MERLIANA SAPUTRI

PBA C2
422021128071
MAKNA DAN KONSEP SYARIAH
Syari’ah adalah kata Syari’ah berasal dari kata syara’a. yang dimaksud dengan syariat
atau ditulis dengan syari’ah secara harfiah adalah jalan ke sumber mata air yakni jalan lurus yang
harus diikuti oleh setiap muslim, syariat merupakan jalan hidup muslim, ketetapan-ketetapan
Allah dan ketentuan Rasul-Nya, baik berupa larangan maupun berupa suruhan, meliputi seluruh
aspek hidup dan kehidupan mausia. Syariah secara istilah dapat diartikan sebagai suatu sistem
atau aturan yang bisa jadi mengatur hubungan antara manusia dengan Allah, atau hubungan
manusia dengan manusia. Bagi umat Islam Syari’ah adalah tugas umat manusia secara
menyeluruh meliputi moral, teologi, etika pembinaan umat, aspirasi spiritual, ibadah formal dan
ritual yang rinci. Syari’ah mencakup seluruh aspek hukum publik dan perorangan.1
Pada hakikatnya Syariah yang diturunkanAllah kepada manusia untuk taklif
(pembebanan), nash-nash yang mengandung iqtidha’ (tuntutan), baik tuntutan untuk
mengerjakan sesuatu (al-nahy), maupun tuntutan untuk mengerjakan sesuatu (Taqyir) yang
kemudian oleh ulama’ ushul dirimuskan dalam istilah wajib, sunnah, haram, makruh dan mubah
didalamnya telah mengandung taklif (pembebanan).2 Oleh karena Syariah mengandung
pembebanan dalam bentuk tuntutan-tuntutan, maka tentulah Syariah menuntut suatu
pemahaman, karena itu tidak mungkin suatu taklif dapat dilaksanakan tanpa memahami apa yang
ditaklifkan. Dengan demikian para ulama’ ushul menetapkan bahwa akala adlah instrument
penting yanmendasari aklif.
Syari’ah adalah hukum-hukum yang ditetapkan oleh Allah untuk hamba-hambaNya yang
dibawa oleh seorang rasul Muhammad SAW, baik hukum tersebut berhubungan dengan cara
tingkah laku, yaitu yang disebut dengan hukum-hukum faru’.3 Pada dasarnya kata syariah dalam
islam mencakup seluruh petunjuk agama ilsam, baik yang menyangkut dengan akidah, ibadah,
muamalah etika, dan hukum-hukum yang emngatur seluruh aspek kehudupan manusia. Namun,
seiring berjalannya waktu, pengertian syariah sendiri mengalami perkembangan. Dimana pada
masa perkemvangan ilmu-ilmu agama islam di abad kedua dan ketiga, masalah akidah
mengambil nama tersendiri, yakni ushuluddin, sedangkan masalah etika dibahas secara tersendiri
dalam ilmu yang dikenal dengan istilah akhlak. Karena itu, istilah syariah sendiri dalam
pengertiannya mengalami historical contiunity, yang pada akhirnya menjadi menyempit, khusus

1
Nurhayati,”Memahami konsep Syari’ah, Fiqih, Hukum, dan Ushul Fiqih”, Media.neliti, Juli-Desember
2018. Hal 125-133
2
Ibid.
3
A.Djazuli, ilmu eiqih, (Jakarta: prenada @005), 1-2
mengenai hukum yang mengatur perbuatan manusia. Atas dasar ini kata syariah islam identik
dengan kata hukum dalam arti teks-teks hukum dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi.4

4
Baca, Satria Efendi M.Zein, Aliran-Aliran Pemikiran Hukum Islam” (Diktad pada Program Pascasarjana
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta,tt), 7. Dalam bukunya Abdul Halim Polotik hukum islam di Indonesia kajian posisi
hukum islam dalam politik hukum pemerintah orde baru dan era reformasi, (jakarta: badan litbang dan diklat
Departemen Agama RI, 2008),68