Makalah Konsep Sisa Hasil Usaha-4
Makalah Konsep Sisa Hasil Usaha-4
Disusun oleh :
Kelompok 6 :
WASILA : 230903502060
2023/2024
KATA PENGANTAR
Koperasi, sebagai wujud nyata kerjasama dan kebersamaan dalam konteks ekonomi,
adalah salah satu instrumen yang telah diberikan kepada umat manusia. Oleh karena itu,
dalam makalah ini, kami ingin menyelami dan memahami lebih dalam tentang konsep yang
menjadi pilar penting dalam operasional koperasi, yaitu "Sisa Hasil Usaha" atau SHU.
Konsep SHU bukanlah semata-mata tentang angka dan keuntungan belaka. Namun, ia
mencerminkan prinsip-prinsip kebersamaan, keadilan, dan pemberdayaan yang terkandung
dalam ajaran agama dan etika sosial. Kami percaya bahwa dengan pemahaman yang lebih
dalam tentang SHU dalam koperasi, kita dapat lebih mendekati visi pemberdayaan ekonomi
yang diamanahkan oleh Allah SWT.
Makalah ini akan merangkum temuan utama, menguraikan implikasi dari konsep SHU
dalam koperasi, dan menawarkan rekomendasi yang dapat memperkaya manajemen SHU
yang efektif .Mengalir dalam kerangka nilai-nilai keagamaan dan etika sosial.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................
RANGKUMAN MATERI......................................................................................................................
SOAL PERTANYAAN...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Koperasi telah menjadi salah satu model bisnis yang memiliki dampak sosial dan
ekonomi yang signifikan di berbagai belahan dunia. Koperasi adalah entitas ekonomi yang
berlandaskan pada prinsip-prinsip kebersamaan, keadilan, partisipasi, dan pemberdayaan
anggotanya. Dalam upaya memenuhi kebutuhan ekonomi bersama dan meningkatkan
kesejahteraan anggota serta masyarakat sekitarnya, koperasi menjalankan berbagai
mekanisme pengelolaan dan alokasi keuntungan. Salah satu konsep kunci dalam
manajemen koperasi adalah "Sisa Hasil Usaha" atau SHU.
Namun, kendati konsep SHU memiliki peran yang sangat penting dalam manajemen
koperasi, masih banyak anggota koperasi, pemangku kepentingan, dan masyarakat umum
yang belum memahami sepenuhnya konsep ini. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan
untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep SHU dalam koperasi,
prinsip-prinsip yang mengaturnya, dan bagaimana pengelolaannya mempengaruhi koperasi,
anggota, dan masyarakat.
Dalam konteks perubahan ekonomi dan sosial yang cepat, pemahaman tentang
konsep SHU juga menjadi penting karena dapat membantu koperasi beradaptasi dengan
tantangan-tantangan baru dan menjaga keberlanjutan operasionalnya. Makalah ini juga
relevan dalam konteks penelitian akademis dan pengembangan kebijakan ekonomi, karena
menggali konsep manajemen keuntungan dalam organisasi ekonomi yang unik seperti
koperasi.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang SHU dalam koperasi, diharapkan
koperasi dapat mengelola keuntungan dengan lebih efisien, memberikan manfaat yang
lebih besar bagi anggotanya, dan berkontribusi secara positif pada pembangunan ekonomi
yang berkelanjutan dan inklusif.
B. TUJUAN
C. RUANG LINGKUP
1. Konsep Dasar Koperasi: Makalah akan memulai dengan pembahasan tentang konsep
dasar koperasi, termasuk pengertian, tujuan, prinsip-prinsip, dan sejarah perkembangannya.
Ini akan memberikan landasan pemahaman yang kuat tentang organisasi koperasi sebelum
memasuki topik SHU.
2. Konsep Sisa Hasil Usaha (SHU): Makalah akan membahas konsep SHU secara mendalam,
termasuk definisi, pentingnya, dan prinsip-prinsip yang mengatur SHU dalam konteks
koperasi. Ini akan menjadi inti dari makalah.
3. Pengelolaan SHU dalam Koperasi: Ruang lingkup akan mencakup bagaimana SHU
dihitung, dikelola, dan dialokasikan dalam koperasi. Ini akan membahas prinsip-prinsip
pengelolaan SHU yang efektif, termasuk alokasi keuntungan kepada anggota, cadangan,
pengembangan usaha, dan kontribusi sosial.
