang digambar
dengan pola khusus. Untuk pion atau bidaknya, bisa menggunakan
batu-batuan kecil atau kerikil.

3. GALASIN ATAU GOBAK SODOR


Galah asin, galasin, atau gobak sodor adalah sejenis permainan daerah dari
Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua
grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah
menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara
bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara
lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah
ditentukan.
Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan
garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat
dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap
bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat
giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang
menjaga garis batas horizontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup
yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka
akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk
melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi
anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal
(umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk
keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan
ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus
selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih
kemenangan.

4. BATU TUJUH
Permainan Batu Tujuh adalah salah satu permainan tradisional dari Sumatera
Selatan, menggunakan bola dan batu atau serpihan genting sebagai alat
bermainnya.
Disebut permainan batu tujuh karena dalam permainan ini dibutuhkan tujuh buah
batu pipih atau pecahan genting saat permainan. Permainan ini terbukti mampu
menambah kelincahan gerak tubuh, kerjasama team, kontrol emosi, kesehatan
tubuh dan memacu daya pikir. Permainan ini dimainkan oleh kedua kelompok.
Satu kelompok bertugas sebagai penjaga, yaitu bertugas melempar bola ke
kelompok penyerang dengan bola, sementara kelompok penyerang bertugas
memecahkan susunan batu/genting dengan lemparan bola dan berusaha
menyusun kembali susunan batu/genting yang pecah.

5. RANGKU ALU
Pemain Rangku Alu dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang
bermain dan kelompok yang berjaga. Kelompok yang berjaga terdiri dari
empat sampai enam orang yang membentuk persegi dan bertugas
menggerakkan bambu, masing-masing yang berjaga jongkok atau duduk
dengan memegang dua bilah bambu, begitupun dengan yang berjaga
lainnya. Kelompok yang mendapat giliran untuk bermain akan melompat di
sela-sela bambu dan menghindari jepitan bambu. Terdapat satu sampai
empat orang yang mendapat giliran bermain.
Pemain akan masuk ke dalam bambu yang terbentuk bidang persegi dan
melompat-lompat sesuai irama buka-tutup bambu. Saat bermain, biasanya
bambu yang digerakkan menghasilkan nada atau irama yang berpola.
Semakin lama irama bambu dan nyanyian akan semakin cepat, maka pemain
harus pintar-pintar dalam melompat agar tidak terpeleset atau terjepit
bambu. Jika kelompok yang dapat kesempatan bermain terjepit kakinya,
maka harus bergiliran berganti tugas.
Itulah beberapa deretan permainan tradisional yang sering dimainkan
oleh anak yang lahir tahun 90-an. Sebenarnya masih banyak lagi seperti:
kelereng, petak umpet, layang-layang, hompimpah, patil lele, polisi dan
maling, permainan tangan panjang pendek, komunikata tradisional, dan
lainnya.
NAMA
KELAS

LEMBAR REFLEKSI PENGALAMAN

1. Apakah kamu sudah memahami tentang permainan


tradisional?

2. Apakah permainan tradisional terasa menyenangkan


bagi kamu?

3. Apakah kamu mengalami kesulitan dalam memainkan


permainan tradisional?

4. Apakah kamu ingin bisa memainkan permainan


tradisional yang sulit itu?

5. Sebutkan permainan-permainan yang sudah kamu coba


dan jelaskan manfaatnya masing-masing.

A. ……………………………………………………………
……………………………………………………………

B. ……………………………………………………………
……………………………………………………………

6. Apakah kamu menyukai proses membuat perangkat


permainan tradisional?

7. Apakah kamu bisa bekerja sama dengan baik dengan


temanmu dalam membuat perangkat permainan?

8. Sikap apa yang bisa kamu pelajari saat membuat


perangkat permainan tradisional?
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………

RENCANA PROJEK DAN PEMBAGIAN PORSI


1. Perangkat Permainan yang Dikembangkan
a. Engklek/gedrik
b. Catur jawa
c. Galah asin/galasin/gobak sodor
d. Batu tujuh
e. Rangku alu

2. Pembagian Porsi per Kelompok

Kelas Tugas

1 ● Membuat garis engklek dengan kapur



● Poster ajakan memainkan permainan tradisional (per
kelas dibagi beberapa kelompok kecil, kertas A3)

2 ● Membuat pion catur dari karton/kertas dan kertas


untuk digambar

● Poster ajakan memainkan permainan tradisional (per
kelas dibagi beberapa kelompok kecil, kertas A3)

3 ● Membuat garis permainan galasin di lapangan dengan


menggunakan kapur

● Poster ajakan memainkan permainan tradisional (per
kelas dibagi beberapa kelompok kecil, kertas A3)
4 ● Mengumpulkan batu atau pecahan benda untuk
permainan batu tujuh

● Poster lomba permainan tradisional (2 kelompok besar,
kertas A3)

5 ● Menyiapkan galah/bambu untuk permainan rangku alu




● Poster lomba permainan tradisional (2 kelompok besar,
kertas A3)
NAMA
KELAS

ASESMEN SUMATIF: PERMAINAN TRADISIONAL

1. Manakah berikut ini yang merupakan permainan tradisional? Berilah


tanda centang!
( ) Dakon ( ) Egrang
( ) Snake 3D ( ) Gedrik/engklek
( ) Golf ( ) Gobak sodor
( ) Aeromodeling ( ) Bilyar
2. Manakah berikut ini yang merupakan manfaat dari permainan tradisional?
Berilah tanda centang!
( ) lupa waktu hingga larut malam
( ) melatih konsentrasi dan ketangkasan fisik / badan
( ) menyambung persahabatan
( ) membuat mata cepat lelah
( ) mengajari cara bekerja sama dengan orang lain
3. Manakah yang merupakan bahan utama membuat catur jawa?
A. Karet gelang C. Bambu
B. Biji buah D. Kertas
4. Permainan tradisiona yang dilakukan dengan empat orang memegang
empat tongkat bambu memakai tongkat membentuk palang dan
menggerak-gerakkannya sementara orang lainnya harus melompat-lompati
bagian celahnya agar tidak terjepit bambu adalah …
A. Batu tujuh C. Galah asin
B. Rangku alu D. Gobak sodor
5. Bermain catur jawa dapat melatih …
A. keseimbangan badan C. konsentrasi otak
B. kekuatan tangan D. kecepatan tangan
Isilah dengan jawaban singkat!
6. Contoh permainan tradisional yang dilakukan dengan cara beregu adalah
.
7. Bila teman kita memenangkan permainan dan kita kalah, maka sikap kita
seharusnya .
8. Sikap yang diperlukan semua teman satu kelompok saat bermain
galasin adalah .
9. Ayu mewarnai bidang catur jawa dengan pensil warna. Ayu adalah
anak yang .
10. Memainkan permainan tradisional bersama teman-teman akan
meningkatkan dengan teman-teman kita.

Isilah dengan jawaban uraian!


11. Apa saja materi yang telah kamu pelajari pada pembelajaran
permainan tradisional?

12. Apa sikap baik yang kamu peroleh selama belajar permainan tradisional?

13. Radit terjatuh saat bermain engklek, lalu Andi mengejek Radit.
Bagaimanakah sikap Andi menurut kamu?

14. Jelaskan dengan singkat cara bermain permainan catur jawa!

15. Apakah menurut kamu permainan tradisional memberikan banyak


manfaat? Jelaskan apa saja!.
CATUR JAWA
GEDRIK/ENGKLEK
GALASIN
BATU TUJUH
RANGKU ALU

Anda mungkin juga menyukai