Muhammad Naufal Faris (202210270211006) Randall Collins UAS Tesos
Muhammad Naufal Faris (202210270211006) Randall Collins UAS Tesos
Diajukan Oleh:
Muhammad Naufal Faris
NIM. 202210270211006
Ia berpendapat bahwa kekuasaan, otoritas atau pengaruh merupakan sifat dari suatu
proses interaksional, bukan merupakan sifat dari kepribadian individu. Menurutnya mengenai
karyanya yang lebih awal, sumbangan utamanya kepada teori konflik adalah menambahkan
suatu level mikro kepada teori-teori level makro tersebut. Khususnya, Ia berusaha
menunjukkan bahwa startifikasi dan organisasi didasarkan pada interaksi-interaksi kehidupan
sehari-hari.
Randall Collins menjelaskan bahwa fokusnya pada konflik tidak bersifat ideologis,
dimana Ia tidak mulai dengan pandangan politis, bahwa konflik itu baik atau buruk. Tetapi,
lebih kepada, Ia menjelaskan memilih konflik sebagai fokus berdasarkan alasan realistis,
konflik mungkin adalah proses sentral dalam kehidupan sosial. Tidak seperti orang-orang
lain yang mulai dan menetapkan di level masyarakat, Ia mendekati konflik dari suatu sudut
pandang individu karena akar-akar teoritisnya terletak di dalam fenomenologi dan
etnometodologi.
Memang, Ia lebih menyukai teori-teori pada level individual dan berskala kecil. Menurutnya,
bahwa sosiologi tidak dapat berhasil pada level mikro saja, teori konflik tidak dapat
dilaksanakan tanpa level analisis masyarakat. Randall Collins mengarahkan analisisnya pada
konflik struktural (Makro) pada level individual (Mikro). Interaksi Sosial yang terjadi di
masyarakat tersusun dalam sistem stratifikasi dan organisasi sosial tertentu.
Menurut Randall Collins, organisasi merupakan sebuah arena konflik. Konflik antar
suatu organisasi dengan organisasi lain ataupun konflik di dalam organisasi itu sendiri.
Interaksi sosial yang dilakukan oleh individu berkaitan dengan adanya kepentingan,
kekuasaan, kekayaan, status sosial, yang masing-masing ingin dicapai oleh individu dalam
organisasi sosial tersebut. Hal inilah yang menjadi konflik sosial itu ada antar individu dalam
organisasi, yaitu adanya perebutan kepentingan yang juga adanya paksaan dari yang berkuasa
pada saat itu dan berkuasa atas yang dikuasi.
Perselisihan yang ada pada organisasi, baik antar organisasi maupun antar individu
yang ada dalam organisasi tersebut. Disinilah terjadinya kerusakan ikatan emosianal antar
individu dan organisasi, karena adanya manuver yang bisa saja menentang aturan-aturan atau
silang pendapat dengan individu yang lainnya. Terbukti bahwa, konflik yang ada tidak
menimbulkan kerusakan secara fisik, melainkan hanya terjadi kerusakan hubungan sosial
atau ikatan emosial saja. Contohnya bisa kita lihat pada organisasi politik (partai politik),
organisasi masyarakat lainnya, organisasi keagamaan, dan lainnya. Disitu tidak bisa
dihindarkan kepentingan dan perebutan kekuasaan terjadi sehingga konflik tidak bisa
dihindarkan, pasti akan terjadi antar individu. Itulah terjadi karena adanya ego emosinal yang
dimiliki oleh individu yang meninginkan dirinya untuk berada pada otoritas tertinggi dalam
organisasi tersebut.
Bisa dilihat, contoh kasusnya pada organisasi politik, akhirnya berlomba-lomba untuk
mendirikan partai politik, karena adanya ketidakpahaman atau kepentingan untuk berkuasa
oleh individu terkait, yang mana sesama pendiri partai, sesama anggota saling konflik. Dari
sinilah bisa melihat bagaimana manuver-manuver individu itu terjadi untuk memberikan
pengaruh atas otoritas yang ingin dicapainnya, seperti menjadi ketua umum.
Randall Collins membagi sosiologi ke dalam empat tradisi besar yaitu tradisi konflik,
yang beberapa poin utamanya dikemukakan oleh Karl Marx sebagai tokoh utama tradisi
konflik; Tradisi rasional/utilitarian, tradisi ini sangat memiliki kedekatan dan berhubungan
dengan disiplin ekonomi. Pada akhir tahun 1800an utilitarianism tidak banyak digunakan dan
ekonomi lebih diprofesionalkan sampai pada tahun 1950an ketika sosiolog mulai
memformulasikan teori yang dikenal dengan teori pertukaran sosial. Di bidang lain seperti
politik, filsafat, dan beberapa ahli ekonomi memilih pendekatan ini untuk mengaplikasikan di
bidang yang mereka tekuni pada tahun 1970an dan 1980an, paham ini berkembang luas dan
biasa disebut sebagai "pilihan rasional" dan ada beberapa yang menyebut" tindakan rasional",
di bidang orientasi kebijakan menyebutnya "pilihan publik" teori. Randall sendiri
menggunakan istilah utilitarian untuk menyebut tradisi ini.