4. Dampak SHU pada Koperasi dan Anggotanya: Makalah akan menganalisis dampak
implementasi konsep SHU pada keberlanjutan koperasi itu sendiri dan kesejahteraan
anggota koperasi. Ini akan mencakup aspek-aspek seperti peningkatan simpanan anggota,
partisipasi aktif anggota, dan kontribusi koperasi pada masyarakat.
5. Tantangan dalam Pengelolaan SHU: Ruang lingkup akan mencakup identifikasi tantangan-
tantangan yang seringkali dihadapi dalam pengelolaan SHU oleh koperasi. Ini akan
membahas faktor-faktor yang dapat memengaruhi SHU dan menghambat manajemen
keuntungan yang efisien.
6. Rekomendasi dan Strategi: Makalah akan memberikan rekomendasi dan strategi untuk
mengatasi tantangan dalam pengelolaan SHU. Ini akan memberikan panduan praktis bagi
koperasi dalam mengelola SHU dengan lebih baik.
7. Studi Kasus: Ruang lingkup juga akan mencakup studi kasus yang mendalam tentang
implementasi konsep SHU dalam praktik, yang akan memberikan wawasan nyata tentang
bagaimana koperasi menerapkan SHU dan dampaknya.
8. Kesimpulan dan Implikasi: Makalah akan merangkum temuan utama, implikasi konsep
SHU dalam konteks koperasi, dan menawarkan pandangan masa depan tentang peran SHU
dalam koperasi.
Dengan ruang lingkup ini, makalah ini akan menyediakan pemahaman yang
komprehensif tentang konsep SHU dalam koperasi, serta bagaimana pengelolaannya
mencerminkan nilai-nilai etika sosial dan berkontribusi pada keberlanjutan ekonomi dan
sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep sisa hasil usaha (SHU) adalah istilah yang digunakan dalam konteks bisnis
koperasi untuk mengacu pada sisa keuntungan atau laba yang dihasilkan setelah semua
biaya dan kewajiban operasional telah dibayarkan. Dalam koperasi, SHU memiliki peran
penting karena menentukan sejauh mana anggota koperasi akan mendapatkan manfaat dari
usaha bersama mereka.
Konsep SHU adalah salah satu fitur penting dalam koperasi karena menekankan prinsip
keanggotaan dan partisipasi aktif dalam keuntungan usaha bersama. Ini berbeda dengan
perusahaan konvensional yang lebih fokus pada keuntungan pemegang saham. Dalam
koperasi, anggota memiliki peran yang lebih besar dalam pengambilan keputusan tentang
bagaimana SHU dikelola dan digunakan, dan ini membantu menciptakan kesetiaan dan
keterlibatan anggota yang lebih tinggi.
pengelolaan konsep Sisa Hasil Usaha (SHU) dalam koperasi melibatkan beberapa aspek
penting:
Menurut UU No. 25/1992 pasal 5 ayat 1 mengatakan bahwa “Pembagian SHU kepada
anggota dilakukan tidak semata- mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam
koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi.
Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.
Pembagian SHU
•Di dalam AD/ART koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut:
Dana Karyawan 5%
Tidak semua komponen di atas harus diadopsi dalam membagi SHU-nya. Hal ini tergantung
dari keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.
Di mana :
VUK TMS
Dimana :
• Bila SHU ini cukup besar, RAT dapat membaginya asal tdk membebani likuiditas.
• Pada koperasi yg pembukuannya sdh baik, ada pemisahan antara SHU dari anggota dan
non-anggota
Prinsip...
2. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.
• Perlu ditentukan proporsi SHU untuk jasa modal & jasa transaksi yg dilakukan dg koperasi
• Belum ada formula yang baku, namun bisa dilihat berdsrkan struktur permodalan
koperasi. Bila modal sendiri sebgn besar dari simpanan anggota, maka proporsi utk jasa
modal disarankan utk diperbesar namun tdk lebih dari 50% (krn dari usaha lebih
diutamakan).
• Untuk membuktikan koperasi sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota dan
masyarakat mitra bisnisnya.
