PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan lembaga keuangan syariah ?
2. Bagaimana bentuk-bentuk lembaga keuangan syariah non bank ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
1 Abdul Ghofur Anshori. 2006. Gadai Syariah di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
2 Martono, 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta: Ekonisia
2
Asuransi dalam bahasa Arab disebut at-ta’minyang diambil dari kata ()أمن
yang memiliki arti perlindungan. Penanggung disebutmu’ammin, sedangkan
tertanggung disebut mu’amman lahu ataumusta’min. Kata asuransi (at-Ta’min)
dalam ensiklopedi hukum Islam adalah “Transaksi perjanjian antara dua pihak;
pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban
memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran jika terjadi sesuatu yang
menimpa pihak pertama sesuai dengan perjanjian yang dibuat”. Di Indonesia
sendiri, asuransi Islam sering dikenal dengan istilahtakaful3,. Arti Takaful dalam
Pengertian Muamalah
Takaful dalam muamalah berarti saling memikul resiko diantara sesama
muslim sehingga antara satu dengan lainnya menjadi penanggung atas resiko yang
lainnya. Saling pikul resiko ini dilakukan atas dasar saling tolong menolong
dalam kebaikan dengan cara, setiap orang mengeluarkan dana kebajikan (dana
tabarru’) yang ditujukan untuk menanggung resiko tersebut. Takaful dengan
pengertian seperti ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Maidah ayat 2.
b. Koperasi Syariah
Koperasi sebagai sebuah istilah yang telah diserap ke dalam bahasa
Indonesia dari kata ‘Cooperation’ (Inggris). Secara semantic koperasi berarti
kerja sama. Kata koperasi mempunyai padanan makna dengan kata syirkah dalam
bahasa Arab. Syirkah ini merupakan wadah kemitraan, kerjasama, kekeluargaan,
kebersamaan usaha yang sehat baik dan halal yang sangat terpuji dalam Islam4.
c. Lembaga Keuangan Syariah Mikro
1) Lembaga Pengelolaan Zakat (BAZ dan LAZ)
Wakaf berfungsi untuk mewujudkan potensi dan manfaat
ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk
memajukan kesejahteraan umum. Rukun wakaf sendiri ada 4 yaitu,
pertama orang yang berwakaf, kedua benda yang diwakaf kan, ketiga
orang yang menerima manfaat zakat, dan keempat lafaz atau ikrar wakaf
(sighat). Harta benda wakaf adalah harta benda yang memiliki daya tahan
lama dan manfaat jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi menurut
3 Andri soemitra. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
4 M Sulhan, dan Elly Siswanto. 2008. Manajemen Bank Konvensional & Syariah. Malang: UIN Malang Press
3
syariah yang diwakafkan oleh wakif. Harta benda wakaf terdiri dari benda
tidak bergerak dan benda bergerak5.
d. BMT (Baitul Mal Wat Tamwil)
Baitul mal wat tanwil (BMT) adalah balai usaha mandiri terpadu yang
isinya berintikan bayt al-mal wa al-tanwil dengan kegiatan mengembangkan
usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan
ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan
menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan kegiatan ekonominya. Selain itu
BMT bisa menerima titipan zakat, infak dan sedekah dan menyalurkanya sesuai
amanahnya.
BMT dapat didirikan dan dikembangkan dengan suatu proses legalitas
hukum yang bertahap. Awalnya dapat dimulai sebagai kelompok swadaya
masyarakat dengan mendapatkan sertifikat operasi/kemitraan dari PINBUK (pusat
inkubasi bisnis usaha kecil dan menengah) dan jika telah mencapai nilai aset
tertentu segera menyiapkan diri kedalam badan hukum koperasi6.
4
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Lembaga keuangan syariah secara esensial berbeda dengan lembaga
keuangan konvensional baik dalam tujuan, mekanisme, kekuasaan, ruang lingkup
serta tanggung jawabnya. Setiap institusi dalam lembaga keuangan syariah
menjadi bagian integral dari sistem syariah Lembaga Keuangan Syariah
bertujuan membantu mencapai tujuan sosial ekonomi masyarakat Islam.
Bentuk-bentuk lembaga keuangan syariah non bank di antaranya yaitu;Asuransi
Syariah, Koperasi Syariah, Lembaga Keuangan Syariah Mikro dan BMT (Baitul
Mal Wat Tamwil).
5
Daftar Pustaka