Koperasi sebagai model bisnis adalah bentuk organisasi ekonomi di mana sekelompok
individu atau entitas bergabung bersama untuk mencapai tujuan ekonomi bersama, seperti
produksi, distribusi, atau konsumsi barang atau jasa. Model bisnis koperasi memiliki
karakteristik khusus yang membedakannya dari bisnis konvensional, seperti pemilikan
bersama, tujuan bersama, partisipasi demokratis, manfaat anggota, kebersamaan, keadilan,
otonomi, dan pemberdayaan ekonomi. Koperasi bertujuan untuk memberikan manfaat
ekonomi atau sosial kepada anggotanya dan seringkali mencerminkan nilai-nilai etika sosial,
seperti keadilan, kebersamaan, dan tanggung jawab sosial dalam operasinya. Dalam
koperasi, keuntungan atau hasil usaha seringkali dielola dan dialokasikan sesuai dengan
prinsip-prinsip koperasi dan kepentingan anggota.Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:
• Pemilikan Bersama: Koperasi sebagai model bisnis dimiliki bersama oleh anggotanya. Ini
berarti individu atau entitas ekonomi yang menjadi anggota koperasi memiliki hak
kepemilikan dalam koperasi dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
• Otonomi dan Swadaya: Koperasi harus bersifat otonom (independen) dalam pengambilan
keputusan dan bersifat swadaya (dikelola oleh anggota untuk kepentingan anggota). Ini
berarti koperasi bebas dari campur tangan pihak ketiga dan mengambil keputusan yang
paling menguntungkan anggotanya.
• Kerjasama: Koperasi mendorong kerjasama dan kolaborasi antara anggotanya untuk
mencapai tujuan bersama. Ini mencerminkan esensi kebersamaan dalam koperasi.
Dasar-dasar konsep Sisa Hasil Usaha (SHU) dalam koperasi adalah prinsip-prinsip
fundamental yang membentuk pemahaman tentang bagaimana SHU didefinisikan, dihitung,
dikelola, dan dialokasikan dalam koperasi. Berikut adalah dasar-dasar konsep SHU dalam
koperasi:
• Definisi SHU: Dasar pertama adalah definisi Sisa Hasil Usaha (SHU) dalam konteks
koperasi. Ini mencakup penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan SHU, apakah itu
merujuk pada keuntungan bersih setelah mengurangkan semua biaya operasional atau
definisi lain yang digunakan dalam koperasi tertentu.
• Prinsip Kepemilikan dan Partisipasi: SHU dalam koperasi dimiliki bersama oleh anggotanya,
mengikuti prinsip kepemilikan bersama. Anggota koperasi berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan terkait dengan SHU dan pengelolaan dana ini.
• Tujuan SHU: Dasar ini mencakup tujuan SHU dalam konteks koperasi. Apakah SHU
digunakan untuk memberikan manfaat ekonomi kepada anggota, mengembangkan
koperasi, atau tujuan lain yang sesuai dengan prinsip koperasi.
• Perhitungan SHU: Bagian ini menjelaskan metode perhitungan SHU dalam koperasi. Ini
mencakup cara menghitung SHU, termasuk pengurangan semua biaya operasional dari
pendapatan koperasi.
• Alokasi SHU kepada Anggota: Konsep ini mencakup bagaimana SHU dialokasikan kepada
anggota koperasi. Apakah alokasi SHU didasarkan pada kontribusi anggota, seperti transaksi
atau partisipasi dalam koperasi.
• Penggunaan SHU: Bagian ini menjelaskan penggunaan SHU yang dihasilkan oleh koperasi.
Penggunaan ini dapat mencakup pembagian kepada anggota, pembentukan cadangan,
pengembangan usaha, atau kontribusi pada proyek sosial.
• Cadangan SHU: Dasar ini mencakup pembentukan dan manajemen cadangan SHU.
Cadangan dapat digunakan untuk keperluan masa depan, seperti pengembangan usaha atau
menghadapi tantangan ekonomi.
• Transparansi dan Akuntabilitas: Pengelolaan SHU dalam koperasi harus transparan, dan
anggota harus memiliki akses informasi yang cukup tentang bagaimana SHU dikelola.
Koperasi juga harus bertanggung jawab dalam manajemen dan penggunaan SHU.
Pentingnya Sisa Hasil Usaha (SHU) dalam koperasi sangat signifikan dan berkaitan erat
dengan keberlanjutan dan kesejahteraan anggotanya.Berikut adalah beberapa alasan
mengapa SHU penting dalam koperasi:
• Kesejahteraan Anggota: SHU adalah salah satu cara utama untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota koperasi. Dengan mengalokasikan SHU kepada anggota, koperasi
dapat memberikan manfaat ekonomi langsung kepada mereka, seperti pembagian
keuntungan atau pengembalian simpanan.
• Motivasi Anggota: Pengetahuan bahwa mereka akan mendapatkan bagian dari hasil usaha
dapat menjadi motivasi bagi anggota koperasi untuk aktif berpartisipasi dalam operasi dan
pengembangan koperasi. Hal ini dapat mendorong partisipasi dan komitmen yang lebih
besar.
• Kepuasan Anggota: SHU yang dikelola dengan baik dan dialokasikan secara adil dapat
meningkatkan kepuasan anggota. Anggota yang merasa bahwa koperasi memperlakukan
mereka dengan adil dan memberikan manfaat yang layak akan lebih cenderung tetap
terlibat dalam koperasi.
Pengelolaan Sisa Hasil Usaha (SHU) dalam koperasi merujuk pada serangkaian tindakan dan
keputusan yang diambil oleh pengelola koperasi untuk menghitung, mengelola, dan
mengalokasikan hasil usaha atau keuntungan yang dihasilkan oleh koperasi. Berikut adalah
beberapa aspek penting dalam pengelolaan SHU dalam koperasi:
• Perhitungan SHU: Pengelolaan SHU dimulai dengan perhitungan yang cermat tentang
jumlah hasil usaha yang dihasilkan oleh koperasi. Ini melibatkan pengurangan semua biaya
operasional dari pendapatan koperasi untuk menentukan jumlah SHU yang tersedia.
• Penggunaan SHU: Pengelolaan SHU juga termasuk keputusan tentang cara penggunaan
SHU. SHU dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti memperluas usaha,
meningkatkan layanan kepada anggota, atau berkontribusi pada proyek sosial atau kegiatan
lain yang sesuai dengan nilai-nilai koperasi.
• Kepatuhan Hukum dan Peraturan: Pengelolaan SHU harus mematuhi hukum dan
peraturan yang berlaku. Ini termasuk ketentuan-ketentuan tentang pembagian keuntungan
kepada anggota dan penggunaan SHU yang sesuai.
Studi kasus implementasi Sisa Hasil Usaha (SHU) dalam Koperasi XYZ adalah penelitian
yang dilakukan untuk menganalisis secara mendalam bagaimana Koperasi XYZ, yang
merupakan koperasi tertentu, menerapkan konsep SHU dalam operasinya. Ini melibatkan
pengumpulan data, analisis, dan dokumentasi terkait dengan langkah-langkah konkret yang
diambil oleh Koperasi XYZ dalam menghitung, mengelola, dan mengalokasikan SHU yang
dihasilkan oleh usahanya. Tujuan studi kasus semacam ini adalah memberikan wawasan
konkret tentang bagaimana koperasi tertentu mengelola konsep SHU dalam konteks riil.
Contoh studi kasus implementasi SHU dalam Koperasi XYZ sebagai berikut:
Koperasi XYZ adalah koperasi konsumen yang beranggotakan 500 anggota. Koperasi ini
bergerak di bidang penyediaan produk-produk pangan lokal, termasuk hasil pertanian,
daging, dan produk olahan. Koperasi ini telah mengadopsi konsep SHU untuk memastikan
manfaat ekonomi yang lebih baik bagi anggotanya dan mendukung pengembangan usaha
lokal.
Tim pengelola Koperasi XYZ melakukan audit keuangan tahunan untuk menghitung
SHU. Mereka mengumpulkan data tentang pendapatan dari penjualan produk pangan, biaya
operasional, dan pengeluaran lainnya. Setelah penghitungan, mereka menentukan bahwa
SHU tahun ini adalah $100.000.
Koperasi XYZ menetapkan kebijakan untuk menyisihkan 10% dari total SHU sebagai
cadangan. Cadangan ini bertujuan untuk menghadapi risiko ekonomi dan memastikan
stabilitas keuangan koperasi. Dengan demikian, $10.000 dari SHU disisihkan sebagai
cadangan.
Sisa SHU, yaitu $100.000 - $10.000 (cadangan) = $90.000, digunakan untuk berbagai
tujuan. Koperasi dapat memutuskan untuk menggunakannya untuk meningkatkan layanan
kepada anggota, memperluas pasar, atau mendukung inisiatif sosial yang berdampak pada
komunitas setempat.
• Tantangan Alokasi yang Adil: Bagaimana mengalokasikan SHU kepada anggota dengan
cara yang adil, terutama ketika anggota memiliki kontribusi atau partisipasi yang beragam
dalam koperasi?
• Pengelolaan Cadangan: Bagaimana menentukan berapa banyak SHU yang harus disisihkan
untuk cadangan, dan bagaimana mengelola cadangan tersebut untuk memitigasi risiko dan
mendukung pertumbuhan bisnis?
• Tantangan Teknis: Menangani aspek teknis perhitungan SHU, termasuk pengumpulan data
keuangan, analisis biaya, dan perhitungan yang akurat.
• Perubahan Pasar: Menghadapi perubahan dalam kondisi pasar atau fluktuasi ekonomi
yang dapat mempengaruhi jumlah SHU yang dihasilkan oleh koperasi.
• Kepatuhan Hukum: Memastikan bahwa pengelolaan SHU mematuhi semua peraturan dan
hukum yang berlaku terkait dengan pembagian keuntungan kepada anggota dan pelaporan
keuangan.
Konsep sisa hasil usaha (SHU) adalah istilah yang digunakan dalam konteks bisnis
koperasi untuk mengacu pada sisa keuntungan atau laba yang dihasilkan setelah semua
biaya dan kewajiban operasional telah dibayarkan.
Koperasi sebagai Model Bisnis: Koperasi adalah entitas bisnis yang dimiliki dan
dioperasikan oleh anggotanya. Ini adalah model bisnis di mana anggota memiliki partisipasi
dalam kepemilikan dan berbagi keuntungan sesuai dengan kontribusi mereka.
Dasar-dasar Konsep Hasil Usaha: Konsep SHU adalah jumlah keuntungan yang
dihasilkan oleh koperasi setelah mengurangkan biaya operasional dari pendapatan. Ini
adalah salah satu ukuran keberhasilan koperasi dalam memberikan manfaat kepada
anggota.
Pentingnya SHU dalam Koperasi: SHU penting karena menjadi sumber pendapatan bagi
anggota koperasi. Ini memungkinkan bagi koperasi untuk memberikan dividen kepada
anggota, mengembangkan bisnis, dan membangun cadangan yang diperlukan untuk
mengatasi risiko.
Pengelolaan SHU dalam Koperasi: Pengelolaan SHU melibatkan perhitungan yang teliti,
alokasi yang adil, penggunaan yang bijak, dan transparansi kepada anggota. Ini memastikan
bahwa SHU mendukung kepentingan anggota dan keberlanjutan koperasi.
Studi Kasus Implementasi SHU: Studi kasus implementasi SHU dalam koperasi XYZ
memberikan contoh konkret tentang bagaimana koperasi menghitung, mengalokasikan, dan
mengelola SHU sesuai dengan tujuan bisnis dan kebutuhan anggota mereka.
Ayuk, N. M. T., & Utama, I. M. S. (2013). Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan,
Jumlah Pinjaman dan Jumlah Modal Kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi
Simpan Pinjam (KSP) di Kabupaten Badung Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana, 2(9), 642.
Ningsih, N., Isnaini, F., Handayani, N., & Neneng, N. (2017). Pengembangan sistem
perhitungan shu (sisa hasil usaha) untuk meningkatkan penghasilan anggota pada koperasi
manunggal karya. Jurnal Tekno Kompak, 11(1), 10-13.
GLOSARIUM
Hard Skills
Dalam pengelolaan SHU dalam koperasi, memiliki hard skills dalam analisis keuangan
menjadi sangat penting untuk memastikan alokasi yang efisien.
Earning by Doing
Anggota koperasi belajar earning by doing ketika mereka aktif terlibat dalam berbagai
proyek bisnis koperasi, yang menghasilkan pengalaman dan keuntungan finansial.
Online Marketing
Koperasi mengadopsi strategi online marketing dengan membuka toko daring mereka dan
memanfaatkan media sosial untuk mencapai pasar yang lebih luas.